Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA ISLAM HAKIKAT MANUSIA

MENURUT ISLAM

Oleh :
M. Azki Fazri Abdillah (H1C019026)
Nabila Ihza Maharani (H1C019026)
Rizki Nur Miftah (H1C019037)
Faqia Nur Charisa (H1C019049)
Fajri (H1C016014)
KELOMPOK 3

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN


Jl. Mayjen Sungkono KM. 5 Blater 53371, Kalimanah Purbalingga, Jawa Tengah
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Urutan Terjadinya Kiamat Kubra ............................................................... 3
C. Tanda – Tanda Kiamat yang Sudah Terjadi ................................................ 9
Penutup ............................................................................................................ 12
Daftar Pustaka

2|Page
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berbicara tentang manusia sama seoerti halnya kita membicarakan tentang diri kita dan
keyakinan terhadap tuhan YME. Definisi manusia dibagi dalam beberapa sudut
pandang yang berbeda-beda. Diantaranya yaitu definisi manusia secara umum dan
definisi manusia menurut pandangan Islam. Pengertian manusia secara umum adalah
manusiansebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri
saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka dari itu manusia adalah
makhluk pribadi dan makhluk sosial. Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan
beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya.
Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas
berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam
berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam. Namun dalam Al-
Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia
dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani
kehidupan di dunia dan akhirat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian konsep manusia itu sendiri ?
2. Bagaimana proses penciptaan manusia ?
3. Bagaimana eksistensi dan martabat seorang manusia?
4. Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah?

C.TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui konsep manusia itu sendiri
2. Untuk mengetahui proses penciptaan manusia
3. Untuk mengetahui eksistensi dan martabat seorang manusia
4. Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah.
PEMBAHASAN
A.KONSEP MANUSIA

Manusia adalah makhluk yang Allah ciptakan dalam bentuk sesempurnanya Makhluk.
Keberadaan manusia adalah yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk
yang lainnya. Manusia memiliki fisik, perasaan, hawa nafsu, juga akal yang membuat
manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Hakikat manusia menurut islam bukanlah
seperti hewan, tumbuhan, atau makhluk lainnya yang bernyawa.
Makhluk seperti hewan sepintar apapun terlihatnya ia hanyalah makhluk yang didorong
oleh insting dan memori dalam otak atau fisiknya. Sedangkan manusia dalam dirinya
dengan kesempurnaan akal adalah makhluk yang dapat menilai benar dan salah sebuah
perilaku. Tidak hanya itu, ia pun juga bisa mengukut baik dan buruknya suatu tindakan.
Manusia adalah makhluk yang spesial yang Allah ciptakan. Namun seperti apakah
manusia dalam sudut pandang islam? Mengapa ia diciptakan Allah sedangkan
perilakunya banyak melakukan kerusakan?

Konsep Manusia dilihat dari Tujuannya diciptakan

Manusia diciptakan tentu memiliki tujuan. Bagi ummat islam konsep manusia adalah
dilihat dari bagaimana maksud atau tujuan Allah di dalam kehidupan ini. Sebagian
ummat lain menganggap bahwa manusia tercipta sendirinya dan melakukan hidup
dengan apapun yang mereka inginkan, sebebas-bebasnya. Dalam ilmu pendidikan
islam, yang berbicara mengenai konsep manusia tentunya tidak didefinisikan seperti
itu.
Untuk itu, perlu mengetahui apa konsep manusia jika dilihat dari tujuan penciptaannya
di muka bumi oleh Allah SWT.

1. Beribadah kepada Allah


”Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah
kepada-Ku” (QS Adzariyat : 54)
Konsep manuia menurut islam berdasarkan dari tujuannya diciptakan, semata-mata
adalah untuk beribadah kepada Allah. Beribadah kepada Allah artinya kita menganggap
Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang layak untuk disembah, menjadi tempat
bergantung, diagungkan, dan diikuti seluruh perintahnya. Tanpa melakukan ibadah
kepada Allah niscaya manusia akan tersesat dan kehilangan arah hidupnya. Ibadah

4|Page
bukan saja berarti hanya sekedar melaksankan ibadah ritual atau yang sifatnya
membangun spiritual saja. Ibadah artinya mengabdi, menjadikan diri kita
sebagai abada atau budak dalam hidup untuk Allah SWT. Ibadah artinya bukan hanya
saat shalat saja melainkan semua aspek diri kita bisa dijadikan ibadah asalkan
membawa kebaikan dan pahala.
Orang yang menikah, bekerja, berkeluarga, menuntu ilmu, mendidik anak, dan lain
sebagainya merupakan bentuk ibadah yang mengalirkan kebaikan bukan hanya untuk
dirinya namun untuk ummat. Untuk itu ibadah dalam islam artinya mengikuti segala
apa yang diperintahkan oleh Allah dalam segala bentuk kehidupan kita.

