Anda di halaman 1dari 13

Tugas biology

kelompok 3
Golongan darah
dan
transfusi darah
1.PENGGOLONGAN DARAH
Golongan darah manusia dibedakan berdasarkan komposisi
aglutinogen dan aglutininnya . Aglutinogen dan aglutinin adalah
kandungan protein di dalam darah. Aglutinogen merupakan protein
berupa antigen, sedangkan aglutinin merupakan protein berupa
antibodi. Aglutinogen terdapat pada eritrosit, sedangkan aglutinin
terdapat pada plasma darah, seperti yang terlihat pada tabel
berikut.
1.Golongan darah sistem ABO

Sistem golongan darah ABO ini ditemukan oleh Karl Landsteiner.


Pada sistem ABO, golongan darahnya ditentukan oleh aglutinogen
dan aglutinin.
Golongan darah sistem ABO darah digolongkan menjadi empat
macam ,yaitu A,B,AB,danO.
Baik Aglutinogen maupun aglutinin terbagi menjadi 2 jenis.
Aglutinogen terbagi menjadi aglutinogen A dan aglutinogen B,
sedangkan aglutinin terbagi menjadi α dan
β. Aglutinin α menggumpalkan aglutinogen A dan aglutinin β
menggumpalkan B.
Golongan
NO. Aglutinin Aglutinogen
Darah
1 A Β A
2 B Α B
3 AB - A dan B
4 O α dan β -

Jika dalam sel darah seseorang tidak terdapat aglutinogen A,


maka dalam plasma akan terbentuk antibodi yang dikenal sebagaI
aglutinin (anti-A)dan jika dalam sel darah merah tidak terdapat
aglutinogen B dalam plasma terbentuk antibodi yang dikenal
sebagai aglutinin(anti-B). Berarti golongan darah AB memiliki
algutinogen tipe A dan tipe B serta tidak memiliki aglutinin sama
sekali
Genotipe Golongan Aglutinogen Aglutinin

OO O - anti-A dan -B
O atau AA A A anti-B
OB atau BB B B Anti-B
AB AB A dan B -

Utuk mengetahui golongan darah seseorang, dilakukan uji darah ,


jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan aglutinin A
mengalami penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah
orang tersebut adalah A atau AB,jika darah tidak menggumpal
kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau O.
Apabila di uji dengan serum aglutinin b terjadi pengumpalan,
kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau AB,
akan tetapi jika tidak menggumpal , maka kemungkinan orang
tersebut bergolongan darah A dan O
2. Golongan dara sistem rhesus
• Sistem Golongan Darah Rhesus Positif dan Negatif - Selain sistem
ABO, dalam penentuan golongan darah manusia dapat pula
menggunakan sistem Rhesus (Rh). Reshus atau Rh merupakan
antigen lain yang terdapat pada sel darah merah. Istilah Rh berasal
dari “rhesus”, karena antigen ini pertama kali ditemukan tahun
1940 oleh Landsteiner dan A.S. Wenner di dalam darah
kera Mocacus rhesus. Sel darah yang memiliki antigen Rh disebut
Rh+ (Rhesus positif ), sedangkan yang tidak memiliki antigen Rh
disebut Rh- (Rhesus negatif). Apabila orang yang memiliki darah
Rh negatif ditransfusi dengan darah Rh positif (Rh+), orang
bergolongan darah Rh negatif (Rh-) tersebut dengan segera akan
membentuk antibodi anti-Rh, sehingga terjadi aglutinasi darah.
• Masalah akan timbul jika seorang ibu berdarah Rh
negatif mengandung bayi dengan darah Rh positif. Meskipun
sistem peredaran darah ibu dan anak terpisah, namun acapkali
ada sedikit sel-sel darah yang masuk pada sistem peredaran
darah ibu melalui plasenta. Kejadian ini biasanya terjadi pada
saat terakhir kehamilan. Untuk merespons sel darah yang asing
tersebut, darah ibu akan membentuk antibodi. Antibodi
tersebut masuk ke dalam sistem peredaran darah bayi melalui
plasenta. Darah bayi merupakan protein asing (antigen) bagi
antibodi, sehingga antibodi akan bereaksi terhadap darah bayi,
akibatnya terjadi aglutinasi. Adanya aglutinasi dalam sel darah
akan menyebabkan anemia, dan nama penyakit tersebut
dinamakan eritroblastosis foetalis. Apabila penyakit ini tidak
bisa ditangani, bayi bisa mengalami kematian. Coba kalian
perhatikan Tabel 1. berikut.
Golongan darah Antigen/Aglutinogen Aglutinin/Antibodi    
       
Rhesus positif ada antigen Rhesus ada antibodi anti-Rh
(Rh+)
Rhesus negatif tidak ada antigen tidak ada antibodi
(Rh -) Rhesus anti-Rh

3. TRANSFUSI DARAH.

Transfusi darah dapat dijumpai pada proses pengobatan penyakit tertentu.


Tujuan dilakukannya transfusi darah adalah untuk memberikan darah
kepada orang yang kekurangan darah, misalnya karena kecelakaan, operasi,
proses melahirkan, dan sebagainya. Tentunya ada hal-hal yang harus
diperhatikan pada proses transfusi ini, terutama jenis golongan darah.
Proses Transfusi Darah
Dalam kasus transfusi darah, golongan darah ini sangat penting sekali diketahui.
Jika golongan darah yang ditransfusikan tidak sesuai, terutama protein darahnya,
maka sel darah akan digumpalkan atau mengalami aglutinasi (penggumpalan).
Apabila hal ini terjadi bisa membahayakan jiwa penerima transfusi darah.
Orang yang memberikan darahnya disebut donor, sedangkan orang yang
menerima darah disebut resipien. Kemungkinan tranfusi darah dari donor pada
resipien dapat dilihat dari skema pada gambar berikut.
Dari skema pada gambar di samping terlihat adanya
kemungkinan terjadinya transfusi darah. Skema tersebut dapat
dijelaskan dengan tabel di bawah ini:
• Dari tabel di atas apabila dipandang dari donornya terlihat
bahwa:
• golongan darah A dapat menjadi donor bagi golongan darah A
dan AB;
• golongan darah B dapat menjadi donor bagi golongan darah B
dan AB;
• golongan darah AB dapat menjadi donor bagi golongan darah
AB;
• golongan darah O dapat menjadi donor bagi golongan darah A,
B dan AB.
Dalam hal ini golongan darah O disebut sebagai donor universal yaitu donor
bagi semua golongan darah. Apabila dipandang dari resipiennya terlihat bahwa:
golongan darah A dapat menjadi resipien dari golongan darah A dan O;
golongan darah B dapat menjadi resipien dari golongan darah B dan O;
golongan darah AB dapat menjadi resipien dari golongan darah A, B, AB dan O,
dalam hal ini golongan darah AB disebut resipien uniersal, yaitu resipien dari
semua golongan darah;
golongan darah O hanya dapat menjadi resipien dari golongan darah O saja.
Semoga uraian singkat tentang transfusi darah diatas mudah dipahami, selamat
belajar.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai