Anda di halaman 1dari 8

TUGAS IPS

KONFLIK SOSIAL DAN


INTEGRASI SOSIAL

Disusun oleh:
MEILIA AMBARWATI
KELAS VIII B
NO. 14

MTS NEGERI BOROBUDUR


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kami hadirkan atas segala kasih sayang yang telah
kami terima, sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa hambatan yang berarti.
Tugas yang berjudul "konflik sosial dan integrasi masyarakat ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas Mapel IPS. Atas tersesusunnya tugas ini, tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih
yang tiada terhingga kepada Bapak Ibu guru yang membantu menyelesaikan tugas ini.
Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan atas terselesainya tugas ini.
Kepada seluruh teman kami yang telah memberikan dukungan kepada kami Atas jasa tersebut
penulis hanya mampu berdoa, semoga Allah SWT berkenan menerimanya sebagai amal kebaikan.
Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menghmdari
kesalahan. Oleh karena ltu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami
butuhkan untuk demi kebaikan penulisan lebih lanjut.Semoga
tulisan ini bennanfaat.

Penulis
PENGERTIAN KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
A. KONFLIK
Konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Suatu konflik atau pertikaian ditanda dengan pertentangan antara dua pihak yang
mempunyai perbedaan-perbedaan dalam ciri-ciri badaniah, emosi, unsur-unsur
kebudayaan, pola-pola, dan perilaku. Pertentangan juga ditandai dengan keinginan
menghancurkan/menyakiti pihak lawan
B. INTEGRASI
Integrasi sosial mengandung dua pengertian :
Pengendalian konflik dan penyimpangan dalam suatu system sosial, dan
menyatukan unsur-unsur dalam masyarakat yang beranekaragam. Integrasi sosial adalah
proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat.

KONFLIK DAN INTEGRASI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL YANG TERJADI DI


INDONESIA
A. INTEGRASI SOSIAL
Bentuk Integrasi Sosial:
Integrasi Normatif : integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku
dimasyarakat, contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka
Tunggal Ika
Integrasi Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi
tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku,
mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis
melaut, jawa pertanian, Minang pandai berdagang.
Integrasi Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki
penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif.
Proses Integrasi:
Asimilasi : berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi
sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli.
Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing
(baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan
sifat aslinya.
B. KONFLIK

Contoh Konflik 1:

Pertentangan yang terjadi antara kaum buruh di sebuah pabrik tekstil yang menuntut
kenaikan gaji atau dikeluarkan nya THR (Tunjangan Hari Raya). Masalah pendapatan atau
gaji sangat berhubungan dengan hajat kehidupan maka tidak jarang dalam mengajukan
tuntutannya tersebut, para buruh melakukan tindak kekerasan dengan merusak fasilitas
pabrik.. Seringkali tindakan kekerasan muncul secara spontan pada masyarakat. Tindakan
kekerasan spontan ini tujuannya tidak jelas, kadangkala ditumpangi oleh kepentingan
pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin menciptakan kekacauan,

Penyelesaian Konflik:

Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR Keagamaan) adalah pendapatan non


upah yang wajib dibayarkan oleh Pengusaha kepada Pekerja/Buruh atau keluarganya
menjelang Hari Raya Keagamaan. Pengusaha wajib memberikan THR Keagamaan kepada
Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus atau
lebih. THR Keagamaan diberikan kepada Pekerja/Buruh yang mempunyai hubungan kerja
dengan Pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja
waktu tertentu.1.

Langkah pertama yang dapat ditempuh adalah dengan menyelesaikan masalah ini
secara kekeluargaan yang disebut dengan penyelesaian secara bipartit. Perselisihan
hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih dahulu melalui
perundingan bipartit secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
Apabila penyelesaian secara bipartit tidak berhasil dilakukan, cara yang dapat
ditempuh adalah dengan melalui mediasi hubungan industrial, yaitu melalui musyawarah
antara pekerja dan pengusaha yang ditengahi oleh seorang atau lebih mediator yang
netral,salah satu penyelesaian yang dilakukan melalui mediasi adalah masalah perselisihan
hak yang tadi kami sebutkan. Jika mediasi masih gagal atau tidak mencapai kesepakatan
pekerja bisa mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) sebagaimana
yang diatur dalam UU PPHI. Jadi, pada dasarnya penyelesaian perselisihan antara
pengusaha dan pekerja mengenai pembayaran THR ini menurut hemat kami tidak tepat
jika diajukan gugatan ke pengadilan umum atas dasar perbuatan melawan hukum (PMH)
seperti yang Anda sebutkan.

Contoh Konflik 2:

Tindakan kekerasan yang dilakukan suporter sepak bola. Oknum-oknum


pendukung sebuah kesebelasan sepak bola melakukan pengrusakan dan pembakaran
fasilitas-fasilitas umum, seperti rambu-rambu lalu lintas dan taman kota, melempari
rumah-rumah penduduk sepanjang lintasan kereta api, dan lain sebagainya. Tindakan
tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan karena kesebelasan yang didukungnya
kalah dalam permainan. Apakah tindakan kekerasan dari para suporter membuat tim
kesebelasan sepak bola tersebut menjadi menang atau wasit akan mengubah skor kalah
menjadi menang? Jelas jawabannya tidak mungkin. Tindakan kekerasan tersebut tidak
memiliki tujuan apapun yang tertinggal hanyalah kerugian-kerugian bagi semua pihak.

Penyelesaian Konflik:

Untuk mengurangi atau menghilangkan tawuran yang terjadi antar suporter ini,
perlu dilakukan upaya yang tegas dari semua pihak entah itu dari panitia pertandingan,
suporter, sampai pada perhatian klub yang mempunyai peranan penting untuk mengayomi
suporter agar tidak berbuat anarkis.
Pengamanan lebih diperketat

Memang tawuran antar suporter ini sulit untuk dihilangkan karena fanatik yang tinggi
dimiliki oleh semua suporter yang ada di Indonesia.Untuk menghilangkan memang sulit,
tetapi masih ada cara untuk mengurangi tawuran yang terjadi antar suporter, misalnya
dengan mewujudkan pengamanan yang lebih diperketat pada setiap
pertandingan.Pengamanan yang ketat harus dilaksanakan baik itu di dalam stadion
ataupun di luar stadion.Pengamanan ini dilakukan agar semua suporter yang menonton
jalannya pertandingan akan berbuat rusuh yang bisa merugikan semua pihak.Para suporter
yang melakukan tindakan anarkis seperti ini harus diamankan agar kerusuhan yang ada itu
tidak melebar luas sampai ke luar stadion yang bisa meresahkan masyrakat.

Klub lebih memperhatikan suporter

Tawuran yang terjadi antar suporter ini tidak lepas dari peranan suatu klub terhadap
pendukungnya.Para suporter yang berbuat rusuh itu kemungkinan akibat kurangnya
perhatian klub atas suporter.Oleh karena itu, klub itu harus memperhatikan para suporter
yang memberikan semangat kepada tim agar para pemain tersebut mempunyai rasa
semangat untuk bermain dan menang dalam suatu pertandingan.
Salah satu caranya mungkin klub mengadakan pembinaan bagi para suporter.Dengan
demikian, peranan suatu klub penting bagi bagi berjalannya suatu organisasi yang ada di
suporter.Dengan perhatian klub seperti ini, mungkin tawuran yang terjadi antar suporter
bisa berkurang atau mungkin bisa menghilang agar tidak merugikan masyarakat.

Mengumpulkan kelompok-kelompok suporter

Selain pengamanan yang ketat dan klub lebih memperhatikan suporter, ada solusi lain
yang tidak bisa diabaikan untuk mengurangi tawuran antar suporter yakni, mengumpulkan
kelompok-kelompok suporter untuk membahas apa yang menjadi sebab mereka
melakukan tindakan tawuran ini.Dengan pertemuan seperti ini, semua bisa membahas apa
yang menjadi penyabab tawuran dan kemudian bisa menemukan jalan keluar untuk
masalah yang menjadi perhatian semua pihak ini.Dengan begitu mungkin tawuran yang
terjadi bisa berkurang atau mungkin bisa menghilang.
Contoh Konflik 3:

Tawuran antar pelajar yang akhir-akhir ini kerap terjadi. Tawuran antar pelajar
bahkan melibatkan antar sekolah, dan tidak jarang menimbulkan kerusakan fasilitas umum,
serta banyak meminta korban. Berbagai sebab yang menyulut terjadinya tawuran tersebut
memang beraneka ragam, yang intinya menjunjung tinggi solidaritas antar teman.
Kekerasan hanya merupakan salah satu indikator kerusuhan dalam menilai intensitas
konflik atau pertentangan-pertentangan yang terjadi di masyarakat. Charles Lewis Taylor
dan Michael C. Hudson membuat beberapa indikator dalam menggambarkan intensitas
konflik yang terjadi dalam masyarakat Indonesia.

Penyelesaian Konflik:

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi tawuran antar pelajar yang sudah
mengakar, tentu dibutuhkan usaha keras. Banyak usulan yang dilontarkan untuk
mengurangi tawuran antar pelajar. Beberapa diantaranya memindahkan sekolah,
memotong generasi di sekolah, atau memotong mata rantai tradisi tawuran. Salah satu
upaya mengurangi tawuran yang juga dilakukan adalah memindahkan letak sekolah karena
diduga lingkungan sekolah yang terlalu ramai ditengah kota mengakibatkan tekanan
mental lebih berat bagi siswa.

Harus diputus tradisi senior yang memanas-manasi seniornya supaya terlibat


tawuran. Ada baiknya pula menghidupkan kembali pertandingan persahabatan antar
sekolah. Kalau zaman dulu pertandingan olahraga bisa mempererat hubungan antar pelajar,
kenapa sekarang tidak? Ungkapnya. Harapan KPHI tentu menjadi harapan kita semua.
Cara mengatasi tawuran, sekolah juga bisa melakukan dengan cara:

a. Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar.


b. Menghadirkan seorang figure yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti
hadirnya seorang guru, orang tua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para
pelajar untuk selalu bersikap baik.
c. Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja untuk baik dilingkungan
sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat diwaktu luangnya.
Contohnya: membentuk ikatan remaja masjid atau karang taruna dan membuat
acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau
ekstrakulikuler di sekolahnya.

KESIMPULAN DAN ALASAN


Hubungan antara integrasi dan konflik sosial pada masyarakat yang majemuk, keteraturan dan interaksi
sosial yang selaras sangat sulit terwujud.
Hal ini disebabkan karena setiap individu-individu ataupun kelompok memiliki tata nilai dan ukuran yang
berbeda dalam memandang sesuatu. Konflik tersebut apabila cara penanganannya tepat dan profesional
maka akan tercipta suatu ikatan yang kuat diantara individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai