Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NATALIA PUTRI YASMIN

NIM : 041108557

TUTOR : Farida Ayu Avisena Nusantari, S.E., M.M. 03001142

MATKUL : RISET OPERASI

TUGAS TUTORIAL KE-1


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
RISET OPERASI (EKMA4413)

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Pada masa pandemi saat ini permintaan atas alat2 kesehatan semakin 50 poin
meningkat. Untuk itu perusahaan Prima berencana meningkatkan
keuntungan dengan melalui upaya pengelolan persediaan mereka. Bila
diketahui permintaan atas perangkat tes anti bodi sebanyak 10.000 pertahun
dengan biaya simpan sebesar Rp. 500 per unit serta biaya pemesanan sebesar
Rp. 100.000.
Tentukan :
1. EOQ,
2. Frekuensi Pemesanan
3. Waktu Pemesanan Bila diketahui waktu kerja setahun selama 250
hari
4. Total biaya tahunan minimum (TIC),
5. Total Biaya pemesanan tahunan (TOC),
6. Total Biaya Simpanan Tahunan (TCC),
2 Kondisi saat ini yang sangat dinamis PT Prima mempertimbangkan untuk 40 poin
mengembangkan pabrik dengan kapasistas besar mengantisipasi terjadinya
pandemi yang berkepanjangan. Jika pandemi ini berkepanjangan maka
perusahaan akan memperoleh keuntungan Sebesar Rp. 1 M, sementara bila
pandemi ini segera berakhir perusahaan akan menderi kerugian dari
investarsi sebesar Rp. 600 juta. Bila PT Prima membangun Pabrik yang
kecil, maka keuntungan yg diperoleh bila pasar sesuai harapan adalah 500 Jt
dengan kerugian sebesar Rp. 250 jt bila pasar tidak sesuai harapan.
Alaternatif lainnya adalah dengan memproduksi seperti biasa dan tidak
memperoleh keuntungan tambahan atau kerugian lainnya.
Silahkan tentukan keputusan yang sebaiknya diambil bila:
1. Menggunakan Keputusan dalam ketidakpastian
2. Menggunakan Keputusan yang mengandung risiko
3 Jelaskan Proses Penyelesaian Programa Linier dengan metode grafik 10 poin
* coret yang tidak sesuai

JAWAB :
Jawab :

1. Menghitung EOQ secara Matematis


TAC : Total biaya persediaan tahunan (Total Annual Inventory Cost)
TOC : Total biaya pesan (Total  ordering cost)
TCC : Total biaya simpan (total carrying cost)
R : Jumlah pembelian (permintaan ) selama satu periode
C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah / unit
S : Biaya setiap kali pemesanan
Q : kuantitas pemesanan (unit/order)
Q* : jumlah pesanan optimum (EOQ)
TC : total biaya persediaan minimum (minimum total inventory cost)

a. Diketahui R=10.000/tahun

S= 100.000

C = 500/unit

EOQ = Q* = V(2RS/C)
= V(2x10.000x100.000)/500
= 2.000 unit
b. F* = R/Q*
= 10.000/2.000

= 5 kali

c . t* = (Q/R) x waktu 1 kerja tahun (subsitusikan)


= (2.000/10.000) x 250

= 50

d. TIC = (R/Q*)S + (Q*/2)C

= (10.000/2.000)100.000 + (2.000/2)500

= 500.000 + 500.000

= 1.000.000

e. TOC = (R/Q*)S

= (10.000/2000)100.000

= 500.000

f. TCC = (Q*/2)C

= (2.000/2)500

= 500.000

2. a. Menggunakan Keputusan dalam ketidakpastian


 Metoda MAXIMAX Pada metode ini, kita memilih alternatif yang hasilnya
tertinggi. Dari setiap alternatif, sudah dipilih hasil yang tertinggi. Kemudian,
antara alternatif satu dengan alternatif yang lain, dipilih yang tertinggi.
Pilihlah nilai yang tertinggi pada setiap (baris) alternatif. Kalau memilih
mendirikan pabrik besar, maksimum hasil pabrik besar Rp 1.000.000.000,-.
Sementara itu, kalau memilih pabrik kecil, hasil maksimumnya Rp
500.000.000,-. Kalau tidak mendirikan pabrik, hasilnya = 0. Hasil maksimum
ini diisikan pada kolom ke-4. Di antara hasil maksimum di kolom 4 ini, dipilih
yang terbesar, yaitu alternatif pertama, hasilnya Rp 1.000.000.000,-. Inilah
hasil dari maximax, maximim dari hasil maksimum. Lihatlah Tabel.
Kebijakan maximax biasanya digunakan oleh investor atau pengambil
keputusan yang bersifat optimis. Ia yakin bahwa usahanya kebanyakan
berhasil. Biasanya, decision maker semacam ini senang bekerja keras, tidak
mudah menyerah, dan selalu mencari peluang yang mungkin.
 Strategi MAXIMINVESTOR
Strategi maximinvestor atau pengambil keputusan bersifat konservatif atau
berhati-hati, yaitu memilih alternatif yang hasilnya paling besar di antara hasil
minimum setiap alternatif. Artinya, dalam keadaan atau alternatif yang
terjelek pun masih lebih baik daripada yang jelek-jelek. Secara sederhana,
dapat dikatakan, meskipun dalam keadaan jelek pun masih lumayan, apalagi
kalau keadaannya lebih baik, itu akan semakin baik. 1. Kalau kita memilih
mendirikan pabrik besar, alternatif terjeleknya adalah menderita rugi Rp
600.000.000,-. Sementara itu, kalau memilih pabrik kecil, hasil terjeleknya
menderita rugi Rp 250.000.000,-. Kalau tidak mendirikan pabrik, hasilnya =
0. 2. Maka, pilih nilai maksimum dari hasil-hasil yang minimum itu. Lihat
kolom ke-4 pada Tabel. Hasilnya, maximin = 0, yaitu pada alternatif tidak
mendirikan pabrik.

 Strategi CRIERION OF REALISM = HURWICZ CRITERION


Model ini mula-mula dikemukakan oleh Hurwicz sehingga disebut Hurwicz
Criterion. Pada model ini, pemilihan keputusan didasarkan pada rata-rata
tertimbang dari hasil yang diharapkan. Timbangannya menggunakan bobot
sebesar α. Semakin besar α berarti kita semakin memperhatikan keadaan
pertama (dalam contoh, favourable market). Besarnya α ditentukan oleh
pengambil keputusan sesuai dengan keadaan yang dihadapinya. Prosedurnya
sebagai berikut : 1. Setiap alternatif (dalam contoh, pemilihan pabrik)
ditentukan hasilnya melaui weighted averages dengan bobot = α. Dalam
contoh, digunakan α = 0,80. 2. Berdasarkan data yang ada, rata-rata
tertimbang keuntungan mendirikan pabrik besar = 0,8 (Rp 1.000.000.000,-) +
0,2(-Rp600.000.000,-) = Rp 800.000.000 – Rp 120.000.000,- = Rp
680.000.000,- 3. Rata-rata tertimbang keuntungan mendirikan pabrik kecil =
0,8 (Rp 500.000.000,-) + 0,2 (-Rp 250.000.000,-) = Rp 400.000.000,-. – Rp
50.000.000,- = Rp 350.000.000,- 4. Rata-rata keuntungan tidak mendirikan
pabrik = 0. 5. Pilih alternatif mendirikan pabrik yang rata-rata tertimbangnya
tertinggi, yaitu Rp 680.000.000,- pada pabrik besar.

 Metode EQUALY LIKELY (LAPLACE)


Metode ini dikemukakan oleh LaPlace sehingga disebut metode LaPlace.
Prosedur mengerjakannya sebagai berikut : 1. Untuk setiap alternatif investasi,
hitunglah rata-rata hasil atau keuntungan pada alternatif pertama (favourable
market) dengan hasil atau keuntungan dari unfavourable market. 2. Oleh
karena itu, rata-rata keuntungan membangun pabrik besar = (Rp
1.000.000.000 - Rp600.000.000)/2 = Rp 200.000.000,- 3. Rata-rata
keuntungan membangun pabrik kecil = Rp 500.000.000 – Rp 250.000.000)/2
= Rp 125.000.000,- 4. Rata-rata hasil tidak mendirikan = 0. 5. Untuk lebih
jelasnya, lihatlah Tabel diatas. Kita pilih membangun pabrik besar karena
rata-rata keuntungannya paling besar : Rp 200.000.000,-

b. Menggunakan Keputusan yang mengandung risiko

Yang dimaksud dengan keadaan yang mengandung risiko adalah keadaan yang
disertai dengan informasi tertentu dan bisa diketahui probabilitas terjadinya, misalnya
suatu perusahaan akan menentukan perluasan pabrik atau tidak. Untuk memecahkan
masalah ini, kita bisa menggunakan beberapa pendekatan, antara lain pendekatan nilai
harapan (expected value) dan pendekatan pohon keputusan. 1. Pengambilan
Keputusan Berdasarkan Nilai Harapan Dalam pendekatan nilai harapan ini, kita
mengambil keputusan dengan memilih alternatif yang mendatangkan nilai harapan
tertinggi. Besar nilai harapan untuk tiap-tiap alternatif bisa dihitung melalui
penjumlahan hasil perkalian probabilitas dengan hasil pengurangan biaya atau
pengorbanannya. Kalau dinyatakan dengan rumus, dapat dilihat sebagai berikut :
Penyelesaian dengan Nilai Harapan dari Pertunjukan Sirkus (dalam jutaan rupiah)
Catatan : karena tidak diketahui nilai probabilitasnya maka kita asumsikan
kemungkinan probalitas adalah 0,5

*Keterangan = nilai tidak pandemi di dapatkan dari Keuntungan maksimal - kerugian


Berdasarkan nilai harapan dalam Tabel diatas, ternyata yang terbaik adalah
mendirikan Parib Besar karena nilai harapannya tertinggi. Maka, keputusan yang kita
ambil sebaiknya Mendirikan Pabrik Besar.

3. Proses Penyelesaian Program Linier dengan metode grafik

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan linier programming (riset


operasi) dengan metode grafik adalah sebagai berikut:

Langkah pertama yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan linier programing


dengan grafik seperti gambar di bawah ini dengan melakukan langkah-langkah berikut :

 Memplotkan satu persatu persamaan yang telah diketahui dalam grafik


 Tentukan area yang fisibel bagi persamaan tersebut.
X2

5
-X1 + X2 <

6X1 + 4X2 < 24


3

X2 < 2
2

1
X1 + 2X2 < 6

1 2 3 4 5 6 X1

 Solusi dari persoalan biasanya terdapat pada titik-titik pertemua dari persamaan garis
diatas seperti titik 0;1, 1;2, 2;2 dan 4;0. Penentuan titik pertemuan dilakukan dengan
penyelesaian dua peramaan garis.
 Nilai maksimum didapatkan dengan cara memplotkan nilai titik-titik yang didapatkan
pada permasamaan tujuan yaitu z= 5x1 + 4x2. Dapat pula dilakukan dengan cara
menggambarkan persamaan tujuan dalam grafik. Yang selanjutnya garis persamaan
nilai tujuan ditarik keluar secara sejajar. Nilai maksimum merupakan petemuan
terluar dari area yang fisibel dalam grafik.

Anda mungkin juga menyukai