Anda di halaman 1dari 12

FENOMENA BEGAL SEBAGAI PERAMPASAN HAK

HIDUP DAN HAK MILIK PRIBADI DI INDONESIA

Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas Moh. Hatta

Afifa Nur Chabibah (FKM) NIM 101411131175

Dwi Rizki Septiani (FIB) NIM 121411133021

Marifa Azzahra (FISIP) NIM 071411731060

Dicky Rizaldy (FIB) NIM 121411131013

Arci Benarivo A (FISIP) NIM 071411331023

Hafid Afrizal Firdhaus (FISIP) NIM 071411731048

Farras Rakha Tsany (FISIP) NIM 071411731062

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Fenomena Begal sebagai Perampasan Hak Milik dan Hak Pribadi
di Indonesia”. Makalah ini membahas tentang pengertian HAM, penyebab
terjadinya fenomena begal di Indonesia, hubungan antara begal motor antara hak
hidup, hak aman, serta hak milik dan cara agar terhindar dari pelaku begal.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan
tentang fenomena begal bagi pembacanya. Dan kami juga berharap agar semua
pihak dapat memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan hasil makalah
kami kedepannya. Kami juga menyadari bahwa makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami minta maaf apabila ada kesalahan
penulisan makalah ini.

Surabaya, 18 Maret 2015


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara hukum yang berpegang teguh pada ideologi
pancasila. Sebagai Negara hukum, Indonesia menjunjung tinggi nilai – nilai yang
terkandung dalam pancasila. Sila kelima dalam pancasila berbunyi “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, artinya keadilan hukum berlaku untuk
seluruh warga tanpa pandang bulu. Salah satu ciri Negara hukum adalah peradilan
yang bebas dan tidak memihak serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi
warga negaranya yang mengandung persamaan dalam bidang politik, hukum,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Hak asasi atau HAM sendiri merupakan hak
yang melekat pada diri manusia sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa,
dimana sudah ada pada manusia sejak dilahirkan di bumi. HAM memiliki hak-hak
dasar yang diperoleh manusia sejak lahir baik hak manusia sebagai makhluk sosial
dan manusia sebagai warga Negara. HAM harus dijunjung tinggi oleh setiap
manusia.
Salah satu kasus yang melanggar HAM adalah kasus begal. Dewasa ini
sudah tidak asing lagi kita dengar mengenai kasus begal. Kasus begal menjadi
momok yang menakutkan bagi masyarakat terutama di kota – kota besar di
Indonesia seperti Surabaya, Bekasi, dan lain-lain. Dari pengertiannya, Begal
sendiri merupakan perampok yang pekerjaannya menghadang barang orang lain di
tengah jalan atau di tempat yang sunyi. Namun, belakangan ini, kasus begal
merambah hingga menjadi kasus pembunuhan. Barang yang dihadang biasanya
sepeda motor. Untuk merampas sepeda motor milik pengendara, kebanyakan
pembegal biasanya hingga melakukan kekerasan bahkan pembunuhan dengan
mengenaskan. Pembunuhan yang terjadi ini merupakan pelanggaran terhadap hak-
hak yang dimiliki orang lain. Kasus begal ini termasuk dalam kasus pelanggaran
HAM karena melanggar hak – hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pelanggaran HAM
terhadap kasus begal.
1
2

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian Hak Asasi Manusia?
1.2.2 Bagaimana fenomena begal motor bisa terjadi di Indonesia?
1.2.3 Bagaimana hubungan antara begal motor dengan hak Hidup, hak
aman dan hak milik pribadi?
1.2.4 Bagaimana cara agar terhindar dari pelaku begal motor?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan HAM.
1.3.2 Untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena begal motor.
1.3.3 Untuk mengetahui hubungan antara begal motor dengan hak hidup,
hak aman, dan hak milik.
1.3.4 Untuk mengetahui cara agar terhindar dari pelaku begal.
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan menjadi sumber informasi kepada
masyarakat supaya lebih berhati-hati dengan bahaya di sekitarnya agar tidak
menjadi korban dan makalah ini juga diharapkan sebagai sarana dalam menambah
pengetahuan tentang begal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap
manusia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa. Kesadaran akan hak asasi
manusia didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia sebagai makhluk
Tuhan memiliki derajat dan martabat yang sama, maka setiap manusia memiliki
hak dasar yang disebut Hak Asasi Manusia. Jadi kesadaran akan adanya Hak
Asasi Manusia tumbuh dari pengakuan manusia sendiri bahwa mereka adalah
sama dan sederajat (Suraya Atika, 2014)

Menurut (Tarigan, 2010) Hak Asasi Manusia di Indonesia mempunyai


ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal itu di
ungkapkan sebagai berikut :

a. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,


kehormatan, martabat dan hak miliknya.
b. Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai
manusia pribadi dimana saja ia berada.
c. Setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan
terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu.
d. Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang
berkaitan dengan kehidupan pribadi didalam tempat kediamannya.
e. Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan
komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh di ganggu,
kecuali atas komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh
diganggu, kecuali atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang sah
sesuai dengan Undang-Undang.

3
4
f. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman,
atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, penghilangan paksa
dan penghilangan nyawa.
g. Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditekan, disiksa, dikucilkan,
diasingkan, atau dibuang secara sewenang-wenang.
h. Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan
kenegaraan yang damai, aman dan tentram, yang menghormati,
melindungi dan melaksanankan sepenuhnya hak asasi manusia dan
kewajiban dasar mausia sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang.
2.2 Fenomena Begal Motor di Indonesia

Belakangan ini masyarakat kerap disuguhi berita kejahatan yang disertai


aksi kekerasan fisik yang berimplikasi bukan saja sekadar ancaman dan melukai,
tetapi berujung hilangnya nyawa korban. Maraknya aksi sadis dan biadab berupa
pembegalan terhadap pengguna kendaraan sepeda motor di berbagai kota kini
menjadi teror yang meresahkan sekaligus menakutkan bagi setiap warga. Menurut
(Dipcentre, 2015) istilah “begal” merupakan istilah yang hanya muncul di
masyarakat Indonesia saja. Dalam KBBI kata “begal” merupakan kata kerja,
sinonim kata begal adalah kata penyamun, sementara kata “pembegalan” adalah
proses, cara, perbuatan yang berarti perampasan atau perampokan. Secara
terminologi kata begal dapat diartikan sebagai sebuah aksi kejahatan (kriminal)
seperti perampokan/perampasan yang dilakukan oleh seseorang disertai
kekerasan bahkan sampai melakukan pembunuhan terhadap korban dan korban
yang disasar biasanya pengendara sepeda motor. Banyak pendapat bahwa akar
masalah utama dari aksi begal adalah masalah ekonomi, namun banyak trigger
(pemicu) yang menyebabkan seseorang lebih memilih hidupnya untuk menjadi
seorang pelaku begal, diantaranya faktor sempitnya lapangan pekerjaan, unskill,
ketimpangan sosial, pengaruh lingkungan, pendidikan yang tidak integratif, dan
lain-lain.
5

Target yang dijadikan korban begal adalah pengendara motor yang lengah
dan sendirian, kebanyakan korban yang mudah untuk dibegal adalah perempuan
dan anak-anak. Di setiap daerah di Indonesia mempunyai kelompok begal sendiri-
sendiri dan wajib di waspadai menurut (Nuramdani, 2015) yaitu mulai kelompok
Lampung, kelompok Depok, kelompok Bekasi, Bogor, Karawang, hingga
Pandeglang. Modus para pembegal untuk menjerat korbannya pun bermacam-
macam, ada pelaku yang berpura-pura menjadi polisi hingga korbannya pun
terpaksa menghentikan motor. Ada pelaku begal yang sengaja memasang jebakan
dengan tali jaring, hingga korban terjatuh dari motor. Pelaku begal juga kerap
menabrakkan motornya ke motor korban. Serta ada pula modus pelaku yang
berjamaah sengaja memepet korban sebelum akhirnya merampasnya.

2.3 Hubungan Antara Begal Motor Dengan Perampasan Hak Hidup, Hak
Aman dan Hak Milik Pribadi Masyarakat di Indonesia

Tindakan begal di Indonesia telah mencapai kondisi yang


mengkhawatirkan, karena selain menggunakan modus yang bermacam-macam,
pelaku begal pun dalam aksinya selalu membawa senjata tajam seperti golok,
pisau, pedang samurai hingga senjata api dan merampas sepeda motor milik
korbannya dengan menggunakan kekerasan bahkan tidak segan membunuh
korban, hal ini jelas merupakan tindak kejahatan yang melanggar hukum dan hak
azasi manusia dalam UUD 1945 yaitu hak untuk hidup dan mempertahankan
kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya.”(pasal 28A). Serta karena dengan adanya fenomena begal ini
membuat keresahan serta kehilangannya rasa aman akan berkendara di malam
hari, ditambah lagi dengan adanya isu-isu tentang lokasi bekal yang belum jelas
kebenarannya maka ini juga termasuk pelanggaran hak asasi manusia menurut
UUD 1945 pada amandemen yang ke-II sudah secara tegas memasukkan hak atas
rasa aman ini di dalam pasal Pasal 28G :
6

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,


kehormatan, martabat dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak
atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atas perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
negara lain.

Dan juga diatur dalam Pasal 30 UU HAM yang berbunyi: “Setiap orang
berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.” dan Pasal 35 UU HAM:
“Setiap orang berhak hidup di dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang
damai, aman dan tentram yang menghormati, melindungi dan melaksakan
sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sebagaimana diatur
dalam undang-undang ini.” (Sekarsari, 2014). Dan hak milik pribadi pada Pasal
28H yang berbunyi “Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak
milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.”
(Anonim, n.d.) Telah jelas terbukti bahwa karena adanya fenomena begal motor
akhir-akhir ini membuat masyarakat Indonesia telah dirampas hak untuk hidupnya,
hak untuk mendapat rasa aman dan hak milik pribadi. Hal yang bisa dilakukan
sekarang adalah aparat polisi serta TNI maupun warga masyarakat bersama
meningkatkan penjagaan pada jalan-jalan sepi yang rawan begal motor.

2.4 Beberapa Cara Dalam Menghindari/Melawan Begal Motor Dijalan

Berikut tips menghindari begal motor menurut (Anonim, 2014) :

1. Usahakan jangan berpergian pada malam hari apalagi tengah


malam, hal ini berpotensi terhadap kejahatan perampokan, ataupun
pembunuhan.
7
2. Jika memang harus keluar malam hari, jangan memilih tempat
yang sepi walaupun mungkin itu akan menyingkat waktu. Lebih
baik memilih tempat yang ramai, biarpun lebih jauh tidak masalah.
3. Jangan pergi sendirian, naluri penjahat akan mencoba melakukan
aksinya kepada lawan yang dianggapnya mampu dia taklukkan
dengan mudah, setidaknya jika kita berpergian lebih dari 1 orang,
kemungkinan penjahat tersebut mengurungkan niatnya.
4. Jika merasa diikuti oleh seseorang, sesegeralah menuju tempat
yang ramai.
5. Berhati-hatilah kepada orang yang berpura-pura menanyakan
alamat, pastikan terlebih dahulu bahwa di sekeliling anda terdapat
orang banyak, jika ada yang menanyakan alamat pada tempat yang
sepi, lebih baik anda berhati-hati.
6. Jangan melamun di saat dalam perjalanan, hal ini sangat penting
karena jika kita tidak sadar, dan ada yang mengikuti kita, kita tidak
akan tahu.
7. Jika di depan anda, ada kendaraan yang anda kenal, berjarak
dekatlah, hal ini akan meminimalkan kemungkinan tindak
kejahatan, karena penjahat juga tidak mau aksi kejahatannya dilihat
orang lain.
8. Jika anda mengantuk dan anda ingin berhenti, pastikan anda
berhenti di tempat yang anda kenal atau setidaknya di tempat yang
ramai atau dekat dengan kantor polisi.
9. Jika anda melihat ada gerombolan orang jauh di depan sana,
usahakan jangan sengaja melewatinya, pilihlah alternatif lain.
Biasanya orang banyak akan merasa lebih berani untuk melakukan
kejahatan.
8

