Anda di halaman 1dari 2

assalamualaikum wr.

wb
Yth.Bapk/Ibu selaku dosen kewirausahaan
saya selaku
Nama :Ekmal Lubis
Nik :042149032

The Universal Approach dalam MSDM memiliki perbedaan dengan Contingency Aproach.
Uraikan perbedaannya dan kapan sebaiknya digunakan

Ada dua pendekatan, yaitu universal approach dan contingency approach yang
digunakanuntuk menjelaskan hubungan antara MSDM dengan kinerja perusahaan. Universal
atau bestpractice approach menyatakan hubungan langsung antara pendekatan SDM dan
kinerja,sedang contingency approach menyatakan bahwa sikap strategik organisasi
baikmemperbesar atau memperkecil dampak praktek SDM pada kinerja. Universal
approachmembantu peneliti mendokumentasikan manfaat SDM pada semua konteks, ceteris
paribus,sedangkan contingency perspective membantu mencari lebih mendalam dalam
fenomenayang diturunkan dari teori yang lebih situasional dan preskriptif untuk praktek
manajemen

The Universal Approach dalam MSDM


Berbagai penelitian empiris telah menyatakan bahwa praktek-praktekMSDM secara
langsungberpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kegiatan pemilihan dan pelatihan sering
kaliberkorelasi dengan produktivitas dan kinerja perusahaan. Tema pokok yang
mendasaripenelitian tersebut adalah bahwa perusahaan harus menciptakan high degree of
internalconsistency, atau kesesuaian antar kegiatan SDM. Mendukung pandangan sistem SDM
dankesesuaian internal (internal fit) ditemukan bahwa praktek-praktek difokuskan
padamendorong komitmen karyawan (misal desentralisasi pengambilan keputusan,
pelatihanyang komprehensif, pemberian penghargaan, dan partisipasi karyawan) berhubungan
fengan kinerja yang lebih baik. Di sisi lain, praktek SDM yang berfokus pada
pengendalian,efisien, fan pengurangan kehlian dan kerluasaan berhubungan dengan peningkatan
perputaran kerja dan kinerja buruk. Selain itu, investasi dalam kegiatan-kegatan seperti
pemberian intensif atau kompensasi, teknik pemilihan staf, dan partisipasi karyawan akan
menurunkan perputaran kerja, meningkatkan kinerja melalui penaruh pengembangan keahlian
dan motivasi karyawan. Selain itu, banyak studi yang berfokus pada peningkatan keahlian
karyawan melalui kegiatan SDM seperti pemilihan staf, pelatihan yangg komprehensif, dan
pengembangan usaha seperi job rotation dan cross-utilization akann cenderung mempromosikan
empowerment, participative problem solving, dan teamwork with job redesign, group-based
incentives, dan transisi dari pengupahan harian untuk karyawan produksi.

Contingency approach dalam MSDM


Melalui pendekatan kontinjensi (contingency approach), pengaruh praktek-praktek SDM
pada kinerja perusahaan dikondisikan oleh sikap strategi organisasi. Jika pendekatan perusahaan
pada persaingan tergantung pada kemampuan karyawan, kemudian praktek-praktek SDM akan
lebih memungkinkan memiliki dampak pada kinerja. Secara umum, para peneliti membuat
perbedaan antara “low road” strategis yang memfokuskan pada cost reduction dan “high road”
yang memfokuskan pada kualitas, macam atau jenis, dan pelayanan. Ada tiga strategi utama
dalam manufaktur yang berbeda satu sama lain, yaitu cost, quality, dan flexibilty. Setiap strategi,
berdasarkan pendapat ahi contingency theory mengatakan bahwa sesuatu berbeda mengenai
peran potensial dari SDM dalam memperbaiki kinerja perusahaan. Perspektif tersebut
menyatakan bahwa sistem SDM yang terbaik adalah tergantung pada strategi pemanufakturan
organisasi.
Melalui perspektif perilaku, karakteristik organisasi seperti strategi yang menghendaki
sikap yang unik dan perilaku peran jika kinerja menjadi efektif, dan kegiatan-kegiatan SDM
merupakan alat utama yang digunakan untuk memperoleh dan memperkuat perilaku karyawan
dalam perusahaan. Demikian pula pendapat dari teori pengendalian (control theory) yang
menyatakan bahwa kinerja efektif tergantung pada kesesuaian yang tepat praktek-praktek SDM
dengan konteks administratif yang disusun dengan strategi tertentu.
Snell dan youndt(1995) menemukan bahwa pengaruh dari input control, behavior control
dan output control pada sales growth dan return on assets (ROA) adalah ketergantungan pada
kemurnian hubungan sebab akibat dan strandar kinerja. Meskipun behavioral perspective dan
control theory cenderung memfokuskan perhatian pada pengelolaan perilaku karyawan yang ada
dalam usaha memaksimumkan kinerja, perusahaan juga memfokuskan pada kompetensi
manajemen melalui memperoleh, mengembangkan dan menggunakan karyawan dengan
pengetahuan , keahlian dan kemampuan tertentu.

Sumber: BMP EKMA4369 - Manajemen Operasi Jasa / Modul 9 hal 9.17-9.19

Anda mungkin juga menyukai