Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Erni Suryanti (151020001895)
2. Fadillah Aan Nasrulloh (151020001973)
3. Halimah Assa’diyah (151020001886)
4. M. Alnu Tahir (151020001897)
5. Satrio Pambudi Laksono (151020001976)
Segala puji hanya milik Allah SWT. Dia-lah yang telah menganugerahkan Al-
Qur’an sebagai hudan li al-nas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rahmatan
li al-‘alamin (rahmat bagi segenap alam). Dia-lah yang Maha Mengetahui
makna dan maksud kandungan Al-Qur’an, jika Allah memberikan petunjuk
kepada seseorang, maka tidak ada seorang pun yang bisa menyesatkannya.
Sebaliknya, jika Dia menyesatkan seseorang, maka tidak ada seorang pun yang
bisa memberikan petunjuk kepadanya.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya untuk penulis sendiri. Kritik dan saran dari pembaca
akan sangat perlu untuk memperbaiki dalam penyusunan makalah dan akan di
terima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini tercatat sebagai amal
saleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun makalah yang lebih
baik dan bermanfaat. Amiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I
(PENDAHULUAN) 4
BAB II
(PEMBAHASAN) 5
BAB III
(KESIMPULAN) 17
DAFTAR PUSTAKA 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an sebagai dasar hukum yang pertama, dan tidak di ragukan lagi
oleh umat islam bahwa Al-Qur’an adalah sumber yang asasi bagi syariat islam.
Dari Al-Qur’an inilah dasar-dasar hukum islam beserta cabang-cabangnya
digali. Agama islam, agama yang dianut oleh umat muslim di seluruh dunia,
merupakan way of life yang menjamin kebahagian hidup pemeluknya di dunia
dan di akherat kelak.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Agama adalah peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan sesama, dan hubungan manusia dengan makhluk
lainnya.
1. Agama Ardhi
Agama Ardhi adalah agama yang berkembang berdasarkan budaya, daerah,
pemikiran seseorang yang kemudian diterima secara global.
Ciri-ciri Agama Ardhi ,yaitu :
1. Agama diciptakan oleh tokoh agama
2. Tidak memiliki kitab suci, sekalipun memiliki kitab suci keotentikannya dapat
berubah sesuai dengan perubahan dan kecerdasan akal.
3. Tidak memiliki nabi sebagai penjelas agama ardhi
4. Berasal dari daerah dan kepercayaan masyarakat
5. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran
penganutnya
6. Konsep ketuhanannya yaitu Panthaisme, dinamisme dan animisme.
Pengertian Agama
Hanya kitab suci Al Qur’an-lah yang tidak diragukan kebernarannya, dan kitab
suci Al Qur’an-lah yang memberikan petunjuk ke jalan yang benar bagi orang-
orang yang bertakwa.“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S Al Baqarah: 2)
menurut ajaran Islam asal usul agama itu ialah agama Tauhid ketuhanan yang
Maha Esa atau monoteistis. Allah berfirman dalam Al-Quran Artinya: "
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya"(S.3 Ali 'Imran 19).
" Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan
kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya`qub, dan
anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, `Isa dan para nabi dari
5
Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka
dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri. Barangsiapa mencari
agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi"(QS. Ali 'Imran
84-85).
QS An-Nur : 55
Agama Islam Sebagai Petunjuk Mencapai Dunia dan Akhirat
Macam- Macam Agama
agama yang diturunkan (wahyu) dari Allah SWT melalui malaikat Jibril dan
disampaikan oleh Nabi/Rasul yang telah dipiliholeh Allah SWT untuk
disebarkan kepada umat manusia.
Ciri-ciri Agama Samawi, yaitu :
mempunyai kitab suci dan kitab suci tersebut keotentikannya tetap.
mempunyai nabi/ rasul yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih
lanjut dari wahyu yang diterima
ajarannya tetap, tetapi tafsirannya berubah sesuai dengan kecerdasan akal
sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan
hakekat kemanusiaan
agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya
2. Agama Samawi
1. Agama islam meyakini dan mempercayai agama-agama yang dibawa oleh
rasul sebelumnya
2. Agama Islam sebagai sebagai agama terakhir dan agama yang telah
disempurnakan oleh Allah, surah Al-Maidah : 3
3. Posisi Islam di antara agama-agama lain dapat dilihat dari peran agama Islam
yang memiliki tugas besar
4. Posisi agama Islam di antara agama-agama lain juga dapat dilihat dari sisi
pembaharuan.
5. Posisi Islam juga terhadap agama lain, dapat dilihat dari sifat yang diajarkan
Islam yang akomodatif dan persuasif.
6
2. Hindu. Weda merupakan kitab dari agama Hindu,
3. Zoroaster. Zen avesta adalah kitab suci dari kaum Majusi atau Zoroaster.
1. Islam
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Pengikut ajaran
Islam dikenal dengan sebutan Muslim. Agama Islam mempercayai bahwa al-
Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai
sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental. Umat Islam juga
meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui
perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya
(Al-Baqarah [2]:2).
2.Agama Kristen
Dalam agama Kristen ada doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan
terdiri dari 3 oknum (person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus. Pengikutnya
beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab/injil.
3.Yahudi
Yahudiah (Yudaisme) adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa
Yahudi (penduduk negara Israel maupun orang Israel yang bermukim di luar
negeri).
B. Pengertian Islam
Kata Islam, berasal dari kata ‘aslama – yuslimu – Islaman’, artinya, tunduk,
patuh, menyerahkan diri. Kata Islam terambil dari kata dasar aslama atau
salima yang artinya selamat, sejahtera, tidak cacat, tidak tercela. Hal serupa
juga diungkapkan oleh Hamka dalam bukunya Studi Islam bahwa “Islam adalah
kata bahasa Arab yang terambil dari kata salima yang berarti selamat, damai,
tunduk, pasrah dan berserah diri”. Objek penyerahan diri ini adalah Pencipta
seluruh alam semesta, yakni Allah SWT. Dengan demikian, Islam berarti
penyerahan diri kepada Allah SWT., sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an
surat Ali- Imran ayat 19 berikut:
7
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali-Imran
: 19)
Menurut istilah, Islam adalah wahyu atau risalah yang diberikan Allah
kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umatnya yang menjadi
pedoman bagi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Dari definisi ini terlihat ada tiga unsur pokok yang membedakan Islam
dengan agama-agama yang lain, yaitu:
1) Islam itu adalah risalah atau wahyu dari Tuhan.
2) Wahyu atau risalah Tuhan itu disampaikan kepada Nabi Muhammad,
artinya wahyu atau risalah-risalah yang disampaikan selain kepada Nabi
Muhammad bukanlah Islam.
3) Islam bertujuan untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, artinya Islam
bukanlah agama yang berat sebelah, ke akhirat saja atau ke dunia saja.
4) Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia, ajaran dari seluruh nabi
dan rasulnya yang penah di utus oleh Allah SWT pada bangsa-bangsa dan
kelompok-kelompok manusia. Islam agama bagi Adam a.s, Nabi Ibrahim,
Nabi Yakub, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman dan Nabi Isa a.s.
5) Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk disampaikan serta diteruskan kepada seluruh umat
manusia yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan
ketentuan-ketentuan ibadah dan muamalah (syariah) yang menentukan
proses berpikir, merasa, berbuat, dan proses terbentuknya hati.
Pada dasarnya Islam terdiri dari 3 unsur pokok yaitu iman, islam dan ihsan,
meskipun ketiganya mempunyai pengertian yang berbeda tetapi dalam
praktek satu sama lain saling terkait dan tidak dapat dipisahkan:
1) Iman artinya membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan
merealisasikannya dalam perbuatan akan adanya Allah SWT, dengan
adanya segala Kemaha sempurnaan-Nya, para Malaikat, Kitab-kitab Allah,
para Nabi dan Rasul, hari akhir serta Qadha dan Qadhar.
2) Islam artinya taat, tunduk, patuh dan menyerahkan diri dari segala
ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT.
3) Ihsan artinya berakhlak serta berbuat shalih sehingga dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah dan bermuamalah (interaksi) dengan sesama mahluk
8
dilaksanakan dengan penuh keikhlasan seakan-akan Allah menyaksikan
gerak-geriknya sepanjang waktu meskipun ia sendiri tidak melihatnya.
Dari yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa pada agama Islamlah
kita temui ciri-ciri agama wahyu yang lengkap. Sehingga agama Islam, bukan
hanya agama yang benar, tetapi juga agama yang sempurna.
9
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk
menyerukan: “Sembahlah Allah dan jauhilah Thaghut” (QS. An Nahl 16: 36).
