KEGIATAN BELAJAR 1
SEJARAH LAHIRNYA UANG
Secara sederhana cakupan ilmu tentang ekonomi moneter dimulai dari Bank Sentral
yang merupakan bank yang diberi kewenangan untuk mencetak uang dan
mendistribusikan pada masyarakat. Biasanya jenis uang yang beredar di masyarakat
terdiri dari uang kartal yang berupa uang kertas dan uang logam serta uang giral yang
berbentuk cek. Uang kartal yang beredar di masyarakat sebagian untuk ditabung di bank
atau investasi di lembaga keuangan bukan bank. Bank berfungsi menerima dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kepada pihak ketiga (Rahardjo, 2009).
Uang yang beredar di masyarkat juga perlu diatur jumlahnya agar dapat
mempengaruhi perekonomian sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai pemerintah
yaitu stabilisasi ekonomi melalui stabilitas nilai tukar, berkurangnya ketimpangan
distribusi pendapatan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
C. Pengertian Uang
Dalam ilmu ekonomi tradisional uang dapat didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sedangkan uang
dalam ilmu ekonomi modern, yang didefinisikan oleh beberapa ahli dalam Raharjo
(2009):
1. AC Pigou dalam bukunya The Veil of Money pada tahun 1950-an mengatakan bahwa
uang segala sesuatu yang dipergunakan sebagai alat tukar;
2. DH Robertson dalam bukunya Money 1922 mengatakan bahwa uang adalah sesuatu
yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barangbarang;
3. RG Thomas dalam bukunya Our Modern Banking, mengatakan bahwa uang adalah
sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk
pembayaran utang;
4. RS. Sayers dalam bukunya Modern Banking 1938 mengatakan bahwa uang adalah
segala sesuatu yang diterima sebagai pembayar utang;
5. Albert Gailorrt Hart dalam bukunya Money Debt and Economic Activity pada tahun
1950-an mengatakan bahwa uang adalah kekayaan di mana si pemilik dapat
melunaskan utangnya dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga;
6. Rollin G. Thomas dalam bukunya Our Modern Banking and Monetary System 1957
mengatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan biasanya
diterima umum dalam pembayaran pembelian barang-barang, jasa-jasa dan
pembayaran utang.
KEGIATAN BELAJAR 1
LEMBAGA KEUANGAN BANK
B. Sejarah Perbankan
Usaha perbanan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno
dan Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar
uang. Selanjutnya, kegiatan bank berkembang menjadi tempat penitipan dan
peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjamkan kembali
ke masyarakat yang membutuhkannya. Sementara itu, mengenai sejarah perbankan di
Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada saat itu terdapat
beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda antara lain: De
Javasche NV, De Post Paar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles
Maatscappij (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), dan De Escompto Bank NV.
Terdapat pula bank-bank milik pribumi, Cina, Jepang, dan Eropa lainnya. Bank-Bank
tersebut antara lain Bank Nasional Indonesia, Bank Abuah Saudagar, NV Bank Boemi,
The Matsui Bank, The Bank of China, dan Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang
lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank tersebut,
antara lain:
1. Bank Negara Indonesia didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian menjadi BNI 1946.
2. Bank Rakyat Indonesia didirikan tanggal 22 Febuari 1946.
3. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.
4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
6. Indonesia Banking Corporation tahun 1946 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank
Amerta.
7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
8. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.
1. Penciptaan Uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindah bukuan (kliring).
Perbankan di
Indonesia
Bank Perkreditan
Bank Umum
Rakyat
Bank BPR
Bank Swasta BPR Syariah
Pemerintah Konvensional
KEGIATAN BELAJAR 2
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
2. Perusahaan Asuransi
Undang-Undang No.2 tahun 1992 disebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana pihak penanggung mengikatkan
diri kepada tertanggung dengan menerima premiasuransi untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa tidak pasti, atau
untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Jenis usaha perasuransian yang diatur dalam Undang-Undang No.2 tahun 1992
dapat digolongkan sebagai berikut (Siamat, 2001):
a. Usaha asuransi terdiri atas asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi
b. Usaha penunjang asuransi terdiri atas pialang reasuransi, penilai kerugian,
konsultan aktuaria, agen asuransi.
3. Dana Pensiun
Dana pensuin adalah badan hukum yang mengelola dan menjelaskan manfaat
pensiun. Dana pensiun diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992.
Pembentukan Dana Pensiun harus memenuhi beberapa asas yaitu:
a. Asas keterpisahan kekeayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum
pendirinya
b. Asas penyelenggaraan dalam system pendanaan
c. Asas pembinaan dan pengawasan
d. Asas penundaan manfaat
4. Reksa Dana
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Berdasarkan konsentrasi portofolio, reksa dana yang dikelola oleh manajer
investasi dapat dibedakan beerapa jenis reksadana antara lain reksadana pasar uang,
reksadana pendapatan tetap, reksa dana saham dan reksa dana campuran.
6. Perusahaan Penjamin
Perusahaan penjamin merupakan kegiatan usaha yang relative baru dalam lingkup
lembaga keuangan bukan bank. Perusahaan penjamin dididrikan dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 286/KMK.017/1966 tanggal 30 Juli 1996. Fungsi perusahan
penjaminan dalam proses intermediasi perbankan sampai saat ini dapat dikatakan
masih sangat terbatas dan relative belum signifikan.
Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi penjaminan adalah:
a. Terjamin, pihak yang memperoleh penjaminan dari perusahaan penjaminan
b. Penerima jaminan adalah pihak yang berhak menerima pembayaran dari
perusahaan penjaminan, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban
perikatannya
c. Perusahaan penjamin, badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang
kegiatan usaha pokoknya melakukan usaha penjaminan
Melakukan penjaminan dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Penjamin langsung yaitu penjamin yang diberikan keapda terjamin oleh perusahaan
penjamin untuk mendapatkan jaminan atau kebutuhan pembiayaannya tanpa
terlebih dahulu melalui pihak penerima jaminan
b. Penjamin tidak langsung yaitu penjaminan yang diberikan kepada terjamin oleh
perusahaan penjamin dengan terlebih dahulu melalui atau atas permintaan
penerima jaminan.