Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : NORMAN FADILLAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043604269

Kode/Nama Mata Kuliah : EMKA4478/ANALISIS KASUS BISNIS

Kode/Nama UPBJJ : 21 / UPBJJ JAKARTA

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Soal
1. PadaTugas Tutorial ke-1, mahasiswa harus membaca dan memahami dengan seksama studi kasus
yang diberikan, yakni sebagai berikut :

Diketahui laporan keuangan PT. XYZ sebagai berikut.

PT. XYZ
NERACA
PER 31 DES 2020
(dalam jutaan rupiah)

Kas 2000 UtangDagang 3.000


PiutangDagang 6000 Utangwesel
Persediaan 3000 Jangkapanjang 3.500
Gedung 30.000 UtangObligasi 13.500
Mesin 15.000
Peralatan 4.000 Modal Saham 40.000

Total 60.000 Total 60.000

PT. XYZ
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode yang berakhir pada 31 Des 2020
(dalam jutaan rupiah)
Penjualan 25.000
Potongan Penjualan 500
Penjualan Netto 24.500
HPP 20.000
Laba Bruto 4.500
Biaya adm. umum, pemasaran 1.000
Laba Operasi Pajak 20% 3.500
600
Laba setelah pajak
2900

Berdasarkan keadaan keuangan pada PT. XYZ, Saudara diminta menilai kondisi keuangan
perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan :
a. Debt to Equity Ratio
b. Quick Ratio
c. Profit Margin
d. Rentabilitas Ekonomis
Jawaban:
Rasio Rumus Hasil Perhitungan
Debt to Utang Jangka Pendek +¿Utang
UtangDagang
Jangka +¿
Panjang
Utang Wesel3.000+¿
Jangka Panjang+¿
3.500+¿20.000
13.500
Utang Obligasi
Equity Ratio Ekuitas Pemegang Saham Modal Saham40.000 40.000
0,5

Quick Aktiva Lancar Kas+ Piutang Dagang 2.000+6.000 8.000


Ratio Kewajiban Lancar Utang Dagang 3.000 3.000
2,67
Profit Laba Bersih Laba Setelah Pajak 2.900
Margin Penjualan Bersih Penjualan 24.500
0,19
Rentabilita
s
Laba Bersih Laba setelah pajak 2.900 0,04
2.900
Ekonomis Total Aktiva Kas+ piutang dagang+ ¿ Persediaan+
2.000+6.000+¿
gedung+¿ mesin + 8
3.000+30.000+¿
60.000 peralatan
15.000+ 4.

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat dijelaskan bahwa:


a. Debt to Equity Ratio (DER)
merupakan rasio utang perusahaan dengan ekuitas perusahaan. Semakin tinggi angka DER,
semakin berisiko bagi investor, terutama jika nilai DER melebihi 1 yang berarti utang
perusahaan lebih besar daripada ekuitas perusahaan. DER PT XYZ adalah sebesar 0,5 yang
masih dalam batas aman (masih dibawah 1). Meskipun demikian, perusahaan bisa mulai
mengurangi nilai utang yang dimiliki, terutama utang jangka pendek.
b. Quick Ratio
merupakan rasio antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Hal ini dilakukan untuk melihat
likuiditas perusahaan. Semakin tinggi angka Quick Ratio, semakin baik karena perusahaan
dapat dengan cepat mengubah aktiva lancarnya untuk melunasi kewajiban lancar perusahaan.
Quick ratio PT XYZ ini cukup tinggi yang berarti perusahaannya sangat likuid, sebesar 2,67.
c. Profit Margin
merupakan perbandingan antara laba bersih dan penjualan bersih. Semakin tinggi nilai profit
margin, semakin baik karena perusahaan mampu menghasilkan laba yang lebih banyak dari
hasil penjualannya. Profit Margin PT XYZ ini cukup kecil, sebesar 0,19 atau 19%, artinya
perusahaan belum mampu menghasilkan profit yang meyakinkan. Perusahaan bisa mulai
mengurangi HPP atau mencari cara untuk meningkatkan margin keuntungan dengan HPP tetap.
d. Rentabilitas Ekonomis
merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva, mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih melalui seluruh aktivanya. Semakin tinggi semakin
bagus. PT XYZ memiliki Rentabilitas Ekonomi yang sangat rendah, yaitu 0,048, artinya dari
seluruh aktiva perusahaan hanya 4.8% yang bisa menghasilkan laba. Hal ini berarti perusahaan
belum mampu memanfaatkan aktivanya secara optimal, Perusahaan perlu lebih memanfaatkan
aktiva yang ada untuk dapat menghasilkan profit lebih banyak, atau melakukan evaluasi
terhadap aktiva yang tidak banyak berkontribusi terhadap operasional dan keuntungan
perusahaan untuk dapat dialihkan menjadi aktiva yang lebih berkontribusi.

Kesimpulan:
PT XYZ memiliki likuiditas yang tinggi, namun masih belum mampu memanfaatkan aktivanya
dengan baik, rasio utang masih terbilang aman karena masih jauh lebih rendah daripada aktiva
perusahaan, tingkat keuntungan perusahaan tergolong rendah karena profit margin sebesar 19%
tersebut belum dikurangi dengan biaya operasional. Hal ini berarti perusahaan masih belum efektif
dan efisien dalam melaksanakan operasionalnya, sehingga memiliki tingkat profit yang rendah.
Perusahaan harus bisa melakukan evaluasi, terutama terhadap hal-hal yang disebutkan diatas
supaya bisa memperbaiki kondisi keuangannya.

Anda mungkin juga menyukai