Anda di halaman 1dari 12

SESI 8

MATKUL SOAL JAWABAN

MANAJEMEN Jelaskan apa saja faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai opsi:
KEUANGAN mempengaruhi nilai opsi?
-Harga asset saat ini
-Harga exercise
-Tingkat bunga bebas risiko
-Jangka waktu akan jatuh tempo
-Volatility harga saham

1. Harga saham atau underlying asset-nya


Misalkan opsi call atas saham bank BNI
diterbitkan. Exercise price Rp.400 untuk satu
tahun yang akan datang. Apabila harga saham
Bank BNI makin tinggi, tentunya anda
berpendapat bahwa opsi tersebut makin
menarik. Kalau saat ini , misalnya harga saham
Bank BNI telah mencapai Rp 1000, sangat
besar kemungkinan pembeli opsi call tersebut
akan melaksanakan haknya (yaitu membeli
saham BNI dengan harga Rp 400). Dengan
makin menariknya opsi call tersebut, (calon)
pembeli opsi call tersebut akan bersedia
membayar dengan harga yang makin mahal.
Dengan demikian ada hubungan positif antara
nilai opsi call dengan nilai pasar asset.
2. Harga Exercise
Semakin tinggi harga eksekusi suatu opsi call,
semakin kecil kemungkinan opsi tersebut
menjadi makin tidak menarik. Karena itu ada
hubungan negatif antara harga eksekusi
dengan nilai opsi call.
3. Tingkat Bunga Kalau suatu opsi call telah in
the money (artinya harga saham saat ini lebih
tinggi dari harga exercise-nya), kemungkinan
pemodal akan melaksanakan haknya cukup
besar
4. Jangka waktu akan jatuh tempo
Semakin lama jangka waktu opsi semakin
besar kemungkinan suatu nilai asset diatas
harga eksekusinya. Dengan demikian
penundaan jangka waktu opsi
menguntungkan pemilik opsi. Ada hubungan
positif antara lama jangka waktu opsi dengan
nilai opsi, baik untuk opsi call maupun opsi
putt.
5. Volality harga saham atau harga asset
Semakin besar fluktuasi harga asset, semakin
tinggi kemungkinan harga asset lebih besar
dibandingkan dengan harga eksekusi
( semakin tinggi kemungkinan harga asset
turun di bawah harga eksekusi). Kalau harga
turun dibawah harga eksekusi, maka nilai opsi
call tersebut sama dengan nol. Secara ringkas ,
apabila faktor (1), (3), (4), dan (5) meningkat
maka niai opsi call akan meningkat, sedangkan
apabila faktor (2) meningkat nilai opsi call
akan menurun.

MANAJEMEN The Universal Approach dalam MSDM Ada dua pendekatan, yaitu universal
OPERASI JASA memiliki perbedaan dengan Contingency approach dan contingency approach yang
Aproach. Uraikan perbedaannya dan digunakanuntuk menjelaskan hubungan
kapan sebaiknya digunakan antara MSDM dengan kinerja perusahaan.
Universal atau bestpractice approach
menyatakan hubungan langsung antara
pendekatan SDM dan kinerja,sedang
contingency approach menyatakan bahwa
sikap strategik organisasi baikmemperbesar
atau memperkecil dampak praktek SDM
pada kinerja. Universal approachmembantu
peneliti mendokumentasikan manfaat SDM
pada semua konteks, ceteris
paribus,sedangkan contingency perspective
membantu mencari lebih mendalam dalam
fenomenayang diturunkan dari teori yang
lebih situasional dan preskriptif untuk praktek
manajemen.
The Universal Approach dalam MSDM
Berbagai penelitian empiris telah menyatakan
bahwa praktek-praktekMSDM secara
langsungberpengaruh terhadap kinerja
perusahaan. Kegiatan pemilihan dan
pelatihan sering kaliberkorelasi dengan
produktivitas dan kinerja perusahaan.
Tema pokok yang mendasaripenelitian
tersebut adalah bahwa perusahaan harus
menciptakan high degree of
internalconsistency, atau kesesuaian antar
kegiatan SDM. Mendukung pandangan sistem
SDM dankesesuaian internal (internal
fi t) ditemukan bahwa praktek-praktek
difokuskan padamendorong komitmen
karyawan (misal desentralisasi
pengambilan keputusan, pelatihanyang
komprehensif, pemberian penghargaan,
dan parti sipasi karyawan)
berhubungandengan kinerja yang lebih
baik. Di sisi lain, praktek SDM yang berfokus
pada pengendalian ,efisiensi dan
pengurangan keahlian dan keleluasaan
berhubungan dengan peningkatan perputaran
kerja dan kinerja yang buruk. Selain itu,
investasi dalam kegiatan-kegiatan seperti
pemberian insentif atau kompensasi, teknik
pemulihan staf, dan partisipasi karyawanakan
menurunkan perputaran kerja, meningkatkan
produktivitas dan meningkatkan kerja melalui
pengaruh pengembangan keahlian dan
motivasi karyawan.
Contingency Approach dalam MSDM
Melalui pendekatan kontinjensi (contigency
approach), pengaruh praktik-praktik SDM
pada kiberja perusahaan dikondisikan oleh
sikap strategik organisasi. Jika pendekatan
perusahaan pada persaingan tergantung pada
kemampuan karyawan, kemudian praktik SDM
akan lebih memungkinkan memiliki dampak
pada kinerja. Secara umum, para peneliti
membuat perbedaan antara “low road”
strategis yang memfokuskan pada cost
reduction dan “high road” yang memfokuskan
pada kualitas, macam, atau jenis dan
pelayanan. Ada tiga strategi utama dalam
manufaktur yang berbeda satu sama lain,
yaitu cost, quality, dan flexibility. Setiap
strategi, berdasarkan pendapat ahli
contigency theory menyatakan bahwa sesuatu
berbeda mengenai peran potensial dari SDM
dalam memperbaikikinerja perusahaan.
Prespektif tersebut menyatakan bahwa sistem
SDM yang terbaik adalah tergantung pada
strategi pemanufakturan organisasi.

MANAJEMEN Sebutkan dan jelaskan strategi Strategi fungsional adalah strategi yang
STRATEGIK fungsional yang anda ketahui! membantu perusahaan menentukan cara
menggunakan dan mengelola sumber daya
Cantumkan sumber referensi yang dan keterampilan dengan cara yang paling
anda gunakan! efisien di setiap area operasinya, untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam
pengertian ini, strategi memungkinkan untuk
memaksimalkan produktivitas dan efisiensi
sumber daya dan keterampilan yang dimiliki
perusahaan. Jumlah strategi fungsional akan
tergantung pada jumlah departemen atau
kegiatan yang didedikasikan. Akibatnya,
strategi fungsional harus sesuai dengan
pendekatan kompetitif dan dengan strategi
umum tindakan perusahaan. Strategi ini
dirancang dan direncanakan oleh kepala atau
administrator masing-masing departemen
perusahaan. Selain itu, kapasitas fungsional
perusahaan diharapkan menjadi keunggulan
kompetitifnya. Jenis utama dari strategi
fungsional adalah:
1. Strategi produksi
Pada kenyataannya, strategi produksi
menentukan serangkaian tindakan yang harus
diikuti untuk mencapai proses produksi
barang atau penyediaan layanan. Ini
memerlukan seperangkat keputusan tentang
tujuan, kebijakan dan program aksi yang harus
dikembangkan untuk melaksanakan proses
produksi.
Juga, semua tindakan ini harus mengarah
pada pencapaian keunggulan kompetitif yang
konsisten dengan bentuk tindakan bisnis yang
digeluti perusahaan. Menjadi proses formal,
yang memungkinkan Anda secara logis
mengikuti langkah-langkah yang diperlukan
untuk proses produksi. Hal ini memungkinkan
proses untuk dilakukan dapat diprediksi dan
tanpa membuat kesalahan.
2. Strategi pemasaran
Di sisi lain, strategi pemasaran adalah
serangkaian tindakan yang ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen. Hal ini
pada dasarnya didasarkan pada definisi
produk, bentuk komersialisasi, distribusinya,
dan layanan purna jual. Semua keputusan ini
akan difokuskan untuk mencapai kepuasan
maksimal dari kebutuhan konsumen.
Memang, strategi jenis produk yang akan
ditawarkan ke pasar harus ditentukan.
Penetapan harga produk. Definisi saluran
distribusi dan logistik yang akan dilaksanakan.
Terakhir, Anda harus menentukan strategi
komunikasi untuk menyampaikan pesan
kepada audiens sasaran.
3. Strategi sumber daya manusia
Selanjutnya, strategi sumber daya manusia
merupakan keseluruhan rangkaian tindakan
yang berupaya memaksimalkan potensi dan
kompetensi tenaga kerja dari personel yang
bekerja di perusahaan. Baik di tingkat pribadi
maupun kelompok. Tujuannya adalah untuk
membuat kinerjanya seefisien mungkin dan
untuk mencapai tujuan yang diusulkan.
Tentunya tindakan tersebut dimulai dari
proses rekrutmen, pelatihan dan motivasi staf.
Sehingga merekalah yang paling tepat untuk
mencapai keunggulan bersaing atas pesaing.
4. Strategi keuangan
Demikian pula, strategi ini harus secara
spesifik mendefinisikan bagaimana proses
pembiayaan perusahaan akan dicapai dan apa
yang akan menjadi sumber utama untuk
melakukannya.
Padahal, strategi keuangan sangat penting,
karena berdampak besar pada hasil umum
operasi perusahaan, karena menentukan
bagaimana memperoleh sumber daya untuk
operasinya. Tentu saja, proses kelangsungan
hidupnya di pasar tergantung pada ini.
5. Strategi penelitian dan pengembangan
Untuk bagiannya, strategi penelitian dan
pengembangan merupakan keseluruhan
rangkaian tindakan yang ditujukan untuk
menerapkan teknik dan prosedur baru untuk
meningkatkan rantai produksi dan proses
penyampaian nilai bagi pelanggan.
Di atas segalanya, mereka harus memasukkan
proses manajemen bisnis, proses teknologi,
cara-cara baru pelatihan dan memotivasi staf
untuk mencapai tujuan yang diusulkan.
Akhirnya, kita dapat menegaskan bahwa
strategi fungsional agar efektif harus
dikembangkan dan diterapkan secara
konsisten. Karena cara setiap departemen
perusahaan beroperasi memiliki dampak pada
yang lain. Jadi jika mereka tidak beroperasi
secara koheren dan terkoordinasi, tujuan yang
telah ditetapkan tidak akan tercapai.
Sumber : BMP EKMA4414/
https://pengertian.apa-itu.net/apa-yang-
dimaksud-dengan-strategi-fungsional.html

PENGEMBANGAN 1. Jelaskan pentingnya 1. Evaluasi (Evaluation) adalah suatu proses


SDM melakukan evaluasi yang sistematis untuk menentukan atau
Pengembangan SDM? pengambilan keputusan. Evaluasi sebagai
2. Jelaskan hambatan dalam proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria
evaluasi pengembangan atau tujuan yang telah ditetapkan yang
SDM? selanjutnya diikuti dengan pengambilan
keputusan atas obyek yang dievaluasi.
*sertakan sumber referensi
Evaluasi berkaitan dengan proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh
mana, dalam hal apa dan bagian mana dari
tujuan pengembangan SDM sudah tercapai.

Sims (2006) menyatakan mengapa program


pengembangan SDM khususnya pelatihan dan
pengembangan perlu dievaluasi. Beberapa
alasan pentingnya mengevaluasi program
pelatihan dan pengembangan adalah sebagai
berikut:

a. Mengetahui kekuatan dan kelemahan


program pelatihan dan pengembangan.
Termasuk menentukan apakah programnya
sesuai dengan tujuan pembelajaran, kualitas
lingkungan belajar, dan apakah penerapan
pelatihan yang telah dilaksanakan benar-
benar terjadi dalam pekerjaan.
b. Menilai apakah isi, organisasi dan
administrasi (jadwal, akomodasi dan materi)
program memberikan kontribusi dalam
pembelajaran dan konten dalam
pengembangan sumber daya manusia
digunakan dalam pekerjaan
c. Mengetahui apakah program pelatihan dan
pengembangan ini menguntungkan atau
merugikan bagi peserta pelatihan.
d. Mendapatkan data pemasaran dengan
bertanya pada partisipan apakah mereka akan
merekomendasikan program tersebut kepada
peserta lainnya, mengapa mereka ikut
program tersebut dan bagaimana tingkat
kepuasan mereka terhadap program tersebut.
e. Menentukan keuntungan finansial dan
biaya program.
f. Membandingkan biaya dan keuntungan,
contohnya investasi dalam bentuk
pelatihan/non pelatihan (seperti desain
pekerjaan atau proses seleksi karyawan yang
lebih baik).
g. Membandingkan biaya dan keuntungan
program pengembangan sumber daya
manusia (HRD) yang berbeda untuk memilih
program yang terbaik.

Jika suatu program akan dievaluasi, maka


evaluasi program tersebut harus dilakukan
berdasarkan prinsip bahwa sumber daya dan
aktivitas yang dilakukan dapat membuahkan
hasil , baik output maupun outcomes yang
telah ditentukan.

Alasan dan Tujuan Teknis Evaluasi


Pengembangan SDM
-Adanya pegawai baru : memberi orientasi
pekerjaan kepada pegawai baru
-Adanya peralatan kerja baru :
mempersiapkan pegawai untuk menggunakan
peralatan baru
-Adanya perubahan sistem
manajemen/administrasi birokrasi :
mempersiapkan pegawai agar mengetahui
perubahan sistem manajemen /administrasi
birokrasi
-Adanya standar kualitas kerja yang baru :
mempersiapkan pegawai agar mampu
mencapai standar kualitas kerja yang baru
-Adanya kebutuhan untuk menyegarkan
ingatan : menyegarkan ilmu dan keterampilan
yang dimiliki
-Adanya penurunan dalam hal kinerja pegawai
: meningkatkan kualitas kerja pegawai
-Adanya rotasi/relokasi pegawai : menyiapkan
pegawai menghadapi pekerjaan baru.

2. Hal yang paling sulit dipahami mengapa


evaluasi terhadap intervensi pengembangan
SDM tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Sims (2006) mengemukakan
beberapa faktor penghambat dalam evaluasi
pengembangan SDM sebagai berikut:

1. Penilaian terhadap inisiatif pengembangan


SDM memiliki makna berbeda pada setiap
orang. Tidak ada batasan yang konsisten
tentang penilaian pengembangan SDM di
antara para profesional.
2. Manajemen yang baik tak selalu
membutuhkan evaluasi. Sering kali
manajemen yang baik siap memberikan
kepercayaan bahwa setiap inisiatif
pengembangan SDM telah tersedia.
3. Tidak ada rasa kebutuhan untuk
pengembangan SDM. Hal ini mudah bagi para
profesional pengembangan SDM, bahwa
mereka membuang banyak waktu dan usaha
dalam merancang kegunaan belajar. Jadi, jelas
bahwa pembelajaran mendukung pekerjaan.
Mereka tidak merasa bahwa evaluasi perlu
dilaksanakan. Masalahnya adalah evaluasi
tidak disadari secara jelas/eksplisit.
4. Kebanyakan eksekutif pengembangan SDM,
senior dan staf lainnya tidak mengetahui
bagaimana melaksanakan evaluasi. Evaluasi
pengembangan SDM adalah suatu prosedur
yang kompleks.
5. Manajer senior pengembangan SDM tidak
tahu apa yang akan dievaluasi. Apakah
evaluasi berfokus pada jumlah orang yang
ingin mengikuti program pelatihan? Biaya per
peserta? Minat peserta? Atau perubahan
dalam pekerjaan?
6. Evaluasi yang tepat pada pelatihan dan
pengembangan SDM dalam organisasi
merupakan tugas yang sulit, membutuhkan
biaya besar dan resiko. Ada 2 (dua) hal yang
berperan mengapa para ahli pengembangan
SDM menolak evaluasi, yakni karena alasan
biaya dan pengambilan risiko.
7. Para ahli pengembangan SDM tidak
memiliki sumber daya, waktu, biaya, personil,
dan lain-lain karena kegagalan memasukkan
aspek evaluasi ke dalam anggaran.
8. Para ahli pengembangan SDM tidak ingin
mengetahui hasil dari suatu program
pelatihan karena merasa terancam dengan
tujuan evaluasi itu sendiri.
9. Evaluasi berfokus pada desain
pembelajaran, dimana desain pengembangan
dan penerapan pembelajaran tidak selalu
diikuti langkah-langkah logis sehingga hasil
dari evaluasi menjadi kurang meyakinkan.
10. Kurangnya standar untuk menilai
keberhasilan upaya belajar. Standar evaluasi
yang umumnya diterima tidak dikembangkan
pada bidang manajemen SDM khususnya
bidang pengembangan SDM.
11. Pembelajaran membawa perubahan,
dimana Tim desain pembelajaran mendorong
perusahaan untuk melakukan evaluasi.

