Anda di halaman 1dari 2

PENGALAMAN

TAK TERLUPAKAN
OLEH: NUR WAHYUNI

SAFITRI SYAM

Hari sabtu pun telah tiba aku terbangun pada pukul 6 pagi. Pagi yang sangat cerah
membuatku bersemangat memulai hari dengan perasaan hati yang rianp. Hati riang seperti pagi
merindukan matahari, pukul 07:15 aku memulai hari dengan pergi kesekolah oh aku ingat hari
inikan ada mata pelajarang perhitungan. Aku paling anti dengan pelajaran perhitungan. Pada
waktu istirahat oh leganya bisa melewatkan pelajaran yang mematakan semangat dengan rumus
rumusnya saya keluar dari kelas untuk menenangkan perus saya yang kosong, setelah perut saya
terisi saya bergegas kembali kekelas di dalam kelas saya melihat Darayang sedang berbincang
bincang dengan teman teman. Dara adalah seorang anak yang cerdas, baik, polos, periang, dan
lucu. Dia mempunyai tingkah laku yang lucu, tingkah laku yang lucu itu membuat teman teman
yang lain tertawa terbahak bahak melihatnya. Dia memiliki suara yang bagus dan memiliki hobi
menyanyi di dalam kelas walaupun terkadang, ia di ejek karena menyanyi tanpa nada dia hanya
membalasnya dengan suara cemperengnya. Hari itu suasana kelas sangat sepi Cuma ada
beberapa teman yang ada di dalam kelas yang sedang berbincang bincang, aku ngajak Dara
untuk pergi kepasar malam, malam ini. HAY Dara kamu mau tidak pergi ke pasar malam entar
malam oh yah aku mau jam berapa? ucap Dara kira kira jam 7 aku akan menjemputmu di
rumahnya kataku pada Dara. okekata Dara. Tidak terasa jam pulang pun telah tiba, aku pun
pulang . aku pulang barsama Dara kamu jadikan pergi, entar malam kan? tanyaku oh iya jadi
kok. Entar malam lo kerumahku saja jawab Dara

Malam pun telah tiba aku sudah ada di rumah Dara DARA teriakku oh kamu sudah
datang, yun tunggu dulu yah aku mau ganti baju dulu kata Dara oke jawabku. (aku pun
menunggu dara yang sedang ganti baju). Beberapa menit kemudian Dara pun siap untuk pergi
akhirnya kami pun pergi tapi sebelum ke pasar malam kami pergi rumah Susanti untuk
menjemputnya. Tok tok tok Susanti. Susanti pun membukakan kami pintu rumahnya
susanti apakah kamu ingin ikut kepasar malam dengan kami? Tanya Dara oh iya. Tapi tunggu
dulu yah aku mau ganti baju dulu kata susanti beberapamenit kemudian susanti pun siap untuk
pergi akhirnya kami pun pergi tapi aku bingung motorku mau di taruh di mana kalau di pinggir
jalan takut ada begal motor yang lewat mengambilnya. Akhirnya aku bertanya kepada susanti

susanti, motorku mau di taruh dimana sekarang ini banyak begal motor yang berkeliaran
tanyaku hmm kamu taruh di depan rumahku saja jawabnya tapi bangaaimana caranya
supaya motorku bisa di taruh di depan rumahmu sedangkan kita harus melewati got dengan
jembatan papan yang kecil tanyaku akhirnya Dara pun membantuku membawa motorku
menyebrangi got dengan jembatan kecil itu. Tapi aku berkata kepada dara dara aku takut kalau
kamu nantinya jatuh kedalam got itu tapi Dara tidak membalas perkataanku. Akhirnya kamipun
memdorong motor itu untuk melewati got dengan jembatan yang kecil itu. Aku mendorong dari
belakang, susanti menarik motor dari depan, dan dara menaiki sebangai penyeimbang motor . ku
mendorong motor sambil menundukkan kepalaku, sementara aku mendorong motor itu aku tiba
tiba terkejut karena ada suara benda yang jatuh ke dalam got itu. Aku mencoba mengangkat
ddaguku dan melihat ke depan astagaaku sangat terkecut dara menghilang Cuma ada susanti
yang ada di depan motorku. Dara menghilang bagaikan seorang magician yang jago menghilang
aku sangat terkecut dan ternyata benda yang kukira biasa itu ternyata adalah Dara yang sudah
berada dalm got itu dengan posisi tidur dan berlumuran air got. Astaga dara kamu jatuh kataku
wajahnya yang polos itu tertawa terbahak bahak melihatnya jatuh kedalam got itu dengan air
setinggi kira kira setengah betis orang dewasa. Di depan rumah susanti terdapat banyak pemuda
yang melihat dara merika Cuma melihat dan berkata ihhkkk dia jatuh mereka Cuma berkata
begitu, sambil menunjuk dara tetapi tidak membantu dara untuk naik dari got itu. Aku kasihan
dengan dara karena aku tertawa di atas penderitaannya tapi aku tidak bisa menahan tertawaku
karena muka polosnya itu membuatku tidak bisa menahan tertawaku akhirnya pun aku
mengantar dara pulang kerumahnya. Di perjalanan dara berkata pengennya sih malam
mingguan tapi eh malah ke cebur di got kasihan

selesai

Anda mungkin juga menyukai