Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN

WARGA NEGARA

KELOMPOK 1 (XII MIPA 3)

- ADINDA PUTRI A. F.
- APRILIA RIZKA C.
- AWALIN F.
- FACHRIAN HELGA P.
- GHIFARI AHMAD L.
- NURUL IZZAH.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt atas selesainya makalah yang berjudul
“Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara”. Makalah ini disusun berdasarkan
tugas Pendidikan Kewarganegaraan oleh Bapak Suratman selaku guru bidang studi. Terima kasih
kepada rekan-rekan penulis yang sudah membantu memberikan materi tentang pengingkaran hak
dan pelanggaran kewajiban sebagai warga negara.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Masih banyak terdapat kekurangan di
dalamnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari Bapak sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, 4 September 2017

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sekarang ini banyak sekali orang yang melanggar hak dan kewajiban mereka sebagai
warga Negara Indonesia baik secara sadar maupun tidak sadar. Pelanggaran hak dan
kewajiban yang dilakukan oleh warga Negara ini dapat merusak citra Negara itu
sendiri.
Oleh karena itu kami akan membahas sedikit tentang pelanggaran hak dan
kewajiban serta cara menanggulanginya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Pelanggaran Hak Warga Negara ?
2.      Apa Saja Kasus Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara ?
3.      Bagaimana Upaya Mencegah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara ?

C.    Tujuan
Makalah ini disusun agar pembaca mengerti hak dan kewajiban sebagai warga
Negara serta mengerti pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga
Negara.

BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1. Pelanggaran hak warga negara


Pelanggaran hak adalah perbuatan yang disengaja maupun tidak yang lalai melawan
hukum, mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang sebagai warga negara,
dan akan dihukum secara adil berdasarkan hukum yang berlaku. Pelanggaran hak warga
negara ini tercipta akibat kurangnya pengawasan.
2.1.1 Berikut ini adalah beberapa hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar
warga negara yang telah diatur di dalam UUD 1945:
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan
warga negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga
negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD
1945
2.1.2 Bentuk pelanggaran hak dan kewaiban:
Yang termasuk pelanggaran hak warga negara  menurut UU yaitu:
1. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa
berdasarkan hukum.
2. Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang
dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas
keamanan yang akan membahayakan kelangsungan pembangunan.
3. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya
terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih
mengganggu stabilitas keamanan.
4. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah,
karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan
pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah
satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara.
5. Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat,
karena dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.
2.1.3 Contoh kasus pelanggaran hak dan kewajiban
o Hukuman mati
Kontroversi hukuman mati sudah sejak lama ada di hampir seluruh
masyarakat dan negara di dunia. Indonesia pun tak luput dari kontroversi ini.
Sampai hari ini pihak yang pro hukuman mati dan yang kontra hukuman mati
masih bersilang sengketa. Masing-masing datang dengan rasional dan
tumpukan bukti yang berseberangan, dan dalam banyak hal  sepertimewakili
kebenaran itusendiri.
Seharusnya kontroversi itu berakhir ketika UUD 1945 mengalami serangkaian
perubahan. Dalam konteks hukuman mati kita sesungguhnya bicara tentang
hak-hak asasi manusia yang dalam UUD 1945 setelah perubahan masuk dalam
Bab XA. Pasal 28A dengan eksplisit mengatakan: “Setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
Jadi, ‘hak untuk hidup’ atau ‘the right to life’ adalah hak yang paling
mendasar dalam UUD 1945. Hak untuk hidup ini adalah puncak hak asasi
manusia yang merupakan induk dari semua hak asasi lain.

o Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei 1998, terhadap
mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya.
Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,
Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia
Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas
tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital
seperti kepala, leher, dan dada.Tragedi ini jelas merupakan pelanggaran HAM
dan Hak Warga Negara khususnya.

o Penggusuran rumah
Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang
kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang
merugikan bagi sebagian warga kota itu.Kebijakan pemerintah melakukan
penggusuran ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak Warga Negara.
Beberapa yang sudah di sebutkan tadi merupakan beberapa contoh
dari sekian banyaknya kasus pelanggaran Hak  di Indonesia contohnya seperti
Buruh Marsinah, dan Tragedi Tanjung Priok serta masih banyak lagi.

2.2 Hak Warga Negara Indonesia :

 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”  (pasal 27 ayat)
 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
 Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C
ayat 1)
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

2.2.1 Contoh Hak warga negara

1. Setiap warga negara berhak  mendapatkan  perlindungan hukum.


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau nkri dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.

2.3 Pengingkaran kewajiban warga negara

Pengingkaran kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak


melaksanakan kewajiban sebagaimana melaksanakan kewajibannya sendiri sebagai
warrga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Warga negara kita masih banyak
yang belum menyadari betapa pentingnya kewajiban yang harus dijalani sebagai warga
negara demi kemajuan negara.
2.1.1 Jenis-jenis kewajiban
1. Kewajiban mutlak: yaitu kewajiban hak yang tertuju kepada diri sendiri
2. Kewajiban publik: yaitu kewajiban mematuhi hak publik dan kewajiban
perdata timbul yang dari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata
3. Kewajiban positif dan negatif: yaitu kewajiban yang menghendaki
dilakukan sesuatu sedangkan kewajban negatif tidak melakukan sesuatu
4. Kewajiban universal atau umum: yaitu kewajiban yang ditujukanan
kepada semua warga negara atau secara umum
5. kewajian primer: kewajiban yang tidak timbul dari perbuatan melawan
hukum
2.1.2 Contoh kasus pengingkaran kewajiban
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya
mendukung. Ada beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga negara
dan sebaliknya ada beberapa hal yang menjadi kewajiban dari negara.
Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak dari negara dan
demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara.
Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan warga negara terdapat
dalam konstitusi negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusi
Republik Indonesia.
Pelaksanaan Hak dan kewajiban yang tidak seimbang, berimbang dan
berat sebelah menimbulkan pertikaian, konflik, permusuhan dan kekerasan.
Nyatanya, didalam pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak
dasar warga negara tidak selalu berjalan dengan mulus. Masih sering kita temui
pelanggaran yang terjadi, terlebih didalam pelaksanan kewajiban negara
terhadap pelaksanaan hak-hak dasar warga negara. Berikut beberapa contoh
pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar
warga negara.
1. Tidak membayar pajak
2. Melanggar peraturan pelanggaran
3. Melakukan perbuatan anarkis
4. Melakukan kekerasan
5. Tidak menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
6. Membuang sampah sembarangan
7. Melanggar aturan lalu lintas , misalnya tidak memakai helm , tidak
mempunyai SIM, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak
membawa STNK dan sebagainya.
8. Merusak fasilitas Negara , misalnya mencorat – coret bangunan milik
umum , merusak jaringan telephon, dan sebagainya.
9. Tidak membayar pajak kepada Negara , seperti Pajak Bumi dan
Bangunan ( PBB ) ,Pajak kendaraan bermotor, retribusi parker dan
sebagainya.
10. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara,
misalnya mangkir dari kegiatan siskamling.

2.4 Kewajiban Warga Negara Indonesia  :


 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi,
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu:
 Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan
ditetapkan dengan undang-undang.
 Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
  Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
 Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
undang-undang

C. UPAYA MENCEGAH PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN


WARGA NEGARA
· Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara
· Menegakkan secara adil dan tidak diskriminatif
· Meningkatkan kerja sama secara harmonis
· Memperkuat rasa persatuan
· Meningkatkan rasa cinta tanah air
· Sadar diri akan pentingnya hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Anda mungkin juga menyukai