Anda di halaman 1dari 2

1. Sebuah perusahaan memproduksi suatu produk dan biaya produksi sebesar Rp 30.

000
adapun komposisi biaya produksi terdiri dari: bahan baku, biaya tenga kerja, biaya
overhead dan biaya lainnya. Dari rincian biaya tersebut Tentukan harga jual yang tepat
untuk produk jika perusahaan melakukan atau ingin mark up 50%. Berapa harga jual
ditetapkan ?

Jawab:

mark up dapat dirumusan : harga beli + mark up = harga jual. Jadi mark up ini adalah
kelebihan harga jual diatas harga belinya.

Biaya total + margin = Harga Jual

Margin = Rp 30.000 x 50% = 15.000 

Harga jual = 30.000+15.000 = 45.000

Jadi, untuk harga jual adalah Rp45.000 

2. Apa yang dimaksud dengan peak load pricing jelaskan dan berikan contohnya!

Jawab:

Peak-load princing merukapan metode penentuan harga bagi komoditasi dengan sifat non
storable dan nilai ekonomi serta pola permintaannya berfluktuasi secara periodik (Crew,
et al. dalam Lipezynksi et al., 2005). Strategi ini didasarkan pada fakta bawha di sejumlah
pasar, permintaan terhadap poduk berfluktuasi, dalam artian bervariasi pada jam-jam
yang berbeda setiap harinya atau bervariasi pada hari-hari atau masa-masa tertentu setiap
tahunnya. Peak-load princing dapat didefinisikan sebagai suatu struktur penentu harga
dimana perusahaan menerapkan harga produk yang lebih tinggi pada masa ramai (peak
periode) dan harga yang lebih rendah masa sepi (off-peak periode). Dalam kondisi ini,
perusahan penyedia produk tersebut menerapkan pembedaan harga (differensiasi harga)
antara masa padat (peak period) dan masa sepi (off-peak period).

Contoh :
Saat musim hujan harga jaket melambung tinggi karena kondisinya dingin sedangkan
harga jaket saat musim panas akan lebih rendah/murah.
Harga tiket pesawat akan lebih mahal saat adanya perayaan tahun baru dan yang lainnya
dibandingkan harga tiket pada hari-hari seperti biasa/normal.

3. Jelaskan  perbedaan two part tariff dan diskriminasi harga derajat satu?

Jawab:

- Tarif dua bagian (TPT) adalah bentuk diskriminasi harga di mana harga suatu produk
atau layanan terdiri dari dua bagian - biaya sekaligus serta biaya per unit.  Secara umum,
teknik penetapan harga seperti itu hanya terjadi di pasar yang sebagian atau seluruhnya
monopolistik . Ini dirancang untuk memungkinkan perusahaan menangkap lebih banyak
surplus konsumen daripada dalam lingkungan penetapan harga yang tidak diskriminatif.
Tarif dua bagian juga mungkin ada di pasar kompetitif ketika konsumen tidak yakin
tentang permintaan akhir mereka. Konsumen klub kesehatan, misalnya, mungkin tidak
yakin tentang tingkat komitmen mereka di masa depan terhadap rejimen olahraga.

- Diskriminasi harga adalah kebijaksanaan untuk memberlakukan harga jual yang berbeda-
beda untuk satu jenis barang yang sama di segmen pasar yang berbeda. Diskriminasi harga
terjadi jika produk yang sama dijual kepada konsumen yang berbeda dengan harga yang
berbeda, atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya. Dengan melaksanakan
sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli memperoleh sebagian dari surplus
konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan
tersebut. Diskriminasi harga derajat 1 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang
berbeda-beda untuk setiap konsumen berdasarkan reservation price (Willingness To Pay)
masing-masing konsumen dibedakan pada kemampuan daya beli masing-masing
konsumen. Contoh: seorang dokter memberlakukan tarif konsultasi yang berbeda-beda
pada setiap pasiennya.

(Sumber : Sumber EKMA4312 Hal 6.26-6.30)

Anda mungkin juga menyukai