TUGAS.1
Kode/Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial EKMA 4312
Nama : Dewinda Ayuning Lestari
NIM : 030924863
UPBJJ : Bandung
Jawaban :
1. Apabila pendapatan marjinal lebih tinggi dibanding biaya marjinal, perusahaan dapat
menambah keuntungan dengan menambah produk. Sebaliknya, apabila pendapatan marjinal
kurang dari biaya marjinal, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan mengurangi
produk. Jadi, keuntungan maksimal akan tercapai pada saat tambahan pendapatan produk
terakhir sama dengan biaya marjinalnya. Kondisi keuntungan maksimum dievaluasi pada produk
terakhir, yaitu dengan membandingkan pendapatan marjinal dan biaya marjinal produk terakhir.
Prinsip ini berlaku umum, misalnya untuk menentukan berapa jam perusahaan mempekerjakan
tenaga kerjanya dalam sehari. Perusahaan akan menyewa tenaga kerja hingga nilai produk
marjinalnya sama dengan kenaikan tingkat upah yang ada. Prinsip membandingkan pendapatan
marjinal dan biaya marjinal produk terakhir ini disebut prinsip marginalism atau MC = MR.
Prinsip ini menjadi prinsip utama dalam ilmu ekonomi yang sering digunakan dalam ekonomi
manajerial. Prinsip MC = MR ini menghasilkan keuntungan maksimal atau kerugian minimal.
Apabila prinsip MC = MR diaplikasikan pada fungsi yang mempunyai nilai maksimum akan
menghasilkan nilai maksimum. Sebaliknya, apabila prinsip MC = MR diaplikasikan pada fungsi
yang mempunyai minimum, prinsip tersebut akan menghasilkan nilai minimum.
2. Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar
kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang
diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut
dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan
dengan rumus berikut ini.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang
Perhatikan Tabel 3.1 keuntungan kumulatif maksimum terjadi apabila perusahaan menyewa
tenaga kerja hingga jam ke-4. (Pada jam ketiga, perusahaan masih bisa menambah keuntungan
karena VMPL > w. Kondisi ini menjadi semakin relevan dalam konteks ilustrasi yang kontinu).
Apabila perusahaan meneruskan menyewa tenaga kerja hingga pada jam ke lima, keuntungan
perusahaan akan menurun. Apabila diasumsikan bahwa jam ke lima sudah termasuk kategori
lembur sehingga ongkos lembur per jam menjadi 48 (dua kali 24), perusahaan akan menderita
kerugian. Perusahaan biasanya menyiasati masalah jam lembur ini dengan mengganti pegawai
yang masih segar pada jam kelima.
Perusahaan yang menggunakan satu input saja dalam proses produksinya, misalnya tenaga
kerja, perusahaan akan menyewa tenaga kerja hingga nilai produktivitas marjinal jam
terakhirnya sama dengan upah per jamnya.