Anda di halaman 1dari 42

EKMA4369

PERENCANAAN SUMBER DAYA


Inisiasi 8
By: Suhdi
Pendahuluan
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning
atau ERP) merupakan proses dalam perusahaan yang berada pada
bidang fungsional, unit-unit bisnis, wilayah geografis, dan lini produk.
Sistem ERP adalah konfigurasi sistem informasi yang mengintegrasikan
beberapa fungsi bisnis

Materi:
perencanaan sumber daya
perencanaan kapasitas
Penjadwalan
Perencanaan Sumber Daya

A. Perencanaan Sumber DAya


 Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning atau ERP)
merupakan proses dalam perusahaan yang berada pada bidang fungsional, unit-
unit bisnis, wilayah geografis, dan lini produk.
 Sistem ERP adalah konfigurasi sistem informasi yang mengintegrasikan
beberapa fungsi bisnis.
 Sistem ERP mengombinasikan data persediaan dengan data keuangan,
penjualan, sumber daya manusia yang memungkinkan organisasi menetapkan
harga barang atau jasa, menghasilkan laporan keuangan, dan mengelola
karyawan, bahan, dan keuangan secara efektif (Wu & Wang, 2006)
Perencanaan Sumber Daya
A. Perencanaan Sumber DAya

Sumber: Krajewski et al., 2007.


Penerapan ERP
Perencanaan Sumber Daya
A. Perencanaan Sumber DAya
Keberhasilan ERP dipengaruhi oleh:
1. Interaksi, asosiasi, dan mengarahkan pengguna dan tim proyek ERP.
2. Komunikasi antara pengguna dan tim proyek ERP.
3. Domain pengetahuan dan keahlian yang ditunjukkan oleh tim proyek ERP.
4. Keinginan dan komitmen tim proyek ERP untuk membantu dan mendukung
mengadopsi sistem.
Perencanaan Sumber Daya
A. Perencanaan Sumber DAya
Menurut Armistead dan Clark (1994), manajer operasi jasa harus mampu
menerjemahkan strategi pelayanan ke dalam sistem penyampaian
pelayanan dengan berbagai pengintegrasian tugas, seperti:
1. menentukan dimensi pelayanan pelanggan yang merupakan keunggulan
bersaing dan merupakan sensitive hygiene dimensions untuk mencapai
kepuasan pelanggan;
2. permintaan pelanggan yang menjelaskan ciri dan variasi permintaan dan
mengubah bauran pelayanan;
3. target produktivitas sumber daya;
4. hambatan sumber daya atau tindakan yang dapat dilakukan manajer.
Perencanaan Sumber Daya
A. Perencanaan Sumber DAya
Manfaat ERP antara lain:
(1) mengurangi cycle time;
(2) mengurangi biaya persediaan;
(3) meningkatkan kemampuan untuk terus mengadakan perbaikan
dalam penyediaan informasi strategik;
(4) menambah banyaknya kesempatan untuk mengadakan
pengembangan;
(5) meningkatkan kebutuhan staf selama dan setelah penerapan;
(6) mengurangi perbaikan yang tambal sulam, dan
(7) meningkatkan standarisasi dan integritas sistem (Bingi et al., 1999;
Light et al., 2001).
Perencanaan Sumber Daya
B. Manajemen Rantai Pasokan
 Manajemen rantai pasokan (supply-chain management)
didefinisikan sebagai integrasi proses bisnis dari pelanggan akhir
melalui pemasok yang menyediakan produk, pelayanan dan
informasi yang menambah nilai bagi pelanggan (Cooper et al., 1997)

 Manajemen rantai pasokan merupakan kegiatan yang terintegrasi


dalam pengadaan bah an baku, mentransformasi­kannya menjadi
barang dalam proses dan barang jadi, dan menyerahkannya kepada
pelanggan (Heizer & Render, 2008).
Perencanaan Sumber Daya
B. Manajemen Rantai Pasokan
 Rantai pasokan merupakan jaringan kerja yang mentransformasikan
bahan baku ke distribusi produk yang melibatkan baik satu
perusahaan atau dengan perusahaan lain (Hult et al., 2004)

 Manajemen rantai pasokan merupakan pendekatan terintegrasi yang


berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian bahan baku dan
informasi dari pemasok ke pelanggan akhir (Jones & Riley, 1985)

 Manajemen rantai pasokan melibatkan koordinasi fungsi-fungsi


organisasi internal dan eksternal ke dalam fasilitas aliran barang dan
jasa yang terbaik (Zsidisin et al., 2000).
Perencanaan Sumber Daya
B. Manajemen Rantai Pasokan
 Dalam perusahaan jasa atau pelayanan, reliabilitas pemasok memainkan
peran signifikan, yaitu merupakan aspek paling penting dalam
penyampaian jasa (Zeithaml, 2000).
 Pelayanan atau jasa dibeli dari pemasok eksternal oleh penyedia
pelayanan mempengaruhi ke arah muara anggota rantai pasokan dan
kepuasannya pada penyedia jasa atau pelayanan (Vandaele & Gemmel,
2007).
 Ciri rantai pasokan pelayanan menciptakan dualitas pelanggan-pemasok
yang dihasilkan dalam hubungan pasokan jasa atau pelayanan, sedangkan
rantai pasokan dalam perusahaan manufaktur menggambarkan sasaran
fisik dari satu tahap ke tahap berikutnya (Fritzsimmons & Fritzsimmons,
Perencanaan Sumber Daya
B. Manajemen Rantai Pasokan
 Manajemen rantai pasokan merupakan cara mendorong keunggulan
bersaing dan kinerja organisasional dalam pasar domestik dan pasar
global.
 Dalam perusahaan jasa atau pelayanan, manajemen rantai pasokan
juga diperlukan karena perubahan yang terjadi dalam organisasi
seperti dilakukannya perluasan sumber daya ke luar (outsourcing).
 Outsourcing didefinisikan sebagai kesepakatan kontraktual antar
pelanggan dan satu atau lebih pemasok untuk menyediakan
pelayanan atau melaksanakan proses yang sekarang ini dihasilkan
secara internal (Seuring, 2003).
Perencanaan Sumber Daya
B. Manajemen Rantai Pasokan
Ada tiga faktor kunci yang berkaitan dengan kegiatan yang dapat di-
outsourcing, yaitu :
1. pertama dijelaskan sebagai potensi bagi keunggulan bersaing dalam
kegiatan.
2. Faktor kedua adalah analisis derajat kemudahan diserang dalam
outsourcing kegiatan.
3. yang ketiga, adalah faktor penentu, yang meliputi penilaian ukuran
pengendalian yang dibutuhkan untuk mengurangi kemudahan
diserang dengan menyerahkannya pada pemasok.
Perencanaan Sumber Daya
B. Manajemen Rantai Pasokan
Perencanaan Sumber Daya

B. Manajemen Rantai Pasokan


Ada empat tahap yang harus diidentifikasi untuk menentukan mana
proses yang dapat di­Outsourcing (Mcivor, 2000) yaitu:
(1) menentukan kegiatan bisnis inti;
(2) Mengevaluasi kegiatan rantai nilai yang relevan;
(3) menyelenggarakan analisis biaya total dari kegiatan-kegiatan inti,
(4) menganalisis hubungan
Perencanaan Sumber Daya
C. Peramalan Permintaan
 Dalam perusahaan jasa, peramalan permintaan dapat meliputi
banyaknya pelanggan, banyaknya jam kerja untuk menawarkan
pelayanan, berbagai macam pelayanan yang ditawarkan, dan unit
produk yang ditawarkan.
 Peramalan permintaan jasa dilakukan hari demi hari dan jam demi
jam, Peramalan ini tergolong peramalan jangka pendek.

