Anda di halaman 1dari 2

SISTEM PERKAWINAN ADAT BATAK

RIZKY CYNTHIA PUTRI 12/330713/EK/18897


Dalam adat Batak Toba, upacara perkawinan merupakam suatu acara yang sangat berharga.
Pernikahan bagi suku Batak dilaksanakan dengan proses yang cukup rumit dengan tata acara
yang cukup panjang. Pernikahan dalam suku Batak akan dianggap sah posisinya apabila telah
melaksanakan upacara adat, walaupun sebenarnya pemberkatan di Gerejalah yang utama.
Adapun tata adat dalam pernikahan Batak yang disebut dengan adat na gok adalah sebagai
berikut :
Mangariska : Hal ini dilakukan dengan kunjungan tidak resmi yang dilakukan oleh pihak
pria ke rumah pihak wanita dalam rangka pengenalan kedua keluarga.
Marhusip : Dalam hal ini kedua belah pihak saling berdiskusi kecil membahas mengenai
lamaran. Namun diskusi ini hanya terbatas untuk kerabat dekat saja.
Marhata Sinamot : Pihak pria membeli wanita, dalam proses ini jumlah sinamot yang
akan diberikan oleh pihak pria dibicarakan. Prosesi ini dilakukan di rumah wanita, dan
pihak pria datang dengan membawa makanan untuk dimakan bersama-sama. Dalam
acara ini ada beberapa hal pokok yang dibicarakan yaitu:
1. Sinamot.
2. Ulos
3. Parjuhut dan Jambar
4. Jumlah undangan
6. Tanggal dan tempat pesta.
7. Tatacara adat
Martumpol : Proses ini dilakukan dengan adanya penandatanganan dari kedua belah
pihak atas pernikahan anak-anak mereka di hadapan majelis gereja. Selanjutnya, berita
ini akan dipublikasikan melalui warta gereja.
Martonggo Raja : merupakan seremonial sebelum acara besar, dimana pihak
penyelenggara harus meminta izin kepada tetangga dan kerabat dekat, memohon
kerjasama dalam mempersiapkan pesta utamanya.
Manjalo Pasu-pasu Parbagason : proses ini dilaksanakan di gereja dengan melakukan
pemberkatan pernikahan, setelah selesai proses pemberkatan, kedua mempelai pulang
ke rumah untuk merayakan pesta dengan tamu undangan dari kedua belah pihak.
Pesta Unjuk : menerima pemberkatan adata dari kedua orang tua dari kedua belah
pihak. Kemudian dilakukan pembagian jambar (jatah) berupa daging dan juga uang
yaitu:
1. Jambar yang dibagi-bagikan untuk pihak wanita adalah jambar juhut (daging)
dan jambar uang (tuhor ni boru) dibagi menurut peraturan.
2. Jambar yang dibagi-bagikan bagi pihak pria adalah dengke (baca : dekke/ ikan
mas arsik) dan ulos yang dibagi menurut peraturan. Pesta Unjuk ini diakhiri
dengan membawa pulang pengantin ke rumah paranak
Mangihut di ampang : apabila proses pesta dilaksanakan di rumah mempelai wanita,
maka setelah itu, pihak mempelai wanita datang ke rumah mempelai pria.
Ditaruhon Jual : apabila proses pesta dilaksanakan di rumah mempelai pria, maka
setelah pesta selesai keluarga wanita pulang dan diberikan uang pengantar. Dalam hal
ini kita mengenal Paulak Unea yaitu bahwa
Seminggu setelah pesta adat dan wanita tinggal bersama dengan
suaminya, maka pihak pria, minimal pengantin pria bersama istrinya
pergi ke rumah mertuanya untuk menyatakan terima kasih atas
berjalannya prosesi pernikahan dengan baik, terutama keadaan baik
pengantin wanita pada masa lajangnya.
Setelah selesai acara paulak une, keluarga baru ini kembali ke kampung
halamannya/rumahnya dan selanjutnya memulai hidup baru.
Manjae : Setelah beberapa lama menjalani kehidupan bersama, maka pria akan dipajae,
dipisah rumah dan pekerjaan dari orangtua, biasanya anak bungsu mewarisi rumah
orangtua.
Maningkir tangga : Setelah keluarga ini hidup mandiri, orangtua datang untuk
menjenguk mereka dan diadakan makan bersama.

Anda mungkin juga menyukai