Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EKONOMI

ALAT PEMBAYARAN

oo

Kelompok 3
Amelia Manu
Anandro N. Soumy
Angela E. N. Seran
Angela M. Bria
Hellena C. Kolo
Raveena M. Ndun

SMA NEGERI 1 KEFAMENANU


2018/2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah
dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Alat Pembayaran” ini. Penulis
sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Ekonomi
dengan judul “Alat Pembayaran”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalan ini
berlangsung sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.

Kefamenanu, 05 Maret 2019

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN
2.1 SISTEM BARTER
2.2  UANG BARANG
2.3  FUNGSI UANG
2.4 SYARAT – SYARAT UANG
2.5 JENIS – JENIS UANG
2.6 UANG MENURUT PEMBUATNYA
2.7 UANG MMENURUT NILAINYA
2.8 JENIS-JENIS ALAT PEMBAYARAN

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

SEJARAH UANG
dalam ekonomi tradisional, pengertian uang didefinisikan sebagai alat tukar. Tidak
hanya uang seperti sekarang ini, benda lain seperti emas, perak, bahkan garam
pun bisa dijadikan uang barang. Syaratnya ialah benda itu diterima secara umum
oleh seluruh masyarakat setempat.

Ilmu ekonomi modern mendefinisikan pengertian uang lebih luas lagi. Bukan
hanya sebagai alat pembayaran jual beli barang , jasa, dan kekayaan lain.
Melainkan juga pembayaran utang. Beberapa ahli menyebutkan fungsi uang
sebagai alat penunda pembayaran. Jangankan uaang kertas dan logam sekarang,
pertukarang barang secara barter pun dulu belum dikenal manusia. Kehidupan
saat tidak sekompleks sekarang. Manusia memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri
dengan sangat sederhana mereka pergi beeburu jika lapar. Butuh pakaian tinggal
membuat dengan bahan kulit binatang ataupun pohon. Ingin makan makanan
lain, pergi ke hutan untuk mencari dan memetik buah yang diinginkan. Begitu
seterusnya.

Namun seiring waktu berjalan, kebutuhan hidup manusia tambah banyak. Apa
yang mereka peroleh tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri secara menyeluruh.
Maka dicarilah cara tukar – menukar barang antara individu satu dengan yang
lain. Cara ini di kenal dengan sistem berter.

1.2 RUMUSAN MASLAH


 SISTEM BARTER
 UANG BARANG
 FUNGSI UANG
 SYARAT – SYARAT UANG
 JENIS – JENIS UANG
 UANG MENURUT PEMBUATNYA
 UANG MMENURUT NILAINYA
 JENIS-JENIS ALAT PEMBAYARAN

1.3 TUJUAN MASALAH

Agar pembaca dapat mengerti dan paham apa itu alat pembayaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SISTEM BARTER

Sistem barter digunakan cukup lama, hingga berabad – abad. Sampai akhirnya
manusia mendapati kendala pada sistem tersebut karena kehidupan lebih
komplek lagi. Kendala pada sistem barter misalnya sulit ketemunya dua orang
pemilik barang yang saling membutuhkan satu sama lain. Misalnya si A punya
buah dan butuh ikan, ketemunya dengan B yang punya ikan tetapi butuhnya
bukan buah melainkan pakaian.

2.2UANG BARANG

Menghadapi masalahh seperti di atas, manusia memikirkan lagi hingga


menemukan solusi baru. Yaitu menggunakan benda – benda tertentu sebagi alat
tukar. Benda yang di tetapakan biasanya yang dapat diterima secara umum.
Contohnya pada orang romawi zaman dalu menggunakan garam.

Kalau di ilustrasikan pada Si A dan B di atas, maka seperti ini. A menemui


penghasil garam dan menukarnya dengan buah. Setelah garam dimiliki, barulah
menemui B yang memiliki ikan. Meskipun butuhnya pakaian, B menerima garam
karena sudah di tetapkan sebagai uang barang. Sehingga B pun akan lebih mudah
lagi menukarnya dengan orang lain yang memiliki pakaian.

Meskipun lebih mudah dari pada sistem barter, seirinng perkembangan


kehidupan manusia yang lebih kompleks, sistem uang barang memiliki kelemahan
juga. Hal ini karena uang barang tidak mempunyai pecahan kecil sehingga
kesulitan menentukan nilai, penyimpanan dan penyangkutan yang susah, dan
mudah hancur atau tidak tahan lama.

Akhirnya di cari benda yang mempunyai syarat – syarat berikut:

 Diterima secara umum


 Lebih mudah dibawa, dan tahan lama.

Benda tersebut ialah uang logam yang bahanpembuatannya dari emas dan perak.

Pada waktu itu pemilik uang logam berhak penuh atas uang tersebut. Ia bebas
menimbun sebanyak – banyaknya bahkan menempa untuk di jadikan perhiasan
pun tak ada larangan. Hingga muncul ketakutan perdagangan makin maju tidak
bisa dilayani dengan uang logam. Hal ini mengingat jumlah emas dan perak yang
terbatas.

Lagi pula, uang logam juga akan menemui kendala lagi jika dalam transaksi tukar –
menukar berskala besar. Jumlah yang dibutuhkan makin banyak tentu akan
menyulitkan dipindahtangankan. Sampai akhirnya terciptalah uang kertas.

Namun jangan salah. Uang kertas yang beredar saat itu adalah bukti kepemilikaan
emas atau perak. Kertas – kertas itu dijamin 100% oleh emas dan perak yang
tersimpan pada pandai. Sewaktu – waktu uang ini dapat ditukar kembali dengan
jaminannya secara penuh.

Pada perkembangan selanjutnya, inilah yang menajdi cikal bakal yang kita pakai
seperti sekarang ini. Orang – orang tidak lagi menggunakan emas secara langsung
untuk transaksi. Mereka lebih suka memakai kertas – kertas bukti tersebut.

2.3 FUNGSI UANG

Sudah di jelaskan di atas, fungsi uang sebagi perantara pertukaran barang dengan
barang, menghindari sistem barter yang banyak menemui kendala, sehingga
diharapkan transaksi perdagangan menjadi lebih mudah. Namum, secara lebih
rinci dibedakan menjadi 2 yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.

1. Fungsi Asli di beda menjadi tiga:


 Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang
dapat mempermudah pertukaran.
 Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung ( unit of account ):
menunjukan nilai barang / jasa ( alat petunjuk harga ), dan sebagai
satuan hitung yang mempermudah pertukaran.
 Uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai ( valuta ).
2. Fungsi turunan di bagi menjadi:
 Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
 Uang sebagai alat pembayaran utang.
 Uang sebagai alat penimbun kekayaan.
 Uang sebagai alat pemindah kekayaan.
 Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.

2.4 SYARAT – SYARAT UANG


1. Benda itu harus diterima secara umum (acceptability).
2. Untuk memenuhi kriteria poin 1, benda tersebut harus bernilai tinggi
atau setidaknya dijamin oleh pemerintah.
3. Terbuat dari bahan yang bisa tahan lama (durability ).
4. Kualitasnya sama ( uniformity ).
5. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tersebut.
6. Tidak mudah dipalsukan ( scarcity ).
7. Mudah dibawa ( portable ).
8. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai ( divisibility )
9. Memiliki kecenderungan stabil dari waktu ke waktu ( stability of value )

2.5JENIS – JENIS UANG


Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari – hari ( common
money ).
Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan
(deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Contoh cek.

2.6UANG MENURUT PEMBUATANNYA.


 Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam. Dipilih menggunakan
logam karena bisa tahan lama. Pada awal kemunculannya dibuat dengan
bahan emas atau perak. Semakin tinggi kadarnya semakin tinggi oula daya
tukarnya. Dengan begitu uang seperti ini memiliki tiga nilai yaitu:
a) Nilai intrinsik yaitu nilai bahannya.
b) Nilai nominal yaitu nilai yang tercetak/tercantum pada uang
tersebut.
c) Nilai tukar yaitu nilai daya tukar. Misalnya Rp. 500. Nilai
tukarnya dapat permen, Rp. 10.000 nilai tukarnya bisa dapat
sepiring nasi.
 Uang kertas adalah uang yang terbuat dari bahan kertas. Uang jenis ini
hanya memiliki nilai nominal dan nilai intristiknya tidak. Begitu juga pada
zaman sekarang, uang logam dibuat dengan logam biasa sehingga nilai
intristiknya tidak sebanding dengan nilai nominalnya.

2.7MENURUT NILAINYA UANG DIBEDAKAN MENJADI DUA:


 Uang penuh (full bodied money).
nilai uamg dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera diatas
uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata
lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang
terkandung dalam uang tersebut.
 Uang tanda (token money).
Uang tanda adalah apabila nilai yang tertera pada unag lebih tinggi dari
pada nilai bahan yang digunakan untuk membuatnya. Dengan kata lain nilai
nominal lebih besar dari pada nilai intrinsik

2.8 Jenis-jenis Alat Pembayaran


 Alat Pembayaran Tunai (Cash Based)

Merupakan alat pembayaran yang paling konvensional, yaitu menggunakan


uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam. Di Indonesia sendiri,
yang berhak untuk mencetak uang kartal adalah Bank Indonesia melalui UU Bank
Sentral No. 13 Tahun 1968 pasal 26 ayat 1. Pembayaran menggunakan uang kartal
memang paling umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena mudah
digunakan untuk transaksi dengan nominal yang kecil.
Namun, uang kartal memiliki beberapa kelemahan seperti biaya pengadaan
atau pencetakan uang yang mahal. Selain itu, ada inefisiensi waktu dalam
penggunaan uang kartal seperti ketika melakukan pembayaran di pintu masuk
loket (seperti KRL/Transjakarta), dimana pembayaran akan memakan waktu yang
lama, terlebih ketika uang yang dibayarkan tidak pas dengan harganya sehingga
harus menyiapkan kembalian. Uang kartal juga memiliki resiko lain seperti
pencurian dan pemalsuan uang. Tingginya resiko penggunaan uang kartal ini
membuat Bank Indonesia mendorong pergantian alat pembayaran tunai menjadi
non tunai sehingga menciptakan cashless society.

Alat Pembayaran Non Tunai

Alat pembayaran non tunai adalah seluruh alat pembayaran selain tunai
(uang kartal). Alat pembayaran non tunai atau uang giral biasa digunakan untuk
melakukan pembayaran transaksi yang berjumlah besar sehingga lebih efisien
dibandingkan pembayaran dengan uang kartal. Di Indonesia, yang berhak untuk
menerbitkan uang giral adalah seluruh bank umum kecuali Bank Indonesia. Jenis-
jenis alat pembayaran non tunai adalah:

1. Cek

Cek merupakan bukti permintaan nasabah kepada bank untuk mencairkan


dana sesuai yang jumlah dan nama penerima yang tertulis dalam cek.
2. Giro

Giro merupakan bukti permintaan pemindahan sejumlah uang dari rekening


seseorang kepada rekening nasabah lain sesuai jumlah dan nama yang
tertulis.

3. Nota Debit

Nota debit merupakan bukti transaksi untuk mengurangi utang


usaha yang harus dilunasi.

4. Kartu Kredit

Kartu kredit merupakan alat pembayaran berbentuk kartu yang diterbitkan


oleh bank dimana bank meminjamkan uang terlebih dahulu kepada nasabah
untuk melakukan pembayaran.
5. Uang Elektronik

Uang elektronik merupakan pengganti uang tunai, nasabah menyetorkan


uang tunai mereka kedalam uang elektronik.

Selain efisiensi dalam pembayaran transaksi yang berjumlah besar, alat


pembayaran non tunai memiliki resiko pencurian yang kecil karena transaksinya
dapat dilacak. Selain itu, orang-orang yang terlibat dalam transaksi tidak perlu
menghitung uang tersebut karena nominalnya telah tertera dengan jelas sehingga
proses pengecekan tidak memakan waktu yang lama. Pembayaran yang diterima
juga memiliki jumlah yang tidak terbatas. Namun, tidak semua pihak bersedia
menerima pembayaran menggunakan uang giral, hanya pihak-pihak tertentu yang
menggunakannya.
Alat Pembayaran Internasional

Kita tahu bahwa setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda yang
digunakan dalam setiap transaksinya. Seperti Indonesia menggunakan Rupiah,
Singapura menggunakan Dollar Singapura, Jepang menggunakan Yen, China
menggunakan Yuan, Amerika menggunakan Dollar Amerika, Uni Eropa
menggunakan Euro, dan lain-lain. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana
cara pembayaran untuk transaksi internasional seperti kegiatan ekspor dan impor,
mengingat bahwa setiap negara memiliki mata uang sendiri dan memiliki kurs
yang berbeda-beda.

Pembayaran internasional dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,


baik dengan alat pembayaran tunai maupun non tunai. Contoh pembayaran tunai
internasional adalah ketika turis mancanegara melakukan transaksi tunai di negara
lain. Sedangkan alat pembayaran non tunai dapat berupa: Cek

Pembeli dapat membayarkan jumlah pembayarannya menggunakan cek melalui


bank penjual di negara si penjual.

 Wesel Pos

Pembeli dapat menggunakan jasa bank yang memiliki layanan wesel pos
untuk mengirim uang dari dalam negeri ke luar negeri sesuai dengan nama
dan nominal yang tertulis pada wesel pos tersebut. Salah satu perusahaan
penyedia wesel pos internasional terbesar adalah Western Union.
 Kartu Kredit

Pembeli dapat menggunakan kartu kredit sesuai dengan jaringan kartu tersebut
(Union Pay, MasterCard, Visa, dll). Penggunaan kartu kredit cocok dilakukan
untuk melakukan belanja online dengan pengiriman dari luar negeri seperti
Amazon, eBay, ASOS, dll ataupun pembayaran wisata mancanegara seperti
pembayaran hotel. Pihak jaringan kartu akan menkonversikan mata uang domestik
dengan mata uang yang digunakan di negara penjual sesuai dengan peraturan kurs
masing-masing jaringan.

 Online Payment

Selain kartu kredit, pembeli dapat menggunakan alat pembayaran online untuk
melakukan pembayaran internasional. Online payment ini mirip dengan uang
elektronik dimana nasabah dapat mengisi uang tunai kedalam akun nasabah atau
menyambungkan akun online payment mereka dengan kartu kredit. Salah satu
perusahaan online payment terbesar adalah PayPal.

 Cryptocurrency

Cryptocurrency yang baru-baru ini mendunia adalah salah satu alat pembayaran
digital dimana transaksinya dilakukan secara online. Alat ini disusun berdasarkan
kode-kode digital yang rumit, membuatnya berbeda dengan pada umumnya.
Beberapa negara telah menerima pembayaran menggunakan cryptocurrency
sebagai salah satu instrumen pembayaran. Namun di Indonesia, Bank Indonesia
menyatakan bahwa BI tidak mengakui Cryptocurrency sebagai alat pembayaran
yang sah karena tidak sesuai dengan Undang-Undang No. 7 tentang Mata Uang..
Selain itu, cryptocurrency memiliki resiko yang tinggi seperti sulitnya pelacakan
transksi (sehingga dapat digunakan untuk melakukan transaksi ilegal seperti
pembelian barang ilegal), nilai yang fluktuatif, serta tidak ada otoritas yang
bertanggung jawab atas peredaran mata uang ini. Salah satu jenis cryptocurrency
yang terkenal di dunia adalah BitCoin dan Ethereum.
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Alat pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan


sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak yang lain. Alat pembayaran
terbagi menjadi beberapa jenis yaitu alat pembayaran tunai (cash based),
alat pembayaran non tunai dan alat pembayaran internasional.

3.2 DAFTAR KESIMPULAN

https://www.studiobelajar.com/alat-pembayaran/

Anda mungkin juga menyukai