UNIVERSITAS AIRLANGGA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Fenomena Begal sebagai Perampasan Hak Milik dan Hak Pribadi
di Indonesia”. Makalah ini membahas tentang pengertian HAM, penyebab
terjadinya fenomena begal di Indonesia, hubungan antara begal motor antara hak
hidup, hak aman, serta hak milik dan cara agar terhindar dari pelaku begal.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan
tentang fenomena begal bagi pembacanya. Dan kami juga berharap agar semua
pihak dapat memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan hasil makalah
kami kedepannya. Kami juga menyadari bahwa makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami minta maaf apabila ada kesalahan
penulisan makalah ini.
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap
manusia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa. Kesadaran akan hak asasi
manusia didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia sebagai makhluk
Tuhan memiliki derajat dan martabat yang sama, maka setiap manusia memiliki
hak dasar yang disebut Hak Asasi Manusia. Jadi kesadaran akan adanya Hak
Asasi Manusia tumbuh dari pengakuan manusia sendiri bahwa mereka adalah
sama dan sederajat (Suraya Atika, 2014)
3
4
f. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman,
atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, penghilangan paksa
dan penghilangan nyawa.
g. Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditekan, disiksa, dikucilkan,
diasingkan, atau dibuang secara sewenang-wenang.
h. Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan
kenegaraan yang damai, aman dan tentram, yang menghormati,
melindungi dan melaksanankan sepenuhnya hak asasi manusia dan
kewajiban dasar mausia sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang.
2.2 Fenomena Begal Motor di Indonesia
Target yang dijadikan korban begal adalah pengendara motor yang lengah
dan sendirian, kebanyakan korban yang mudah untuk dibegal adalah perempuan
dan anak-anak. Di setiap daerah di Indonesia mempunyai kelompok begal sendiri-
sendiri dan wajib di waspadai menurut (Nuramdani, 2015) yaitu mulai kelompok
Lampung, kelompok Depok, kelompok Bekasi, Bogor, Karawang, hingga
Pandeglang. Modus para pembegal untuk menjerat korbannya pun bermacam-
macam, ada pelaku yang berpura-pura menjadi polisi hingga korbannya pun
terpaksa menghentikan motor. Ada pelaku begal yang sengaja memasang jebakan
dengan tali jaring, hingga korban terjatuh dari motor. Pelaku begal juga kerap
menabrakkan motornya ke motor korban. Serta ada pula modus pelaku yang
berjamaah sengaja memepet korban sebelum akhirnya merampasnya.
2.3 Hubungan Antara Begal Motor Dengan Perampasan Hak Hidup, Hak
Aman dan Hak Milik Pribadi Masyarakat di Indonesia
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atas perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
negara lain.
Dan juga diatur dalam Pasal 30 UU HAM yang berbunyi: “Setiap orang
berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.” dan Pasal 35 UU HAM:
“Setiap orang berhak hidup di dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang
damai, aman dan tentram yang menghormati, melindungi dan melaksakan
sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sebagaimana diatur
dalam undang-undang ini.” (Sekarsari, 2014). Dan hak milik pribadi pada Pasal
28H yang berbunyi “Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak
milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.”
(Anonim, n.d.) Telah jelas terbukti bahwa karena adanya fenomena begal motor
akhir-akhir ini membuat masyarakat Indonesia telah dirampas hak untuk hidupnya,
hak untuk mendapat rasa aman dan hak milik pribadi. Hal yang bisa dilakukan
sekarang adalah aparat polisi serta TNI maupun warga masyarakat bersama
meningkatkan penjagaan pada jalan-jalan sepi yang rawan begal motor.
9
DAFTAR PUSTAKA