Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Gopinda Tri Saputra Panjaitan

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044914925

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4371/ Manajemen Rantai Pasokan

Kode/Nama UPBJJ : 11/ Banda Aceh

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. PT. Rama Roti tengah melakukan analisis ketersediaan bahan baku tepung terigu
agar dapat mencapai biaya optimal. PT. Rama Roti mencatat bahwa kebutuhan
tepung terigu selama setahun adalah sebanyak 108.000 kg, biaya pemesanan
adalah sebesar Rp300.000,00 setiap kali pesan, dan biaya penyimpanan adalah
sebesar Rp. 200,00 per kg.
PERTANYAAN
Analisislah jumlah pembelian paling optimal atas kebutuhan tepung terigu tersebut
dalam setiap kali pembelian!

PEMBAHASAN:

Diketahui: Permintaan Tahunan Tepung (D) = 108.000 Kg


Biaya Pemesanan (S) = Rp300.000,- setiap kali pesan
Biaya Penyimpanan/unit (H) = Rp200,- /Kg

Dari data yang diketahui, untuk mencari berapa jumlah pembelian paling optimal atas
kebutuhan tepung terigu tersebut, dapat menggunakan rumus Economic Order
Quantity (EOQ) yang merupakan metode untuk menentukan jumlah pemesanan
yang paling ekonomis untuk setiap kali pemesanan.
Rumus:
2𝐷𝑆
𝑄∗ = #
𝐻

2 × 108.000 𝐾𝑔 × 𝑅𝑝300.000,00
𝑄∗ = #
𝑅𝑝200,00

64.800.000.000
𝑄∗ = #
𝑅𝑝200,00

𝑄∗ = √324.000.000

𝑄∗ = 18.000 𝐾𝑔

Dengan demikian, PT. Rama Roti mengetahui kebutuhan akan tepung terigu yang
paling optimal untuk dipesan setiap kali pemesanan adalah sebanyak 18.000 Kg.
2. Pertanyaan:
a. Jelaskan mengenai lead time gap!
JAWABAN:
Lead Time Gap merupakan waktu yang dibutuhkan untuk membeli, membuat dan
mengirim barang jadi ke pelanggan lebih panjang dari pada waktu tunggu dari
pelanggan sejak mengirim order sampai barang diterima oleh pelanggan.

Dari gambar di atas jelas terlihat bahwa adanya lead time gap pada saat customer
melakukan pemesanan barang ke penjual/penyedia.

b. Jelaskan bagaimana menurunkan lead time gap!


JAWABAN:
Salah satu cara untuk menurunkan lead time gap yaitu dengan menurunkan
logistic lead time dan secara bersamaan menaikkan waktu untuk customer order
cycle dengan meningkatkan peringatan dini untuk setiap permintaan dari
pelanggan dengan improved visibility of demand.
Lantas, bagaimana cara menurunkan logistic lead time tersebut? Goldratt
mengemukakan pandangannya yang terkenal yaitu Optimized Production
Technology (OPT) bahwa seluruh aktivitas yang terkait dalam rantai logistik bisa
dikategorikan sebagai bottleneck dan non-bottleneck. Bottleneck adalah aktivitas
yang paling lambat dalam keseluruhan rantai proses, bisa terjadi pada mesin atau
pada aliran informasi seperti order processing. Pada rantai bottleneck inilah yang
bisa dilakukan perbaikan, sedangkan untuk yang non-bottleneck tidak perlu
dilakukan perbaikan karena tidak akan berpengaruh terhadap keseluruhan
aktivitas.
OPT dilakukan untuk rekayasa pada sistem logistik yang mempunyai
sasaran meningkatkan waktu secara keseluruhan sementara pada saat yang
bersamaan akan menurunkan persediaan di dalam sistem. Tujuannya adalah
untuk menangani seluruh proses bottleneck yang berdampak pada jumlah yang
besar dan sedikit pengaturan pada sejumlah titik krusial, sedangkan yang non-
bottleneck harus diminimalkan jumlahnya meskipun lebih banyak membutuhkan
pengaturan. Efek dari keduanya akan menaikkan kecepatan aliran kerja
sehingga akan menurunkan logistic lead time.

3. PT. Maju Jaya menetapkan strategi dalam mengelola risiko rantai pasok. Salah satu
strategi yang dilakukan adalah menetapkan untuk menggunakan beberapa
perusahaan penyedia transportasi agar antar perusahaan dapat memberikan harga
yang bersaing, sehingga PT. Maju Jaya dapat memperoleh keuntungan harga. Selain
itu, PT. Maju Jaya juga menetapkan standar sistem penggudangan yang sama,
dimana kantor pusat menetapkan standar operational procedure (SOP) yang
dijalankan di setiap sistem penggudangan di mana saja. Dengan sistem ini, maka
dapat dicapai efisiensi operasional yang menguntungkan bagi perusahaan. Dalam
prosesnya, strategi rantai pasokan memiliki tiga tujuan, yaitu cost reduction, capital
reduction dan service improvement. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan yang
manakah yang ingin dicapai PT. Maju Jaya? Jelaskan jawaban Saudara!
JAWABAN:
Menurut Siagian (2005), strategi merupakan rencana yang dilakukan untuk
mencapai suatu misi. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali
pada manajemen rantai pasokan. Siagian mengungkapkan bahwa dalam prosesnya
strategi manajemen rantai pasokan memiliki tiga tujuan, yaitu:
a. Cost Reduction, dimana strategi yang dijalankan harus dapat meminimalkan
biaya logistik. Misalnya dengan memilih alat atau model transportasi
penggudangan, standar dan layanan yang dapat meminimalkan biaya.
b. Capital reduction, dimana strategi yang digunakan bertujuan untuk meminimalkan
tingkat investasi di dalam strategi logistik. Strategi ini dapat menghasilkan biaya
variabel yang lebih tinggi daripada strategi lain yang membutuhkan level lebih
tinggi, tetapi pada saat pengembalian investasi diharapkan dapat meningkat.
c. Service improvement, dimana aspek pelayanan harus selalu diperbaiki.
Walaupun terjadi kenaikan pada biaya, tetapi ditutupi oleh naiknya level dari
logistik pelayanan konsumen dan meningkatnya pendapatan.
Sehingga, berdasarkan uraian pada soal dan sesuai pengertian ketiga tujuan
strategi manajemen rantai pasokan di atas, menurut saya tujuan yang ingin dicapai
oleh PT. Maju Jaya adalah Cost Reduction (poin a) yang merupakan strategi yang
dijalankan harus dapat meminimalkan biaya logistik misal dengan memilih alat
transportasi penggudangan, standar dan layanan yang dapat meminimalkan biaya.
Hal ini terlihat jelas pada uraian soal yang menyatakan bahwa PT. Maju Jaya
menetapkan untuk menggunakan beberapa perusahaan penyedia transportasi agar
antar perusahaan memberikan harga yang bersaing, serta menetapkan standar
sistem penggudangan yang sama sesuai dengan Standard Operational Procedure
(SOP) yang ditetapkan oleh kantor pusat.

Sumber :
Guritno, Adi Djoko dan Meirani Harsasi. 2022. Manajemen Rantai Pasokan. Tangerang
Selatan: Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai