Anda di halaman 1dari 10

A.

FAUNA

1. Harimau Jawa

Harimau Jawa adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini
dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan
lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun
begitu, ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an
ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada
sinyalemen dari harimau jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada tanda-tanda
bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Walaupun begitu, ada
kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa
laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.
2. Pesut Bekantan

Pesut Mahakam Pesut Mahakam (Latin:Orcaella brevirostris) adalah


sejenis hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang hampir
punah karena berdasarkan data tahun 2007, Pesut Mahakam tinggal 50 ekor saja
dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Tidak
seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut,
Pesut Mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang
dilindungi Undang-Undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni
Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady. Namun, diberitakan
bahwa pesut di Mekong dan Sungai Irrawaddy sudah punah.
3. Bekantan

Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik


Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis
kera 8yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut
berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis
larvatus. Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Nasalis larvatus, sedang
dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di
negara-negara lain disebut dengan beberapa nama seperti Kera Bekantan
(Malaysia), Bangkatan (Brunei), Neusaap (Belanda). Masyarakat Kalimantan
sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera berhidung panjang ini
seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau. Bekantan yang
merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas
dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis.
Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan
sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau
Kalimantan.
4. Mentok Rimba

Mentok Rimba atau dalam bahasa ilmiahnya Cairina scutulata bisa


dikatakan sebagai jenis bebek paling langka di dunia. Populasinya di seluruh
dunia sangat langka, diperkirakan hanya tersisa sekitar 1000 ekor. Sekitar 150
ekor terdapat di Taman Nasional Way Kambas, salah satu habitat Mentok Hutan
yang tersisa di Indonesia. Mentok Rimba dikenal juga sebagai Mentok Hutan,
Serati, Bebek Hutan atau Angsa Hutan dan dalam bahasa inggris dikenal sebagai
White-winged Wood Duck. Spesies ini termasuk salah satu burung air dari suku
Anatidae (bebek). Mentok Rimba (Cairina scutulata) nyaris mirip dengan spesies
Bebek Manila (Cairina moschata) yang sering dipelihara. Mentok berukuran besar
antara 66-75 cm. Bentuknya hampir menyerupai bebek. Warna bulunya gelap dan
kepala serta lehernya keputih-putihan. Penutup sayap kecil putih, penutup sayap
tengah dan spekulum abu-abu biru.
5. Burung Maleo

Burung maleo yang dalam nama ilmiahnya macrocephalon maleo adalah


sejenis burung yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung
maleo adalah satwa endemik sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan
berkembang di pulau sulawesi, indonesia. Selain langka, burung ini ternyata unik
karena anti poligami. Selain sebagai satwa endemik burung maleo
(macrocephalon maleo) ini yang mulai langka dan dilindungi ini juga merupakan
burung yang unik. Keunikannya mulai dari struktur tubuh, habitat, hingga tingkah
lakunya yang salah satunya adalah anti poligami. Makanya tidak mengherankan
jika sejak tahun 1990 berdasarkan sk. No. Kep. 188.44/1067/ro/bklh tanggal 24
pebruari 1990, burung maleo ditetapkan sebagai ?satwa maskot? provinsi sulawesi
tengah. Burung maleo memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna
kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi
bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau
jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina
berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.
B. FLORA

1. Euphorbia Obesa: the Baseball Plant

Euphorbia Obesa, juga dikenal sebagai Tanaman Baseball, adalah endemikyang


berasal dari daerah Karoo Besar di Afrika Selatan. Tumbuhan ini sudah langka dan
terancam punah. Kebanyakan dari mereka sudah banyak dibudidayakan, harga
tumbuhan ini sangat mahal dan menjadi salah satu koleksi yang wajib dimiliki oleh
para kolektor tanaman si seluruh dunia.
2. Kecapi (Sandoricum koetjape)

Kecapi, sentul atau ketuat


adalah nama sejenis buah dan
juga pohon penghasilnya
Kecapi diperkirakan berasal
dari Indocina dan Semenanjung
Malaya.
Berabad-abad yang silam,
tumbuhan ini dibawa dan
dimasukkan ke India,
Indonesia (Borneo, Maluku),
Mauritius, dan Filipina, di mana tanaman
buah ini kemudian menjadi populer, ditanam secara luas dan mengalami
naturalisasi.
Pohon ini ditanam terutama karena diharapkan buahnya, yang berasa manis
atau agak masam. Kulit buahnya yang berdaging tebal kerap dimakan dalam
keadaan segar atau dimasak lebih dulu, dijadikan manisan atau marmalade.
Kayu kecapi bermutu baik sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau
kerajinan, mudah dikerjakan dan mudah dipoles.
Berbagai bagian pohon kecapi memiliki khasiat obat. Rebusan daunnya
digunakan sebagai penurun demam. Serbuk kulit batangnya untuk
pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat kembung, sakit perut dan
diare; serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.
Kecapi ada dua macam, yakni dengan daun tua sebelum gugur berwarna
kuning dan yang berwarna merah. Dahulu, kedua varietas ini dianggap
sebagai spesies yang berbeda
3. Anggrek Bulan

Anggrek bulan Pelaihari, salah satu jenis anggrek terbaik di dunia asal Kalimantan
Selatan terancam hilang karena salah kelola.

Phalaenopsis amabilis atau anggrek bulan memang memiliki keindahan yang bisa
memikat siapa saja.Tidak hanya kalangan pecinta anggrek, masyarakat awam pun
dibuat kepincut olehnya. Anggrek Bulan banyak di jumpai di kepulauan Indonesia,
karena penyebaran yang hampir merata  ditambah keindahan bunganya. Karena
ituah anggrek Phalaenopsis amabilis di nobatkan sebagai Puspa Pesona.

Anggrek bulan endemik Pelaihari adalah anggrek phalaenopsis  indukan silangan


yang telah sering di gunakan di berbagai negara karena berbagai keunggulannya.
Sayangnya keberadaan Anggrek amabilis ini sudah mulai langka dan sulit di temui
ditemui di habitat aslinya, di kawasan Hutan Pegunungan Meratus Pelaihari
Kabupaten Tanah Laut maupun di kawasan hutan Kalimantan Selatan lainnya.
4. Bunga Bangkai

Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase
vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan
(Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan
bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya,
A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. [1]
Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang
membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat
penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa
membedakan bunga bangkai dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah
mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran
bunga bangkai yang juga besar.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian,
fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya.
Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu
dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan
mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang
tumbuh kembali daunnya.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol
atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya
berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya
bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun
2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman
yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober
2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma,
Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim
bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11
Maret 2004 [2]. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu,
5. Teratai

Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai
juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus). Pada zaman dulu,
orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti seroja
dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air
(tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning),
daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.
Tanaman tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan
air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada
dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk
bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai.
Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan
daun tidak membentuk butiran air.
Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter
bunga antara 5-10 cm.
Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah
subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.

Anda mungkin juga menyukai