1. https://eprints.uny.ac.id/7868/3/bab%202%20-%2007104244083.pdf
Metode yang dipakai dalam pelatihan di perusahaan makanan cepat saji KFC adalah metode on
the job training dan bersifat Rotasi Jabatan / job rotation. Karena pada pelatihan ini masih dalam
lingkup perusahaan makanan siap saji KFC dan dalam sistem job rotation dengan melakukan
pelatihan dengan penempatan semua posisi di dalam gerai KFC selama satu bulan yang
diharapkan karyawan dengan hasil akhir latihan bisa multitasking. Dengan mereka mampu
multitasking meciptakan efisiensi di setiap gerai dan meminimalisir pengeluaran beban usaha
juga memperoleh laba yang diinginkan.
Teori
Metode ‘on the job’ merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam pelatihan dan
pengembangan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang
‘pelatih’ yang berpengalaman (karyawan lain). Meliputi semua upaya bagi karyawan untuk
mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya di tempat kerja yang sesungguhnya
2.
https://media.neliti.com/media/publications/86385-ID-pengaruh-on-the-job-training-dan-off-
the.pdf
Menurut Hasibuan (2002:102) rotasi jabatan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas.
2. Menciptakan keseimbangan antara tenaga dengan komposisi jabatan.
3. Memperluas atau menambah pengetahuan karyawan.
4. Menghilangkan rasa jenuh atau bosan karyawan terhadap pekerjaan.
5. Memberikan perangsang agar karyawan mau meningkatkan karir yang lebih tinggi.
6. Untuk pelaksanaan hukuman atau sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan
karyawan.
7. Alat pendorong atau spirit kerja meningkat melalui persaingan-persaingan terbuka.
8. Untuk memberikan pengakuan-pengakuan atas prestasinya.
9. Untu tindakan pengamanan yang lebih baik.
10. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan.
11. Untuk mengatasi perselisihan antar sesame karyawan
Bagi pemilik perusahaan makanan siap saji KFC manfaat metode tersebut untuk mengurangi
beban pengeluaran usaha karyawan dengan mengurangi dan menghilangkan karyawan yang
dinilai tidak memenuhi SOP dalam kemampuan multitasking. Dengan demikian meningkatkan
margin usaha perseroan sebelum pajak.