Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN PROSES

Salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi adalah keputusan
yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa. Rangkaian keputusan
ini mencakup seleksi proses, rancangan operasi jasa, pemilihan teknologi, analisis aliran proses,
dan tata letak fasilitas.

SELEKSI PROSES

Seleksi proses berkaitan dengan keputusan tentang penentuan jenis proses produksi yang akan
digunakan dan rentang proses yang tepat. Terdapat 2 jenis klasifikasi proses yang utama yaitu :

 Proses diklasifiasikan menurut jenis aliran produk (product flow) : lini, intermitten, dan
proyek
 Proses diklasifikasikan menurut jenis pesanan pelanggan (custumer order) : membuat
untuk persediaan, membuat u tuk pesanan.

PRODUCT FLOW :

a. Aliran Lini (Line Flow)


Aliran ini dicirikan dengan urutan operasi yang linear dalam membuat barang/jasa. Pada
operasi aliran ini, produk harus benar-benar dilakukan standarisasi dan harus mengalir
dari satu operasi ke operasi berikutnya dalam urutan yang telah ditentukan. Operasi aliran
lini dapat dibagi menjadi 2 jenis produksi yaitu produksi massal (mass production), dan
produksi terus menerus (continuous production). Gambar pola aliran lini :

b. Aliran Intermittent
Suatu proses aliran intermiten mempunyai ciri produksi dalam kumpulan-kumpulan
barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini,
peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalalm pusat-pusat kerja menurut tipe
ketrampilan atau peralatan yang serupa. Operasi intermiten dapat diterapkan dalam
produksi barang-barang yang tidak distandarisasi atau volume produksinya rendah,
karena operasi ini termasuk operasi yang ekonomis dan melibatkan resiko yang paling
kecil. Gambar pola aliran intermitten :

c. Operasi Proyek
Bentuk operasi proyek digunakan untuk memproduksi produk-produk khusus atau unik.
Meskipun tidak ada aliran produk bagi suatu proyek, tetapi ada urutan operasi-operasi, dimana
seluruh uperasi atau kegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang pencapaian sasaran
proyek akhir. Bentuk operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan kreativitas dan
kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Gambar pola aliran proyek :
CUSTOMER ORDER

a. Membuat untuk persediaan


Proses produksi untuk persediaan memberikan pelayanan yang cepat pada harga yang
rendah (fast service at low cost), tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan produk
dibanding proses produksi untuk pesanan. Dalam operasi membuat untuk persediaan,
siklus dimulai dengan produsen menentukan spesifikasi produk, bukan pelanggan.
Pelanggan mengambil produk dari persediaan kalau harganya dapat diterima dan produk
ada persediannya.
b. Membuat untuk pesanan
Suatu proses produksi untuk pesanan pada dasarnya menanggapi permintaan pelanggan
akan suatu produk. Dalam beberapa hal, proses produksi untuk pesanan memungkinkan
untuk melakukan indentifikasi terhadap permintaan pelanggan tertentu. Siklus pesanan
dimulai pada saat pelanggan menentukan spesifikasi produk yang diinginkan.
Berdasarkan permintaan tersebut, produsen akan mengajukan penawaran harga dan
waktu penyerahannya.

Perbedaan pokok kedua jenis proses ini ditunjukkan dalam table berikut :

KEPUTUSAN SELEKSI PROSES


Dalam suatu perusahaan, tiap produk diproduksi menurut salah satu dari enam proses tersebut,
namun suatu campuran produk seringkali menimbulkan campuran berbagai jenis proses dalam
perusahaan yang sama, dan itu merupakan hal biasa bagi organisasi yg mempunyai beberapa
jenis proses yang berbeda dalam fasilitas fisik yang sama. Keenam proses tersebut semuanya
dapat diterapkan untuk jasa maupun barang. Sistem klasifikasi proses enam sel dapat dipakai
untuk beberapa tujuan :

1. Dapat dipakai untuk mengkategorikan berbagai jenis masalah keputusan yang dijumpai
dalam operasi. Sebagai contoh, keputusan tentang biaya, kualitas, produksi, dan
pengendalian persediaan sngat berbeda diantara jenis proses ini.

2. Matriks tersebut dapat dipakai untuk seleksi proses.


Secara singkat, ada 6 faktor yang mempengaruhi seleksi proses dari proses-proses yang
diperlihatkan pada tabel diatas :
1. Kebutuhan Modal. Berapa modal dipelukan untuk investasi peralatan dan fasilitas-
fasilitas lainnya? Bagaimana Tingkat pengembalian investasinya?
2. Kondisi Pasar. Apa kebutuhan dan keinginan pelanggan? Apakah terdapat cukup
volume pada harga yang menjamin laba? Apakah kondisi persaingan saat ini
menguntungkan untuk masa yg akan datang?
3. Tenaga kerja. Apakah terdapat cukup suplai tenaga kerja pada harga yang layak/
4. Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan memperoleh dan menjaga jenis
ketrampilan manajemen yang dibutuhkan?
5. Bahan baku. Apakah bahan baku tersedia dalam jumlah yang memadai?
6. Teknologi. Apakah teknologi dari produk dan proses cukup stabil untuk menunjang
proses dalam suatu periode waktu yang cukup untuk menutupi biaya?

Suatu keputusan seleksi proses yang baik memerlukan suatu analisis yang hati-hati atas masing-
masing dari keenam factor diatas melalui berbagai macam studi. Suatu studi mengenai penelitian
pasar (market research studi) harus dilakukan untuk mengetahui permintaan potensial dan
kondisi pasar lainnya.

STRATEGI PROSES PRODUK


Hayes dan Wheel Wright (1979) mengusulkan agar proses dan produk dipandang sebagai dua
sisi dari suatu matriks, seperti pada gambar. Pada sisi produk adalah siklus hidup produk dari
suatu perusahaan dengan keluaran (output) berkisar dari volume rendah, satu jenis produk
sampai volume tinggi, produk komoditi standard. Pada sisi proses dari matriks adalah jenis
proses, yang berkisar dari job shop (jumbled flow) ke proses yang terus menerus (continuous
process)

Matriks proses-produk membantu menjelaskan hubungan antara strategi proses dan produk.
Dalam beberapa hal, strategi perusahaan (corporate strategy) hanya dikembangkan atas dasar
pengetahuan mengenai produk dan pasar. Cara ini membatasi perusahaan pada suatu pemilihan
hanya pada satu dimensi matriks. Dengan memperhatikan dimensi proses, perusahaan dapat juga
mengambil keuntungan dari kemampuan dalam proses operasi. Hal ini akan memperluas pilihan
strategi yang ada'dan memungkinkan penggunaan operasi sebagai suatu senjata dari strategi
perusahaan.

INTEGRASI VERTIKAL

Ada dua jenis integrasi vertical : ke belakang (backward) dan ke depan (forward).
 Integrasi ke belakang berkaitan dengan perluasan kepemilikan “ke belakang” ke sumber
pasokan (source of supply). Contoh : perusahaan surat kabar membeli pabrik bubur kayu
untuk mengendalikan produksi kertas Koran.
 Integrasi ke depan berkaitan dengan perluasan kepemilikan proses “ke depan’, kea rah
pasar. Contoh : pembuat bahan baja meluaskan diri dalam produksi produk jadi dari baja
dan juga batang-batang besi.

Pelajaran penting yang harus dipahami adalah bahwa keputusan integrasi vertical harus
dipandang sebagai sesuatu yang bersifat strategis. Integrasi verrtikal bukan hanya menyangkut
keputusan integrasi sederhana. Keputusan tersebut hendaknya tidak hanya menyangkut masalah
keuangan saja, tetapi juga harus menunjang sasaran pemasaran dan operasi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai