WARGA NEGARA
- ADINDA PUTRI A. F.
- APRILIA RIZKA C.
- AWALIN F.
- FACHRIAN HELGA P.
- GHIFARI AHMAD L.
- NURUL IZZAH.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt atas selesainya makalah yang berjudul
“Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara”. Makalah ini disusun berdasarkan
tugas Pendidikan Kewarganegaraan oleh Bapak Suratman selaku guru bidang studi. Terima kasih
kepada rekan-rekan penulis yang sudah membantu memberikan materi tentang pengingkaran hak
dan pelanggaran kewajiban sebagai warga negara.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Masih banyak terdapat kekurangan di
dalamnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari Bapak sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini banyak sekali orang yang melanggar hak dan kewajiban mereka sebagai
warga Negara Indonesia baik secara sadar maupun tidak sadar. Pelanggaran hak dan
kewajiban yang dilakukan oleh warga Negara ini dapat merusak citra Negara itu
sendiri.
Oleh karena itu kami akan membahas sedikit tentang pelanggaran hak dan
kewajiban serta cara menanggulanginya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Pelanggaran Hak Warga Negara ?
2. Apa Saja Kasus Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara ?
3. Bagaimana Upaya Mencegah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara ?
C. Tujuan
Makalah ini disusun agar pembaca mengerti hak dan kewajiban sebagai warga
Negara serta mengerti pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga
Negara.
BAB II
STUDI PUSTAKA
o Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei 1998, terhadap
mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya.
Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,
Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia
Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas
tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital
seperti kepala, leher, dan dada.Tragedi ini jelas merupakan pelanggaran HAM
dan Hak Warga Negara khususnya.
o Penggusuran rumah
Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang
kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang
merugikan bagi sebagian warga kota itu.Kebijakan pemerintah melakukan
penggusuran ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak Warga Negara.
Beberapa yang sudah di sebutkan tadi merupakan beberapa contoh
dari sekian banyaknya kasus pelanggaran Hak di Indonesia contohnya seperti
Buruh Marsinah, dan Tragedi Tanjung Priok serta masih banyak lagi.
Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat)
Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C
ayat 1)
Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu:
Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan
ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
undang-undang