Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara

Sebagai seorang warga negara, kita tentu mendapatkan hak dan kewajiban.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa sering terjadi pelanggaran terhadap hak dan
kewajiban. Adapun berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara antara lain sebagai berikut.

a. Sikap egois dan mementingkan diri sendiri


Seseorang senang sekali menuntut haknya, tetapi kadang melupakan
kewajiban yang harus dilakukannya. Hal yang sering terjadi adalah berusaha
mendapatkan haknya hingga sengaja melanggar hak orang lain. Hal tersebut dapat
terjadi di sekolah dan lingkungan masyarakat.
b. Kesedarahan berbangsa dan bernegara yang rendah
Seorang warga negara yang dapat juga jauh pada berbansa dan bernegara yang
rendah. Beberapa faktor dapat menyebabkan hal tersebut, seperti karena
terkontaminasi paham kelomok tertentu yang bertentangan dengan dasar dan falsafah
negara. Dengan demikian, kesadaran untuk menjaga hak dan kewajiban antar warga
negara tidak dirasakan. Hal tersebut dapat menimbulkan berbagai penyimpangan.
c. Tidak toleran
Sikap tidak toleran biasanya dimulai dari tidak adanya penghargaan terhadap
orang lain, terlebih yang berbeda, baik latar belakang ekonomi, ras, maupun agama.
Dengan demikian, akan jatuh pada tindakan diskriminasi. Hal tersebut dapat memicu
pelanggaran tehadap hak dan pengingkaran kewajiban.
d. Penyalahgunaan kekuasaan
Dalam hidup berbangsa dan bernegara, kekuasaan dapat dimiliki pemerintah
ataupun masyarakat pada umumnya. Pelanggaran hak dan penyimpangan kewajiban
pun dapat terjadi. Misalnya, para pemilik sebuah perusahaan tidak memedulikan hak-
hak kewajibannya.

2.2 Kasus pelanggaran hak warga negara


Hak warga negara indonesia dijamin oleh negara. Hal tersebut sesuai dengan
UUD NRI Tahun 1945. Dalam konsepnya, hal tersebut dilakukan untuk mndorong
erciptanya suatu masyarakat yang tertib, aman, dan damai.
Namun, dalam praktiknya, masih banyak hak warga negara yang belum dapat
diwujudkan dengan baik. Misalnya, hak warga negara untuk mendapat penghidupan
yang layak. Hal tersebut masih sebatas konsep saja.
Kenyataannya, masih banyak rakyat indonesia yang hidup miskin atau di bawah garis
kemiskinan. Namun, pemerintah terus berupaya menekan angka kemiskinan sehingga
hak terebut sungguh dapat diwujudkan.
Seperti yang kita ketahui, hingga saat ini, masih banyak perilaku yang
dianggap pelanggaran terhadap hak warga negara, baik yang dilakukan oleh negara
mupun warga negara lainnya. Misalnya, korupsi, pemberian upah buruh yang rendah,
dan penganiayaan.
Selain itu, dalam praktiknya, hak cenderung lebih diutamakan dari pada
kewaiban asasi warga negara. Adapun jika terhadap tuntutan yag berlebian atau tanpa
batas terhadap hak-hak asasi seseorang atau kelompok tertentu, orang lain yang
memiliki hak yang sama dapat saja dirugikan. Untuk meminimalisir hal tersebut, tiap
warga hendaknya juga menyadari pentingnya pelaksanaan kewajiban asasi. Jika tidak
disadari dan dilakukan, dapat menjadi salah satu penyebab pelanggaran terhadap hak
asasi manusia.
Pada dasarnya, hak dan kewajiban merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Jika ada hak asasi manusia (HAM), pasti ada kewajiban. Jika seseorang
atau aparat negara melakukan pelangran HAM, sebenarnya ia telah melalaikan
kewajiban asasinya. Sebaliknya, jika seseorang/kelompok orang atau aparat negara
melaksanakan kewajibannya, berarti ia telah memberikan hak kepada warga negara
yang memang berhak.
Menurut UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Masyarakat
Pendapat di Muka Umum, kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum
merupakan hak dari seorang warga negara. Namun, dalam penggunaannya, hak
tersebut senantiasa disertai kewajiban yang perlu diperhatikan. Maksudnya adalah
sesorang atau kelompok yang ingin menyampaikan pendapat di muka umum, seperti
dengan berunjuk rasa atau demonstrasi, dalam undang-undang tersebut, diwajibkan
untuk memberi tahu kepada pihak keamanan (polisi) paling lambat tiga hari sebelum
hak tersebu digunakan. Tujuannya adalah untuk menghormati hak orang lain sehingga
tidak mengganggu kepentingan oang banyak.
Namun dalam praktiknya, masih ada pengunjuk rasa atau demonstrasi yang
tidak meminta izin pihak kepolisian ataupun tidak mengindahkan hak orang lain.
Akibanya adalah sering terjadi pelanggaran hak orang lan, seperti menyebabkan
kemacetan. Untuk itu marilah kita laksanakan sesuatu yang kita dambaan bersama
dapat terwujud dengan baik.
a. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Apabila kita ingat perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada beberapa
peristiwa pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi. Pelanggaran ini mendapat
perhatian yang besar dari pemerintah dan masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat
Internsional. Pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia itu antara lain sebagai
berikut.
1) Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus ini terjadi tahun 1984 antara aparat dan warga sekitar yang berawal dari
masalah SARA dan unsur politik. Dalam hal ini, diduga terjadi pelanggaran HAM
yang menyebabkan sejumlah koban meninggal dunia.
2) Kasus Terbunuhnya Marsinah, Seorang Pekerja Wanita PT Catur Surya Porong,
Jawa Timur (1994)
Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas hak-ak pekerja PT Catur
Putera Surya, Porong, Jawa Timur. Ia meninggal secara mengenaskan dan diduga
menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan, dan
pembunuhan.
3) Kasus Terbunuhnya Wartawan Udin dari Harian umum bernas (1996), yogyakarta
Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari
harian Bernas yang diduga dianiaya oleh orang ta dikenal dan akhirnya meninggal
dunia.
4) Peristiwa Aceh
Peristiwa yang terjadi di aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban,
baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil tidak berdosa. Peristiwa aceh diduga
dipicu oleh unsur politis. Saat itu, terdapat pihak-pihak tertentu yang
menginginkan Aceh merdeka dan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5) Peritiwa Penculikan Para Aktivis Politik (1998)
Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para
aktivis.
6) Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)
Dalam Tragedi Trisaki terjadi pada 22 Mei 1998, terdapat empat mahasiswa
meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
7) Peristiwa Kekerasan Timor-Timor Pascajajak Pendapat (1999)
Kasus pelanggaran hak asasi manusian terjadi menjelang dan pascajajak pendapat
tahun 1999 di Timor-Timur. Secara resmi, ditutup setelah penyerahan laporan
komis kebenaan dan persahabatan (KKP) Indonesia-Timor Leste kepada dua
kepala negara terkait.
8) Kasus Ambom (1999)
Peristiwa yang terjadi di Ambon ini diduga berawal dari masalah sederhana yang
kemudian berkembang menjadi persoalan SARA. Akhirnya, terjadi penganiayaan
dan pembunuhan yang memakan banyak korban.
9) Kasus Poso (1998-200)
Telah terjadi bentrokan di Poso. Sulawesi Tengah, yang mengakibatkan banyak
korban. Kasus ini diakhiri dengan dibentuknya Forum Komunikasi Umat
Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.
10) Kasus Bom Bali (2002)
Telah terjadi peristiwa pemboman di Bali, yaitu tahun 2002 dan tahun 2005, yang
dilakukan oleh eroris. Peristiwa tersebut menelan banyak korban rakyat sipil, baik
dari warga negara asing maupun dari warga negara Indonesia sendiri.
b. Kasus pelanggaran hak asasi manusia yang lain
Pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang lain juga terjadi. Misalnya,
pelanggaran yang terjadi di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah, dan di
lingkungan masyarakat.
1) Contoh kasus pelanggaran HAM di lingkungan keluarga antara lain sebagai berikut.
a) Orang tua memaksakan keinginannya kepada anakmya (misalnya anaka tidak
boleh sekolah, anak disuruh berkerja/dipekerjakan, dan dipaksa menikah).
b) Orang tua menganiaya anaknya.
c) Anak melawan/menganiaya orang tua atau saudaranya.
d) Majikan memperlakukan asistem rumah tangganya sewenang-wenangnya dan
tidak memerdulikan hak-haknya.
2) Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah antara lain sebagai berikut.
a) Oknum guru melakukan kekerasan fisik kepada siswanya.
b) Oknum siswa senior melakukan tindak kekerasan fisik dan mental kepada
juniornya.
c) Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.
d) Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan
siswa dari sekolah yang lain.
3) Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain sebagai berikut.
a) Pertikaian antarkelompok/antargang, atau antarsuku (konfliksosial), dan
antardaerah.
b) Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang yang dituduh mencuri,
seseorang yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila, atau
dianggap melakukan pelanggaran norma masyarakat.
c) Penculikan bayi/anak, kemudian minta tebusan atau dijual kepada orang
lain.
d) Pembunuhan.
e) Merusak sarana/asiltas umum karena keewa atau tidak puas dengan
keputusan pemerintah.

2.3 Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Di dalam masyarakat, sering ditemukan adanya pengingkaran kewajiban antara
lain sebagai berikut.

a. Melakukan pelanggaran hukum. Contoh perilaku yang melanggar hukum antara lain
sebagai berikut.

1) Melakukan pelanggaran tertib lalu lintas, seperti mengendarai kendaraan


bermotor tanpa SIM (Surat Izin Mengemudi), melanggar rambu-rambuu lal
lintas, dan tidak menggunakan helm.

2) Melakukan pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta, seperi pembajakan buku,


musik, dan video.

b. Pengingkaran kewajiban untuk membela negara anata lain terlihat dalam perilaku.
Seperti terlibat dalam berbagai tawuran dan merusak ffasilitas umum
c.. Pengingkaran kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia orang lain antara
lain terlihat dalam perilaku, seperti melakukan perundungan (bullying).
Perundungan adalah terjadinya penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan, baik fisik
mapun mental yang dilakukan oleh seseorang/ sekelompok sehingga korban
merasa terintimidasi. Sang korban perudungan tidak mampu membela atau
mempetahankan dirinya karena lemah secara isik tau mental.
d. Pengingkaran kewajiban untuk ikut serta dala usaha prtahanan dan keamanan negara
antara lain adalah tidak mambayar pajak pada waktunya, tidak mengikuti aturan
sekolah, melakukan aksi terorisme, melakukan kekerasan yang berbau SARA, dan
merusak lingkungan.
e. Pengingkaran kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar antara lain terlihat
dengan tindakan membolos sekolah.

Anda mungkin juga menyukai