Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

YOHAKIM YORDANUS NAI


ARWADI MICHAEL
RULLI EKARI
YAKFI ASMARANTIAS
MUHAMMAD DUHARI
PARIWISATA NTT
Daerah NTT mempunyai obyek pariwisata yang beragam, baik wisata alam dengan kondisi
alamnya yang bergunung-gunung serta bentuk pantainya yang memanjang, wisata alam, wisata
bahari, agrowisata, maupun wisata budaya contohnya antaran lain :Pulau Komodo, Danau
Kelimutu, Pantai Lasiana, Air Terjun Oenesu, Pantai Tablolong, Kolam renang baumata, taman
wisata hutan camplong, Pantai kolbano, Pulau bidadari, pulau pasir putih, pulau kelalawar
bakau, laut 17 riung, pemandian air panas mengeruda, Mawar Laut, Danau Wawomudha,
Budaya Tradisional, Pantai pasir putih bean, Pantai Pasir putih Mingar, Selam(diving), pantai
kajuwulu, Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di tenggara
Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain Flores, Sumba, Timor, Alor,
Lembata, Rote, Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue. Ibukotanya terletak di Kupang,
Timor Barat. Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 550 pulau, tiga pulau utama di Nusa
Tenggara Timur adalah Flores, Sumba dan Timor Barat. Provinsi ini menempati bagian barat
pulau Timor. Sementara bagian timur pulau tersebut adalah bekas provinsi Indonesia yang ke-
27, yaitu Timor Timur yang merdeka menjadi negara Timor Leste pada tahun 2002.

Pulau Komodo Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa
Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga
merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau
Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape. Secara
administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat
Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di Pulau
Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di
pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca
dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar
100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk
wilayah Taman Nasional Komodo. Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora
yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna
pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya
gurih dan enak seperti kacang polong. Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi
selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo.
Komodo dipercaya sebagai sisa binatang purba Dinosaurus yang masih hidup. panjang
komodo dapat mencapai 3 meter dengan berat bisa mencapai 140 kg. Pada peariran di pulau
Komodo juga terdapat perairan yang termasuk keajaiban dunia bawah air. Dasar laut perairan
Komodo adalah yang terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya daratan-daratan
kering yang berbukit karang. Sangat pantas pulau Komodo dimasukan dalam daftar keajaiban
di Indonesia. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba
membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau
tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke
Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.Pulau Komodo terletak di sebuah selat
antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat
(NTB).

Danau tiga warna Kelimutu Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau
Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan
Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau
ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu
merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring
dengan perjalanan waktu. Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung
dan kata "mutu" yang berarti mendidih.
Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti
masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat. Danau atau Tiwu Kelimutu
di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau
berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa
muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo"
merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup
selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu"
merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Luas ketiga danau
itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar
danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut
kemiringan 70 derajat.
Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. SEJARAH Awal mulanya
daerah ini diketemukan oleh orang lio Van Such Telen, warga negara Bapak Belanda Mama
Lio , tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya
tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker
bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga
peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu. Kawasan Kelimutu telah
ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.

BUKIT WARINDING.

Bukit Warinding di Sumba – foto @yenisusanti.ys33

Bukit Warinding memang tengah menjadi incaran wisatawan baik lokal maupun
mancanegara sebagai salah satu spot foto yang keren dan sangat instagenik. Bukit Warinding
menawarkan pemandangan alam yang indah dengan hamaparan savana atau rerumputan yang
terbentang luas sepanjang mata melihatnya.

Waktu terbaik melihat Bukit Warinding

Nah ini salah satu pertanyaan yang banyak masuk menayakan kapan waktu terbaik datang ke
Bukit Warinding ini apakah saat musim kemarau atau saat musim hijau.

Bagi saya kalian bisa bebas datang ke Bukit Warinding kapan saja. Baik itu saat musim
rerumputan sedang hijau-hijaunya atau saat sedang kering-keringnya.

Keduanya mempunya kelebihan dan keindahanya tersendiri, Jika kalian ingin elihat savana
Bukit Warinding yang kering dan lebih eksotis maka saat musim panas datang ketempat ini
sekitar bulan Juli – September.
Namun bagi kalian yang lebih menyukai savan Bukit Warinding bewarna hijau segar dan
menyejukan mata, kalian bisa datang disaat setelah musim penghujan yang artinya saat
semua rerumputan tumbuh kembali yakni antara bulan Februari – April.

Sunrise dan sunset di Bukit Warinding

Ada moment kren yang tak boleh kalian lewatkan ketika berada di Bukit Warinding yaitu,
saat momen matahari terbit atau sunrise dan yang kedua saat momen matahari tenggelam atau
menikmati sunset di Bukit Warinding.

Sore hari adalah salah satu waktu yang tepat untuk berkunjung menikmati sensasi matahari
terbenam dari atas Bukit Warinding.

Hamparan rumput terlihat berkilau dan savana yang membentang terlihat berkelok-kelok
memenuhi pandang mata. Pokoknya sangat eksotis apalagi saat tertiup angin yang plus
saat semburat lagit berwarna jingga yang terpancar saat senja sudah tiba, duh syahdunya.

Begitupula saat menikmati belaian matahari pagi yang muncul dari perbukitan. Menikmati
sunrise dari Bukit Warinding juga tak kalah indahnya. Bahkan banyak teman-teman yang
sengaja datang dari pukul 05.00 pagi hanya sekedar ingin menikmati pemandangan alam
savana Bukit Warinding saat pagi hari.

Befoto dengan Kuda di Bukit Warinding

Sebagai saran buat kalian yang akan datang ke Bukit Warinding, kalian bisa menyewa kuda
yang ada disana milik warga untuk hanya sekedar berpose dengan kuda dan latar Bukit
Warinding.

Dijamin foto kalian keceh, ala-ala seperti di instagram yang ngehits atau seperti di film-film.
Apalagi bentangan Bukit Warinding dengan rerumputanya yang aduhai indahnya ditambah
lagi kuda yang gagah plus pakaian adat sumba yang kalian kenakan membuat semuanya
terlihat sempurna.

.
Taman Laut Pantar di Alor - NTT

redaksi - Minggu, 09 Mei 2021 22:40

SALAH satu objek wisata Alor yang cocok untuk Toppers penggemar diving adalah Taman
Laut Pantar. Taman Laut yang terletak di Selat antara Pulau Pantar dan Pulau Alor ini
merupakan salah satu taman laut terindah yang ada di Indonesia. Letak persisnya berada di
wilayah Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Taman laut ini unik karena merupakan perpaduan antara perairan Australia yang dingin dan
perairan Indonesia yang hangat. Hal inilah yang menjadikan Taman Laut Selat Alor ini
memiliki banyak sekali terumbu karang dan isinya seperti biota laut. Bahkan, keindahan bawah
laut di pantai ini menduduki peringkat kedua setelah taman bawah laut di Karibia.

Di Taman Laut Pantar terdapat jutaan terumbu karang warna-warni yang unik. Ada yang
berwarna ungu, hijau, kuning, coklat, merah, abu-abu, jingga, dan putih.

Selat Pantar juga dimeriahkan ikan-ikan cantik, antara lain jenis flasher, alien, dan invanders.
Ikan-ikan itu mempunyai warna tubuh yang bervariasi, bahkan seekor ikan dapat memiliki tiga
hingga empat warna.

Daya tarik lain dari objek wisata Alor satu ini adalah melihat keseharian penduduk lokal yang
masih aktif berburu ikan dengan metode-metode

Menurut para wisatawan asing, bukan hanya keindahan Objek Wisata Taman Laut Selat Pantar
Alor saja yang luar biasa, tapi juga fenomena alamnya yang terhitung langka, semisal ikna-
ikan yang terdampar di bibir pantai akibat arus dingin air laut yang terjadi setahun sekali,
sekitar bulan September atau Oktober. Wisata bahari Alor dengan panorama bawah laut yang
spesifik di Selat Pantar ternyata menjadi primadona bagi para penyelam asal Amerika,
Australia, Austria, Inggris, Belgia, dan negara-negara lainnya.
Setidaknya ada 26 titik yang biasa para wisatawan bisa jelajahi di Objek Wisata Taman Laut
Selat Pantar Alor ini, yaitu Hal Moon Bay, Peter's Prize, Crocodile Rook, The Edge, Coral
Clitts, Baelyon, The Arch, Falt Line, The Pacth, Nite Delht, Kal's Dream, The Ball, Trip Top,
The Mlai Hall, No Man's Land, The Cathedral, School's Ut, dan Shark Close. Titik diving yang
terakhir sangat menarik karena di sana terdapat kumpulan ikan hiu yang sangat bersahabat.

selain di Objek Wisata Taman Laut Selat Pantar, Keindahan bawah laut yang terdapat di Alor
Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Pulau Kepa, Pulau Ternate, Pulau Pantar, dan Pulau
Pura juga mengundang decak kagum para penyelam profesional dari Jakarta dan Bali untuk

datang.
Kelabba Maja

Terik matahari seolah memperjelas keindahan Kelabba Maja yang mempesona. Keunikannya
benar-benar membuat takjub orang yang memandangnya. Tak seperti bukit lainnya, perbukitan
Kelabba Maja memiliki warna yang begitu indah. Garis-garis warnanya seolah merupakan
hasil cat warna. Jangan salah, warna indah Kelabba Maja merupakan fenomena alam lukisan
Tuhan.

Masyarakat kerap menyamakannya dengan keindahan Painted Hills di Oregon Amerika


Serikat. Namun Kelabba Maja punya cerita dan keunikannya sendiri. Masyarakat setempat
yakni warga desa Gelanalalu percaya Kelabba Maja merupakan singgasana para dewa. Ada
tiga batu besar yang diyakini sebagai tempat pemujaan untuk para dewa.

Tak hanya sebagai destinasi wisata yang menarik, Kelabba Maja menjadi tempat sakral oleh
masyarakat Pulau Sabu Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara
Timur (NTT).
Sesuai dengan namanya, Kelabba diartikan sebagai tanah abu, sedangkan Maja berarti dewa.
Batu besar yang menjulang setinggi meter inilah yang dipercaya sebagai singgasana para dewa.

Terlihat unik, formasi batuan yang menjulang ini di atasnya terdapat batu besar. Tampak pilar-
pilar batu berwarna merah muda dengan puncak berbentuk mirip jamur berwarna merah tua.
Seolah batu ini ditempatkan oleh manusia dengan sengaja. Namun sebaliknya, batu besar dan
pilar batu setinggi 3 meter ini terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia.

Saking keramatnya, para pengunjung tidak diperkenankan untuk memanjat bukit batu tersebut.
Masyarakat setempat punya pantangan sendiri selama berada di Kelabba Maja. Pengunjung
disarankan hanya menikmatinya dari bawah maupun sisi bukit Kelabba Maja.
Selain tidak diperkenankan mendaki bukit singgasana dewa, ada pantangan lain bagi
pengunjung saat berada di Kelabba Maja. Mereka tidak diperkenankan untuk berkata kotor.
Selain itu, para pengunjung harus bersikap baik, dipakainya selendang tenun Tabu yang
dipercaya menjadi penjaga dari gangguan roh jahat.

Bahkan setiap bulan Juli, masyarakat rutin melakukan tradisi penyembelihan hewan yang
bertujuan agar tempat tersebut diberikan keamanan dan kesuburan.

Kelabba Maja memiliki tebing berukir indah berwarna gradasi merah marun, pink, coklat, dan
kelabu itu. Kelabba Maja juga memiliki ciri khas tebing berbentuk tabung dengan gradasi
warna merah kebiruan.
Selain disamakan sebagai Painted Hills di Amerika, Kelabba Maja juga sering dijuluki
sepotong Mars di Indonesia. Jika terik panas menyengat, bebatuan warna-warni di Kelabba
Maja didominasi oleh warna cokelat terang. Kering kerontang mirip dataran di Planet Mars.
Tak jarang juga masyarakat menyebutnya mirip Grand Canyon di Arizona. Namun punya
batuan warna-warni bak surga tersembunyi di dunia.

Benar saja, hanya ada satu jenis tumbuhan semak yang mampu bertahan di permukaan bukit
Kelabba Maja. Tanaman berduri yang tidak memerlukan air yang banyak.
Beberapa bagian batu di Kelabba Maja tersusun oleh batuan yang rapuh. Hal ini harus
diperhatikan bagi para wisatawan agar lebih berhati-hati melangkahkan kaki di area Kelabba
Maja.

Kelabba Maja memiliki geomorfologi petrografis yang unik dan telah terbentuk selama jutaan
tahun. Proses ini menyebabkan terbentuknya berbagai jenis batu. Beberapa lapisan tersebut
adalah batuan pasir merah dan deposit mineral yang berbentuk menyerupai lapisan demi
lapisan.

