KELAS : XI MIPA 3
5. BELLY SAPTIANSAH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-NYA lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sejarah ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran sejarah yang merupakan judul dari
maklah kami yaitu, MAKALAH PENJASKES TENTANG UNJUK KEBUGARAN
JASMANI “5 POS CIRCUIT TRAINING”
Disamping itu kami berharap bahwa makalah sejarah ini dapat dijadikan bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah sejarah ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari
guru mata pelajaran Sejarah agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapakan terimakasih.
Sekretaris kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
C. TUJUAN MAKALAH......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................9
1. KESIMPULAN...................................................................................................9
2. SARAN...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
LAMPIRAN...................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesegaran jasmani atau kebugaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di
kalangan masyarakat saat ini. Untuk mempertegas agar pengertian lebih sesuai dengan apa
yang dimaksud, ada beberapa pendapat para ahli atau pakar kesegaran jasmani.
Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang
untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular di mana kecepatan dan
ketahanan merupakan kriteria utama. Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani kesegaran
jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja tertentu
dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti (Depdikbud, 1992:9).
Menurut Sajoto (1995:8-11) kondisi fisik atau kesegaran jasmani adalah satu kesatuan
yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Baik
peningkatan maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula bahwa komponen kondisi fisik
meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi,
keseimbangan, dan ketepatan.
Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah perwujudan
kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi,
anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan
yang lebih memadai.
Seseorang yang memilik kesegaran jasmani yang baik dapat diartikan cukup
mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya
dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang
baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup yang
produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak.
Kesegaran jasmani bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sistem sirkulasi dan
kerja jantung, komponen kondisi tubuh, ekonomi gerakan pada waktu latihan, pemulihan yang
cepat dari tubuh sewaktu-waktu respon demikian diperlukan. Kesegaran jasmani juga
diperlukan anak usia sekolah untuk dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari, baik ketika berada
di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Dengan demikian, setiap manusia perlu
menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmaninya sendiri, agar dapat hidup sehat, terhindar
dari penyakit dan selalu ceria sepanjang hidup.
Salah satu komponen latihan sirkuit adalah kebugaran jasmani. Oleh karena itulah,
untuk melatih kesegaran (kebugaran) jasmani kita perlu melakukan latihan sirkuit atau circuit
training. Adapun penjelasan tentang latihan sirkuit, akan dibahas lebih lanjut pada bab
berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan circuit training (latihan sirkuit)?
2) Bagaimana pendapat para ahli tentang circuit training?
3) Bagaimana cara melakukan circuit training?
1
4) Apa saja prinsip-prinsip dasar latihan sirkuit?
5) Apa keuntungan dari circuit training?
6) Apa kekurangan circuit training?
7) Bagaimana variasi dari circuit training?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Macam – macam circuit training
1. 8x 8 Training.
Training ini adalah jenis latihan yang ditujukan untuk membangun otot. Seperti namanya, jenis
latihan ini berpatokan pada delapan set dan delapan repetisi masing-masingnya. Jika latihan
straight set atau standard memiliki waktu jeda yang cukup panjang, yaitu sekitar 60 detik, maka 8
x 8 ini menggunakan waktu jeda yang pendek antara 15-20 detik saja.
2. Super Set
Latihan ini adalah latihan yang efektif untuk melatih otot. Jika latihan straight set atau standard itu
melakukan beberapa set untuk satu latihan yang sama, maka super set ini melakukan variasi dimana
setelah melakukan satu set latihan A kemudian langsung tanpa istirahat lanjut ke satu set latihan
B. Misalnya, melakukan bench press sebanyak 10 repetisi kemudian dilanjutkan cepat ke cable
rows sebanyak 10 repetisi, baru kemudian anda istirahat. Super set mempunyai tipikal bahwa
latihan yang kedua biasanya akan drop kekuatannya karena tanpa istirahat pasti stamina kita
berkurang. Keuntungan Super Set, yaitu: (a) melatih dua jenis latihan sekaligus dalam waktu
singkat , (b) stamina akan terlatih dan pembakaran lemak akan lebih banyak, dan (c) bagus untuk
orang yang ingin mengeringkan otot.
3. 5 x 5 Training
Training ini merupakan latihan yang cukup berat tetapi bagus untuk target latihan kekuatan dan
pembentukan otot. Latihan ini salah satu jenis latihan yang populer dikalangan binaragawan.
Program 5 x 5 ini berdasarkan pada 5 set dengan masing-masing 5 repetisi. Jenis training ini sangat
bagus untuk mereka yang ingin membangun otot lebih besar.
4. High Intensity Interval Training (HIIT)
Latihan ini adalah jenis latihan yang sederhana tapi sangat efektif untuk mempercepat pembakaran
lemak dan memperoleh tubuh lebih langsing. Melakukan latihan HIIT ini akan melatih stamina
karena pengurasan stamina yang cukup besar diperoleh dari latihan ini. Kombinasi dari sprint dan
jogging ini sebenarnya menguras tenaga lebih banyak daripada sprint.
5. Drop Set
Jenis latihan ini banyak digunakan untuk membangun otot yang lebih besar. Tekniknya cukup
sederhana. Lakukan latihan seperti straight set/standard, tetapi untuk bebannya mulai dari yang
paling berat terlebih dulu. Lalu repetisinya tidak dibatasi, lakukan hingga anda tidak mampu
mengangkat beban lagi, kemudian turunkan beratnya dan lakukan repetisi lagi hingga tidak kuat
mengangkat lagi. Terus hal ini dilakukan hingga beberapa set. Contohnya : melakukan biceps curls
dengan beban 20 kg, kemudian lakukan repetisi sebanyak yang dimampu. Kemudian, mengangkat
15 kg dan lakukan repetisi lagi sebanyak yang dimampu. Berikutnya diturunkan 10 kg, 5 kg.
Keuntungan latihan drop set, yaitu membentuk otot lebih besar dengan latihan ini.
5
BAB III
5 POS CIRCUIT TRAINING
SIT UP
LEMPAR BOLA
KE TANAH PUSH UP
KETERANGAN GERAKAN :
Pos 1 : Sit Up (atlet terlentang diatas matras, kedua tangan dibawah leher, kaki agak ditekuk,
kemudian duduk sambil mencium kedua lutut kaki dan berbaring lagi) lakukan sebanyak
mungkin selama 1 menit.
Pos 2 : Push Up (atlet disuruh telungkup kedua tangan dan kaki diluruskan, kemudian
membengkokan kedua tangan dan meluruskannya kembali) lakukan sebanyak mungkin
selama 30 detik.
Pos 3 : Back Up (berbaring telungkup diatas matras, kedua lengan dipundak, kedua kaki
lurus, angkat lengan dan kaki ke atas bersamasama setinggi mungkin) lakukan sebanyak
mungkin selama 30 detik
Pos 4 : Squat Jump (atlet berdiri dengan lengan diatas pundak, kemudian turunkan badan
setengah jongkok dan kemudian melompat keatas dan mendarat mengeper kemudian
melompat lagi).
Pos 5 : Lempar bola ke tanah (berdiri sambil memegang bola, kemudian lemparkan bola ke
tanah dan tangkap lagi).
6
B. TABEL PENILAIAN
TABEL SIT UP
JUMLAH GERAKAN NILAI WAKTU
25-30 A 30 DETIK
20-25 B 30 DETIK
15-20 C 30 DETIK
PENILAIAN
NAMA NILAI WAKTU
TABEL PUSH UP
JUMLAH GERAKAN NILAI WAKTU
25-30 A 30 DETIK
20-25 B 30 DETIK
15-20 C 30 DETIK
PENILAIAN
NAMA NILAI WAKTU
TABEL BACK UP
JUMLAH GERAKAN NILAI WAKTU
25-30 A 30 DETIK
20-25 B 30 DETIK
15-20 C 30 DETIK
PENILAIAN
NAMA NILAI WAKTU
7
TABEL SQUAT JUMP
JUMLAH GERAKAN NILAI WAKTU
25-30 A 30 DETIK
20-25 B 30 DETIK
15-20 C 30 DETIK
PENILAIAN
NAMA NILAI WAKTU
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Circuit training di ciptakan oleh R.E. Morgan dan G.T. Anderson pada tahun 1953 di
University Of Leeds di Inggris. Latihan sirkuit merupakan suatu jenis program latihan yang
berinterval di mana latihan kekuatan di gabungkan dengan latihan aerobic, yang juga
menggabungkan manfaat dari kelenturan dan kekuatan fisik. Latihan sirkuit bertujuan untuk
mengembangkan dan memperbaiki kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kekuatan,
kecepatan dan, daya tahan.
Latihan ini dapat memperbaiki secara serempak fitnes keseluruhan dari tubuh, yaitu
komponen power, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, mobilitas dan komponen-komponen
lainnya. Bentuk-bentuk latihan dalam sirkuit adalah kombinasi dari semua unsur fisik.
Latihannya bisa berupa lari naik turun tangga, lari ke samping, ke belakang, melempar bola,
memukul bola dengan raket, melompat, berbagai bentuk latihan beban dan sebagainya. Bentuk
latihannya biasanya di susun dalam lingkaran.
Program latihan sirkuit adalah program latihan yang mengkombinasikan antara latihan
kekuatan dan latihan kardiovaskular (olahraga aerobik). Latihan sirkuit biasa dilakukan di
tempat terbuka (outbond) yang terdiri dari beberapa pos, pada tiap posnya menekankan pada
latihan kekuatan dengan repetisi tertentu kemudian diselingi dengan latihan aerobik selama
beberapa detik sampai dengan menit untuk menuju ke pos berikutnya.
B. Saran
Sebaiknya, jika melakukan latihan sirkuit ini harus menggunakan jeda atau istirahat
kira-kira sekitar 15-20 detik sebelum berpindah pada jenis olahraga yang lain (pos) agar tidak
kelelahan serta mendapatkan hasil yang baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://skulwork-nytha.blogspot.com/2012/03/makalah-tentang-circuit-
training.html?q=makalah+5+pos+circuit+training
http://hiithighintensityintervaltraining.blogspot.com/2016/11/latihan-sirkuit-circuit-training-
konsep-dan-contoh.html
10