Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATAKULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER 2023.1

NAMA : WINDYA AYUNINGTIAS


NIM : 049413596
MATKUL : AUDIT SDM

1. Dari paparan diatas, guna melakukan suatu proses audit, para auditor diharapkan dapat
membuat tahapan dan aktivitas audit. Untuk itu Saudara diminta menguraikan tahapan-tahapan
audit beserta aktivitasnya dengan disertai contoh. :
JAWABANNYA :
1. TAHAPAN DAN AKTIVITAS AUDIT
Audit adalah kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan melalui interaksi
( pemeriksaan, pengukuran dan penilaian serta penarikan kesimpulan ) secara sistematis,objektif
dan terdokumentasi yang berorientasi pada asas nilai manfaat ( susilo,2002 )
Didalam audit ada beberapa tahapan aktivitas diantaranya :
1. Tahap Pra Audit atau tahap perencanaan Audit yaitu tahap dimana dalam perencanaan
audit perusahaan menentukan :
 Tujuan audit yang harus dirumuskan secara spesifik , karena proses audit itu memakan
biaya yang besar baik SDM ( Auditor yang dibutuhkan ), biaya material, energi maupun
waktu.
 Menentukan ruang lingkup audit : Auditor harus menyusun skala prioritas dengan
membatasi ruang lingkup audit sesuai dengan tujuan yang di tetapkan, agar tujuan audit
tercapai
 Menyusun tim dan jadwal audit : Pelaksanaan audit dilakukan oleh tim audit dengan
seminimal mungkin tanpa mengganggu pekerjaan pihak yang diaudit, maka jadwal audit
harus disusun untuk dapat di sepakati pihak auditor, auditee dan pihak manajemen agar audit
terlaksana dengan lancar.
 Menentukan metode dan pendekatan audit yang akan digunakan : pendekatan atau
metode audit yang dipilih hendaknya juga memperhatikan dukungan sumber daya yang ada .
misalkan observasi atau indepth interview akan menghabiskan waktu yang lama sehingga
kurang sesuai untuk jangka waktu audit yang sangat singkat. Dalam kondisi ini mungkin
survei dengan menggunakan kuesioner lebih tepat.
 Mengumpulkan informasi awal : aktivitas ini sering di sebut prelimenary audit atau audit
pendahuluan antara lain dengan melakukan physical tour, mempelajari proses
bisnis,observasi dan sebagainya. Audit pendahuluan ini menjadi sangat penting terutama
apabila audit dilakukan oleh pihak luar ( external auditor ) . untuk memudahkan pelaksanaan
audit maka auditor harus memahami karakteristik perusahaan,proses bisnis
perusahaan,peraturan,kebijakan dan prosedur internal perusahaan. Dari tahap audit
pendahuluan mungkin saja akan menghasilkan : perumusan tujuan audit yang spesifik dan
terperinci, daftar kegiatan yang akan menjadi sasaran dalam tahap audit selanjutnya, temuan
sementara terkait objek audit, bukti yang diperoleh pada audit selanjutnya.
2. Tahapan Audit atau tahapan pelaksanaan audit
Tahap ini merupakan tahap yang sangat krusial dan sering kali menjadi fokus dalam
keseluruhan aktivitas audit, dalam tahap ini auditor mungkin melakukan aktivitas sebagai
berikut :
 Analisa dokumen : auditor mempelajari dokumen yang relevan terkait pihak yang di audit
dan tujuan audit, dokumen yang di analisis berasal dari dalam organisasi, luar organisasi
dan juga laporan audit sebelumnya.
 Membandingkan suatu aktivitas yang dilakukan dengan sistem dan prosedur yang berlaku.
Dalam pelaksanaan audit mengacu pada Undang-undang atau peraturan yang berlaku,
kebijakan perusahaan, norma dan kriteria khusus yang dikembangkan sesuai tujuan audit.
 Mewawancarai auditee, wawancara dilakukan untuk menanyakan hal yang tidak jelas,
melakukan klarifikasi, meminta penjelasan dan sebagainya
 Mencari bukti , bukti adalah fakta dan indormasi yang dapat di gunakan sebagai dasar
pembuatan kesimpulan audit, misalnya: setelah terjadi kecelakaan kerja maka auditor
akan mencari bukti yang dapat menjelaskan apa penyebab terjadinya kecelakaan kerja dan
siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Bukti yang diperoleh dalam audit
harus memenuhi kriteria : relevan ( berhubungan dengan aktivitas yang sedang di audit ),
material ( cukup berarti dalam mempengaruhi kesimpulan yang dibuat, valid ( diperoleh
dari sumber yang dapat dipercaya), cukup ( memadai sebagai dasar pembuatan
kesimpulan).
Tahap pelaksanaan audit ini dilakukan untuk mencari dan mengembangkan temuan sesuai
ruang lingkup dan tujuan audit. Proses ini dihasilkan melalui pengumpulan, analisis dan
informasi yang berkaitan dengan program atau aktivitas yang di audit yang akan menjadi
perhatian dan manfaat bagi pengguna laporan dalam pengembangan temuan ini perlu
diperhatikan beberapa pertimbangan sebagai berikut ;
 Analisa dilakukan secara kontekstual yaitu pada waktu don kondisi aktivitas yang
di audit terjadi.
 Kompleksitas dan besar sumber daya yang terkait program atau aktivitas yang di
audit
 Analisa dan pengembangan temuan dilakukan indenpenden,objektif,teliti dan
cermat sesuai dengan bukti yang ada.
 Beberapa temuan yang mungkin tidak menjadi ruang lingkup audit namun cukup
penting dapat menjadi catatan untuk pelaksanaan audit selanjutnya
3. Tahap Post audit
Tahap ini merupakan tahap setelah aktivitas audit dilakukan dalam tahap ini mencakup
aktivitas :
 Menyusun laporan audit : laporan audit di susun dalam format yang telah ditentukan
sebelumnya. Format laporan ini bisa disajikan secara kronologis sesuai dengan
informasi yang diperoleh selama tahapan audit, laporan audit berisi kesimpulan audit
tentang elemen-elemen atas tujuan audit dan rekomendasi yang diberikan untuk
memperbaiki berbagai kekurangan yang terjadi serta tindak lanjut dalam
mengaplikasikan rekomendasi tersebut.
 Diskusi : laporan audit dapat menjadi bahan diskusi untuk menyusun rencana tindak
lanjut atau rekomendasi atas temuan audit.
 Rencana tindak lanjut : merupakan komitmen manajemen untuk meningkatkan atau
memperbaiki kelemahan yang menjadi temuan audit, dalam rencana tindak lanjut ini
auditor tidak memiliki kewenangan untuk memaksa atau menuntut manajemen untuk
melakukan rekomendasi yang diberikan , auditor hanya memberikan penjelasan yang
cukup mengenai kosnsekuensi dari rekomendasinya berupa manfaat atau keuntungan
yang akan diperoleh perusahaan bila rekomendasi tersebut dilakukan.
Sumber : EKMA 4476 MODUL 1 HAL 1.14-1.18

2. Menurut Saudara, keputusan di bidang SDM yang tidak tepat, sehingga berdampak negatif
terhadap organisasi dapat di minimalisir atau dapat dihindarkan dengan cara melakukan audit
SDM. Berikan tanggapan Saudara secara konseptual, dengan disertai contoh serta sumber
referensinya.
JAWABAN : Ya, audit SDM dapat menghindarkan perusahaan/organisasi dari dampak negatif
keputusan di bidang SDM yang tidak tepat karena audit memberikan suatu perspektif yang
komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang. Sumber daya dan kebijakan manajemen
mengenai pengelolaan SDM menemukan peluang dan strategi untukmengarahkan ulang peluang
dan strategi tersebut. Audit juga menciptakan citra departemen SDM yang profesional antara
manajer dan spesialis SDM, membantu menjernihkan peran departemen, dan menghasilkan
keseragaman yang lebih besar.Intinya, audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan
kepatuhan terhadapberbagai peraturan perundang-undangan dan rencana-rencana strategis
perusahaan.Dengan mengungkapkan kesalahan-kesalahan ini, dapat dicari dan dilakukan
tindakan korektif. Di samping itu, audit dapat memberi pandangan bahwa departemen SDM
responsif terhadap kebutuhan para manajer.Selain itu, audit SDM juga memiliki beberapa
manfaat terhadap perusahaan,yaitu:
1. Mengidentifikasikan permasalahan kritis terkait dengan pengelolaan SDM
2. Melakukan perbaikan dalam pengelolaan SDM
3. Meningkatkan citra profesional departemen SDM.
4. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di antara karyawan
departemen SDM.
5. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM
6. Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.
7. Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis.
8. Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku.
9. Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.
10. Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan di dalam
departemen SDM.
11. Memberikan evaluasi yang cermat atas sistem informasi departemen SDM.
12. Menciptakan penerimaan yang lebih tinggi akan perubahan yang dibutuhkan
departemen/unit kerja SDM

