Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

( FAKULTAS MANAJEMEN )

NAMA : WINDYA AYUNINGTIAS

NIM : 049413596

MATA KULIAH : EKONOMI MONETER

Silakan Anda kerjakan Tugas 1 ini dan upload ditempat yang telah disediakan dalam
waktu yang sudah ditentukan.

1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang!

Jawabannya :

Uang yang kita kenal sekarang sudah mengalami proses perkembangan yang sangat
panjang setidaknya terdapat lima tahapan dalam sejarah perkembangan uang
diantaranya :

1. Tahap sebelum perdagangan barter

manusia untuk memenuhi kebutuhannya dilakukan usaha sendiri dengan cara


berburu, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan sederhana, mencari buah-
buahan dan sayuran di hutan untuk konsumsi sendiri. Perkembangan selanjutnya
manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang di lakukannya tidak cukup
untuk memenuhi seluruh kebutuhannya

2. Tahap perdagangan Barter

Tahap dimana barang ditukar dengan barang, sistem barter ini merupakan tingkat
kedua dari perkembangan perekonomian, barter adalah pertukaran atas suatu
barang terhadap jenis barang yang lain, dalam suatu pertukaran dengan
menggunakan cara barter ini harus dipenuhi syarat berupa adanya keinginan yang
sama ( double coincidence of wants) dari pihak yang terlibat barter. Namun,
seiring perjalanannya, sistem barter justru menemui berbagai kendala,
diantaranya:

 Sulit menentukan kadar atau standar nilai tukar

Contohnya, 12 buah jeruk seharusnya memiliki nilai yang sama dengan berapa
satu kilogram gandum, tetapi orang-orang belum dapat menentukan standar
tersebut sehingga mereka asal-asalan menukarnya.

 Sulit dalam bertransaksi

Kelemahan dari sistem barter adalah ketika hendak bertransaksi, harus ada
dua belah pihak yang memiliki barang yang dibutuhkan satu sama lain.
TUGAS 1
( FAKULTAS MANAJEMEN )

Contohnya, ada seseorang yang memiliki gandum, dirinya hendak menukarkan


gandum tersebut dengan buah semangka. Itu berarti, dirinya harus mencari
seseorang yang mempunyai buah semangka yang sekaligus tengah
membutuhkan gandum. Apabila ternyata pemilik semangka tidak
menginginkan gandum tersebut, maka transaksi barter menjadi batal.

 Alat tukar sulit untuk dipecah


Contohnya, ada seseorang yang memiliki seekor ayam dan ingin
menukarkannya dengan sebuah meja. Sementara seekor ayam tersebut hanya
bernilai sama dengan separuh meja saja. Maka pemilik meja akan kesulitan
untuk memecah atau membagi meja tersebut menjadi nilai yang sesuai.

 Alat tukar sulit untuk dibawa-bawa

Terutama pada barang yang memiliki jumlah banyak atau ukuran besar, maka
pemilik barang tersebut akan kesulitan dalam membawa hartanya kesana-
kemari. Belum lagi, harus menemukan orang yang mau setuju untuk
menukarkan barangnya tersebut.

 Sulit menyimpan barang

Terlebih lagi apabila barang yang hendak ditukar adalah buah-buahan, pasti
akan cemembusuk. Apabila sudah busuk, pasti sudah tidak bisa dijadikan
sebagai alat bertransaksi.

3. Tahap uang barang ( commodity modern )

untuk mengatasi kesulitan yang timbul pada perdagangan barter maka ada
pemikiran untuk mengunakan benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar,
Benda-benda tersebut biasanya adalah yang dapat diterima oleh umum, memiliki
nilai tinggi, dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer.

Contohnya adalah garam, emas, kulit hewan, batu-batuan berharga, logam, kulit
pohon, hingga kerang yang memiliki bentuk indah. Pada zaman Romawi kuno,
mereka menggunakan garam sebagai alat tukar dan alat pembayaran upah.
Sementara itu pada bangsa Arab, mereka menggunakan unta dan kambing sebagai
alat bertransaksi. Ada lagi di masyarakat Tibet yang menggunakan teh-teh ikat
sebagai alat tukar.
TUGAS 1
( FAKULTAS MANAJEMEN )
Meskipun pemikiran ini tergolong lebih maju daripada sistem barter, tetap saja
terdapat kelemahan yang menjadikan masa uang barang ini semakin lama semakin
berganti. Beberapa permasalahan yang muncul dari penggunaan uang barang ini
antara lain:

 Hanya berlaku di daerah tertentu saja


 Kesulitan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan
 Mudah rusak dan tidak tahan lama
 Sulit dibagi menjadi bagian yang lebih kecil

4. Tahap uang logam


Uang logam mulai banyak digunakan pada abad ke 18 yakni uang logam baik berupa
uang perak maupun uang emas dan kemudian berlau standar emas sampai awal
abad ke 20. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi
sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa
mengurangi nilai dan mudah dibawa. Logam yang dijadikan alat tukar adalah emas
dan perak, uang logam emas dan perak disebut sebagai uang penuh ( full bodied
monet artinya nilai intrinsik ( nilai bahan ) uang sama dengan nilai nominalnya.
Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin diciptakan oleh
Croesus di yunani sekitar 560-564 SM . dalam sistem ini nilai uang ditentukan oleh
nilai intrinsik dari jenis uang tersebut. Pada zaman itu, suatu negara akan dianggap
telah mempraktikkan sistem uang emas apabila negaranya telah memiliki standar
emas dalam proses transaksi perdagangan. Seiring dengan berkembangnya transaksi
perdagangan, maka akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, sehingga harta
mereka juga makin meningkat, mereka akhirnya memikirkan sebuah tempat yang
aman untuk menitipkan uang-uang logamnya ke tempat tersebut, karena takut akan
risiko pencurian. Biasanya, mereka akan menyimpannya di tukang emas atau
pemuka agama. Pihak-pihak yang dijadikan sebagai tempat “titipan” itu akhirnya
memberikan mereka akta berbentuk kertas yang berisikan janji pihak penerima
titipan. Akta-akta ini mendapatkan sambutan baik karena diterbitkan oleh seseorang
atau lembaga yang mempunyai reputasi keuangan yang terpandang di suatu negara.
Kemunculan akta-akta inilah yang menjadi pencetus dalam kemunculan sistem uang
kertas.

5. Tahap uang kertas

Sejalan dengan perkembangan perekonomian timbul suatu kesulitan ketika


perkembangan tukar menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah
sementara jumlah logam mulia sangat terbatas, penggunaan uang logam juga sulit
dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakan uang kertas. Mula
uang kertas beredar merupakan bukti -bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat
untuk melakukan transaksi, mereka menjadikan kertas bukti tersebut sebagai alat
tukar. Dalam sejarah pemakaian kertas sebagai bahan pembuat uang, cina dianggap
sebagai bangsa yang pertama menemukannya yaitu sekitar abad pertama masehi,
pada masa dinasti tang. Benjamin franklin ditetapkan sebagai bapak uang kertas
TUGAS 1
( FAKULTAS MANAJEMEN )
karena ia yang pertama kali mencetak dolar dari bahan kertas yang semula
digunakan untuk membiayai perang kemerdekaan AS

6. Tahap uang digital


Uang digital tentu saja akan muncul seiring berkembangnya teknologi. Untuk
menyelesaikan transaksi ekonomi, banyak pihak yang enggan untuk membawa uang
tunai. Mereka lebih suka menyimpannya di dalam rekening bank atau bahkan
melakukan top-up, yakni dengan menukarkan uang tunai mereka menjadi bentuk
digital. Penggunaan uang digital ini justru lebih efisien, sebab dapat mudah
dibayarkan melalui internet, sms, hingga mobile banking. Uang digital yang saat ini
tengah populer misalnya ShopeePay, Dana, Ovo, hingga GoPay.

Sumber : ESPA 4227 , Etty puji Lestari , EKONOMI MONETER EDISI 3 hal 1.5-1.9
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-uang/

2. Terangkanlah apakah itu fungsi bank umum di Indonesia ?

Bank umum adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha secara konvensional
ataupun juga berlandaskan nilai-nilai syariah. Tugas bank umum dalam menjalankan
kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, serta
menerima pembayaran.

Pengertian bank umum ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, bahwa bank umum adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan lalu menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk lain untuk tujuan meningkatkan taraf hidup dari
masyarakat.

Jenis-Jenis Bank Umum


Bank umum terbagi ke dalam dua jenis berdasarkan kemampuannya menyediakan
jasa kepada masyarakat. Yakni dari segi modal serta kualitas pelayanan, lalu jumlah
produknya. Pembagian ini disebut juga berdasarkan status atau kedudukan bank
tersebut. Berikut jenis-jenis bank umum adalah:

1. Bank Devisa

Jenis-jenis bank umum yang pertama adalah bank devisa. Bank devisa adalah bank
yang telah disetujui atau ditunjuk oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral untuk
menjalankan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing (valas).

Oleh karena itu, bank devisa memiliki kelebihan yakni bisa menawarkan produk atau
jasa berkaitan dengan mata uang asing. Misalnya melakukan transfer uang ke luar
negeri, jual beli valuta asing (valas), serta transaksi ekspor impor.
TUGAS 1
( FAKULTAS MANAJEMEN )
2. Bank Non Devisa

Berikutnya adalah bank non devisa. Bank non devisa adalah jenis bank yang belum
memiliki izin menjalankan transaksi sebagai bank devisa, sehingga terbatas dalam
lingkup transaksinya.

Karena belum memiliki izin, produk atau layanan dari bank non devisa tidak dapat
berkaitan dengan luar negeri. Atau dengan kata lain, nasabah tidak bisa melakukan
transaksi ekspor impor, transfer uang ke luar negeri, jual beli valuta asing (valas), dan
layanan bank devisa lainnya.

Fungsi dan Tugas Bank Umum


Bank ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, sehingga perannya
dalam kehidupan masyarakat adalah penting. Fungsi dan tugas bank umum di
antaranya adalah:

 Mengatur peredaran uang dengan kewenangan penciptaan uang giral


Uang yang di ciptakan bank umum adalah uang giral yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahan bukuan ( kliring ) . kemampuan bank umum menciptakan
uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan
moneter . bank sentral dapat mengurangi atau menambahkan jumlah uang yang
beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang
giral.
 Mendukung dan menjadi fasilitas untuk kelancaran mekanisme pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung
kelancaran mekanisme pembayaran . Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa
yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme
pembayaran. Beberapa jasa yang amat terkenal adalah kliring, transfrer uang,
penerimaan setorsan-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai,
kredit, fasilitas-fasilitas.
 Menyediakan jasa penyimpanan dana dan barang berharga masyarakat
Penyimpanan barang-baarang berharga adalah salah satu jasa yang paling awal
yang di tawarkan oleh bank umum, masyarakat selain dapat menyimpan dana
mereka juga bisa menyimpan barang-barang berharga seperti emas,
perhiasan,ijazah, surat tanah dalam kotak yang sengaja disewakan oleh bank
( safe box atau safe deposit box) perkembangan ekonomi yang semakin
pesat ,menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan
sekuritas atau surat berharga.
 Membantu dalam transaksi internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan memperlancar
transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal.
Kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena
perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem monetermasing-masing
negara,kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala international akan
memudahkan penyelesaian transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum
TUGAS 1
( FAKULTAS MANAJEMEN )

kepentingan pihak yang melakukan transaksi international dapat ditangani dengan


lebih mudah,cepat dan murah
 Penghimpun dana simpanan masyarakat
Dana yang paling banyak di himpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di
Indonesia dana simpanan terdiri atas giro,deposito berjangka,sertifikat
deposito,tabungan. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar
dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. Dana simpanan yang berhasil
dihimpun akan disalurka kepada pihak yang membutuhkan terutama melalui
penyaluran kredit.
 Pemberian Jasa-jasa lainnya
Di indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak
dan luas misalnya kita sudah dapat membayar listrik,membeli pulsa telepon selular,
mengirim uang melalui ATM, membayar gaji pegawai menggunakan jasa-jasa bank

Sumber : ESPA 4227, Etty puji Lestari, EKONOMI MONETER EDISI 3 Modul 2 hal 2.4-
2.6
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/23/bank-umum

3. Terangkanlah teori kuantitas uang menurut Irving Fisher ?


Teori kuantitas uang menurut Irving fisher adalah teori yang menjelaskan adanya
hubungan langsung antara perubahan jumlah uang beredar dengan perubahan harga
barang. Hubungan tersebut dapt dijelaskan bahwa harga barang berbanding lurus
dengan jumlah uang yang beredar. Dalam rumus M=kPT

Dimana :

M = Jumlah uang yang beredar ( money in circulation )

V = Kecepatan peredaran uang ( velocity of circulation )

P= Tingkat harga rata-rata barang ( Price)

T= Jumlah barang yang diperdagangkan

Dari persamaan tersebut dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut :

 Apabila terjadi perubahan pada M atau V dapat mengakibatkan perubahan yang


sebanding dengan P
 Apabila terdapat perubahan terhadap T maka akan terjadi perubahan yang
sebaliknya terhadap

Sumber : ESPA 4227 , Etty puji Lestari , EKONOMI MONETER EDISI 3 MODUL 4 hal 4.9
TUGAS 1
( FAKULTAS MANAJEMEN )

Anda mungkin juga menyukai