Sejatinya, Allah menyuruh manusia beribadah bukanlah untuk kebaikan Allah sendiri.
Jika dipikirkan lebih mendalam beribadah kepada Allah dengan ikhlas adalah untuk
kebaikan umat manusia itu sendiri. Dengan beribadah kepada Allah, menjadikannya
sebagai Illah dalam hidup kita, maka akan datang kebaikan dalam hidup ini. Penyebab
hati gelisah dalam islam biasanya karena memang manusia tidak menggantungkan
hidupnya pada Allah dan mencari keagungan lain selain Allah. Hal tersebut tentu tidak
akan membuat tenang, malah risau karena tidak pernah menemukan jalan keluarnya.
Untuk itu ibadah kepada Allah dengan meyakini rukun Iman dan menjalankan rukun
Islamadalah bagian dari beribadah kepada Allah. Ibadah kepada Allah masih banyak
lagi dilakukan di berbagai bidang kehidupan manusia dengan mendasarkannya
pada fungsi iman kepada Allah SWT.
2. Mendapatkan Ujian Dunia untuk Masa Depan Akhirat
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan, “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,” (QS. Al-Baqarah: 155-157).
Dalam surat tersebut, Allah menunjukkan kepada manusia bahwa manusia diciptakan
adalah untuk diberikan ujian di dunia. Barangsiapa bisa melalui ujian di dunia dengan
berbagai tantangan dan kesulitannya, maka Allah akan memberikan pahala akhirat dan
rahmat bagi yang benar-benar melaksanakannya dengan baik. Menghadapi musibah
dalam islam hakikatnya adalah menghadapi ujian di dunia yang harus dilalui dengan
kesabaran. Maka itu islam melarang berputus asa, karena ada banyak bahaya putus asa
dalam islam. Salah satunya adalah tidak bisa optimis untuk menjalankan hidup di dunia
untuk masa depan akhirat yang baik. Ujian di dunia adalah agar Allah bisa mengetahui
siapa yang bisa mengikuti dan mengabdi pada Allah dengan membalas segala
perbuatan dan usahanya untuk menghadi ujian, di akhirat. Untuk itu pahala adalah
credit poin yang harus tetap diisi agar kelak sebelum masa pembalasan, proses
penghisaban (perhitungan) kita mendapatkan hasil terbaik ujian di dunia.

Jika seluruh hidup ini adalah ujian dari Allah, maka termasuk kebahagiaanpun adalah
ujian di dunia. Termasuk orang yang memiliki harta melimpah, jabatan yang tinggi,
kekuasaan, anak-anak, dan lain sebagainya. Manusia diuji apakah ia mampu tetap
mengabdi dan menyembah Allah walaupun sudah seluruhnya diberikan kenikmatan
oleh Allah SWT.

Untuk itu, karena hakikatnya hidup ini adalah ujian maka, kita perlu mengusahakan
hidup untuk bisa mendapatkan keridhoaan Allah yang terbaik pada kita. Harta dalam
islam bukanlah satu-satunya kenikmatan yang akan selalu membahagiakan. Ia
hanyalah alat dan tiitpan Allah, yang terasa nikmatnya dan bisa habis kenikmatannya
suatu saat nanti.
3. Melakukan Pembangunan di Muka Bumi dan Tidak berbuat Kerusakan
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.” (QS : Al Baqarah : 30)
Dari Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 30 diatas, menunjukkan bahwa manusia
diciptakan di muka bumi adalah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Khalifah di atas
bukan berarti hanya sekedar pemimpin. Manusia yang hidup semuanya menjadi
pemimpin. Pemimpin bukan berarti hanya sekedar status atau jabatan dan tidak perlu
mendapatkan jabatan tertentu untuk menjadi khalifah di muka bumi.

Khalifah di muka bumi bukan berarti melaksanakannya hanya saat ada jabatan
kepemimpinan seperti presiden, ketua daerah, pimpinan tertentu di

6|Page
organisasi/kelompok. Khalifah di muka bumi adalah misi dari Allah yang telah
diturunkan sejam Nabi Adam sebagai manusia pertama. Untuk itu, khalifah disini
bermaksud sebagai fungsi.

Fungsi dari pemimpin adalah mengatur, mengelola, menjaga agar sistem dan
perusahaannya menjadi baik dan tidak berantakan. Pemimpin juga menjadi figur atau
teladan, tidak melakukan sesuatu dengan semena-mena atau tidak adil. Pemimpin
membuat segalanya berjalan dengan baik, teratur, dan bisa tercapai tujuannya.

Untuk itu, khalifah adalah tugas dari semua manusia untuk mengelola, mengatur segala
kehidupan di dunia. Mengelola bumi artinya bukan hanya mengelola alam atau diri
sendiri saja, melainkan seluruh kehidupan yang ada di bumi termasuk sistem ekonomi,
politik, sosial, budaya, hukum, IPTEK, pendidikan, dan lain sebagainya. Maka itu
manusia manapun dia wajib menghidupkan, mengembangkan, dan menjalankan
seluruhnya dengan baik agar adil, sejahtera, dan sesuai fungsi dari bidang tersebut
(masing-masing).

Menegakkan Keadilan di Muka Bumi

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-
Qasas [28] : 77)
Menjalankan misi khalifah fil ard bukan berarti kita mengerjakannya seorang
diri. Keutamaan adil terhadap diri sendiri memang sangat banyak, namun lebih
bermanfaat lagi jika adil juga terhadap manusia yang lain. Melakukan misi khalfiah fil
ard berarti kita berbagi tugas dengan manusia lainnya, saling membantu, dan
memberikan manfaat. Untuk menjalankan misi khalifah fil ard maka manusia harus
memiliki kemampuan, skill, pengetahuan yang dengan keahluannya tersebut ia mampu
membangun bidang-bidang yang ada di muka bumi. Untuk itu penting sekali bagi umat
islam untuk menjalankan tujuan pendidikan dan tujuan pendidikan islam, agar bisa
melaksanakan secara optimal bidang-bidang di muka bumi.
“Dan Syu’aib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan
adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah
kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan”. (QS. Hud [11]
: 85)
Dari ayat diatas sangat terlihat bahwa Allah menyuruh kepada manusia untuk berbuat
adil, melaksanakan hak-hak manusia dan tidak berbuat kejahatan yang berakibat
kerusakan di muka bumi.

Kita dapat lihat bahwa orang-orang yang tidak menjalankan misi kekhalifahan pasti
akan binasa. Seperti misalnya orang yang membuka lahan perhutanan untuk dijadikan
tempat berbelanja atau mall oleh orang asing. Selain kerugian material yang besar
tentunya ada resiko juga bahwa dibukanya hal tersebut mengundang asing semakin
banyak berusaha di Indonesia dengan proses monopoli atau kapitalisasi ekonomi
mereka.

Tugas khalifah artinya adalah tugas semua manusia termasuk wanita. Untuk itu, wanita
karir dalam pandangan islam tidak jadi masalah. Wanita bisa berkarir sebagai
langkahnya dalam melakukan misi kekhalifahan juga di muka bumi yang bisa
bermanfaat untuk ummat banyak. Hal ini tetap memperhatikan tugas wanita dalam
keluarga pula. Wanita yang baik menurut islam adalah yang mampu menyeimbangkan
perannya dalam keluarga, masyarakat, dan terhadap dirinya sendiri.
Hikmah dari Konsep Manusia dalam Islam

Konsep manusia dalam islam adalah konsep yang utuh dan integral mempertimbangkan
seluruh aspek kehidupan manusia mulai dari perangkat fisik hingga perangkat akal dan
psikologisnya. Konsep manusia dalam islam juga tidak menghalangi manusia untuk
memilih, menggunakan kehendak bebasnya, dan melakukan apapun yang diinginkan
manusia. Hanya saja segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia pasti akan ada efek
dan resikonya. Tentu hal tersebut tidak bisa dihindari dan harus diterima atau dilakukan
oleh manusia.

Untuk itu, konsep manusia dalam islam tidak timpang sebelah. Konsep manusia dalam
islam juga tidak menganggap bahwa manusia boleh sebebas-bebasnya. Untuk itu, ada
aturan bagi manusia. Aturan tersebut bukan dalam rangka untuk membatasi atau
membuat manusia tersiksa. Hakikatnya aturan tersebut dibuat agar manusia terhindar

8|Page
dari keterpurukan dan kesesatan. Manusia sengaja diberikan aturan agar tidak
melakukan hal yang merugikan dirinya. Maka itulah fungsi agama memberikan
petunjuk agar manusia bisa benar-benar selamat hidup di dunia dan akhirat.
Itulah konsep manusia dalam islam. Sangat seimbang dan integral. Memperhitungkan
semua aspek dalam kehidupan manusia. Dari konsep manusia islam, maka tidak ada
manusia yang bisa menyombongkan dirinya. Sifat sombong dalam islam itu sendiri
sangat dibenci, karena sejatinya tidak ada yang bisa disombongkan dari manusia.
Manusia senantiasa memiliki kelemahan.
Daftar Pustaka

1. Islam Pos. “Tanda-tanda Kiamat yang Sudah Terjadi”


https://www.islampos.com/13-tanda-kiamat-yang-sudah-terjadi-di-
sekeliling-kita-35426/
2. Google. “Urutan Terjadinya Kiamat Kubra”
https://docs.google.com/document/d/1K5ZJokoZb6aa63BHsBGX4AZE9C
gMdpXiKlDBcdcrucc/edit?ts=5b8553e9
3. Aneka Top 10. “Tanda-tanda Kiamat yang Sudah Terjadi”
http://anekatop10.com/10-tanda-tanda-kiamat-yang-sudah-terjadi-
di-dunia/
4. Brainly. “Ciri-ciri Kiamat Kubra”
https://brainly.co.id/tugas/5696498
5. Habibullahurl. “Pengertian Kiamat Kubra”
http://www.habibullahurl.com/2017/03/pengertian-kiamat-sugra-dan-
kubra/html

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai