Anda di halaman 1dari 7

MATERI /TOPIK : POTENSI SUMBER DAYA KEPULAUAN DI NTT

SUB TOPIK : PENGENALAN KEPULAUAN DI NTT

JONSHON TARIGAN, S.SI., M.Sc

PROGRAAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
PENGENALAN KEPULAUAN DI NTT
1. Kepulauan Di NTT

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi kepulauan yang terletak di sebelah
selatan wilayah Indonesia memiliki luas wilayah laut 200.000 km2 (di luar ZEEI) di dalamnya
memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang dapat dikembangkan untuk kepentingan
masyarakat. Dengan melihat pada kontribusi sumberdaya pesisir dan laut di NTT cukup besar dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, maka upaya untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan
sumberdaya tersebut perlu digali dan diupayakan sebesar-besarnya dengan tetap mempertahankan
daya dukung lingkungan pesisir dan laut bagi kepentingan masyarakat serta menambah devisa bagi
daerah NTT.

Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimiliki terdiri atas 3 (tiga) kelompok
diantaranya sumberdaya dapat pulih (renewable resources); sumberdaya tidak dapat pulih (non-
renewable resources dan Jasa-jasa lingkungan (jasling). Sumberdaya dapat pulih seperti mangrove,
terumbu karang, padang lamun dan rumput laut (alga), dan sumberdaya perikanan (ikan dan non
ikan). Selan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi seperti laut Sawu, namun termasuk juga
dalam kawasan segitiga coral dunia (coral triangle),

Sumberdaya kelautan dan perikanan ini telah dimanfaatkan sebagai sumber pertumbuhan
ekonomi di NTT melalui kegiatan penangkapan ikan, dan budidaya perikanan,dan dilanjutkan dengan
kegiatan pengolahan hasil perikanan dan pemasaran. Kegiatan-kegiatan ini sudah dilakukan sejak
dulu dan sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat pesisir di NTT. Pemanfaatan sumberdaya
kelautan dan perikanan terus berlangsung. Akibat d ari pola pemanfaatan yang tidak memperhatikan
unsur kelestarian tentu akan membawa dampak terhadap kerusakan sumberdaya dan lingkungan
perairan. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi dan meminimalisir dampak yang terjadi terhadap
kerusakan sumberdaya kelautan dan perikanan terus dilakukan melalui program-program seperti
sosialisasi dan kampanye kesadaran lingkungan, pelatihan-pelatihan, bantuan dana usaha serta melalui
program konservasi. Salah satu contoh dengan menetapkan Laut Sawu sebagai Kawawasn Konservasi
Perairan Nasional.Bertolak dari uraian di atas, maka tulisan ini dibuat untuk mengungkapkan fakta
kondisi sumberdaya kelautan dan perikanan di NTT, dimana data yang digunakan dalam tulisan ini
bersumber dari beberapa hasil penelitian dan referensi lain.

Perkembangan perikanan didukung potensi panjang garis pantai ± 5.700 Km dan luas laut
mencapai 15.141.773,10 Ha. Potensi yang mendukung sector perikanan adalah Hutan Mangrove
seluas ± 51.854,83 Ha (11 Spesies), terumbu karang sebanyak ± 160 jenis dari 17 famili, 42.685
rumah tangga perikanan, 808 Desa/Kelurahan pantai, jumlah 1.105,438 jiwa penduduk pantai,

1
194,684 orang nelayan (± 9,9 % dari jumlah Penduduk Desa Pantai) (BPS, NTT Dalam Angka
Tahun 2012).
2. Potensi Kepulauan dan Obyek pariwisata di NTT

Propinsi NTT mempunyai kepulauan dan obyek pariwisata yang beragam, baik wisata alam
dengan kondisi alamnya yang bergunung-gunung serta bentuk pantainya yang memanjang, wisata
alam, wisata bahari, agrowisata, maupun wisata budaya contohnya antaran lain :Pulau Komodo,
Danau Kelimutu, Pantai Lasiana, Air Terjun Oenesu, Pantai Tablolong, taman wisata hutan camplong,
Pantai kolbano, Pulau bidadari, pulau pasir putih, pulau kelalawar bakau, laut 17 riung, pemandian air
panas mengeruda, Mawar Laut, Danau Wawomudha, Budaya Tradisional, Pantai pasir putih bean,
Pantai Pasir putih Mingar, Selam(diving), pantai kajuwulu. Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah
sebuah provinsi Indonesia yang terletak di tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau,
antara lain Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote, Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue.
Ibukotanya terletak di Kupang, Timor Barat. Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 550 pulau, tiga
pulau utama di Nusa Tenggara Timur adalah Flores, Sumba dan Timor Barat. Provinsi ini menempati
bagian barat pulau Timor. Sementara bagian timur pulau tersebut adalah bekas provinsi Indonesia
yang ke-27, yaitu Timor Timur yang merdeka menjadi negara Timor Leste pada tahun 2002.

2.1. Pulau Komodo

Pulau Komodo Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa
Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan
kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di
sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape. Secara administratif, pulau ini
termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan

2
dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak
dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan
pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar
2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi
tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo. Selain komodo, pulau ini juga menyimpan
eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan
pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya
gurih dan enak seperti kacang polong. Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo.

Komodo dipercaya sebagai sisa binatang purba Dinosaurus yang masih hidup. panjang komodo
dapat mencapai 3 meter dengan berat bisa mencapai 140 kg. Pada peariran di pulau Komodo juga
terdapat perairan yang termasuk keajaiban dunia bawah air. Dasar laut perairan Komodo adalah yang
terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya daratan-daratan kering yang berbukit karang.
Sangat pantas pulau Komodo dimasukan dalam daftar keajaiban di Indonesia. Cerita ini berawal dari
Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya
hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan
membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.Pulau Komodo
terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa
Tenggara Barat (NTB).

2.2. Danau Kelimutu

Danau tiga warna Kelimutu Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores,
Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten

3
Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama
Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun
begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Kelimutu
merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih.

Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti
masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat. Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi
atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru
atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah
meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya
jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung.
Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa
orang tua yang telah meninggal. Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume
air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor.
Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat.

Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. SEJARAH Awal mulanya daerah
ini diketemukan oleh orang lio Van Such Telen, warga negara Bapak Belanda Mama Lio , tahun
1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak
saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat
setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin tahu
kejadian alam yang amat langka itu. Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan
Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.

2.3.Pantai Lasiana

Pantai Lasiana Selayang Pandang Pantai Lasiana mulai dibuka untuk umum sekitar tahun
1970-an. Sejak Dinas Pariwisata NTT memoles dengan membangun berbagai fasilitas pada tahun

4
1986, Pantai Lasiana ramai dikunjungi turis asing. Sesuai rencana pengembangan Pemkot Kupang,
Pantai Lasiana akan dijadikan Taman Budaya Flobamora, yakni sebutan yang mengacu pada
keseluruhan suku bangsa di dekat Pantai Lasiana, antara lain, Flores, Sumba, Timor dan Alor. Di
pantai Lasiana ini banyak didapati lopo-lopo yang berderet. Lopo-lopo adalah sebutan lokal untuk
pondok yang dibangun menyerupai payung dengan tiang dari batang pohon kelapa atau kayu dan
beratapkan ijuk, pelepah kelapa atau lontar, dan alang-alang. Bisa juga beratapkan seng yang bagian
luarnya dilapisi ijuk, pelepah kelapa atau lontar dan alang-alang. Keistimewaan Pantai nan landai
sekitar 3,5 hektar atau tepatnya 35.065 persegi ini, berudara sejuk karena dinaungi 65 pohon kelapa
dan 230 pohon lontar tua yang hingga kini masih produktif. Pantainya berpasir putih halus, lautnya
biru, airnya jernih dengan debur ombak yang bergulung-gulung kecil, tenang. Keindahan pantai ini
bukan karena fasilitas buatan, tetapi lebih karena karakter alamnya. Pantai Lasiana mempunyai
topografi menarik, pada bagian barat terdapat perbukitan, sehingga keseluruhan kawasan ini
mempunyai variasi unik, yaitu perpaduan antara perbukitan dan pantai.

2.4. Pulau Pasir Putih

Pulau Pasir Putih adalah Salah satu daya tarik wisata Kawasan 17 Pulau Riung,pulau Rutong
yang memiliki pasir putih yang terkenal sangat indah. Sangat baik untuk mandi, berjemur dan
beristirahat. Pulau Rutong letaknya sangat dekat dengan lokasi tebaran beraneka jenis terumbu
karang. Berbagai jenis terumbu karang tersebut ada yang keras maupun lembut. Terumbu karang yang
beraneka ragam dan sangat menakjubkan. Dapat dilihat dengan mata telanjang dan jaraknya relatif
sangat dekat di kedalaman antara 1 meter sampai dengan 20 meter. Bagi pengunjung yang ingin
menikmati keindahan panorama alam bawah laut hendaknya berangkat ke lokasi tersebut kurang lebih
jam 06.00 pagi saat air laut masih tenang.Wisata Indonesia surganya Dunia Objek wisata Pulau
kelelawar bakau berdiam dan menghiasi pulau terbesar di teluk Riung yakni pulau Ontoloe.
Kelelawar-kelelawar bakau tersebut bergantungan pada ranting-ranting bakau baik siang maupun
malam hari. Sungguh merupakan pemandangan yang sangat menakjubkan karena sangat banyak
jumlahnya mencapai puluhan ribu ekor. Kelelawar bakau tersebut bergantungan pada ranting bakau
yang rendah dan relatif cukup mudah terjangkau. Oleh deru mesin dan bunyi sirene Speed Board yang

5
mendekat ke arah kelelawar-kelelawar tersebut beterbangan di sekitar lokasi pemukimannya sampai
dengan saat pengunjung meninggalkan lokasi mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Bait, N.M, 2011. Analisis Ekologis Mmangrove di Desa Bipolo Kecamatan Selamu Kabupaten
Kupang (Tesis). Program Pascasarjana Undana Kupang.

BPS NTT, 2012. NTT Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Provinsi NTT

DKP Provinsi NTT, 2009. Renstra Pembangunan Kelautan dan Perikanan Tahun 2009 – 2013. Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT.

Dishut Provinsi NTT, 1997. Rencana Pengelolaan Hutan Bakau di Flores dan Kepulauan Solor
provinsi NTT. Kerjasama Dishut dan PPLH Lemlit IPB.

Anda mungkin juga menyukai