Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Uang ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Ekonomi yang berjudul Makalah Uang ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan Makalah Uang ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Uang
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah
daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok
digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang
memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan
dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang
pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang
kemudian akan meningkatkan produktivitas dan kemakmuran.
Pada awalnya di Indonesia, uang dalam hal ini uang kartal diterbitkan oleh
pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun
1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut.
Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-
satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk
menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat
tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apa
pun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses
pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan
sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat
pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.
Suatu benda dapat dijadikan sebagai uang jika benda tersebut telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara
umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda
harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh
pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama
(durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).
Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi
nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke
waktu (stability of value).
B. Sejarah Uang
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan
yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena
setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Manusia
berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang
sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang
diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa
yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi seluruh
kebutuhannya.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada.
Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat
tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan
(storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta
timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut
sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian muncul apa yang
dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena
memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak
mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-
pindahkan.
Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah
besar sehingga diciptakanlah uang kertas. Mula-mula uang kertas yang beredar
merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk
melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu
merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di
pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan
jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi
menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai
gantinya, mereka menjadikan ‘kertas-bukti’ tersebut sebagai alat tukar.
C. Fungsi Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran
barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara
barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli
dan fungsi turunan.
1. Fungsi Asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung,
dan sebagai penyimpan nilai.
2. Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut
sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
D. Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu
uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang
kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang
giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito)
yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu
saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau
barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang
giral, orang menggunakan cek.
a. Uang Logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau
perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan
stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan
lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi
nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai:
1) Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya
berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
2) Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga
yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp100,00), atau lima
ratus rupiah (Rp500,00).
3) Nilai tukar (riil), nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat
ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp500,00
hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp10.000,00
dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai
berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung
di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya,
semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat
emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang
tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
b. Uang Kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang
terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat
pembayaran yang sah. Menurut penjelasan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah
uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan
lainnya (yang menyerupai kertas).
3. Menurut Nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money)
dan uang tanda (token money).
E. Nilai Uang
Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah
barang tertentu. Nilai uang tersebut dapat dibedakan menjadi tiga macam.
1. Nilai Nominal
Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera/tertulis pada setiap mata uang
yang bersangkutan. Contoh: pada uang Rp50.000,00 tertera angka lima
puluh ribu rupiah, maka nilai nominal uang tersebut adalah lima puluh ribu
rupiah. Terdapat dua istilah menyangkut nilai nominal pada uang yaitu full
bodied money dan fiducier money. Full bodied money yaitu uang yang
memiliki nilai nominal sama dengan nilai intrinsiknya. Contoh: semua jenis
uang logam. Fiducier money yaitu uang yang memiliki nilai nominal lebih
besar daripada nilai intrinsiknya. Contoh: semua uang kertas.
2. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan yang digunakan untuk membuat
Intrinsik uang. Contoh: untuk membuat uang kertas Rp50.000,00 diperlukan
kertas dan bahan lainnya yang harganya Rp3.000,00 maka nilai intrinsik
uang tersebut adalah Rp3.000,00.
3. Nilai Riil
Nilai riil uang adalah nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang dan jasa
yang dapat ditukar dengan uang itu. Jika uang Rp1.000,00 dapat ditukar
dengan satu gelas minuman teh, maka dapat dikatakan bahwa nilai riil uang
Rp1.000,00 adalah segelas minuman teh.
Dilihat dari penggunaannya, nilai uang dibedakan menjadi nilai internal uang
dan nilai eksternal uang. Nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap
barang dan jasa. Contoh: dengan uang Rp5.000,00 kalian dapat membeli
sebuah buku tulis, maka nilai internal uang Rp5.000,00 tersebut adalah
sebuah buku tulis. Nilai eksternal uang adalah nilai uang dalam negeri, jika
dibandingkan dengan mata uang asing, yang lebih dikenal dengan kurs.
Kurs ada dua macam yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah kurs yang
berlaku apabila bank menjual valuta asing. Sedangkan kurs beli adalah kurs
yang berlaku apabila bank membeli valuta asing. Contoh: kalian dapat
menukarkan uang Rp9.000,00 dengan satu dolar Amerika Serikat di bank
yang melayani penukaran valuta asing. Dalam hal ini nilai kurs Rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat (US$1 = Rp14.000,00).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi dan
finansial. Monetarisme adalah sebuah teori ekonomi yang kebanyakan
membahas tentang permintaan dan penawaran uang. Sebelum tahun 80-an,
masalah stabilitas permintaan uang menjadi bahasan utama karya-karya Milton
Friedman, Anna Schwartz, David Laidler, dan lainnya.
B. Saran
Manusia dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan uang, dan uang
merupakan alat bayar yang sah karena itu kita jangan sekali-kali melakukan
praktik pencucian uang dan pemalsuan uang karena dapat merugikan negara dan
memperlambat pertumbuhan ekonomi negara kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/07/contoh-makalah-uang.html
http://shintaderis.blogspot.co.id/2014/05/makalah-uang-dan-lembaga-
keuangan.html
http://www.pusatmakalah.com/2015/02/makalah-uang-pengertian-fungsi-
jenis.html
http://www.zonasiswa.com/2015/02/fungsi-nilai-uang.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Jenis-jenis_uang
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang