NIM : 042186847
TUGAS 3
Jaringan retail pakaian Zara merupakan salah satu contoh terbaik perusahaan yang
menerapkan supply chain management. Zara rata-rata mengganti desain pakaiannya
setiap dua minggu, sementara pesaing mengubah desainnya setiap dua atau tiga bulan.
Hal ini berarti terdapat sekitar 11.000 item berbeda per tahun di ribuan toko di seluruh
dunia dibandingkan dengan pesaing yang memiliki 2.000 hingga 4.000 item per tahun
di toko mereka. Rantai pasokan Zara yang sangat responsif adalah inti dari kesuksesan
bisnisnya.
Dalam membuat produk baru, agen perusahaan selalu mencari tren mode baru di klub
dan pertemuan-pertemuan sosial. Ketika mereka melihat contoh yang menginspirasi,
mereka dengan cepat mengirim sketsa desain ke desainer garmen di pusat produksi
Zara yang disebut The Cube. Item baru dapat dirancang dan dikirim ke toko dalam 4 - 6
minggu, dan item yang ada dapat diubah dalam 2 minggu. Proses produksi yang
singkat menciptakan kelangkaan desain yang diberikan dan itu menimbulkan rasa
urgensi para konsumen untuk segera membeli selama persediaan masih ada.
Akibatnya, Zara tidak memiliki banyak persediaan berlebih, juga tidak perlu melakukan
mark-down besar pada item pakaiannya. Persediaan setiap item produk yang dijual
tidak dibuat dalam jumlah yang banyak karena model pakaian akan berganti dengan
cepat. Zara memiliki 12 tingkat perputaran persediaan per tahun dibandingkan dengan
3 - 4 per tahun untuk pesaing mereka. Toko memesan item dua kali seminggu dan ini
mendorong penyesuaian penjadwalan pabrik. Siklus pesanan terfokus jangka pendek
semacam ini membuat perkiraan menjadi sangat akurat, jauh lebih akurat daripada
pesaing yang mungkin memesan setiap dua minggu atau setiap bulan.
Untuk kelancaran produksi, Zara membeli sejumlah besar hanya beberapa jenis kain
(hanya empat atau lima jenis, tetapi dapat berubah dari tahun ke tahun). Dengan cara
ini, produsen kain dapat mengirimkan kain dalam jumlah besar dengan cepat langsung
ke The Cube. Perusahaan membeli kain mentah dari pemasok di Italia, Spanyol,
Portugal dan Yunani. Dan pemasok tersebut mengirimkan dalam waktu 5 hari sejak
pesanan dilakukan. Logistik masuk dari pemasok sebagian besar dengan truk.
Terdapat keterbukaan informasi dan kerja sama yang baik antara The Cube dengan
para pemasok yang juga menjadi kunci pemasok dapat mengirimkan pesanan dalam
waktu yang cepat.
Pasar inti perusahaan adalah wanita berusia 24 - 35 tahun. Mereka menjangkau pasar
ini dengan menempatkan toko mereka di pusat kota dan tempat-tempat dengan
konsentrasi wanita yang tinggi dalam rentang usia ini.Item pakaian diberi harga
berdasarkan permintaan pasar, bukan berdasarkan biaya pembuatan. Waktu tunggu
yang singkat untuk pengiriman item fesyen unik yang dikombinasikan dengan produksi
yang singkat memungkinkan Zara menawarkan lebih banyak gaya dan pilihan kepada
pelanggan, namun tetap menciptakan rasa urgensi untuk membeli karena item sering
terjual habis dengan cepat. Dan barang atau model tertentu itu mungkin tidak tersedia
lagi setelah terjual habis.
Perputaran persediaan yang cepat serta respon cepat terhadap perubahan mode
fashion menjadi kunci keberhasilan Zara. Zara dapat mengirimkan pakaian ke toko-toko
di seluruh dunia hanya dalam beberapa hari: Cina - 48 jam; Eropa - 24 jam; Jepang - 72
jam; Amerika Serikat - 48 jam. Ia menggunakan truk untuk dikirim ke toko-toko di Eropa
dan menggunakan angkutan udara untuk mengirimkan pakaian ke pasar lain. Zara
dapat menanggung biaya pengiriman yang meningkat ini karena tidak perlu melakukan
banyak diskon pakaian dan juga tidak menghabiskan banyak uang untuk iklan.
Sumber: https://www.scmglobe.com/zara-clothing-company-supply-chain/
1. Pelajari materi dalam modul 8 Kegiatan Belajar 2 BMP Manajemen Rantai Pasokan.
Berdasarkan uraian kasus pada toko Zara tersebut, jelaskan bagaimana Zara
mengatur tingkat ketersediaan produk optimalnya sehingga mampu menjadi
pemimpin retail fashion !
Zara berhasil menjadi pemimpin di industri retail fashion melalui pendekatan uniknya dalam
manajemen rantai pasokan. Berikut adalah beberapa cara Zara mengatur tingkat
ketersediaan produknya secara optimal:
1) Perubahan Desain yang Cepat: Zara secara teratur mengganti desain pakaian setiap dua
minggu, yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan pesaingnya yang mengubah desain
setiap dua atau tiga bulan. Hal ini menciptakan keunikan dan rasa urgensi di antara konsumen
untuk segera membeli produk baru. Siklus perubahan desain yang cepat ini memungkinkan
Zara untuk menyesuaikan penawaran mereka dengan tren terkini dengan sangat cepat.
2) Proses Produksi yang Efisien: Proses produksi Zara sangat responsif dan efisien. Item baru
dapat dirancang, diproduksi, dan dikirim ke toko dalam waktu 4-6 minggu, sedangkan item
yang sudah ada dapat diubah dalam 2 minggu. Dengan demikian, Zara dapat menjaga
persediaan produk yang terkini dan relevan dengan permintaan pasar. Pendekatan ini
mengurangi risiko kelebihan persediaan dan menghindari perlunya melakukan diskon besar-
besaran.
3) Cross-Docking dan Vendor Managed Inventory (VMI): Zara menggunakan metode cross-
docking untuk meminimalkan penyimpanan produk di gudang. Ini memungkinkan transfer
langsung produk dari truk pemasok ke pusat distribusi dan kemudian ke toko-toko. Sistem
VMI memungkinkan pemasok memiliki informasi langsung tentang stok produk di setiap toko,
sehingga mereka dapat mengisi kembali produk yang habis dengan cepat. Kombinasi cross-
docking dan VMI membantu Zara menjaga tingkat persediaan yang optimal.
4) Perputaran Persediaan yang Cepat: Zara memiliki 12 tingkat perputaran persediaan per
tahun, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya yang memiliki 3-4 tingkat
perputaran. Hal ini menunjukkan bahwa produk Zara lebih cepat berputar di toko-toko mereka,
memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen dan menciptakan rasa urgensi untuk
segera membeli.
5) Diversifikasi Pemasok dan Logistik yang Efisien: Zara membeli sejumlah besar hanya
beberapa jenis kain, memungkinkan pemasok mengirimkan kain dalam jumlah besar dengan
cepat. Diversifikasi pemasok dari berbagai negara seperti Italia, Spanyol, Portugal, dan
Yunani memberikan fleksibilitas dan kecepatan dalam mendapatkan bahan baku. Sistem
logistik yang baik, termasuk penggunaan truk dan angkutan udara, membantu Zara
mengirimkan produk ke toko-toko di seluruh dunia dalam waktu yang singkat.
Dengan menggabungkan semua elemen ini, Zara dapat mencapai tingkat ketersediaan
produk yang optimal, mengikuti tren mode terkini, dan merespons dengan cepat terhadap
perubahan permintaan pasar. Pendekatan ini membantu Zara mempertahankan posisi
unggulnya di industri fashion retail.