10. Jika anda sudah terlambat untuk mencegah terjadinya kejahatan,


lebih baik anda menyerahkan harta anda, daripada anda harus
kehilangan nyawa anda. Tinggalkanlah kendaraan anda, kemudian
larilah sekencang-kencangnya ke rumah warga. Ini adalah langkah
terakhir yang anda harus lakukan jika anda benar-benar dalam
keadaan bahaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai
pancasila. Berdasarkan sila kelima dari pancasila adalah seluruh warga negara
Indonesia harus menegakkan keadilan dan melindungi hak-hak hak asasi manusia.
Tetapi, dalam kehidupan sehari hari masih belum dapat diterapkan. Salah contoh
kasus yang marak terjadi saat-saat ini adalah kasus begal. Namun belakangan ini
kasus perampokan/perampasan itu menyebabkan banyak korban yang terbunuh.
Itu termasuk pelanggaran HAM, yaitu pasal 28A, pasal 28H, pasal 30 dan pasal
35 karena melanggar hak-hak dasar yang dimiliki setiap manusia. Saat masyarakat
keluar malam sebaiknya untuk selalu waspada dimana pun berada termasuk saat
melewati jalan-jalan sepi yang rawan akan begal.
3.2 Saran
Sebaiknya para penegak hukum seperti aparat kepolisian serta masyarakat
bersama-sama terlibat untuk berantas pelaku begal motor, agar hak hidup, hak
rasa aman, dan hak milik pribadi bisa terlindungi.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. (n.d.). Penjabaran Hak Azasi Manusia Dalam UUD 1945,


(online) diambil dari
www.wonkdermayu.wordpress.com/atikel/penjabaran-hak-azasi-manusia-
dalam-uud-1945 [Diakses pada19 Maret 2015]
2. Anonim. (2014). Tips Ampuh Hindari & Melawan Begal (Perampokan)
Dijalan,(online) diambil dari
https://apaantuhdot.com.wordpress.com/2014/08/16/tips-ampuh-hindari-
melawan-begal-perampokan-dijalan/ [Diakses pada 19 Maret 2015]
3. Dipcentre. (2015). FENOMENA “BEGAL” DAN MAIN HAKIM SENDIRI
DI INDONESIA, (online) diambil dari http://dipcentre.org/?p=1122
[Diakses pada 19 maret 2015]
4. Nuramdani, M. (2015). Modus 6 Kelompok Begal dalam Menjerat Korban.
5. Sekarsari, D. A. (2014). Hak Atas Rasa Aman, (online) diambil dari
http://hukum.kompasiana.com/2014/09/03/hak-atas-rasa-
aman677053.html [Diakses pada 19 Maret 2015]
6. Suraya Atika. (2014). Negara Hukum dan HAM, (online) diambil dari
http://suraya-atika.blogspot.com/2014/08/negara-hukum-ham-hak-asasi-
manusia.html/m=1 [Diakses pada 18 Maret 2015]
7. Tarigan, I. (2010). Tugas Kuliah: MAKALAH KEWARGANEGARAAN
HAK ASASI MANUSIA, (online) diambil dari
https://www.academia.edu/6817305/Tugas_Kuliah_MAKALAH_KEWA
RGANEGARAAN_HAK_ASASI_MANUSIA [Diakses pada 19 Maret
2015]

Anda mungkin juga menyukai