Sumber : BMP EKMA4366 Pengembangan


SDM Modul 9 Hal. 9.3-9.8

PERILAKU 1. Berikan contoh pengaruh 1. Perilaku konsumen mengacu pada pemilihan,


KONSUMEN lingkungan sosial terhadap perolehan dan konsumsi barang dan jasa untuk
keputusan konsumen! (25) memenuhi kebutuhan mereka. Ada berbagai
2. Berikan contoh penggunaan proses yang terlibat dalam perilaku konsumen.
karakteristik situasi konsumen Awalnya, konsumen mencoba menemukan produk
dalam strategi pemasaran apa yang ingin mereka konsumsi, kemudian
(pilih satu dari 5 karakteristik pemilihan produk hanya pada yang menjanjikan
situasi konsumen)! (25) utilitas lebih besar. Setelah memilih produk,
3. Berikan contoh bagaimana konsumen membuat perkiraan dana yang tersedia
perubahan teknologi untuk membelinya. Akhirnya, konsumen melihat
berpengaruh terhadap harga komoditas saat ini dan membuat keputusan
keputusan konsumen! (20) tentang produk mana yang akan dikonsumsi.
4. Buatlah prediksi perubahan Contoh perilaku pembeli sangat dipengaruhi oleh
teknologi dimasa datang yang anggota keluarga. Jadi vendor berusaha mencari
akan membuat perubahan peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak.
terhadap perilaku konsumen! Jika keputusan untuk membeli produk tertentu
dipengaruhi oleh istri maka penjual akan mencoba
(30)
untuk menargetkan wanita dalam iklan mereka. Di
sini kita harus mencatat bahwa pembelian peran
berubah dengan mengubah gaya hidup konsumen.
2. Situasi merupakan pengaruh yang muncul dari
faktor-faktor yang terkait dengan waktu dan
tempat yang tidak tergantung kepada konsumen
dan karakteristik objek. Terdapat lima karakteristik
situasi konsumen yaitu lingkungan fisik,
lingkungan sosial, waktu, tujuan, dan suasana hati.
Salah satu contoh yang dapat saya buat adalah
dari karakteristik tujuan. Strategi pemasaran dari
penggunaan karakteristik situasi konsumen yaitu
tujuan misalnya adalah perusahaan e-commerce.
Dimana seperti yang kita tahu dunia sudah
semakin berkembang begitupun dalam hal
transaksi. Sekarang sudah jaman digital dan
dilakukan secara online. Oleh sebab itu,
perusahaan e-commerce ataupun perusahaan lain
dibidang yang sama menciptakan terobosan
belanja online untuk memenuhi tujuan konsumen
dalam bertransaksi secara online. Hal ini akan
memudahkan konsumen supaya tidak harus pergi
keluar untuk mendapat yang dibutuhkan, tetapi
hanya duduk, memesan, dan menunggu produk
untuk diantar. Itulah strategi pemasaran dengan
karakteristik tujuan, dimana untuk memenuhi
keinginan konsumen dengan efektif dan efisien
serta mengikuti era.
3. Membandingkan kualitas produk dari review di
internet. Sebagian besar konsumen Indonesia
akan lebih dulu mencari tahu kualitas dari produk
yang dibutuhkan dari review yang ada di internet.
Biasanya mereka akan memanfaatkan halaman
pencarian Google, media sosial, atau kolom
testimonial yang terdapat pada toko online. Oleh
karena itu, untuk bisa lebih unggul dibandingkan
dengan kompetitor, pastikan selalu memberikan
kualitas produk dan layanan yang terbaik kepada
pelanggan. Hal ini penting untuk diperhatikan
sebab seluruh informasi bisa dengan mudah
didapatkan oleh pelanggan dari seluruh penjuru
dunia. Dengan demikian, kepuasan pelanggan
secara keseluruhan adalah tujuan utama yang
wajib dicapai oleh seluruh brand, terlepas dari
apapun bidang industri yang digeluti.
4. Menurut pendapat saya hal apapun nantinya
akan menggunakan sistem online. Berbagai data
yang bakal bisa jadi indikator penting mengenai
masyarakat yang sedang berubah terkait dengan
internet. Saat ini, internet telah menjadi bagian
integral dari sejumlah besar kehidupan sehari-hari
masyarakat. Jadi kemungkinan semua hal akan
dilakukan secara online. Sampai saat ini sudah
banyak sekali baik dari institusi, ataupun
perusahaan yang menerapkan teknologi digital
dalam produknya. Kedepannya mungkin akan
lebih banyak lagi berkembang sehingga perilaku
konsumen akan dituntut untuk lebih melek
teknologi serta kreatif dalam berbagai hal.
PERILAKU Ceritakan pengalaman yang pernah Saya bekerja di suatu sekolah swasta. Tapi
ORGANISASI Anda rasakan dalam menyikapi kebetulan teman kerja saya semua beragama
keragaman budaya di masyarakat/ sama dengan saya. Tapi anak didik kami ada
tempat kerja.  Keuntungan/kerugian beberapa yang beragama lain. Menurut saya
apa yang pernah anda rasakan, dan pribadi cara menyikapi keberagaman budaya di
bagaimana anda menyikapinya? masyarakat ataupun di tempat kerja adalah
Jelaskan! dengan menerapkan toleransi. Toleransi adalah
cara menghargai dan menerima perbedaan atas
*Sertakan sumber referensi atau berbagai perilaku, budaya, agama, dan ras yang
tinjauan teoritis yang jelas ada.
Toleransi adalah keniscayaan bagi bangsa
majemuk dengan berbagai latar belakang suku,
agama dan ras seperti Negara kita yaitu Indonesia.
Ke untuntungan yang di dapatkan :
- Menumbuhkan rasa toleransi dan saling
menghargai, walau adanya perbedaan
agama dan suku namun saya belajar
menghargai sesama. Tidak menjatuhkan
dan mengejek.

- Membuat saya lebih open minded, tidak


berpikir secara konservatif namun
semakin berhadapan dengan
keberagaman budaya masyarakat semakin
banyak belajar.

- dapat menambah wawasan dan cakupan


dalam bersosialisasi,sehingga akan
menambah kemampuan atau talent baru
Kerugian :
- pendapat saya tidak ada kerugian dalam
hal ini hanya saja saya belum memahami
Bahasa yang belum terbiasa saya dengar
yang berakibat miss communication
Sumber : https://indomaritim.id/bagaimana-cara-menyikapi-keberagaman-ras-dan-suku-yang-ada-di-
sekitarmu/

Anda mungkin juga menyukai