Contoh kasus audit MSDM : Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang operator telepon
selular memberikan beberapa tunjangan bagi karyawannya. Salah satu tunjangan tersebut adalah
tunjangan transportasi yang diberikan setiap bulannya. Tunjangan transportasi tersebut diberikan
dalam bentuk uang yang menjadi salah satu komponen dalam take home pay karywan. Untuk
karyawan dengan level manajer keatas, tunjangan transportasi diberikan dalam bentuk kendaraan
melalui progran car ownership program( COP ) artinya setelah bekerja beberapa tahun mobil
tersebut menjadi milik karyawan. Dua tahun setelah aturan mengenao pemberian tunjangan
transportasi tersebut ditetapkan dan di implementasikan, manajemen bermaksud mengadakan
audit atas pelaksanaanya. Hasil audit menunjukan bahwa manajer yang sudah mendapat
kendaraan dinas ternyata masih banyak yang mendapat tunjangan transportsi dalam bentuk uang.
Dengan demikian mereka menerima manfaat ganda, padahal dalam aturan disebutkan bahwa
manajer yang sudah mendapat kendaraan dinas tidak lagi mendapatkan uang transportasi.
Tunjangan transportasi dalam bentuk uang hanya diberikan bagi manajer yang belum mendapat
kendaraan dinas.
Sumber : EKMA 4476 modul 1 hal 1.27-1.33
 
3. Bagaimana seorang auditor menjaga hubungannya dengan pihak stakeholder atau auditi,
selama pelaksanaan audit?

Berikan pernyataan Saudara disertai dengan contoh dan sumber referensinya.


Jawaban :

Dalam melaksanakan audit auditor harus menjaga hubungannya dengan pihak stakeholder yang
diaudit dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

Auditor bersifat tegas dan independen dalam rangka untuk menghasilkan hasil audit yang tepat
melakukan wawancara kepada stakeholder yang di audit untuk menanyakan hal yang tidak jelas
serta mendapatkan klarifikasi dari pihak yang diaudit. Auditor dapat memberikan
saran/rekomendasi yang dapat dilakukan oleh stakeholder yang diaudit. Selain itu auditor juga
harus memberi penjelasan mengenai konsekuensi dari rekomendasi tsb. Keuntungan dan
kelebihan yang diperoleh perusahaan apabila melakukan / tidak melakukan rekomendasi tsb.  

Contoh:   Pak syarif bekerja sebagai auditor di kantor audit independen. Suatu hari ia
mendapatkan tugas untuk melakukan audit SDM di RS “X”. Saat itu ditemukan adanya kasus
yaitu proses seleksi/rekrutmen di RS “X” yang tidak sesuai dengan kriteria. Saat itu RS “X”
hendak merekrut staff IT untuk divisi web development dengan kualifikasi min lulusan S1
jurusan Teknik Informatika, menguasai pemrogramman web dan mampu membangun
progressive web apps serta integrase API. Namun karena kandidat yang mendaftar hanya 5 orang
dan dari 5 orang tersebut hanya 1 orang (anggap saja kandidat X) yang memenuhi persyaratan
serta memiliki keahlian di bidang terkait. akan tetapi kandidat tsb merupakan lulusan SMK yang
dulunya pernah menjadi pegawai magang.   Karena user perusahaan RS “X” sudah cocok dengan
kinerja kandidat A sehingga perusahaan RS “X” menetapkan kandidat A untuk mengisi
lowongan tersebut. Pak syarif sebagai auditor SDM menyayangkan hal ini sebab proses
rekrutmen yang ditetapkan dengan minimal pendidikan S1 teknik informatika serta proses
rekrutmen tsb menelan biaya, biaya waktu dalam perekrutan. Sehingga Pak Syarif sebagai
auditor yang ingin menjaga jaringan kerja (networking) dengan stakeholder yang diaudit
memberikan saran. Apabila ada pegawai magang yang sekiranya memiliki keahlian dan potensi
yang berguna bagi perusahaan maka perusahaan dapat memberikan penawaran kerja sesuai
dengan level mereka.
Sumber : EKMA 4476

Anda mungkin juga menyukai