Kemudian disempurnakan oleh Allah melalui risalah nabi Muhammad
SAW sebagai kesatuan risalah dan nabi penutup. Islam yang dibawa nabi
Muhammad SAW dilaksanakan sepanjang masa untuk seluruh umat
manusia hingga hari kiamat.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali
‘Imran 3: 19)
3) Islam sebagai syumuliyatul makan (semua tempat) karena Allah
menciptakan manusia dan alam semesta ini sebagai satu kesatuan.
Pencipta alam ini hanya Allah saja. Karena berasal dari satu pencipta,
maka semua dapat dikenakan aturan dan ketentuan kepada-Nya. Firman
Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan dan pencipta alam semesta:
10
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan
Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa
yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan
bumi sesudah mati-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al Baqarah 2: 163-
164)
11
pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat.
Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al Baqarah 2: 85).
12
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy Syams 91: 9-10).
Hal-hal yang berkaitan dengan keluarga, seperti hubungan suami istri
dengan baik, hubungan anak dan orang tua, hubungan dengan kerabat
dan sanak saudara. Semuanya diajarkan dalam Islam untuk saling
berkasih sayang dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah,
warahmah.
Hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat, seperti seruan untuk
memuliakan tamu dan etika bertamu, mengajarkan bahwa tetangga
merupakan keluarga dekat, hubungan muamalah yang baik dengan
saling menghormati, seruan untuk berjual beli dengan adil, dsb.
Menjadikan umat manusia dapat hidup berdampingan dengan damai
dan harmonis.
Kesempurnaan Islam juga mengatur pada akhlaq Islam yang
berkaitan dengan menyayangi binatang, tidak menyakiti dan
membunuhnya tanpa alasan. Akhlaq Islam yang berkaitan dengan alam
raya, sebagai obyek berfikir, merenung dan belajar, “Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali
‘Imran 3: 190), sebagai sarana berkarya dan pemenuhan kebutuhan
hidup sehari-hari.
Lebih dari itu semua adalah akhlaq muslim kepada Allah SWT,
Pencipta, dan Pemberi nikmat, dengan bertahmid, bersyukur, berharap
(raja’), dan takut (khauf) terpinggirkan apalagi dijatuhi hukuman, baik di
dunia maupun di akhirat.
3. Tingkah Laku
Tingkah laku atau perilaku mewujud melalui aspek gerakan. Hal ini
sangat diwarnai dan ditentukan oleh akidah dan akhlak seseorang. Oleh
karena itu, akhlak dan perilaku seseorang saling berkaitan dan
memberikan gambaran satu sama lain. Hal ini seperti disabdakan oleh
Rasulullah saw. bahwa sekiranya hati seseorang khusuk, khusyuk pula
anggota badannya.
4. Perasaan
Sebagai agama, Islam juga memperhatikan perasaan manusia. Dalam
Islam, seluruh perasaan: suka dan duka, cinta dan benci, sedih dan
gembira, halus dan kasar, sensitif atau tidak berbanding lurus dengan
akidah pemeluknya. Oleh karena itu, seperti yang disabdakan oleh
Rasulullah saw., kesempurnaan iman dan Islam seseorang dalam
berperasaan adalah ketika ia berperasaan karena Allah: mencintai
karena Allah, membenci karena Allah, dan seterusnya.
5. Pendidikan
Islam juga mengajarkan bagaimana melakukan pendidikan dan
pengajaran kepada manusia. Ada sekian banyak ayat Al-Qur’an dan
hadits yang meminta umat Islam untuk belajar. Pendidikan yang
dimaksud dalam Islam tidak saja bersifat formal dan terbatas di sekolah,
tetapi juga pada setiap waktu, tempat, dan kesempatan.
6. Sosial
15
Kesempurnaan Islam juga dilengkapi ajarannya mengenai hubungan
antarmasyarakat. Al-Qur’an demikian rinci menyampaikan hal-hal
tersebut. Sebagai contoh, Al-Qur’an menyebutkan bagaimana aturan
hubungan antara laki-laki dan perempuan, larangan memperolok-olok
orang lain, larangan mengejek orang lain, dan perintah untuk tidak
sombong. Islam juga membahas mengenai karakteristik masyarakat
Islam yang di dalamnya diatur nilai-nilai Islam.
7. Politik
Manusia diciptakan Allah sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Oleh
karena itu, kehidupannya tidak akan bisa lepas dari politik. Islam
kemudian mengatur urusan-urusan politik ini sebagai bagian dari
strategi dan dakwah. Tujuannya adalah untuk menegakkan hukum-
hukum Allah di muka bumi.
