PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan alinea kedua pembukaan Piagam Hak Asasi Manusia, hak dasar yang
secara kodrati sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada diri manusia
dan bersifat universal dan abadi, meliputi hak untuk hidup, hak untuk berkeluarga, hak untuk
mengembangkan diri, hak untuk dilindungi, dan lain sebagainya. Sebagai warga negara
Indonesia pun, kita memiliki hak sebagai warga negara, salah satunya kita sebagai anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta berhak mendapatkan
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Namun kenyataannya, saat ini di negara kita masih banyak hak anak yang dilanggar.
Salah satunya hak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Hal ini
ditandai dengan banyaknya kasus penganiayaan, pemerkosaan, dan pencabulan terhadap
anak. Perkembangan jaman sekarang ini tidak hanya membawa pengaruh besar pada Negara
Indonesia melainkan juga berdampak pada perkembangan masyarakat, perilaku, maupun
pergeseran budaya dalam masyarakat.
Terlebih lagi setelah memasuki masa globalisasi, kondisi bangsa ini yang semakin
terpuruk berdampak pada krisis moral. Terjadinya peningkatan kepadatan penduduk, jumlah
pengangguran yang semakin bertambah, didukung dengan angka kemiskinan yang tinggi
mengakibatkan meningkatnya kasus-kasus kejahatan termasuk melakukan tindakan
pemerkosaan terhadap anak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pelanggaran Hak adalah perbuatan yang baik disengaja tau lalai melawan hukum,
mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang sebagai warga negara, dan akan
dihukum secara adil berdasarkan hukum yang berlaku. Pelanggaran Hak Warga Negara ini
tercipta akibat kurangnya pengawasan serta tidak berjalannya hukum secara maksimal.
Berikut macam - macam pelanggaran Hak :
1) Penangkapan dan penahanan seseorang tanpa berdasarkan hukum
2) Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP
3) Kasus pelanggaran HAM
4) Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat
Berikut contoh kasus pelanggaran Hak Warga Negara :
1) Hukuman Mati
2) Tragedi Trisakti
3) Penggusuran Rumah
Contoh kasus pengingkaran hak warga negara berupa berupa kutipan berita:
DENPASAR - Cabuli bocah di bawah umur, tukang jahit diciduk polisi dari rumahnya, di
Jalan Jalan Merpati Gang Mangga, No 5, Monang Maning, Denpasar.
Kasat Reskrim Polresta Kota Denpasar Kombes Pol Reinhard Nainggolan mengatakan,
pencabulan itu terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2016, sekira pukul 14.00 Wita, di rumah pelaku.
"Pelaku diketahui bernama Taufik Maisaroh alias Toufik (50) merupakan tetangga korban
SM (15)," katanya, kepada wartawan, Senin (3/10/2016).
Kejadian bermula ketika korban sedang bekerja. Tiba-tiba korban disuruh istirahat
kedalam kamar oleh pelaku. Kemudian, pelaku masuk dan merayu akan membelikan korban
handpone dan dibuatkan baju.
2
"Mengetahui hal tersebut, ayah korban melaporkan kejadian itu kepada kami,"
ungkapnya.
Seusai dengan Laporan Polisi Nomor: LP-B/1419/X/2016/Bali/Resta tanggal 1 Oktober 2016,
pihak kepolisian langsung mengerahkan anggotanya untuk menangkap laki-laki tersebut.
Pihaknya mengaku sudah menangkap pelaku usai korban melapor pada Sabtu 1 Oktober
2016, pukul 22.00 Wita.
"Korban kerumah tersebut memang diminta oleh ayahnya. Karena pelaku ini memang
ahli menjahit, ayah korban berharap anaknya belajar jahit disana," pungkasnya.
d. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini
tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain
yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam
3
perusahaan. Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak
warga negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.
f. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian tentunya
pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring
sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk
hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak
warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat
menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.
IV. Upaya Pencegahan Untuk mengatasi Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga NAegara.
1. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan
dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi
kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat,
memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan
4
menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan
hukum.
2. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang berwenang
dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.
4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap
upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
5. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat
melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal
(kegiatankegiatan keagamaan dan kursuskursus).
6. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat
masingmasing
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus yang
sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang
mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum, seperti berikut.
1. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa aman, seperti
penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan, perampokan, penganiayaan dan
sebagainya) dan tindak pidana terorisme. Selain itu kepolisian juga menangani kasus-
kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.
2. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan sebagainya.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus korupsi
dan penyalahgunaan keuangan negara.
5
4. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
6
BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan
Pengingkaran hak warga negara terjadi karena tidak seimbangnya antara pemenuhan hak
dengan pelaksanaan kewajiban yang seharusnya didapatkan dan dilakukan karena sebagai
warga negara.
b) Saran
Dengan makalah ini, kami berharap dapat menambah wawasan pembaca agar tidak terjadi
lagi kasus-kasus yang mengingkari hak warga negara