Anda di halaman 1dari 6

MODEL TEORI ANTRIAN

Model Teori Antrian


Pendahuluan
Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian atau
baris baris penungguan.
Contoh contoh kasus antrian :
1. Para pembelanja yang berdiri didepan kounter di supermarket.
2. Mobil-mobil yang menunggu di lampu merah.
3. Pasien yang menunggu diklinik rawat jalan.
4. Pesawat yang menunggu lepas landas dibandara udara.
5. Mesin-mesin rusak yang menunggu untuk diperbaiki oleh petugas perbaikan mesin.
6. Surat yang menunggu diketik oleh seorang sekretaris.
7. Program yang menunggu untuk diproses oleh komputer digital.
Fenomena menunggu adalah hasil langsung dari keacakan dalam operasi sarana
pelayanan secara umum, kedatangan pelangan dan waktu pelayanan tidak diketahui
sebelumnya karena jika bisa diketahui, pengoperasian sarana tersebut dapat
dijadwalkan sedemikian rupa sehingga akan sepenuhnya menghilangkan keharusan
untuk menunggu.
Tujuan mempelajari pengoeprasian sebuah sarana pelayanan dalam kondisi acak
adalah untuk memperoleh beberapa karakteristik yang mengukur kinerja sistem yang
sedang dipelajari.Dalam model antrian, interaksi antara pelanggan dan pelayan adalah
berkaitan dengan periode waktu yang diperoleh pelanggan untuk menyelesaikan sebuah
pelayanan, dalam antrian kedatangan pelanggan umumnya disebut sebagai distribusi
kedatangan (arrival distribution) dan distribusi waktu pelayanan (service time
distribution)
Faktor faktor penting dalam pengembangan model antrian :
Cara memilih pelanggan dari antrian untuk memulai pelayanan
FCFS ( first come first served)
LCFS ( last come first served)
SIRO ( served in random order)
Berkaitan dengan rancangan sarana dan pelaksanaan pelayanan
Parralel served
Serial served
Random served
Berkaitan dengan rancangan sarana tersebut dan pelaksanaan pelayanan.
Berkaitan dengan ukuran antrian yang diijinkan.
Berkaitan dengan sifat sumber yang meminta pelayanan.
Unsur unsur dasar model antrian bergantung pada faktor :
1. Distribusi kedatangan( kedatangan tunggal atau kelompok )
2. Distribusi waktu pelayanan ( pelayanan tunggal atau kelompok )
3. Rancangan sarana pelayanan (stasiun serial, paralel atau jaringan )
4. Peraturan pelayanan(FCFS, LCFS, SIRO) dan prioritas utama.
5. Ukuran antrian( terhingga atau tidak hingga )
6. Sumber pemanggilan(terhingga atau tidak terhingga)
7. Perilaku manusia( perpindahan, penolakan atau pembatalan).
Peran Distribusi Poisson dan Eksponensial
Situasi antrian dimana kedatangan dan keberangkatan (kejadian) yang timbul selama
interval waktu dikendalikan dengan kondisi berikut :

Kondisi 1 : Probabilitas dari sebuah kejadian( kedatangan atau keberangkatan)yang


timbul antara t dan t +s bergantung hanya pada panjang s, yang berarti bahwa
probabilitas tidak bergantung pada t atau jumlah kejadian yang timbul selama periode
waktu (0,t).
Kondisi 2 : Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat kecil h
adalah positif tapi kurang dari satu.
Kondisi 3: Paling banyak satu kejadian dapat timbul selama interval waktu yang sangat
kecil h.
Ketiga kondisi diatas menjabarkan sebuah proses dimana julah kejadian selama satu
interval waktu yang diberikan adalah Poisson, dan karena itu interval waktu antara
beberapa kejadian yang berturut turut adalah eksponensial. Dengan kasus demikian,
kita katakan bahwa kondisi kondisi tersebut mewakili proses Poisson.
Dalam mengelompokkan model-model antrian yang berbeda-beda, akan digunakan
suatu notasi yang disebut Kendalls Notation. Notasi ini sering dipergunakan karena
beberapa alasan. Pertama, karena notasi tersebut merupakan alat yang efisien untuk
mengidentifikasi tidak hanya model-model antrian, tetapi juga asumsi-asumsi yang
harus dipenuhi. Kedua, hampir semua buku yang membahas teori antrian menggunakan
notasi ini.
Gambar berikut ini akan memperjelas penggunaan notasi tersebut, dan contoh model
yang disajikan adalah model M/M/I/I/I.
Populasi(I) Antrian (M) FCFS Fasilitas Pelayanan (M/I)
Kepanjangan
Antrian Tak
Terbatas (I)
Bentuk Model Umum :
Tingkat Tingkat Jumlah Besarnya Kedatangan
Kepanjangan Pelayanan Fasilitas Pelayanan Populasi antrian
Notasi yang sering dipakai adalah :
Singkatan Penjelasan
M Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Poisson
D Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Deterministik (diketahui konstan)
K Distribusi Erlang waktu antar kedatangan atau pelayanan
S Jumlah fasilitas pelayanan
I Sumber populasi atau kepanjangan antrian tak-terbatas (infinite)
F Sumber populasi atau kepanjangan antrian terbatas (finite)
Tanda pertama notasi selalu menunjukkan distribusi tingkat kedatangan. Dalam hal ini,
M menunjukkan tingkat kedatangan mengikuti distribusi probabilitas Poisson. Tanda
kedua menunjukkan distribusi tingkat pelayanan. Tanda ketiga menunjukkan jumlah
fasilitas pelayanan dalam sistem. Tanda keempat dan kelima ditambahkan untuk
menunjukkan apakah sumber populasi dan kepanjangan antrian adalah tak-terbatas (I)
atau terbatas (F).
Lebih jelasnya model-model antrian yang ada adalah sebagai berikut :
1. Single Channel dengan kedatangan Poisson dan waktu pelayanan Eksponensial
Antrian dengan saluran tunggal merupakan model antrian yang paling sederhana dan
banyak dijumpai. Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah :
- kedatangan digambarkan berdistribusi poisson

- kedatangan berasal dari populasi tak terbatas


- pelayanan didasarkan pada first come first served
- tak ada kasus balking atau renege
- laju kedatangan rata-rata konstan sepanjang waktu
- waktu pelayanan dideskripsikan berdistribusi eksponensial negatif
- rata-rata waktu pelayanan konstan
- rata-rata laju pelayanan lebih besar dari rata-rata laju kedatangan.
Berdasar pada delapan asumsi ini, maka sejumlah persamaan yang menggambarkan
kondisi antrian dengan single channel yang sudah steady-state dapat dikembangkan.
Berikut ini notasi yang akan dipakai dalam persamaan :
= rata-rata jumlah kedatangan per periode atau rata-rata tingkat/laju kedatangan
= rata-rata jumlah customer yang dilayani per periode atau rata-rata tingkat/laju
pelayanan
Dengan menggunakan notasi tersebut, maka karakteristik operasi dari antrian single
channel adalah sebagai berikut :
Probabilitas bahwa sistem antrian idle = probabilitas bahwa tidak ada individu di dalam
sistem antrian = P0 = (1-/)
Probabilitas bahwa terdapat n individu dalam sistem antrian = Pn = (/)nP0
Jumlah individu rata-rata dalam sistem antrian = L = /( - )
Jumlah individu rata-rata dalam antrian = Lq = 2/( - ) = L - /
Waktu tunggu rata-rata dalam sistem antrian = W = 1/( - ) = L/
Waktu tunggu rata-rata dalam antrian = Wq = /( - ) = Lq/ = W 1/
Probabilitas bahwa suatu kedatangan harus menunggu untuk dilayani = faktor utilisasi
sistem antrian = Pw = = /
2. Model antrian Multiple channel dengan distribusi kedatangan Poisson dan waktu
pelayananan eksponensial
Model antrian ini digambarkan dengan adanya antrian tunggal dan kemudian dilayani
satu stage, dimana ada s (lebih dari satu server) yang bekerja secara pararel.
Dengan menggunakan notasi yang sama bisa diperoleh persamaan berikut
Probabilitas bahwa sistem antrian idle = probabilitas bahwa tidak ada individu di dalam
sistem antrian = P0
untuk s >2
Probabilitas bahwa terdapat n individu dalam sisem antrian = Pn =
untuk n s
atau
untuk n > s
Jumlah individu rata-rata dalam antrian = Lq =
Jumlah individu rata-rata dalam sistem antrian = L = Lq + /
Waktu tunggu rata-rata dalam antrian = Wq = Lq/
Waktu tunggu rata-rata dalam sistem antrian = W = Wq + 1/ = L/
Faktor utilisasi sistem antrian = = /(s)
Probabilitas bahwa suatu kedatangan harus menunggu untuk dilayani = Pw
3. Model antrian Multiple channel-multiple stage
Model antrian Multiple channel-multiple stage dapat dipandang sebagai proses produksi
flow shops atau job shops. Proses produksi flow shop adalah proses poduksi dimana

semua pekerjaan melalui urutan proses pengerjaan yang sama, sedangkan pada job
shop, masing-masing pekerjaan mempunyai urutan pengerjaan yang berbeda-beda,
tergantung dari jenis pekerjaan tersebut.
Kondisi job shop yang ekstrim dinamakan randomly-routed job shop, dimana tidak ada
pola yang umum bagi urutan pengerjaan dari mesin ke mesin untuk masing-masing
pekerjaan.
Flow shops dan job shops dapat divisualisasikan sebagai antrian dimana terdapat
pengaturan terhadap multiple server (multiple stage) dengan konsumen mendatangi
lebih dari satu server sebelum meninggalkan sistem. Hasil-hasil teori yang ada
ditekankan pada identifikasi kondisi khusus pada mesin individu yang independent dan
antrian pada tiap mesin dianalisa secara terpisah. Secara umum kondisi ini
membutuhkan asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Input proses berdistribusi Poisson
b. Routing dari pekerjaan independen terhadap status sistem
c. Waktu proses berdistribusi eksponensial (beberapa generalisasi masih dimungkinkan)
d. Order pengurutan pekerjaan pada sebuah mesin, independen terhadap:
waktu proses
routing pekerjaan
pengetahuan tentang kedatangan pekerjaan mendatang pada sebuah mesin
Notasi dengan empat-parameter digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan
penjadwalan individual, yang dituliskan menjadi A/B/C/D, dimana :
A Menggambarkan kedatangan pekerjaan. Untuk permasalahan dinamis, A
mengidentifikasi distribusi probabilitas dari waktu antar kedatangan pekerjaan. Untuk
permasalahan statis, menggambarkan jumlah pekerjaan, yang datang secara simultan.
Jika dinotasikan dengan n maka berarti mengindikasikan sejumlah perkerjaan yang
terbatas.
B Menggambarkan jumlah mesin yang ada. Jika dinotasikan dengan m berarti
menandakan sejumlah mesin tertentu yang terbatas.
C Menggambarkan pola aliran pekerjaan. Simbol utama yang digunakan adalah :
F untuk kasus flow shop
R untuk kasus randomly-routed job shop
G untuk kasus pola aliran yang umum secara total
D Menggambarkan kriteria evaluasi penjadwalan
Contoh :
n/2/F/Fmax : urutan sejumlah pekerjaan pada 2 mesin untuk proses produksi flow shop
yang bertujuan untuk meminimalkan maksimum flow time.
n/m/G/Fmax : penjadwalan n pekerjaan pada m mesin sehingga pekerjaan terakhir
dapat diselesaikan secepat mungkin
Atas dasar sifat proses pelayanannya, struktur antrian dapat diklasifikasikan menurut
susunan saluran (channel) dan phase, yang akan membentuk suatu struktur antrian
yang berbeda-beda. Istilah saluran atau channel menunjukkan jumlah jalur untuk
memasuki sistem, atau dengan kata lain menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan.
Sedangkan istilah phase berarti jumlah stasiun pelayanan dimana customer harus
melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap.
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi, yakni :
Single channel single phase, berarti hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem dan
hanya ada satu stasiun pelayanan. Contoh untuk model struktur ini adalah pelayanan
pada pembelian tiket KA, supermarket, tukang cukur, dan sebagainya.
Sistem Antrian

Sumber populasi Keluar


Keterangan : M = antrian
S = stasiun pelayanan
Gambar 3.3. Sistem Antrian Single channel-Single phase
Single channel multiphase, yang berarti hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem,
tetapi ada lebih dari satu stasiun pelayanan yang berurutan. Contoh model antrian ini
adalah pada lini produksi massa, pencucian mobil, bengkel motor, dan sebagainya.
Sistem Antrian
Sumber populasi keluar
Phase 1 Phase 2
Gambar 3.4. Sistem Antrian Single channel multiphase
Multichannel single phase, yang berarti ada lebih dari satu jalur untuk memasuki
sistem, namun hanya ada satu stasiun pelayanan. Contoh model ini terdapat pada
sistem pembayaran di supermarket, pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu
loket, pelayanan potong rambut oleh beberapa tukang potong, dan sebagainya.
Sistem Antrian
Sumber populasi Keluar
Gambar 3.5. Sistem Antrian Multichannel single phase
Multichannel multiphase, yang berarti ada lebih dari satu jalur untuk memasuki sistem
dan ada lebih dari satu stasiun pelayanan. Contoh model struktur antrian ini terdapat
pada pelayanan pasien di rumah sakit, produksi massa dengan lebih dari satu lini
produksi, dan lain-lain.
Sistem Antrian

Sumber populasi Keluar


Phase 1 Phase 2
Gambar Sistem Antrian Multichannet multiphase
Minimasi Biaya
Tujuan dari model antrian adalah untuk minimasi biaya. Biaya dalam sistem antrian
umumnya meliputi biaya menunggu dan biaya pelayanan. Jika biaya menunggu per unit
waktu per individu sebesar cw dan biaya per periode waktu per fasilitas pelayanan
sebesar cs, sedangkan dan S adalah jumlah fasilitas pelayanan; maka biaya total ratarata
(expected total cost) = E(Ct) = E(Cs) + E(Cw) = Scs + Lcw
Diposkan oleh Djaka Halibona di 08.18

Reaksi:

Beberapa jalur dengan beberapa stasiun pelayanan (Multi Channel Multi


Phase)
Sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap
sehingga
ada lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu.
Gambar 2.4. Struktur model antrian Multi channel Multi phase
(Pangestu dkk, 1985, hal. 270 272)
Antrian dapat dihasilkan jika kedatangan pelanggan yang diterima untuk
dilayani harus menunggu untuk mendapatkan pelayanan. Dalam antrian
kedatangan
pelanggan dalam sistem dan waktu pelayanan yang diberikan dapat
mempunyai
distribusi tertentu. Data yang kita perlukan untuk menganalisa model
terdiri atas
waktu kedatangan dan waktu antar dua kedatangan secara berurutan
serta waktu
pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai