Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’alaikum Wr Wb

Berikut jawaban diskusi saya pada sesi 5 ini

Ketika kita akan berinvestasi, tentunya kita sudah harus tahu


risiko-risiko apa saja yang akan kita hadapi. Menurut Anda,
apa saja risiko dalam investasi dan bagaimana cara Anda
memitigasi risiko tersebut guna meminimalisir kerugian yang
akan Anda alami. Jelaskan!
1. Resiko suku bunga
Suku bunga adalah harga dari meminjam uang atau biaya meminjam uang, biasanya dinyatakan
dalam persentase. Suku bunga ini berfluktuasi dari waktu ke waktu. Nah, Risiko suku bunga
adalah risiko yang muncul karena fluktuasi suku bunga, contoh kasus risiko investasi adalah
investasi pembiayaan seperti pinjaman atau investasi obligasi.
2. Resiko Inflasi
Risiko inflasi, atau yang biasa disebut risiko daya beli adalah peluang bahwa arus kas dari investasi
tidak akan bernilai sebanyak saat ini di masa depan karena perubahan daya beli karena
inflasi. Risiko ini memiliki potensi yang merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi
dikarenakan adanya kenaikan rata-rata dari harga konsumsi.

Risiko inflasi adalah risiko yang diambil oleh investor saat memegang uang tunai atau berinvestasi
dalam aset yang tidak terkait dengan inflasi.  Risikonya adalah bahwa nilai tunai akan berkurang
oleh inflasi.
3. Resiko nilai tukar mata uang
Risiko valuta asing (valas) adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing di
pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan, terutama pada saat dikonversikan dengan
dengan mata uang domestik. Risiko jenis ini berkaitan dengan sebuah fluktuasi nilai tukar rupiah
terhadap mata uang negara lain.

Pada umumnya, risiko jenis ini juga disebut sebagai currency risk atau dengan exchange rate
risk. Sebagai contoh, investor ingin menanamkan investasi yang mengharuskannya menggunakan
mata uang dolar AS. Di saat yang sama, kurs rupiah terhadap dolar AS lemah, sehingga investor
harus mengeluarkan rupiah dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan ketika nilai rupiah
menguat.
4. Resiko komoditas
Risiko komoditas adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan harga komoditas tertentu karena
berbagai faktor. Risiko jenis ini berkaitan dengan fluktuasi harga komoditas serta dipengaruhi oleh
permintaan dan penawaraan. Investasi komoditas biasanya dilakukan melalui perusahaan pialang
berjangka atau broker.
5. Resiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka
waktu tertentu. Misalnya, suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya yang jatuh tempo
secara tunai. Risiko investasi ini sering dialami oleh industri perbankan. Meskipun pihak tersebut
memiliki aset yang cukup bernilai untuk melunasi kewajibannya, tetapi ketika aset tersebut tidak
bisa dikonversikan segera menjadi uang tunai, maka aset tersebut dikatakan tidak likuid.
6. Resiko Reinvestment
Risiko ini merupakan risiko yang terjadi pada penghasilan dari suatu aset keuangan yang
mengharuskan perusahaan untuk melakukan aktivitas reinvest. Jadi, ketika hendak
melakukan reinvest, perusahaan harus benar-benar memahami apa itu reinvest serta bagaimana
caranya agar bisa mengatur atau mengelola risiko investasi ini.
7. Resiko financial
Risiko ini terkait dengan struktur pendanaan yang dilakukan sebuah perusahaan. Sumber
pendanaan perusahaan bisa dari pemegang saham dalam bentuk saham biasa atau saham
preferen, atau melalui pinjaman jangka pendek atau jangka panjang.
Ketika perusahaan banyak menggunakan pendanaan dengan utang atau saham preferen yang
cenderung punya kewajiban tetap, maka perusahaan dianggap lebih berisiko. Pinjaman dianggap
sebagai leverage yang memiliki dua sisi. Di satu sisi, bisa menaikkan keuntungan perusahaan
ketika kondisi ekonomi baik. Sedangkan di sisi lain dapat menjadi risiko ketika ekonomi memburuk
atau jelek.
8. Resiko Bisnis
Risiko ini biasanya berkaitan dengan bisnis perusahaan tersebut. Biasanya, perusahaan dalam
satu sektor dengan bisnis yang sama dianggap punya risiko yang sama. Karena itu, pelaku pasar
dalam membentuk portofolio jangan membeli beberapa saham dari satu sektor yang sama,
terutama kalau bisnis perusahaan itu sama.

Bagaimana cara Anda memitigasi risiko tersebut?


1. Tentukan Target Investasi
Dengan menentukan target investasi yang jelas, Anda bisa mengetahui banyak hal. Mulai dari
jangka waktu investasi yang diinginkan, jenis investasi seperti apa dan perusahaan apa yang ingin
Anda investasikan, dan juga jenis risiko yang ingin diambil. Jika menginginkan investasi jangka
pendek dengan risiko kecil, Anda bisa mencoba berinvestasi di reksa dana sambil mempelajari
pasar dan jenis instrumen investasi lainnya. 
2. Rutin Mengawasi Investasi
Setelah melakukan riset dan memutuskan ingin berinvestasi di instrumen apa, Anda harus selalu
memegang penuh kendali atas investasi Anda dengan melakukan pengendalian risiko investasi
dan memonitor pergerakan investasi Anda.
Hal ini sangat perlu dilakukan secara rutin agar Anda tidak kelewatan kesempatan ketika bisa
menarik dan mendapatkan profit tinggi, atau kelewatan peringatan ketika investasi sedang dalam
tren turun.  Dari sini, Anda bisa belajar untuk lebih mengenal cara kerja pasar dan dinamikanya
serta bisa melakukan manajemen risiko investasi.
3. Waspada terhadap penipuan
Salah satu risiko terbesar dari investasi adalah penipuan. Meskipun sudah waspada terhadap
oknum penipu dan investasi bodong, semakin ke sini banyak penipu yang sudah semakin
canggih. Mereka bisa membuat dirinya terlihat profesional dan kredibel, sehingga menyulitkan
untuk melihat mana yang benar dan tidak.
Tetapi tenang saja, karena ada satu langkah sederhana yang bisa Anda ikuti untuk menghindari
penipuan, yaitu dengan melihat apakah perusahaan yang ingin Anda investasikan memiliki
legalitas dan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bappebti. Hal ini berlaku untuk
investasi dan juga pihak ketiga yang membantu proses seperti manajer investasi (MI), agen
penjual, dan Bank Kustodian. Anda juga bisa melihat rekam jejak perusahaan dan manajer
investasi secara resmi melalui OJK dan Bappebti.
Sumber : https://www.gicindonesia.com/jurnal/trivia/risiko-investasi-adalah

Anda mungkin juga menyukai