Hal ini berbeda dari perusahaan manufaktur. Dalam perusahaan


manufaktur peramalan permintaan dapat dilakukan secara mingguan,
bulanan, bahkan tahunan.
Perencanaan Sumber Daya
C. Peramalan Permintaan
Beberapa teknik peramalan dapat digunakan untuk meramalkan
permintaan pelanggan, yaitu;
1. klasifikasi pertimbangan (judgment),
2. penghitungan (counting),
3. perjalanan waktu (time series), dan
4. sebab-akibat
(causal) (Haksever et a/.,2000).
Perencanaan Sumber Daya
C. Peramalan Permintaan
Beberapa teknik peramalan dapat digunakan untuk meramalkan
permintaan pelanggan, yaitu;
1. klasifikasi pertimbangan (judgment), menggunakan pengalaman manajer,
intuisi, sistem nilai, dan beberapa pendapat para pakar.
2. penghitungan (counting), dilakukan oleh individu yang akan melakukan
keputusan membeli.
3. perjalanan waktu (time series), menggunakan model kuantitatif untuk
memprediksi berdasar asumsi bahwa data masa mendatang didasarkan pada data
masa lalu. dan
4. sebab-akibat, model matematika yang memperhatikan berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi permintaan.
(causal) (Haksever et a/.,2000).
Perencanaan Sumber Daya
C. Peramalan Permintaan
Perencanaan Sumber Daya
C. Peramalan Permintaan
Perencanaan Sumber Daya
C. Peramalan Permintaan
Menurut Wacker dan Lummus (2002), ada empat level silsilah
peramaan numerik, yaitu:
1. Level tertinggi - penyusunan teori yang menawarkan penjelasan
teoritis dari analisis kausal.
2. Level kedua- pemodelan teoritis yang mempunyai hubungan kausal
yang dihipotesiskan.
3. Level ketiga- model penghitungan yang memperkirakan kausalitas.
4. Level terendah - model pemrosesan statistik yang tidak memiliki
hubungan kausalitas.
Perencanaan Kapasitas
A. MANAJEMEN KAPASITAS
KAPASITAS ?
 Dalam arti kamus, kapasitas merupakan kemampuan untuk menjaga,
menerima, menyimpan, dan mengakomodasi.
 Dalam pengertian bisnis, kapasitas sering kali dipandang sebagai
banyaknya output yang dapat dicapai oleh sistem dalam periode
waktu tertentu (Chase et al., 2006).
 Dalam perusahaan jasa, kapasitas berarti banyaknya pelanggan yang
dapat dilayani oleh pemberi jasa pada jangka waktu tertentu.
Perencanaan Kapasitas
A. MANAJEMEN KAPASITAS
KAPASITAS ?
 Kapasitas perusahaan jasa atau pelayanan adalah kuantitas output
tertinggi yang mungkin dapat dicapai dalam periode waktu tertentu
dengan menggunakan karyawan, fasilitas, dan peralatan yang telah
dikenal.
Perencanaan Kapasitas
A. MANAJEMEN KAPASITAS
MANAJEMEN KAPASITAS ?
 Manajemen kapasitas dalam organisasi jasa merupakan pengujian
kegiatan bagi manajer operasi karena ciri proses penyampaian jasa
dan keterlibatan pelanggan dalam proses membatasi pilihan dalam
pengendalian proses yang menyesuaikan antara pasokan dan
permintaan antar sistem penyampaian pelayanan secara
keseluruhan.
 Manajemen kapasitas merupakan kemampuan untuk
menyeimbangkan permintaan pelanggan dan kemampuan sistem
penyampaian pelayanan untuk memuaskan pelanggan.
Perencanaan Kapasitas
A. MANAJEMEN KAPASITAS
MANAJEMEN KAPASITAS ?
Model manajemen kapasitas berhubungan dengan output potensial dari
sumber daya yang tersedia bagi output aktual.
Output yang dicapai oleh proses penyampaian jasa tergantung pada
tiga faktor utama, yaitu;
 Muatan pelayanan (service load),
 cara pengelolaan kapasitas (the way the capacity task is managed),
dan
 kebocoran kapasitas (capacity leakage).
Perencanaan Kapasitas
A. MANAJEMEN KAPASITAS
Perencanaan Kapasitas
A. MANAJEMEN KAPASITAS
Beberapa alternatif yang berbeda untuk mengatasi hambatan utama kapasitas, yaitu:
a) Meningkatkan sumber daya, dengan cara menggunakan kerja lembur, menambah
shift, menggunakan karyawan sementara (temporary workers), menggunakan
karyawan paruh waktu, menyewa sumber daya, dan menggunakan subkontrak.
b) Memperbaiki penggunaan sumber daya, dengan cara mengatur shift, program
janjian, akumulasi stok, dan antrian permintaan.
c) Memodifikasi produk, dengan cara menstandarisasi produk, membuat penerima
mengerjakan sebagian dari pekerjaan, mengubah operasi pelayanan ke dalam
operasi produk yang dapat dirinci.
d) Memodifikasi permintaan dengan cara variasi produk, mengadakan promosi.
e) Tidak memuaskan permintaan, tidak menawarkan sejumlah pelayanan.
Perencanaan Kapasitas
A. MANAJEMEN KAPASITAS
 Manajemen kapasitas bertujuan meminimalkan waktu
tunggu pelanggan dan menghindari kapasitas menganggur,
dengan tujuan pada waktu permintaan datang dapat
dilayani dengan cara yang paling efisien

 Manajemen kapasitas berdampak pada kualitas yang


dipersepsikan oleh pelanggan (Rhyne, 1987).
Perencanaan Kapasitas
B. PERENCANAAN KAPASITAS PELAYANAN
PERENCANAAN KAPASITAS ?
 Perencanaan kapasitas merupakan proses perencanaan penjualan
dan operasi, memproses informasi dalam standar waktu, aliran, dan
informasi lain mengenai bagaimana perusahaan menghasilkan jasa
atau produk, dan rencana input yang diperlukan.
 Perencanaan kapasitas juga dapat membuat laporan bagi manajer
dalam berbagai bidang seperti sumber daya manusia, pembelian,
penjualan dan pemasaran, dan keuangan dan akuntansi.
 Perencanaan kapasitas mempunyai horizon waktu, baik jangka
panjang (lebih dari satu tahun), jangka menengah (bulanan hingga
kuartalan), dan jangkapendek (kurang dari satu tahun).
Perencanaan Kapasitas
B. PERENCANAAN KAPASITAS PELAYANAN
PERENCANAAN KAPASITAS ?
 Perencanaan kapasitas strategik merupakan pendekatan untuk
menentukan seluruh kapasitas dengan penggunaan sumber daya,
fasilitas, peralatan, dan karyawan secara intensif yang mendukung
strategi bersaing perusahaan jangka panjang.
Perencanaan Kapasitas
B. PERENCANAAN KAPASITAS PELAYANAN
Menurut Haksever et al. (2000), perencanaan kapasitas mudah
dilakukan di perusahaan manufaktur, namun sulit dilakukan di
perusahaan jasa. Hal ini disebabkan:
1. Pelayanan bersifat mudah rusak atau tidak tahan lama (perishable),
sehingga pelayanan dikonsumsi saat pelayanan tersebut dihasilkan.
2. Kapasitas maksimum dari beberapa sistem pelayanan tidak
mempunyai fleksibilitas.
3. Permintaan pada beberapa jasa atau pelayanan lebih sulit
diprediksi.
4. Variabilitas dalam waktu pelayanan.
5. Banyak pelayanan berada di luar batas lokasi.
Perencanaan Kapasitas
B. PERENCANAAN KAPASITAS PELAYANAN
 Sasaran perusahaan jasa adalah mengembangkan profil kapasitas
yang menyesuaikan profil permintaan dan mempertahankan
kelangsungan hidup secara ekonomi.
Perencanaan Kapasitas
B. PERENCANAAN KAPASITAS PELAYANAN
 Pilihan Pengelolaan Kapasitas (Capacity Management Option/CMO)
Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan, antara lain:
1) Peramalan permintaan harian, dengan memperhitungkan kecenderungan
dan musiman.
2) Mengubah ramalan permintaan ke dalam persyaratan tiap jam.
3) Mengubah persyaratan permintaan bagi staf dengan mempertimbangkan
tingkat pelayanan dan kemampuan pelayannya.
4) Menciptakan perubahan untuk menyesuaikan dengan persyaratan,
berdasarkan pada hambatan seperti panjang dan waktu perubahan dan
panjang dan waktu istirahat makan.
5) Menugaskan karyawan khusus untuk mengubah kriteria yang
dipertimbangkan seperti senioritas, hari libur, dan sebagainya.
Perencanaan Kapasitas
B. PERENCANAAN KAPASITAS PELAYANAN
 Manajemen Permintaan (Demand Management atau DM)
Sasaran utama manajemen permintaan adalah meningkatkan atau
menghaluskan permintaan.
Perencanaan Kapasitas
B. PERENCANAAN KAPASITAS PELAYANAN
Perencanaan kapasitas sulit dilakukan di perusahaan jasa, karena:
a) Pelayanan bersifat mudah rusak atau tidak tahan lama (perishable), sehingga
pelayanan dikonsumsi saat pelayanan tersebut dihasilkan.
b) Kapasitas maksimum dari beberapa sistem pelayanan tidak mempunyai
fleksibilitas.
c) Permintaan pada beberapa jasa atau pelayanan lebih sulit diprediksi.
d) Variabilitas dalam waktu pelayanan. Karena variasi jasa yang ditawarkan, ciri
-ciri jasa tersebut, dan variasi kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka waktu
yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan sulit diprediksi.
e) Banyak pelayanan berada di luar batas lokasi.
Perencanaan Kapasitas
B. PERENCANAAN KAPASITAS PELAYANAN
Beberapa strategi juga diterapkan untuk dapat mengelola
penawaran
pada organisasi jasa:
 mengubah level kekuatan kerja,
 pelatihan karyawan,
 karyawan paruh waktu,
 Meningkatkan partisipasi pelanggan,
 menyewa peralatan tambahan,
 Merenovasi fasilitas,
 menambah jam pelayanan, atau menyusun jadwal pelayanan dengan
lebih baik.
Penjadwalan
A. PENJADWALAN PELAYANAN
Menurut Russell & Taylor (2009), tujuan penjadwalan adalah
 memenuhi waktu jatuh tempo pelanggan,
 meminimalkan keterlambatan,
 meminimalkan waktu penyelesaian pekerjaan,
 meminimalkan waktu menanggapi permintaan pelanggan,
 meminimalkan waktu pelanggan dalam sistem,
 meminimalkan kerja lembur,
 memaksimumkan penggunaan mesin dan peralatan,
 meminimalkan waktu menganggur karyawan, dan
 meminimalkan persediaan barang dalam proses.
Penjadwalan
A. PENJADWALAN PELAYANAN
Menurut Jacobs dan Bechtold (1994), ada tiga fungsi penting
penjadwalan, yaitu:
(1) peramalan permintaan;
Peramalan permintaan menyediakan informasi yang digunakan dalam
penjadwalan kapasitas karyawan yang tepat untuk memenuhi permintaan yang
bervariasi
(2) penentuan tingkat pelayanan dan kebutuhan karyawan,
melibatkan konversi dari peramalan permintaan pelanggan ke dalam persyaratan
karyawan untuk setiap periode perencanaan.
(3) penjadwalan kekuatan kerja.
penjadwalan kekuatan kerja melibatkan spesifikasi jadwal yang tepat bagi
karyawan untuk bekerja
Penjadwalan
A. PENJADWALAN PELAYANAN
 Penjadwalan yang detil berisi sekumpulan kegiatan aktivitas yang
menyusun penugasan yang sesungguhnya mulai awal hingga waktu
penyelesaian kegiatan untuk menunjukkan kapan kegiatan harus
dikerjakan (Benavider & Prado, 2002).

 Penjadwalan dapat dibantu dengan sistem pakar (expert system)


yang merupakan program komputer yang membantu menyelesaikan
masalah dan dilakukan oleh orang yang ahli.
Penjadwalan
B. METODE PENJADWALAN PELAYANAN
 Penjadwalan yang dilaksanakan adalah penjadwalan karyawan.
 Penjadwalan pelayanan membedakan front office dan back office
serta adanya penjadwalan permintaan dan penjadwalan kekuatan
karyawan.
 Permintaan pelanggan dijadwalkan dengan reservation,
appointment, dan backlog.
 Penjadwalan pelayanan bersifat fleksibel dengan berbagai jenis
fleksibilitas.
 Metode penjadwalan jasa atau pelayanan menggunakan cara trial­
and-error untuk menemukan penjadwalan yang tepat.
Penjadwalan
C. PENYAMPAIAN JASA
 Sistem penyampaian jasa seharusnya memberikan pelayanan yang
tepat dengan cara yang tepat kepada pelanggan yang tepat pada
waktu yang tepat.
 Penyampaian jasa atau pelayanan tergantung pada kinerja beberapa
tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh individu penyedia jasa.
 Semua sistem penyampaian jasa memerlukan informasi pelanggan
sebagai input utama.
Manajemen Operasi Jasa

Refrensi
MODUL 8
Penentuan Tata Letak Fasilitas
Dr. Dorothea Wahyu Ariani, S.E.,
M.T.
EKMA4369

Anda mungkin juga menyukai