8. Ekonomi
Ekonomi adalah aspek sangat penting dalam Islam selain politik.
Tujuannya ekonomi dalam Islam adalah agar kesejahteraan di
masyarakat dapat terwujud. Oleh karena itu, aturan-aturan
perekonomian dalam Islam banyak memuat mengenai riba (yang
menghancurkan kesejahteraan), urusan utang-piutang, bukti tertulis
dalam perniagaan, dan lain-lain.
9. Militer
Islam mewajibkan kepada setiap penyeru kebenaran untuk bersiap
siaga, menyiapkan kekuatan, dan berjuang membela kebenaran dan
memerangi kebatilan. Hal ini diajarkan Islam untuk melawan pihak-pihak
yang menyeru dan melakukan kebatilan. Mereka adalah kaum yang
didorong oleh nafsu untuk menciptakan kehancuran.
10.Peradilan
Islam mewajibkan kepada umatnya untuk berbuat adil, bahkan kepada
diri dan keluarganya sendiri. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal
tersebut, Islam mengatur urusan hukum dan peradilan. Urusan yang
berkaitan dengan hukum dan peradilan dalam Islam harus berlandaskan
aturan Allah. Tanpa hal tersebut, keadilan sulit terwujud karena hukum
hanya menjadi permainan belaka.
16
Demikianlah kesempurnaan Islam sebagai pedoman hidup. Agama ini
benar-benar melingkupi semua aspek kehidupan.
Dalam aspek keyakinan, Islam mengatur umatnya melalui Al-Qur’an
surat Al Baqarah (2) ayat 255.
Dalam aspek moral Islam mengatur umatnya melalui Al-Qur’an surat Al
A’raaf (7) ayat 99.
Dalam aspek perilaku, Islam mengatur umatnya melalui Al-Qur’an surat
Al Baqarah (2) ayat 138.
Dalam aspek perasaan, Islam mengatur umatnya melalui Al-Qur’an surat
Ar Ruum (30) ayat 30.
Dalam aspek pendidikan, Islam mengatur umatnya melalui Al-Qur’an
surat Al Baqarah (2) ayat 151, Ali Imran (3) ayat 164, dan Al Jumuah (62)
ayat 2.
Dalam aspek sosial, Islam mengatur umatnya melalui Al-Qur’an surat An
Nuur (24) ayat 7.
Dalam aspek politik, Islam mengatur umatnya melalui Al-Qur’an surat Ali
Imraan (3) ayat 85-86 dan Yusuf (12) ayat 40).
Dalam aspek Ekonomi, Islam mengatur umatnya melalui Al-Qur’an surat
At Taubah (9) ayat 60 dan 103, Al Hasyr (59) ayat 7.
Dalam aspek militer, Islam mengatur umatnya melalui Al-Qur’an surat Al
Anfaal (8) ayat 60 dan At Taubah (9) ayat 5-8.
Dalam aspek hukum dan peradilan, Islam mengatur umatnya melalui Al-
Qur’an surat An Nisaa (4) ayat 65.
17
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian-uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Pertama, ajaran Islam bersifat universal dalam artian seluruh aturan ada
dan mengikat untuk seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Tidak seperti
agama lain yang diturunkan untuk umat agamanya saja, segenap peraturan
yang ada dalam Islam tidak hanya untuk umat Islam saja tetapi mengikat juga
ke umat lain.
Kedua, Ajaran Islam sempurna, mengingat Islam sebagai agama terakhir
telah disempurnakan oleh Allah sehingga mencakup berbagai dimensi
kehidupan baik akidah, politik kemasyarakatan, kebudayaan, pertahanan dan
keamanan, sosial kemasyarakatan, ekonomi dan sebagainya.
Ketiga, Ajaran Islam berwatak harmonis dan seimbang, yakni
keseimbangan yang tidak goyah, selaras dan serasi sehingga membentuk ciri
khas yang unik. Karenanya ada hukum wajib sebagai bandingan haram, sunah
dengan makruh dan ditengahi oleh hukum mubah. Hal lainnya adalah
menempatkan kewajiban seiring dengan penuntutan hak, menggunakan harta
benda tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, dan sebagainya. Sehingga
agama Islam pantas dijadikan petunjuk bagi manusia.
18
Daftar Pusataka
19