YOGYAKARTA
1. Bangsa Indonesia pernah mengalami rasa nasionalisme yang sangat tinggi yaitu masa
menjelang dan awal kemerdekaan. Hal ini disebabkan karena pada waktu itu bangsa
Indonesia mempunyai musuh bersama (common enemy) yakni penjajahan. Untuk saat
ini sebenarnya ada juga yang dapat dikategorikan sebagai musuh bersama. Coba
saudara jelaskan!
Jawab:
2. Jelaskan beberapa hak dan kewajiban warga negara yang saudara ketahui? Apa
perbedaannya dengan Hak Asasi Manusia?
Jawab:
Jawab:
4. Mengapa Bangsa Indonesia harus memandang dirinya sebagai bangsa yang satu
dengan wilayah yang satu pula?
Jawab:
Wawasan Kebangsaan merupakan konsep politik bangsa Indonesia yang memandang
Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk
dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang
mempersatukan bangsa dan negara secara menyeluruh mencakup segenap bidang
kehidupan nasional yang meliputi aspek ekonomi, politik, sosial budaya, dan hankam.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan
manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia. Sebagai satu kesatuan negara
kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu
doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif.
Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional
yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya
dan pertahanan keamanan.
5. Jelaskan pengertian demokrasi Pancasila yang saudara ketahui, dan jelaskan pula
beberapa nilai demokrasi yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila !
Jawab:
Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-
nilai yang terkandung di dalam ideologi Pancasila. Ada juga yang menyebutkan
bahwa demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang sumbernya berasal
dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat
Indonesia itu sendiri. Falsafah hidup bangsa Indonesia tersebut kemudian melahirkan
dasar falsafah negara Indonesia, yaitu Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945.
Di sila pertama. Sistem politik demokrasi di Indonesia dan pelasksanaan demokrasi
Pancasila didasarkan pada sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang
Maha Esa. Indonesia mengakui enam agama yaitu Islam, Kristen, Katholik, Budha,
Hindu, dan Kong Hu Cu. Hal ini berarti pelaksaan demokrasi di Indonesia harus
mewakili enam agama yang telah diakui.
6. Jelaskan posisi agama dalam formasi kebangsaan dan kenegaraan Indonesia yang
berdasarkan Pancasila !
Jawab:
Hubungan negara dan agama dalam negara yang berdasarkan Pancasila di mana sila
Ketuhanan Yang Maha Esa menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara yang
berdasarkan suatu agama dan bukan pula negara yang memisahkan agama dan negara.
Tetapi negara yang berketuhanan dimana negara yang menempatkan agama dan
kepercayaan sebagai roh atau spirit keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hubungan agama dan negara adalah saling membutuhkan, dimana agama
memberikan kerohanian yang dalam berbangsa dan bernegara, sedangkan negara
menjamin kehidupan keagamaan
7. Keunikan wilayah dan hiterogenitas bangsa Indonesia membuka peluang baik secara
positif maupun negatif. Jelaskan! Dan bagaimana kita menanggulanginya?
Jawab:
1) Munculnya persaingan
2) Munculnya sikap negatif seperti egoisme kelompok atau golongan,
fanatisme dan sebagainya
3) Munculnya etnosentrisme
4) Mudah terpecah belah
5) Sulit untuk mengupayakan persatuan dan kesatuan
6) Potensi munculnya perpecahan besar
7) Potensi perpecahan mengarah ke konflik dan kekerasan besar
8) Potensi munculnya pelanggaran atas hak-hak kelompok lain besar
9) Konflik dan perpecahan karena keberagaman bisa mengganggu
pembangunan nasional
10) Kelompok yang rasis dan radikal mudah muncul
11) Masyarakat yang majemuk atau beragam cenderung lebih sulit diatur
Cara menanggulangi:
1) Saling menghargai kebudayaan satu dengan kebudayaan lain.
2) Janganlah menomer satukan kebudayaan daerah sendiri.
3) Cobalah untuk mempelajari kebudayaan lain.
4) Janganlah mencela perbedaan antar kebudayaan.