Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang!

Terdapat 5 tahapan dalam sejarah perkembangan uang

1. Tahap sebelum perdagangan Barter


Kebutuhan manusia memiliki sifat yang tidak terbatas, sementara alat
pemuas kebutuhan sangatlah terbatas sehingga orang berusaha untuk
memenuhi kebutuhannya melalui usaha sendiri seperti berburu,
membuat pakaian dengan bahan yang sederhana, serta mencari
makanan untuk konsumsi sendiri

2. Tahap Perdagangan Barter


Manusia berupaya memperbanyak ragam alat pemuas kebutuhan
dengan jalan melakukan pertukaran atau disebut dengan barter. Barter
adalah pertukaran atas suatu barang terhadap jenis barang yang lain.
Namun terdapat syarat untuk melakukan barter yaitu berupa adaya
kesamaan keinginan dari pihak yang terlibat barter (double coincidence
of wants).
Sistem barter ini mempunyai kelemahan yaitu
 Hanya dapat dilakukan dalam skala kecil
 Memerlukan waktu yang relative lama
 Nilai barang barter akan sangat kabur karena tidak ada alat ukur
nilai yang pasti

3. Tahap uang barang


Menggungkan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat ukur
seperti contoh benda-benda yang diterima oleh umum, benda yang
bernilai tinggi atau benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-
hari. Namun kesulitan dalam pertukaran tetap ada antara lain :
 Nilai yang dipertukarkan belum mempunyai pecahan
 Banyak jenis uang barang yang beredar dan hanya berlaku di
masing-masing daerah
 Sulit untuk penyimpanan dan pengangkutan
 Mudah hancur atau tidak tahan lama

4. Tahap Uang logam


Mulai banyak digunakan pada abad ke 18 hingga awal abad ke 20.
Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tingi sehinga
digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah
tanpa mengurangi nilai dan mudah dipindah-pindahkan. Syarat logam
untuk alat tukar adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak
juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai
intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang
tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak
menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai
hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.

Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin
diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560-546 SM. Pada saat yang
bersamaan, medium uang yang berfungsi sebagai instrumen alat bayar
mulai dikembangkan, dibuat dari berbagai benda padat lainnya seperti
tembikar, keramik atau perunggu. Sejalan dengan dengan
perkembangan perekonomian, maka tukar-menukar menggunakan
uang logam juga berkembang, sementara jumlah logam mulia terbatas.
Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam
jumlah besar (sulit dalam hal penyimpanan dan pengangkutan).

Dalam sistem ini, nilai uang ditentukan oleh nilai intrinsik dari jenis uang
tersebut. Karena uang mempunyai nilai intrinsik, maka tidak ada
kebutuhan dari pemerintah untuk menjamin nilai uang tersebut. Nilai
uang ditentukan oleh kekuatan pasar melalui penawaran dan
permintaan akan perak dan emas, namun penawaran uang akan
dibatasi oleh seberapa besar logam mulai bisa ditambang. Oleh karena
itu diperlukan kontrol pemerintah untuk menstabilkan sistem finansial.
Keterbatasan ini yang menjadi salah satu penyebab ambrukya Sistem
Standar Emas.

5. Tahap Uang Kertas


Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam
jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas. Mula-mula uang
kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak
sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Mereka menjadikan
kertas bukti tersebut sebagai alat tukar. Dengan kata lain, uang kertas
yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100 persen
dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan
sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Nilai dari
uang kertas bukan ditentukan oleh nilai intrinsiknya melainkan oleh daya
beli dari uang tersebut. Uang kertas ini digunakan secara luas karena
lebih sesuai sebagai medium pertukaran.

Desa Jachymod di Ceko, Eropa Timur, dianggap sebagai wilayah


pertama yang menggunakan mata uang yang diberi nama dolar, yang
merupakan mata uang yang paling populer di abad modern. Mulanya
disebut Taler, kemudian orang Italia mengejanya menjadi Tallero, lidah
Belanda menuturkan daler, Hawai dala, dalam dialek Inggris
diungkapkan sebagai dolar. Embrio dolar dibuat dari bahan baku perk
dan emas dalam bentuk koin. Pada mulanya, taler sendiri adalah
sebutan mata uang yang berkembang di daratan benua Eropa sejak
abad ke-16 yang jenisnya lebih dari 1500. Namun dalam peradaban
modern, masing-masing bangsa atau negara menciptakan sebutan
tersendiri bag mata uangnya untuk menunjukkan statusnya yang
independen.

Dalam sejarah pemakaian kertas sebagai bahan pembuat uang, Cina


dianggap sebagai bangsa yang pertama menemukannya, yaitu sekitar
abad pertama Masehi, pada masa Dinasti Tang. Benjamin Franklin (AS)
ditetapkan sebagai Bapak Uang Kertas karena a yang pertama kali
mencetak dolar dari bahan kertas, yang semula digunakan untuk
membiayai perang kemerdekaan Amerika Serikat. Sebagai
penghormatan pemerintah terhadap Benjamin Franklin, potretnya
diabadikan di lembaran mata uang dolar pecahan terbesar yaitu USD
100. Dalam perjalanannya penggunaan uang kertas berkembang
menjadi atribut dan simbol sebuah negara. Namun sebagai garansi dari
negara yang bertanggung jawab atas peredarannya, maka jumlah uang
kertas yang diterbitkan selalu dikaitkan dengan jumlah cadangan emas
yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan. sekitar tahun 1976,
ketergantungan pencetakan uang kertas sudah tidak lagi dihubungkan
dengan cadangan emas, tetapi dibiarkan berguir dan terjun ke pasar
besar menghadapi hukum penawaran dan permintaan sebagaimana
yang tumbuh dalam hukum ekonomi.

2. Terangkanlah apakah itu fungsi bank umum di Indonesia?

a. Penciptaan Uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat
pembayaran lewat mekanisme pemindah bukuan (kliring). Kemampuan
bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya
dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi
atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi
kemampuan bank umum menciptakan uang giral.

b. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran


Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah
mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal in dimungkinkan
karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa
yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang
amat dikenal adalah Kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran,
pemberian fasilitas pembayaran dengan tuna, kredit, fasilitas-fasilitas
pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem
pembayaran elektronik.

c. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat


Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana
simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun
dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga kuangan
lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran
kredit.

d Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional


Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau
memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa
maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak
yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak,
budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank
umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan
penelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum,
kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat
ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.

e. Penyimpanan Barang-Barang Berharga


Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang
paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat
menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan,
uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank
untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan
ekonomi yang semakin pest menyebabkan bank memperluas jasa
pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.

f. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya


Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya ole bank umum juga semakin
banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon
membeli pulsa telepon seller, mengirim uang melalui ATM, membayar
gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.

3. Terangkanlah teori kuantitas uang menurut Irving Fisher!

Teori kuantitas uang adalah teori yang menjelaskan adanya hubungan


langsung antara perubahan jumlah uang beredar dengan perubahan harga
barang. Hubungan tersebut dapat dijelaskan bahwa harga barang berbanding
lurus dengan jumlah uang yang beredar. Teori kuantitas tersebut dikemukakan
oleh Irving Fisher, dalam rumus sebagai berikut:

MV =PT

Dimana:
M = Jumlah uang yang beredar (money in circulation)
V = Kecepatan Peredaran Uang (velocity of circulation)
P = Tingkat harga rata-rata barang (price)
T = Jumlah barang yang diperdagangkan (trade)

Dari persamaan tersebut dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut:


a. Apabila teriadi perubahan pada M atau V maka dapat mengakibatkan
perubahan yang sebanding dengan P.
b. Apabila terdapat perubahan terhadap T maka akan teriadi perubahan
yang sebaliknya terhadap P.

Anda mungkin juga menyukai