Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sari Sundala Fitri

Nim : 044612387
Jurusan : Akuntansi

TUGAS TUTORIAL KE-3


MANAJEMEN OPERASI/EKMA4215
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan perbedaan penjadwalan sistem manufaktur dengan sistem pelayanan! 20
Serta berikan contoh sistem penjadwalan pada sistem pelayanan yang kompleks!

2 Kondisi dunia saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19. Tidak hanya sektor
kesehatan, tetapi juga berdampak terhadap sektor ekonomi. Untuk kondisi seperti
ini strategi rantai pasokan apa tepat untuk diterapkan pada perusahaan
manufaktur dibidang alat kesehatan, serta jelaskan! 30
3
Setiap perusahaan berusaha untuk menghilankan pemborosan yang ada dengan
menerapkan sistem operasional yang ramping. Sebutkan dan jelaskan beberapa
4 sumber pemborosan pada perusahaan! 30

Pelaksanaan proyek jalan raya merupakan bagian dari proyek enggineering-


konstruksi. Dalam pelaksanaan proyek diperlukan perencanaan. Coba jelaskan 20
tujuan dari perencanaan proyek!

Total 100

Jawab:
1. Penjadwalan sistem pelayanan berbeda dengan penjadwalan sistem manufaktur dalam
beberapa hal, dalam sistem manufaktur, penjadwalan menekankan pada mesin dan
material, sedangkan dalam sistem pelayanan penekannya pada level staffing (Heizer dan
Render, 2008). Dalam perusahaan manufaktur, persediaan dapat membantu melancarkan
atau meratakan permintaan dalam seluruh periode produksi, tetapi dalam perusahaan jasa
atau layanan hal tersebut tidak bisa dilakukan. Pelayanan bersifat padat karya sehingga
permintaan pada karyawan sangat bervariasi.
Keterbatasan karyawan dalam perusahaan jasa juga ditambah dengan berbagai
aturan yang sah menurut hukum mengenai upah, jam kerja, dan kontrak dengan
departemen ketenagakerjaan yang berupa kesepakatan mengenai jam kerja maksimum
pershift, minggu, atau bulan yang membatasi keputusan penjadwalan tersebut. Pelayanan
biasanya menjadwalkan orang dibandingkan material, keperilakuan sosial, senoritas, dan
persoalan kepangkatan. Sebagai contoh, sistem pelayanan yang komplek dapat ditemui
misalnya dirumah sakit, bank atau perusahaan lainnya. Rumah sakit contoh penjadwalan
dengan menggunakan sistem penjadwalan yang sama sekali sebagai sesuatu yang
komplek dalam jobshop. Rumah sakit jarang menggunakan sistem prioritas mesin, seperti
yang datang lebih dulu akan dilayani untuk melayani pasien yang dalam keadaan gawat
darurat. Rumah sakit membuat jadwal operasi hanya seperti pabrik dan kapasitas harus
memenuhi berbagai varisi permintaan. Begitu pula didunia perbankan, pelayanan harus
nomor satu dikarenakan termasuk dalam service excellence yang memang dijalankan.
Dengan menyambut nasabah, menanyakan bantuan, memberikan solusi jika ada kendala,
serta harus tetap tersenyum dalam memberikan pelayanan terbaik.

2. Covid-19 melanda pada seluruh kesehatan didunia ini. Hal tersebut membuat sektor
kesehatan berakibat mempengaruhi sektor ekonomi. Menurut saya strategi yang tepat
untuk perusahaan manufaktur adalah menggunakan strategi kerjasama (Join Ventures)
hal tersebut bertujuan mendorong perkembangan produk baru dan keahlian teknologi,
pengurangan biaya, serta meningkatkan keamaan pasokan. Dengan adanya kerjasama
tersebut akan lebih formal dan perusahaan dapat memasok alat kesehatan dari berbagai
pemasok dengan tingkat keamaan yang baik dan mengurangi biaya. Selain itu, strategi
untuk fokus terhadap kualitas. Dengan menerapkan sistem yang baik dengan menjaga
kualitas produk agar jadi terbaik, dalam metode ini pembentukan kualitas terjadi dalam
proses produksinya. Hal yang diterapkan diantaranya metode six sigma dan konsep dasar
dari kualitas yaitu produksi barang atau jasa yang zero defect.

3. Beberapa sumber pemborosan pada perusahaan, yaitu:

a. Produksi berlebihan (Overproduction), yaitu memproduksi lebih banyak dari pada


permintaan pelanggan. Persediaan pada umumnya merupakan pemborosan.
Karena memproduksi lebih akan membutuhkan biaya untuk mengelola produk
tersebut dan juga membutuhkan biaya baik investasi yang tidak berputar maupun
biaya untuk merawat persediaan barang tersebut.
b. Antean (Queue), yaitu waktu menganggur, penggudangan, dan menunggu
merupakan pemborosan. Sebagai contoh, apabila bahan baku terlambat, maka
yang terjadi tenaga kerja akan menganggur dan tetap harus dibayar, dan peralatan
juga tidak bekerja bahkan butuh perawatan atau biaya penyusutan.
c. Transportasi, yaitu pemindahan bahan baku antar tempat kerja dan penanganan
bahan juga merupakan pemborosan. Hal ini terjadi apabila dari proses produksi
tidak terencana dengan baik, untuk mengangkut dari tempat bahan baku ke tempat
produksi jauh, sehingga membutuhkan biaya transportasi yang tinggi.
d. Persediaan, yaitu persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan
persediaan produk akhir menunjukan adanya kelebihan dalam proses produksi
melebihi permintaan pelanggan.
e. Pergerakan (motion), yaitu perpindahan alat atau orang yang tidak ada nilai
tambahnya.
f. Kelebihan pemprosesan (overprocessing), yaitu pengerjaan terhadap produk yang
tidak memiliki nilai tambah.
g. Produk cacat (defective product), yaitu pengembalian dari pelanggan, klaim,
pengerjaan ulang, dan pembuangan produk cacat atau sisa.

4. Tujuan dari perencanaan proyek, yaitu:


a. Menghilangkan atau mengurangi ketidakpastian. Dengan perencanaan yang baik,
apa yang harus dikerjakan, kapan mulai mengerjakan, sumber daya apa yang
diperlukan, dan apa yang menjadi target dari kegiatan tersebut menjadi jelas bagi
setiap orang.
b. Efisiensi operasi. Dengan perencanaan yang baik, kegiatan-kegiatan yang tidak
jelas yang mmebutuhkan sumber daya yang tidak perlu dapat dihilangkan.
c. Mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan proyek. Perencanaan yang
baik akan memuat tujuan proyek. Dengan adanya tujuan tersebut, semua pihak
yang terlibat mengetahui dan memahami kemana setiap kegiatan harus diarahkan.
d. Memberikan dasar bagi pemonitoran dan pengendalian. Kegiatan pemonitoran
dan pengendalian hanya bisa dilakukan dengan efektif apabila ada acuan. Hal-hal
yang termuat dalam rencana, seperti kegiatan, waktu dan sumberdaya dapat
menjadi acuan untuk memonitor dan mengevaluasi proyek.

Sumber:
BMP EKMA 4215

Anda mungkin juga menyukai