Jelaskan Unsur Negara! Unsur-unsur suatu negara itu meliputi berikut ini.
1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang mendiami wilayah suatu negara. Rakyat adalah unsur
yang terpenting dalam negara karena rakyat yang mendirikan dan membentuk suatu
negara. Rakyat terdiri atas penduduk dan bukan penduduk. Penduduk, yaitu semua orang
yang tinggal dan menetap dalam waktu lama di suatu negara. Mereka lahir secara turun-
temurun dan besar di dalam suatu negara. Sementara, bukan penduduk adalah orang yang
tinggal sementara di suatu negara. Misalnya, turis mancanegara yang berkunjung ke
Indonesia. Penduduk dapat dibedakan menjadi warga negara dan warga negara asing.
Warga negara adalah semua orang yang menurut undang-undang diakui sebagai warga
negara. Sebaliknya, warga negara asing adalah orang yang mendapat izin tinggal di suatu
negara, bukan sebagai duta besar, konsul, dan konsuler.
2. Wilayah
Wilayah merupakan tempat tinggal rakyat di suatu negara dan merupakan tempat
menyelenggarakan pemerintahan yang sah. Wilayah suatu negara terdiri atas daratan,
lautan, dan udara. Wilayah suatu negara berbatasan dengan wilayah negara lainnya.
Batas-batas wilayah negara dapat berupa bentang alam contohnya sungai, danau,
pegunungan, lembah, laut. Atau menggunakan batas buatan seperti pagar tembok, pagar
kawat berduri, patok. Bisa juga menggunakan batas menurut ilmu pasti berdasarkan garis
lintang dan garis bujur.
Design by Freepik
Daftar nama provinsi dan ibu kota di Indonesia
3. Pemerintahan yang Sah
Pemerintahan yang sah dan berdaulat adalah pemerintahan yang dibentuk oleh rakyat dan
mempunyai kekuasaan tertinggi. Pemerintahan yang sah juga dihormati dan ditaati oleh
seluruh rakyat serta pemerintahan negara lain.
4. Pengakuan dari Negara Lain
Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena menyangkut
keberadaan suatu negara. Apabila negara merdeka tidak diakui oleh negara lain maka
negara tersebut akan sulit untuk menjalin hubungan dengan negara lain. Pengakuan dari
negara yang lain terdiri dari 2 sifat, yaitu de facto dan de jure.Pengakuan de facto, artinya
pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara merdeka.Pengakuan seperti ini belum
bersifat resmi.Sedangkan, pengakuan de jure, artinya pengakuan secara resmi
berdasarkan hukum oleh negara lain sehingga terjadi hubungan ekonomi, sosial, budaya,
dan diplomatik.
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
6. Warga Negara Indonesia punya Tatanan kehidupan seperti apa tatanan kehidupan
tersebut. Fase 1
Pada 1 Juni industri dan jasa dapar beroperasi dengan protokol kesehatan covid-19. Namun
dalam fase ini, mall belum boleh beroperasi kecuali toko penjual masker dan toko kesehatan. Di
dalam ruangan, berkumpul juga hanya boleh sampai 2 orang.
Fase 2
Pada 8 Juni toko, pasar, dan mall boleh kembali dibuka namun harus menggunakan protokol
kesehatan.
Fase 3
15 Juni mall akan sama seperti di fase 2. Namun, akan ada evaluasi mengenai pembukaan salon,
spa, dan segala jenis usaha dengan kontak fisik. Sekolah juga akan dibuka dengan sistem
shifting. Kegiatan budaya diperbolehkan kembali namun dengan aturan protokol kesehatan yang
ketat.
Fase 4
6 Juli 2020 fase 3 nantinya akan di evaluasi dan ditambah pada fase ini. Pembukaan bertahap
untuk restoran, gym, cafe, bar dan lainnya. Kegiatan ibadah juga akan diperbolehkan dengan
jumlah jamaah yang dibatasi.
Fase 5
20 sampai 27 Juli 2020 evaluasi untuk 4 fase. Pembukaan tempat, kegiatan ekonomi, kegiatan
sosial berskala besar.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menerbitkan pedoman transisi
menuju tatanan kehidupan baru. Hal itu dilakukan WHO karena sampai saat ini vaksin covid-19
belum juga ditemukan.
Berikut 6 syarat menuju transisi tatanan kehidupan baru dari WHO:
1. Pemerintah bisa membuktikan bahwa transmisi virus corona sudah dikendalikan
2. Rumah Sakit atau sistem kesehatan tersedia untuk mengidentifikasi, menguji, mengisolasi,
melacak kontak, dan mengkarantina pasien COVID-19
3. Risiko penularan wabah sudah terkendali terutama di tempat dengan kerentanan tinggi
4. Langkah pencegahan di lingkungan kerja, seperti menjaga jarak, cuci tangan dan etika saat
batuk
5. Mencegah kasus impor virus corona
6. Mengimbau masyarakat untuk berpatisipasi dan terlibat dalam transisi "Tatanan Kehidupan
Baru".
Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Seperti apa sejarah hari lahir Pancasila? Lahirnya pancasila adalah judul pidato yang
disampaikan oleh Sukarno pada 1 Juni 1945.
Sejarah hari lahir Pancasila, diambil dari rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mengadakan sidang pertama dari 29
Mei hingga 1 Juni 1945. Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai
keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.
Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal
dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung
Volksraad atau Perwakilan Rakyat.
Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada 1 Juni 1945, Sukarno mendapat giliran
untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakan
Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara
aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI.
Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-
Undang Dasar (UUD) dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Lalu dibentuklah
Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno
Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan
Mohammad Yamin yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara
berdasar pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945 dan menjadikan dokumen tersebut
sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian
Sukarno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945. Kemudian disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia
merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.
Mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Sukarno tersebut berisi
tentang Lahirnya Pancasila.
Sehingga tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan
Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menyampaikan
keputusan ini melalui pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung
Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.