Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG SENI MUSIK KLASIK

Oleh:

Kelompok 1

Kelas XII IPS 3

Tri Ramayanto
Trie Anugrah
Idam maharuddin
Andi awal syarif
Wiraldi
Febriani
Chantika
Sartika
PENGERTIAN UMUM MUSIK KLASIK

PENGERTIAN UMUM MUSIK KLASIK


Istilah musik klasik umumnya lebih dikenal luas sebagai musik serius. Walaupun demikian
secara khusus dalam diskusi etnomusikologi,istilah musik klasik tidak hanya merujuk pada
musik klasik Eropa saja,melainkan juga pada musik-musik di Asia dan Timur seperti misalnya
musik klasik Persia, India, Tiongkok, dan lain-lain.
Dalam lingkupmusikologi, penggunaan kata klasik bisa mengandung tiga makna. Yang
pertama ialah berarti Musik Kuno, yaitu musik yang berkembang pada era Yunani Kuno (masa
Antiquity).
Pengertian yang kedua ialah musik pada era Klasik, yang didominasi oleh gaya Wina pada abad
ke-18 dengan tiga tokoh komposer yang terkenal yaitu Haydn, Mozart, dan Beethoven. Ketiga,
kata klasik yang diterapkan pada musik klasik pada saat ini ialah sebagai musik seni (art
music); yang pengertiannya berbeda dengan istilah seni musik atau musical arts. Yang dimaksud
klasik dalam konteks ini ialah lawan dari musik hiburan.
Secara khusus, di Indonesia ada istilah lagu seriosa untuk menamai musik vokal yang intinya
mirip dengan musik klasik pada umumnya. Pokok bahasan musik klasik sangat luas karena tidak
melulu membicarakan fenomena musikal yang terjadi di sekitar saat ini tapi juga yang terjadi
selama berabad-abad. Dengan demikian berbeda dengan musik non klasik yang didasarkan atas
fenomena musikal yang terjadi saat ini atau masa kontemporer, dan tidak jauh dari sekitar abad
ke-20.
Tidaklah mengherankan jika secara kuantitatif musik klasik tidak hanya memiliki repertoar yang
sangat luas namun juga literatur yang juga luas.Keluasan cakupan pembahasan musik klasik
yang menyangkut waktu berabad-abad memungkinkannya untuk dilakukan pembahasan dengan
pendektan sejarah, baik secara diakronis melalui pendekatan kronologis,yaitu dari tahun ke tahun
secara bertahap, maupun secara sinkronis,yaitu mengkaitkannya dengan aspek-aspek terkait di
sekitar periode yang dibahas.
Guna memudahkan pemahaman terhadap musik klasik maka seseorang perlu memahami aspek-
aspek sejarah musik klasik yang meliputi pengertian-pengertian dasar mengenai musik secara
umum.Walaupun jarang diterapkan pada buku-buku pengantar tentang pengetahuan musik,
proses kelahiran sistem tonal berikut pengembangannya selama berad-abad hingga akhirnya
digantikan oleh sistem musikal yang lain, juga perlu diketahui. Hingga kini orkestra diyakini
sebagai suatu formasi standar dalam bisnis musik klasik.
Sehubungan dengan itu pengetahuan umum tentang orkestra seperti hal-hal yang berkaitan
dengan klasifikasi instrumen, perlu diketahui. Walaupun orkestra termasuk ke dalam hal penting
yang perlu diketahui, namun dalam kenyataannya formasi yang berkembang di masyarakat justru
adalah instrumen-instrumen solo dan vokal.

Musik Klasik

Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik
Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnya
barok, klasik, dan romantik.
Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat di atau
berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari
sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.[1]

Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh
sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16.[2] Notasi musik barat
digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi
nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini
membatasi adanya praktek-praktek seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering
didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional
Jepang) maupun musik populer.

Dahulu musik klasik di Eropa terutama digunakan untuk keperluan lagu di Gereja ataupun lagu
untuk pengiringan Raja. Sejalan dengan perkembangan, mulai juga bermunculan musik klasik
yang digunakan untuk keperluan lain, seperti misalnya musik klasik yang menggambarkan visual
secara audio, contohnya lagu Cat and Mouse yang menggambarkan kucing mengejar tikus

Musik Klasik

Apa itu musik klasik, dan komposisi seperti apa sih yang layak digolongkan sebagai musik
klasik? Genre musik yang satu ini memang sering mengundang salah pengertian dimata mereka
yang awam. Biasanya jenis musik ini dianggap identik dengan musik yang dimainkan oleh
orkestra. Stereotip ini tidak selamanya benar, sebagaimana pengertian orkestra yang melulu
diartikan sebagai musik yang dimainkan oleh sepasukan musisi dengan didominasi oleh alat
musik gesek (string). Kenyataannya, gamelan itu juga orkestra koq.

Dalam pengertian aslinya, musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa
sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik digolongkan melalui periodisasi tertentu, mulai
dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan romantik. Pada era inilah nama-nama besar
seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karyanya yang berupa sonata, simfoni,
konserto solo, string kuartet, hingga opera. Namun pada kenyataannya, para komposer klasik
sendiri tidak pernah menggolong-golongkan jenis komposisi yang mereka gubah. Penggolongan
yang kita kenal sekarang dilakukan semata-mata untuk mempermudah, terutama untuk
kepentingan akademis.

Ada pula pengertian lain dari musik klasik (walaupun yang ini jarang dipakai), yaitu semua
musik dengan keindahan intelektual yang tinggi dari semua jaman, baik itu berupa simfoni
Mozart, kantata Bach atau karya-karya abad 20. Istilah keindahan intelektual itu sendiri
memiliki pengertian yang relatif bagi setiap orang. Dalam pengertian ini, musik dari era modern
seperti Kitaro, Richard Clayderman, Yanni, atau bahkan Enya, juga bisa digolongkan sebagai
musik klasik, tergantung dari sisi mana kita menikmatinya. Kalau kita lebih banyak menikmati
elemen intelektual dalam pengertian melodi, harmoni, atau aspek komposisi lainnya, maka
jadilah ia musik klasik. Tapi kalau kita berpegang pada pengertian yang pertama tadi, maka jelas
jenis musik ini tidak masuk dalam pengertian musik klasik. Untuk ini tersedia genre tersendiri,
yaitu new age, atau terkadang juga digolongkan sebagai art music.
Kalau begitu, apakah musik yang sering dibawakan oleh orkestra Indonesia, Twilite misalnya,
juga digolongkan sebagai musik klasik? Nah, persoalannya disini adalah kesalah-kaprahan yang
terlanjur melekat sebagaimana yang ditulis diatas tadi. Twilite memang sering mendapat kritikan
dari kalangan mainstream pecinta musik klasik, karena lebih banyak menyajikan musik pop
yang dibungkus dalam kemasan klasik. Betulkah? Kenyataannya, Twilite memang bukan berada
pada jalur musik klasik murni walaupun dalam satu-dua kesempatan mereka juga
mempagelarkan musik klasik. Yang biasa dipentaskan oleh Twilite sebenarnya adalah musik
simfonik, atau Pops (pakai s; merujuk pada musik pop dengan sentuhan aransemen simfonik-
orkestra). Dengan demikian, yang salah adalah pengeritiknya yang justeru kurang paham
pengertian musik klasik yang sebenarnya (kenyataannya, Twilite memang tidak pernah
menyatakan kalau mereka mempagelarkan musik klasik).

1. Beethoven

Ludwig van Beethoven lahir tahun 1770 di kota Bonn, Jerman. Semasa kanak-kanak
sudah tampak jelas bakat musiknya yang luar biasa dan buku musik ciptaannya muncul
pertama kali tahun 1783. Di usia remaja dia berkunjung ke Wina dan diperkenalkan
kepada Mozart tetapi perjumpaan keduanya berlangsung singkat. Tahun 1792 Beethoven
kembali ke Wina dan sebentar dia belajar musik dengan Haydn yang kala itu pencipta
musik Wina kesohor (Mozart mati setahun sebelumnya). Beethoven menetap di Wina,
Mekkahnya musik waktu itu, selama sisa hidupnya. Rasa musik Beethoven yang tinggi
selaku pemain piano mengesankan tiap pendengamya dan dia berhasil baik selaku
pemain maupun guru. Segera dia menjadi pencipta musik yang produktif juga. Karyanya
dapat sambutan baik. Sejak umur pertengahan dua puluhan ke atas, dia sudah mampu
menerbitkan dan menjual buku ciptaan musiknya tanpa kesulitan apa pun.

Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak.
Tak pelak lagi gejala ini amat merisaukan si komponis muda. Tuli buat seorang pencipta
musik betul-betul suatu malapetaka. Suatu ketika timbul keinginannya mau bunuh diri
saja.
Tahun-tahun antara 1802-1815 sering dianggap masa pertengahan karier Beethoven. Pada
masa istirahat itu, akibat ketuliannya menghebat, dia mulai mundur dari pergaulan
masyarakat. Ketunarunguannya ini membuat orang punya kesan tidak yakin bahwa
Beethoven memang betul-betul anti manusia, anti masyarakat, benci bergaul. Dia terlibat
dengan percintaan yang kerap dengan gadis-gadis muda tetapi tampaknya semua
hubungan ini berakhir tak bahagia dan tak pernah beristeri.

Karya musik Beethoven sendiri menggila produktifnya. Tahun-tahun terus berjalan


namun perhatian yang diterimanya makin lama makin susut yang mestinya populer buat
seorang komponis seperti dia di jaman itu. Tetapi, kesuksesannya menanjak terus.

Pada usia empat puluhan Beethoven menjadi seratus persen pekak. Akibatnya, dia tak
pernah lagi tampil di muka umum dan semakin menjauhi masyarakat. Hasil karyanya
semakin sedikit dan semakin sulit di fahami. Sejak itu dia mencipta terutama buat dirinya
sendiri dan beberapa pendengar yang punya ideal masa depan. Dia pernah bilang kepada
seorang kritikus musik, "Ciptaanku ini bukanlah untukmu tetapi untuk masa sesudahmu."

2. Johann Pachelbel

Johann Pachelbel (lahir di Nrnberg, 1 September 1653 meninggal 9 Maret 1706 pada
umur 52 tahun) adalah seorang komponis Barok berkebangsaan Jerman. Ia banyak
menghasilkan musik keagamaan maupun sekuler, dan sumbangsihnya terhadap
perkembangan choral prelude dan fugue menempatkannya sebagai salah satu komponis
zaman Barok pertengahan terpenting. Karyanya yang paling terkenal adalah Kanon
dalam D, satu-satunya kanon yang ia gubah. Selain itu, beberapa karya lainnya yang
terkenal adalah Chaconne dalam F minor, Toccata dalam E minor untuk organ, dan
Hexachordum Apollinis, sekelompok variasi keyboard.

3. Fryderyk Franciszek Chopin

Fryderyk Frenciszek Chopin lahir di Zelazowa Wola, dekat Warsawa, Polandia tanggal 1
Maret 1810. Ayahnya, Nicolas Chopin adalah orang dari Marainville, Prancis. Sedangkan
ibunya, Tekla-Justyna Kryzanowka adalah orang Polandia. Untuk menghindari wajib
tentara, pada tahun 1787 Nicolas Chopin meninggalkan Prancis dan menetap di Polandia.
Chopin lahir tak lama setelah kedua orangtuanya pindah ke Polandia. Chopin memiki
bakat alamiah dalam bermain piano, hal ini terlihat dalam improvisasi-imporivasinya
untuk piano. Ia masih berumur tujuh tahun ketika salah satu dari polonaise-nya
diterbitkan (Mc Neill, 1998) namun, sumber lain mengatakan bahwa karya pertama yang
diterbitakan adalah sebuah Rondo (Op. 1) pada saat ia berumur limabelas. Pada umur
delapan, dia tampil di publik memainkan piano konserto milik Gywortez. Chopin
mendapat pendidikan musik pertamanya oleh pianis Bohemia Adalbert iwny
Wolfgang Amadeus Mozart

Wolfgang Amadeus Mozart yang bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb
Mozart (lahir di Salzburg, 27 Januari 1756 meninggal di Wina, Austria, 5 Desember 1791 pada
umur 35 tahun) adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik
klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700
lagu) termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni,
musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera
Don Giovanni dan Die Zauberflte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar
standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik. Karya-karyanya
diurutkan dalam katalog Kchel-Verzeichnis.

Ciri musik klasik


musikklasikterbagi dalam beberapa jaman/era (tahunnya ak agak lupa, silakan liat di wiki)

Renaissance
banyak ditemukan di komposisi2 lagu gereja katolik. komposer yang terkenal a.l Palestrina dll..

Baroque
cirikhasnya adalah melodi yg lincah beserta polifoninya termasuk kontrapung style yg terkenal
itu..
Pahlawan2nya: J.S Bach, G.F Handel, dll..

Classical (klasik)
cirikhas : lebih ke arah melodi yang indah dengan iringan, dinamik yg lebih berkembang.
Pahlawannya: L.V Beethoven, W.A Mozart, J. Haydn dll..

Romantik
cirikhas: tempo yang lebih dinamis, dengan munculnya rubato dll.. Dinamika lebih berkembang
lagi.. banyak karya2 yg lebih menekankan pada virtuoso instrumen,.
Pahlawannya : Chopin, Mendellsohn, dll..

Modern
disonan2 yg 'aneh' sangat mendominasi.. muncul teknik2 baru seperti twelvetone dll..

Musik Klasik
I. Sejarah Musik

Sejarah musik dipercaya dimulai dari masa lalu dan dipelopori oleh musik Asia, musik
Persia, musik India, musik Yahudi, musik Romawi, musik Mesopotamia, musik Mesir, musik
Islam, dan juga musik Yunani. Namun, dari semua musik tersebut, musik era Yunani adalah
musik yang terbaik dan yang paling terkenal diantara yang lain.

Seperti sejarah Yunani yang penuh dengan kejayaan dibidang penemuan dan juga
peradaban rakyatnya, musik juga berkembang dengan baik. Musik digunakan untuk hiburan,
perayaan rakyat, dan juga kegiatan kegamaan. Musik sangatlah penting untuk peradaban
masyarakat Yunani. Bahkan, pada masa Yunani kuno, musik adalah sebuah mata pelajaran wajib
dimana para pria Yunani kuno sudah diajarkan tentang musik sejak usia 6 tahun.

Literasi musik dari Yunani sangatlah mempengaruhi perkembangan musik di seluruh


dunia. Di masa setelah Yunani kuno, teori musik dari Yunani mempelopori adanya musik
keagamaan di dunia barat dan juga musik-musik klasik.

II. Pengertian Musik Klasik

Musik Klasik pada dasarnya bukan hanya sebatas nama dari salah satu aliran/jenis
musik. Tapi juga istilah luas yang mengacu pada tiga periode musik yang sangat populer pada
zaman itu di Eropa barat. Istilah Klasik sendiri diambil dari nama salah satu periode itu. Tiga
periode musik yang dimaksud yaitu:

1. Zaman Barok dan Rokoko (Abad 17)


2. Zaman Klasik (Abad 18)
3. Zaman Romantik (Pertengahan abad 18)
Pada abad-abad berikutnya musik klasik terus berkembang meskipun
perkembangannya tidak secepat masa-masa sebelumnya. Perkembangan ini juga melahirkan
musik Kontemporer Klasik pada abad 19 sampai abad 20.

Hal terbaik dari musik klasik adalah musik klasik menjadi elemen dasar dari semua
musik di era selanjutnya. Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan pernah mati.
Banyak sekali komposer di era setelah era klasik yang masih belajar dari karya-karya Mozart dan
Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi
contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Bahkan karya dari Mozart masih
dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orkestra musik seteleh 80 tahun kematiannya.

III. Periode Musik Klasik


1. Zaman Barok dan Rokoko

Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-
kira antara tahun 1600 dan 1750. Kata "Barok" berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar", hal
ini sangat cocok dengan seni dan perancangan bangunan pada era itu. Kata Barok pada
akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu.

Ciri-ciri dari musik Barok, antara lain:


Melodi cenderung lincah.
Banyak menggunakan ornamen.
Ada dinamik forte dan piano.
Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian (polifonik/kontrapung).
Lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.

Para komponis musik Barok membuat perubahan di notasi musik dan juga menciptakan
cara baru dalam memainkan instrumen musik. Era musik Barok juga merupakan tonggak dari
terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali teknik musik dan konsep musik
dari era barok masih dipakai hingga saat ini. Kebanyakan dari alat musik klasik dimainkan
dengan sangat baik di era ini.

Beberapa komponis zaman Barok:

Johann Sebastian Bach

George Friederich Handel


Antonio Vivaldi.

Johann Pachelbel

Pada zaman Barok, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsichord.
Karya Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan
tangan kiri. Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato. Untuk komposisi piano, pedal
jarang digunakan saat memainkan musik Barok.

2. Zaman Klasik

Bila dibandingkan dengan musik era barok, musik era klasik lebih ringan, lebih mudah
dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang
dimainkan di era ini biasanya lebih pendek dari era barok. Ukuran orkestra sangat berkembang
baik dalam kuantitas maupun kualitas.

Ciri-ciri dari musik zaman Klasik, antara lain:


1. Ornamen lebih dibatasi.
2. Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando.
3. Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo.
4. Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan (homofonik).
5. Kontras pada ritme.
Pada zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang disebut sonata
dan simfoni. Sonata adalah karya musik untuk permainan solo, sedangkan simfoni adalah untuk
orkestra. Bentuk simfoni hamper mirip dengan sonata, hanya saja simfoni biasanya dilengkapi
dengan bagian sisipan yang disebut minuet, trio, dan scherzo.
Beberapa komponis zaman klasik:
Franz Joseph Haydn
Wolfgang Amadeus Mozart
Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua dari Johann Sebastian Bach)
Ludwig Van Beethoven (masa peralihan zaman Klasik dan zaman Romantik)

3. Zaman Romantik

Walaupun dinamakan era musik romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi
tentang cinta ataupun cinta yang romantik. Dinamakan romantik karena dapat menggambarkan
komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Romantik disini tidak ada hubungannya dengan
cinta. Romantik disini menggambarkan karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah
dan jauh lebih ekspresif daripada era-era sebelumnya. Pada dasarnya, semua musik pada era
romantik mempunyai cara baru yang jauh lebih menarik dari sebelumnya.

Karakteristik utama dari musik romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk
musik dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi
semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para
komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan
piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara
teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi.

Paham nasionalisme juga mewarnai era musik romantik. Contohnya adalah reaksi keras
dari komponis Russia, Bohemia, dan Norwegia yang sangat menentang dominasi Jerman. Ada
juga Bedrich Smetana dan Antonin Dvorak yang menunjukkan nasionalisme mereka dengan
menciptakan lagu rakyat Ceko. Masih ada Jean Sibelius yang menulis musik berdasarkan cerita
Finlandia. Karya dari Sibelius ini menjadi simbol dari nasionalisme Finlandia.

Ciri-ciri dari musik zaman romantik, antara lain:


Ciri Tidak ada ornamen.

Melodi berekspresi.

Harmoni bervariasi, homofonik dan polifonik.

Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan bervariasi.

Beberapa komponis zaman romantik, antara lain:

Franz Liszt

Richard Wagner

F. J. L. Mendelssohn
IV. Instrumen Musik Klasik
Beberapa jenis contoh alat musik yang digunakan dalam musik klasik, antara lain:
1. Harpsichord

Tahun 1707, Bartolomeo Christofori menciptakan harpsichord, yang merupakan cikal


bakal piano. Harpsichord mempunyai bilah nada bertingkat. Bilah nadanya masih terbuat dari
kayu, dan jangkauan oktafnya belum luas. Bentuk harpsichord hampir mirip dengan piano, hanya
saja belum menyamai jangkauan nada dari piano.

2. PianoInstrumen piano muncul pada zaman klasik. Pada 1775,

lahirlah piano seperti yang kita kenal saat ini, dalam ukuran standard dapat mencapai 7 oktaf,
suatu jangkauan yang tidak dapat dicapai oleh alat musik manapun. Dalam memproduksi suara
menurut dinamika yang dituntut, diatur melalui lemah lembutnya sentuhan jari serta pengaturan
pedal kaki.

Salah seorang pemain piano yang terkenal adalah Ludwig Van Beethoven.
3. BiolaSejak zaman Barok dan Rokoko biola telah menjadi alat musik yang vital

dalam seni musik Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan biola terdengar dengan
lebih jelas dari alat musik klasik yang lain, menjadikannya cocok untuk memainkan bagian
melodi musik. Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan alat musik yang
sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan sukar.

Dalam orkestra, biola merupakan sebagian besar dari musik yang dimainkan. Pemain biola
dibagi menjadi dua bagian, biasa disebut dengan pemain biola pertama dan kedua. Komponis
biasanya memberikan bagian nada melodi kepada pemain pertama, sedangkan pemain kedua
memainkan nada harmoni atau nada melodi satu oktaf di bawah pemain pertama. Pemain kedua
juga biasanya duduk di bagian dalam dan bertugas untuk membalik kertas not ketika duduk
berdampingan di samping pemain pertama yang duduk di bagian luar lebih dekat ke para
penonton.

Karena potensi biola jika dimainkan oleh maestro biola dapat menghasilkan lagu yang
sangat indah, maka biola yang berkualitas tinggi dapat mencapai harga yang sangat mahal.

Salah seorang contoh pemain biola yang


sangat terkenal, yaitu Niccol Paganini.
4. Brass

Instrumen musik tiup logam atau dikenal sebagai brass adalah alat musik yang
menghasilkan suara yang berasal dari getaran bibir pemainnya saat meniup melalui tabung
resonator (pada jenis instrumen tertentu disebut sebagai

mouthpiece). Instrumen musik ini dikenal juga sebagai labrosones, yang berarti
instrumen yang dibunyikan oleh getaran bibir.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perubahan intonasi nada pada instrumen musik
ber-katup: menekan katup yang ada untuk mengubah atau mengalihkan panjang udara yang
melewati pipa, dan mengubah celah bibir pemainnya atau disebut sebagai "embouchure", yang
akan menentukan frekuensi getaran pada instrumen tersebut.

5. CelloNama cello adalah singkatan dari kata dalam bahasa Italia violoncello, yang
berarti "violin kecil". Violin adalah sebuah instrumen yang mirip dengan biola
dan bass.

Cello paling erat terkait dengan musik klasik Eropa. Ia adalah bagian dari orkestra standar
dan memberikan suara bas dalam sebuah kuartet gesek, serta bagian dari banyak kelompok
musik. Sejumlah besar concerto dan sonata telah digubah untuknya.

Di antara karya-karya Barok yang paling terkenal untuk cello adalah karya J. S. Bach
Unaccompanied Suites for Cello, yang biasanya dikenal sebagai Bach Cello Suites. Sebuah
contoh lagu era klasik adalah karya Haydn Cello Concerto #1 in C major. Repertoar standar era
romantik termasuk Cello Concerto in B minor oleh Antonn Dvok, Cello Concerto in E minor
oleh Elgar, dan dua sonata oleh Brahms. Komposisi-komposisi modern dari awal abad ke-20
termasuk sonata-sonata cello tanpa iringan oleh Paul Hindemith (opus 25) dan Zoltn Kodly
(opus 8).
Musik klasik tidak menggunakan instrumen yang mengeluarkan beat, seperti drum-set,
perkusi, atau pun alat-alat musik sejenis lainnya, tetapi lebih kepada permainan solo, oleh
harpsichord, piano, gitar, atau pun biola. Atau orkestra, yang biasanya digunakan dalam musik
opera atau pagelaran musik lainnya.

