Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PPKN

NAMA TARUNA MUDA : ANANDRO NANGGALA SOUMY


NOTAR : 2101031
KELAS : TD 1.10
1. Jelaskan mengapa pelajaran PKN harus di pahami dimengerti oleh para Taruna/ni !
pelajaran PKN harus di pahami dimengerti oleh para Taruna/ni karena Pendidikan
Kewarganegaraan harus memberikan perhatiannya kepada pengembangan nilai, moral, dan sikap
perilaku siswa. Misi dari Pendidikan Kewarganegaraan sendiri adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sejatinya, Pendidikan Kewarganegaraan adalah studi tentang kehidupan kita sehari-hari,
mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik, warga negara yang menjunjung tinggi
nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah kelanjutan dari study
sebelumnya. Di Perguruan Tinggi diajarkan lebih mendetail sampai ke akar-akarnya. Apalagi
jika mengambil jurusan PKn. Dasar mengapa Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sampai
tingkat Perguruan Tinggi adalah Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan wajib dimuat
dalam kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan salah satu kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK) yang dirancang untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan
dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh
bangsa dan negara.
Dalam jurusan Pendidikan Kewarganegaran sendiri, memuat materi mengenai hukum dan politik
yang ada dan berkembang. Mahasiswa diajarkan untuk menjadi lebih demokratis, lebih kritis
terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Tidak hanya
teori saja yang diberikan, namun juga memberikan sentuhan moral dan sikap sosial. Menyaring
budaya dari luar agar sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yaitu pancasila.
Memahami mata kuliah Pendidikan Kewarganegaaraan adalah salah satu upaya untuk
membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya mahasiswa dalam
menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan semangat bela negara. Tujuannya adalah
untuk memupuk kesadaran cinta tanah air, mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha
pembelaan negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
2. .Jelaskan Apa pengertian tentang , Negara, Masyarakat, warga, dan penduduk!
A. Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang
melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Negara juga merupakan
suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua
individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independen.
B. Masyarakat adalah sekelompok makhluk hidup yang terjalin erat karena sistem
tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah
pada kehidupan kolektif. Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu
manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan.
C. Warga Seorang Warga Negara Indonesia adalah orang yang diakui oleh undang-
undang sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan
Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau Provinsi, tempat ia terdaftar
sebagai penduduk/warga.
D. Penduduk Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi
dua: Orang yang tinggal di daerah tersebut Orang yang secara hukum berhak tinggal
di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal
di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Jelaskan Unsur Negara! Unsur-unsur suatu negara itu meliputi berikut ini.

1. Rakyat

Rakyat adalah semua orang yang mendiami wilayah suatu negara. Rakyat adalah unsur
yang terpenting dalam negara karena rakyat yang mendirikan dan membentuk suatu
negara. Rakyat terdiri atas penduduk dan bukan penduduk. Penduduk, yaitu semua orang
yang tinggal dan menetap dalam waktu lama di suatu negara. Mereka lahir secara turun-
temurun dan besar di dalam suatu negara. Sementara, bukan penduduk adalah orang yang
tinggal sementara di suatu negara. Misalnya, turis mancanegara yang berkunjung ke
Indonesia. Penduduk dapat dibedakan menjadi warga negara dan warga negara asing.
Warga negara adalah semua orang yang menurut undang-undang diakui sebagai warga
negara. Sebaliknya, warga negara asing adalah orang yang mendapat izin tinggal di suatu
negara, bukan sebagai duta besar, konsul, dan konsuler.

2. Wilayah

Wilayah merupakan tempat tinggal rakyat di suatu negara dan merupakan tempat
menyelenggarakan pemerintahan yang sah. Wilayah suatu negara terdiri atas daratan,
lautan, dan udara. Wilayah suatu negara berbatasan dengan wilayah negara lainnya.
Batas-batas wilayah negara dapat berupa bentang alam contohnya sungai, danau,
pegunungan, lembah, laut. Atau menggunakan batas buatan seperti pagar tembok, pagar
kawat berduri, patok. Bisa juga menggunakan batas menurut ilmu pasti berdasarkan garis
lintang dan garis bujur.
Design by Freepik
Daftar nama provinsi dan ibu kota di Indonesia
3. Pemerintahan yang Sah
Pemerintahan yang sah dan berdaulat adalah pemerintahan yang dibentuk oleh rakyat dan
mempunyai kekuasaan tertinggi. Pemerintahan yang sah juga dihormati dan ditaati oleh
seluruh rakyat serta pemerintahan negara lain.
4. Pengakuan dari Negara Lain
Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena menyangkut
keberadaan suatu negara. Apabila negara merdeka tidak diakui oleh negara lain maka
negara tersebut akan sulit untuk menjalin hubungan dengan negara lain. Pengakuan dari
negara yang lain terdiri dari 2 sifat, yaitu de facto dan de jure.Pengakuan de facto, artinya
pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara merdeka.Pengakuan seperti ini belum
bersifat resmi.Sedangkan, pengakuan de jure, artinya pengakuan secara resmi
berdasarkan hukum oleh negara lain sehingga terjadi hubungan ekonomi, sosial, budaya,
dan diplomatik.

4.Warga Negara punyak dan kewajiban.jelaskan


Tugas dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Dikutip situs Mahkamah Konstitusi
(MK), setiap warga negara Indonesia mempunyai tugas dan kewajiban yang sama yang
terdapat pada UUD 1945. Berikut hak warga negara Indonesia: Hak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak. “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2). Hak untuk hidup dan mempertahankan
kehidupan. “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya”(pasal 28A). Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1). Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap
anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang” Hak untuk
mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhakmendapat
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1). Hak untuk
memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2). Hak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.
(pasal 28D ayat 1). Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun. (pasal 28I ayat 1). Baca juga: Demokrasi Pancasila:
Pengertian dan Keunggulannya Berikut kewajiban warga negara Indonesia: Wajib
menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi "Segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya". Wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi, "Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain. Di mana tertuang dalam Pasal 28J ayat 1
yang berbunyi," Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain". Wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Tertuang dalam
Pasal 28J ayat 2 yang berbunyi menyatakan, “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis".
Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Tertuan dalam Pasal 30
ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan, “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.

5. syarat menjadi warga negara.


Status kewarganegaraan juga dapat diperoleh melalui pewarganegaraan. Berdasarkan UU
Nomor 12 Tahun 2006 Pasal 9, berikut syarat untuk memperoleh kewarganegaraan
Indonesia melalui pewarganegaraan:

1. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;

2. Ada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara


Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau paling singkat 10
(sepuluh) tahun tidak berturut-turut;
3. Sehat jasmani dan rohani;

4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;

6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi


berkewarganegaraan ganda;

7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan

8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

6. Warga Negara Indonesia punya Tatanan kehidupan seperti apa tatanan kehidupan
tersebut. Fase 1
Pada 1 Juni industri dan jasa dapar beroperasi dengan protokol kesehatan covid-19. Namun
dalam fase ini, mall belum boleh beroperasi kecuali toko penjual masker dan toko kesehatan. Di
dalam ruangan, berkumpul juga hanya boleh sampai 2 orang.
Fase 2 
Pada 8 Juni toko, pasar, dan mall boleh kembali dibuka namun harus menggunakan protokol
kesehatan.
Fase 3 
15 Juni mall akan sama seperti di fase 2. Namun, akan ada evaluasi mengenai pembukaan salon,
spa, dan segala jenis usaha dengan kontak fisik. Sekolah juga akan dibuka dengan sistem
shifting. Kegiatan budaya diperbolehkan kembali namun dengan aturan protokol kesehatan yang
ketat.
Fase 4
6 Juli 2020 fase 3 nantinya akan di evaluasi dan ditambah pada fase ini. Pembukaan bertahap
untuk restoran, gym, cafe, bar dan lainnya. Kegiatan ibadah juga akan diperbolehkan dengan
jumlah jamaah yang dibatasi.
Fase 5
20 sampai 27 Juli 2020 evaluasi untuk 4 fase. Pembukaan tempat, kegiatan ekonomi, kegiatan
sosial berskala besar.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menerbitkan pedoman transisi
menuju tatanan kehidupan baru. Hal itu dilakukan WHO karena sampai saat ini vaksin covid-19
belum juga ditemukan.
Berikut 6 syarat menuju transisi tatanan kehidupan baru dari WHO:
1. Pemerintah bisa membuktikan bahwa transmisi virus corona sudah dikendalikan
2. Rumah Sakit atau sistem kesehatan tersedia untuk mengidentifikasi, menguji, mengisolasi,
melacak kontak, dan mengkarantina pasien COVID-19
3. Risiko penularan wabah sudah terkendali terutama di tempat dengan kerentanan tinggi
4. Langkah pencegahan di lingkungan kerja, seperti menjaga jarak, cuci tangan dan etika saat
batuk
5. Mencegah kasus impor virus corona
6. Mengimbau masyarakat untuk berpatisipasi dan terlibat dalam transisi "Tatanan Kehidupan
Baru".

7. Apa yg anda ketahui tentang Otonomi daerah.


Otonomi daerah adalah hak penduduk yang tinggal dalam suatu daerah untuk mengatur,
mengurus, mengendalikan dan mengembangkan urusannya sendiri dengan menghormati
peraturan perundangan yang berlaku. Berikut adalah penjelasan mengenai arti otonomi
daerah secara lebih lengkap, berikut tujuan dan prinsip-prinsipnya.
8. Apakah ada hubungan atara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.adanya otonomi
tersebut.
Ada sejumlah hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, yakni: Hubungan struktural
Hubungan struktural merupakan hubungan yang didasarkan pada tingkat dan jenjang di
pemerintahan. Pemerintah daerah dalam bertugas menyelanggarakan urusan daerah
bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang berdasarkan asas otonom dan
tugas pembantuan. Presiden merupakan penyelenggaran urusan pemerintahan di tingkat
pusat. Presiden dibantu para menteri untuk menjalankan pemerindah. Kepala daerah
merupakan penyelenggara urusan daerah masing-masing. Hubungan fungsional
Hubungan fungsional merupakan hubungan yang didasarkan dengan fungsi yang dimiliki
oleh masing-masing pemerintah. Hubungan tersebut saling memengaruhi dan bergantung
antara satu dengan yang lain. Hubungan tersebut juga terletak pada visi, misi, tujuan
hingga fungsi yang dimiliki masing-masing pemerintah. Visi dan misi yang dimiliki
tersebut bersama-sama untuk melindungi dan memberi ruang kebebasan kepada daerah
untuk mengolah dan mengurusi rumah tangganya. Baca juga: Stok APD Menipis,
Pemprov NTT Minta Bantuan Pemerintah Pusat   Dalam buku Teori dan Praktik
Pemerintahan dan Otonomi Daerah (2007) karya Hanif Nurcholis, pemerintah daerah
adalah subvisi pemerintahan nasional. Dalam negara kesatuan pemerintah daerah
langsung di bawah pemerintah pusat. Dalam negara kesatuan, pemerintah daerah adalah
dependent dan subordinate terhadap pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya bagian
atau subsistem dari sistem pemerintah nasional. Karena pemerintah daerah merupakan
bagian dari sistem pemerintah nasional, maka antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah terdapat hubungan antar pemerintah yang saling terjalin sehingga membentuk satu
kesatuan pemerintahan nasional. Jika demikian, maka dalam suatu pemerintah nasional
terdapat dua subsistem. Yakni subsistem pemerintahan pusat dan subsistem pemerintahan
daerah. Dalam subsistem pemerintahan daerah terdapat subsistem pemerintahan daerah
yang lebih kecil. Seperti contoh, Indonesia terdapat subsistem pemerintahan pusat yang
terdiri atas presiden dan para menteri. Di daerah terdapat subsistem pemerintahan
provinsi yang terdiri atas gubernur dan DPRD Provinsi.

9. peratura.UU.untuk mengatur berkehidupan ber- bangsa ber Negara.siapa yang membuat.


DPR
10. lembaga Negara RI.itu apa saja sebutkan dan jelaskan tugasnya.
1. Presiden Presiden beserta wakil presiden merupakan satu lembaga penyelenggara
kekuasaan eksekutif tertinggi di bawah UUD. Secara politik, presiden tidak bertanggung
jawab kepada MPR atau pun DPR melainkan bertanggung jawab langsung kepada rakyat
yang memilih. Tugas presiden sebagai eksekutif kepala pemerintah ialah memegang
kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Selain itu juga
membuat perjanjian internasional dengan persetujuan DPR, serta mengangkat duta dan
menerima duta negara lain dengan persetujuan DPR. Kemudian tugas legislatif presiden
antara lain membentuk Undang-Undang, menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-Undang, dan juga menetapkan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang-
Undang. Sedangkan untuk tugas yudisial sering disebut sebagai hak prerogratif atau privilege
presiden, yaitu merupakan hak istimewa yang melekat pada presiden selaku kepala negara.
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Tugas dan wewenang MPR antara lain untuk
mengubah dan menetapkan UUD, memberhentikan presiden dan wakil presiden berdasarkan
putusan Mahkamah Konstitusi, memilih presiden dan wakil presiden untuk mengisi jabatan
bila terjadi kekosongan, sera menyaksikan pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden.
Meski begitu, sejumlah kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang rutin untuk dilakukan.
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sebagaimana yang diatur dalam UUD Negara RI Tahun
1945 pasal 20, DPR memiliki 3 fungsi antara lain fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan
fungsi pengawasan. Fungsi legislasi merupakan kekuasaan untuk membentuk Undang-
Undang, sedangkan fungsi anggaran yaitu kewenangan membahas dan memberi persetujuan
atas rancangan anggaran negara yang diajukan presiden dalam bentuk rancangan Undang-
Undang terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain ketiga fungsi
tersebut, DPR juga memiliki fungsi lain seperti mengusulkan pemberhentian presiden
sebagai tindak lanjut hasil pengawasan, memberikan pertimbangan kepada presiden atas
pemberian Amnesti dan Abolisi, dan sebagainya.
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, kewenangan
DPD hanya bersifat tambahan dan terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan
daerah. Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 22D hasil amandemen, menegaskan bahwa
wewenang DPD antara lain dapat mengajukan rancangan Undang-Undang kepada DPR yang
berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran
serta penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya; serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Lebih lanjut,
DPD juga ikut membahas rancangan tersebut serta turut melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan undang-undang yang telah dirancang. DPD juga memiliki kewenangan penuh
untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintahan yang berkaitan
dengan kepentingan daerah. Namun, beberapa ahli hukum menyebutkan bahwa sebenarnya
DPD tidak memiliki kewenangan yang sifatnya otonom di bidang legislasi. Dalam artian,
DPD tidak mempunyai kekuasaan untuk memutuskan dalam proses pengambilan keputusan
sama sekali (Jimly Asshiddiqie, 2006: 188).
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Tugas dan kewenangan BPK diatur dalam bab VIIIA
UUD Negara RI Tahun 1945 terdiri dari tiga 3 pasal dan 7 ayat. Seperti yang tertulis di
dalamnya, BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara yang hasilnya akan diserahkan pada DPR, DPD, serta DPRD sesuai kewenangannya.
Kekuasaan ini dikenal dengan sebutan kekuasaan eksaminatif. Jika ditemukan adanya
penyimpangan pada proses ini, maka DPR, DPD, maupun DPRD berhak menindaklanjuti
dengan menggunakan hak-hak dewan atau disampaikan pada aparat penegak hukum.
6. Mahkamah Agung (MA) Sebagai lembaga negara yang memiliki kekuasaan kehakiman,
Mahkamah Agung bertugas menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan
keadilan sesuai dalam pasal 24 ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945. Kewenangan yang
dimiliki antara lain mengadili perkara pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-
undangan di bawah UU, dan juga memberikan pertimbangan kepada presiden jika hendak
memberikan grasi dan rehabilitasi.
7. Mahkamah Konstitusi (MK) Selain Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi
(MK) juga memiliki kekuasaan kehakiman. Pembentukan MK bertujuan untuk menjaga
kemurnian konstitusi atau the guardian of the constitution. Mahkamah Konstitusi berfungsi
untuk menguji dan meluruskan setiap tindakan lembaga-lembaga negara yang bertentangan
dengan konstitusi melalui proses peradilan. Dalam proses ini, Mahkamah Konstitusi
berwenang untuk mengadili pada tingkat pertama dan terakhir ketika putusannya telah final.
8. Komisi Yudisial (KY) Komisi Yudisial merupakan suatu badan kehakiman yang berada
pada kekuasaan kehakiman tetapi tidak menyelenggarakan peradilan. Lembaga negara
dibentuk dengan tujuan untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat,
serta perilaku hakim agar kekuasaan kehakiman tetap terkontrol. Maka dari itu, dibutuhkan
seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta mempunyai
integritas dan pengabdian yang tinggi untuk bisa menjadi anggota dalam komisi ini.

11. jelaskan sejarah Pancasila.

SEJARAH HARI LAHIRNYA PANCASILA 1 JUNI

Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Seperti apa sejarah hari lahir Pancasila? Lahirnya pancasila adalah judul pidato yang
disampaikan oleh Sukarno pada 1 Juni 1945.

Sejarah hari lahir Pancasila, diambil dari rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mengadakan sidang pertama dari 29
Mei hingga 1 Juni 1945. Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai
keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.

Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal
dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung
Volksraad atau Perwakilan Rakyat.

Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada 1 Juni 1945, Sukarno mendapat giliran
untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakan
Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara
aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI.

Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-
Undang Dasar (UUD) dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Lalu dibentuklah
Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno
Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan
Mohammad Yamin yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara
berdasar pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945 dan menjadikan dokumen tersebut
sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian
Sukarno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945. Kemudian disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia
merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.

Mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Sukarno tersebut berisi
tentang Lahirnya Pancasila.
Sehingga tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan
Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menyampaikan
keputusan ini melalui pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung
Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.

Anda mungkin juga menyukai