ALAT PEMBAYARAN
oo
Kelompok 3
Amelia Manu
Anandro N. Soumy
Angela E. N. Seran
Angela M. Bria
Hellena C. Kolo
Raveena M. Ndun
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah
dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Alat Pembayaran” ini. Penulis
sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Ekonomi
dengan judul “Alat Pembayaran”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalan ini
berlangsung sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
2.1 SISTEM BARTER
2.2 UANG BARANG
2.3 FUNGSI UANG
2.4 SYARAT – SYARAT UANG
2.5 JENIS – JENIS UANG
2.6 UANG MENURUT PEMBUATNYA
2.7 UANG MMENURUT NILAINYA
2.8 JENIS-JENIS ALAT PEMBAYARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
SEJARAH UANG
dalam ekonomi tradisional, pengertian uang didefinisikan sebagai alat tukar. Tidak
hanya uang seperti sekarang ini, benda lain seperti emas, perak, bahkan garam
pun bisa dijadikan uang barang. Syaratnya ialah benda itu diterima secara umum
oleh seluruh masyarakat setempat.
Ilmu ekonomi modern mendefinisikan pengertian uang lebih luas lagi. Bukan
hanya sebagai alat pembayaran jual beli barang , jasa, dan kekayaan lain.
Melainkan juga pembayaran utang. Beberapa ahli menyebutkan fungsi uang
sebagai alat penunda pembayaran. Jangankan uaang kertas dan logam sekarang,
pertukarang barang secara barter pun dulu belum dikenal manusia. Kehidupan
saat tidak sekompleks sekarang. Manusia memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri
dengan sangat sederhana mereka pergi beeburu jika lapar. Butuh pakaian tinggal
membuat dengan bahan kulit binatang ataupun pohon. Ingin makan makanan
lain, pergi ke hutan untuk mencari dan memetik buah yang diinginkan. Begitu
seterusnya.
Namun seiring waktu berjalan, kebutuhan hidup manusia tambah banyak. Apa
yang mereka peroleh tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri secara menyeluruh.
Maka dicarilah cara tukar – menukar barang antara individu satu dengan yang
lain. Cara ini di kenal dengan sistem berter.
Agar pembaca dapat mengerti dan paham apa itu alat pembayaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SISTEM BARTER
Sistem barter digunakan cukup lama, hingga berabad – abad. Sampai akhirnya
manusia mendapati kendala pada sistem tersebut karena kehidupan lebih
komplek lagi. Kendala pada sistem barter misalnya sulit ketemunya dua orang
pemilik barang yang saling membutuhkan satu sama lain. Misalnya si A punya
buah dan butuh ikan, ketemunya dengan B yang punya ikan tetapi butuhnya
bukan buah melainkan pakaian.
2.2UANG BARANG
Benda tersebut ialah uang logam yang bahanpembuatannya dari emas dan perak.
Pada waktu itu pemilik uang logam berhak penuh atas uang tersebut. Ia bebas
menimbun sebanyak – banyaknya bahkan menempa untuk di jadikan perhiasan
pun tak ada larangan. Hingga muncul ketakutan perdagangan makin maju tidak
bisa dilayani dengan uang logam. Hal ini mengingat jumlah emas dan perak yang
terbatas.
Lagi pula, uang logam juga akan menemui kendala lagi jika dalam transaksi tukar –
menukar berskala besar. Jumlah yang dibutuhkan makin banyak tentu akan
menyulitkan dipindahtangankan. Sampai akhirnya terciptalah uang kertas.
Namun jangan salah. Uang kertas yang beredar saat itu adalah bukti kepemilikaan
emas atau perak. Kertas – kertas itu dijamin 100% oleh emas dan perak yang
tersimpan pada pandai. Sewaktu – waktu uang ini dapat ditukar kembali dengan
jaminannya secara penuh.
Pada perkembangan selanjutnya, inilah yang menajdi cikal bakal yang kita pakai
seperti sekarang ini. Orang – orang tidak lagi menggunakan emas secara langsung
untuk transaksi. Mereka lebih suka memakai kertas – kertas bukti tersebut.
Sudah di jelaskan di atas, fungsi uang sebagi perantara pertukaran barang dengan
barang, menghindari sistem barter yang banyak menemui kendala, sehingga
diharapkan transaksi perdagangan menjadi lebih mudah. Namum, secara lebih
rinci dibedakan menjadi 2 yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
Alat pembayaran non tunai adalah seluruh alat pembayaran selain tunai
(uang kartal). Alat pembayaran non tunai atau uang giral biasa digunakan untuk
melakukan pembayaran transaksi yang berjumlah besar sehingga lebih efisien
dibandingkan pembayaran dengan uang kartal. Di Indonesia, yang berhak untuk
menerbitkan uang giral adalah seluruh bank umum kecuali Bank Indonesia. Jenis-
jenis alat pembayaran non tunai adalah:
1. Cek
3. Nota Debit
4. Kartu Kredit
Kita tahu bahwa setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda yang
digunakan dalam setiap transaksinya. Seperti Indonesia menggunakan Rupiah,
Singapura menggunakan Dollar Singapura, Jepang menggunakan Yen, China
menggunakan Yuan, Amerika menggunakan Dollar Amerika, Uni Eropa
menggunakan Euro, dan lain-lain. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana
cara pembayaran untuk transaksi internasional seperti kegiatan ekspor dan impor,
mengingat bahwa setiap negara memiliki mata uang sendiri dan memiliki kurs
yang berbeda-beda.
Wesel Pos
Pembeli dapat menggunakan jasa bank yang memiliki layanan wesel pos
untuk mengirim uang dari dalam negeri ke luar negeri sesuai dengan nama
dan nominal yang tertulis pada wesel pos tersebut. Salah satu perusahaan
penyedia wesel pos internasional terbesar adalah Western Union.
Kartu Kredit
Pembeli dapat menggunakan kartu kredit sesuai dengan jaringan kartu tersebut
(Union Pay, MasterCard, Visa, dll). Penggunaan kartu kredit cocok dilakukan
untuk melakukan belanja online dengan pengiriman dari luar negeri seperti
Amazon, eBay, ASOS, dll ataupun pembayaran wisata mancanegara seperti
pembayaran hotel. Pihak jaringan kartu akan menkonversikan mata uang domestik
dengan mata uang yang digunakan di negara penjual sesuai dengan peraturan kurs
masing-masing jaringan.
Online Payment
Selain kartu kredit, pembeli dapat menggunakan alat pembayaran online untuk
melakukan pembayaran internasional. Online payment ini mirip dengan uang
elektronik dimana nasabah dapat mengisi uang tunai kedalam akun nasabah atau
menyambungkan akun online payment mereka dengan kartu kredit. Salah satu
perusahaan online payment terbesar adalah PayPal.
Cryptocurrency
Cryptocurrency yang baru-baru ini mendunia adalah salah satu alat pembayaran
digital dimana transaksinya dilakukan secara online. Alat ini disusun berdasarkan
kode-kode digital yang rumit, membuatnya berbeda dengan pada umumnya.
Beberapa negara telah menerima pembayaran menggunakan cryptocurrency
sebagai salah satu instrumen pembayaran. Namun di Indonesia, Bank Indonesia
menyatakan bahwa BI tidak mengakui Cryptocurrency sebagai alat pembayaran
yang sah karena tidak sesuai dengan Undang-Undang No. 7 tentang Mata Uang..
Selain itu, cryptocurrency memiliki resiko yang tinggi seperti sulitnya pelacakan
transksi (sehingga dapat digunakan untuk melakukan transaksi ilegal seperti
pembelian barang ilegal), nilai yang fluktuatif, serta tidak ada otoritas yang
bertanggung jawab atas peredaran mata uang ini. Salah satu jenis cryptocurrency
yang terkenal di dunia adalah BitCoin dan Ethereum.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
https://www.studiobelajar.com/alat-pembayaran/