V. Tokoh-Tokoh Musik Klasik


1. Johann Pachelbel

Johann Pachelbel (Nrnberg, 1 September 1653 9 Maret 1706) adalah seorang komponis
Barok berkebangsaan Jerman. Ia banyak menghasilkan musik keagamaan maupun sekuler, dan
sumbangsihnya terhadap perkembangan musik klasik menempatkannya sebagai salah satu
komponis zaman Barok pertengahan terpenting. Karyanya yang paling terkenal adalah Kanon
dalam D, satu-satunya kanon yang ia gubah. Selain itu, beberapa karya lainnya yang terkenal
adalah

Chaconne dalam F minor, Toccata dalam E minor untuk organ, dan


Hexachordum Apollinis, sekelompok variasi keyboard.
2. George Friedrich Hndel

George Friedrich Hndel, (Halle, 23 Februari 1685 London, 14 April 1759) adalah
sebuah seorang komponis musik Barok Jerman yang menghabiskan sebagian besar masa
hidupnya di Britania Raya. Dia dianggap sebagai pencipta terkemuka dalam musik concerti
grossi, opera dan oratorio. Contoh karyanya yang terkenal adalah Water Music, Fireworks Music
dan oratorio Messiah. Dia dianggap sangat berpengaruh bagi

banyak komponis yang hidup sesudahnya, termasuk Haydn, Mozart, dan


Beethoven.
3. Johann Sebastian Bach

Johann Sebastian Bach (Eisenach, Jerman, 21 Maret 1685 28 Juli 1750) adalah seorang
komponis Jerman. Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord, dan juga untuk
orkestra. Tapi, selain tu, Bach juga menguasai terompet dan biola. Karyanya yang paling
terkenal adalah Brandenburg concerto.

Kebanyakan lagu yang dibuat oleh Bach ditujukan untuk Tuhan, hal ini menciptakan
keunikan tersendiri bagi karya-karya Bach.

Nama-nama beberapa anak Bach yang


merupakan komponis adalah sebagai berikut:
1. Wilhelm Friedemann Bach (anak pertama Bach).
2. Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua Bach).
3. Johann Christoph Friedrich Bach (anak termuda kedua Bach).
4. Johann Christian Bach (anak termuda Bach).

Pada akhir hidupnya Bach menderita kebutaan, pada saat ini pula ia menggubah Die Kunst
der Fugue 13 (BWV 1080). Bach menulis komposisi ini dengan berbaring di tempat tidur dan
mengeja not yang ada di kepalanya kepada istrinya. Bach meninggal dunia pada tahun 28 Juli

1750 dan karya ini tidak sempat diselesaikan.


4. Wolfgang Amadeus Mozart

Wolfgang Amadeus Mozart (Salzburg, 27 Januari 1756 Wina, Austria, 5 Desember 1791)
adalah seorang komponis. Ia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang
terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya (sekitar 700 lagu) termasuk
gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik piano,
musik opera, dan musik paduan suara. Contoh karyanya adalah opera Don Giovanni dan Die
Zauberflte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan
diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Kchel-
Verzeichnis.

Mozart, dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan tepat tanpa
bantuan alat), mengenal musik sejak lahir. Sewaktu berumur empat tahun, Mozart sudah mampu
memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia
bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara
lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet.

5. Ludwig Van Beethoven

Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di
Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah
simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Fr Elise. Ia dipandang sebagai salah satu
komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman
Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara
orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal.

Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai


berkurang. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di Heiligenstadt dekat
Wina yang dikenal sebagai Warisan Heiligenstadt berisikan betapa sedihnya Beethoven karena
penyakit yang dialaminya. Kesedihannya memang wajar karena pada saat itu Beethoven sedang
dalam puncak karirnya.

Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi
bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-
karyanya yang terbesar.

Beberapa karya Beethoven yang diciptakannya saat dia tuli, antara lain:
Piano Concerto in Eb Major, Op. 37
Violin Sonata Op. 47
Symphony No. 3 in Eb Eroica
Piano Sonata in C Major Waldstein, Op. 53
Symphony No. 5 in C Minor, Op. 67

Ciri Musik Pada Zaman Klasik:

1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras
menjadi lembut(decrssendo).
2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan
perlambatan(ritardando).
3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
4. Pemakaian akord 3 nada.

Anda mungkin juga menyukai