Lokasinya sangat tersembunyi dan berada dekat pantai selatan Pulau Sabu, sangat sulit bagi
pengunjung mencapai lokasi tersebut tanpa pemandu dari warga Pulau Sabu. Perjalanan dari
Seba menuju ke Kelabba Maja ditempuh sekitar 1,5-2 jam.
MANFAAT PARIWISATA

Dari Segi Budaya

Dengan pesatnya perkembangan industri pariwisata maka akan membawa pemahaman dan
pengertian antar budaya melalui interaksi pengunjung wisata (turis) dengan masyarakat lokal
tempat daerah wisata tersebut berada. Dari interaksi inilah para wisatawan dapat mengenal dan
menghargai budaya masyarakat setempat dan juga memahami latar belakang kebudayaan lokal
yang dianut oleh masyarakat misalnya : tradisi Pasola di Sumba, tradisi perburuan paus di
Lamalera.

Dari Segi Lingkungan Hidup

Pariwisata juga mendatangkan manfaat bagi lingkungan hidup karena sebuah objek wisata
apabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisataan haruslah terjaga kebersiahannya
sehingga kita menjadi terbiasa untuk merawat dan menjaga lingkungan kita agar selalu terjaga
kebersihannya.Pembangunan pariwisata tidak mengakibatkan dampak-dampak negatif
terhadap lingkungan dan penurunan kualitas tanah atau lahan pertaninan baik lahan
perladangan maupun persawahan. Kelestarian hutannya masih tetap terjaga dengan baik.
Masyarakat secara bersama-sama dan sepakat untuk melestarikan hutannnya dan tanpa harus
ketergantungan terhadap hutan tersebut. Pada dasarnya masyarakat lokal telah sadar terhadap
perlunya pelestarian hutan, karena kawasan hutan yang dimaksud merupakan daerah resapan
air yang bisa dipergunakan untuk kepentingan hidupnya maupun mahluk hidup yang lainnya
serta untuk keperluan persawahan.

Dari Segi Nilai Pergaulan Dan Ilmu Pengetahuan

Manfaat pariwisata yang kita dapat dari segi nilai pergaulan adalah kita menjadi lebih banyak
mempunyai teman dari berbagai Negara dan kita bisa mengetahui kebiasaan orang yang dari
masing-masing Negara tersebut sehingga kita bisa mempelajari bagaimana kebiasaan yang
baik di masing-masing nagara.Selain itu kita juga mendapat manfaat ilmu pengetahuan dari
pariwisata karena dengan mempelajari pariwisata kita juga bisa tahu dimana letak dan
keunggualn sebuah objek wisata sehingga kita bisa mempelajari mengapa sebuah objek wisata
tersebut bisa maju dan bisa menerapkan di daerah objek wisata daerah kita yang belum
berkembang dengan baik.
Dari Segi Peluang Dan Kesempatan Kerja

Pariwisata juga menciptakan kesempatan kerja.Sarana-sarana pariwisata seperti hotel dan


perjalanan adalah usaha yang ”padat karya”.Menurut perbandingan jauh lebih banyak untuk
hotel dan restoran daripada untuk usaha-usaha lainnya.Untuk setiap tempat tidur dibutuhkan
kira-kira 2 orang tenaga. Di Amerika Serikat untuk tempat tidur diperlukan 279 tenaga
kerja.Sudah tentu angka itu berbeda-beda menurut negaranya .Di Indonesia untuk setiap kamar
dibutuhkan kira-kira 2 orang tenga kerja.

Itu semua mengenai tenga kerja yang langsung berhubungan dengan pariwisata.Di samping
itu,pariwisata juga menciptakan menciptakan peluang kerja yang tidak berhubungan langsung
dengan pariwisata.Yang terpenting di bidang kontruksi bangunan dan jalan.Banyak bangunan
yang didirikan untuk hotel,restoran,toko artshop,dll.Wisatawan-wistawan juga memerlukan
makan dan minum,ini semua secara tidak langsung menciptakan lapangan kerja di bidang
pertanian.Jadi, pariwisata mempunyai banyak manfaat dari segi peluang dan kesempatan kerja

Anda mungkin juga menyukai