Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PROSES

1. PENGERTIAN STRATEGI PROSES


Strategi proses (process strategy) adalah sebuah pendekatan dari organisasi untuk
mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah
proses yang bisa menghasilkan produk yang memenuhi keinginan pelanggan yang sesuai dengan
biaya dan batasan manajerial lainnya (Utama, 2019).
Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan
batasan manajerial lainnya (Utama, 2019).
2. EMPAT STRATEGI PROSES
Menurut Utama, 2019 dalam bukunya membagi empat strategi proses, diantara :
1. Fokus Proses adalah suatu strategi proses dimana fasilitas diorganisasi di sekitar aktivitas-
aktivitas atau proses-proses tertentu untuk membuat produk dengan volume kecil, tetapi
tinggi keragamannya. Fasilitas berfokus pada proses yang memiliki biaya variabel yang tinggi
dengan penggunaan fasilitas yang rendah sebesar 5%. Kasus ini merupakan kasus yang
terjadi di banyak restoran, rumah sakit, dan toko mesin. Namun, beberapa fasilitas yang
menggunakan kendali elektronik ternyata jauh lebih baik. (rony edward,2019)
2. Fokus yang Repetitif Fokus yang repetitive merupakan strategi dengan lini perakitan klasik.
Proses ini memiliki lebih banyak struktur sehingga kurang memiliki fleksibilitas dibandingkan
dengan fasilitas yang berfokus pada proses. Proses produksi ini menggunakan modul. Modul
merupakan bagian atau komponen yang dipersiapkan sebelumnya, sering kali dalam sebuah
proses berfokus pada produk (berkelanjutan).
3. Fokus Produk Proses dengan volume yang tinggi, variasi yang rendah adalah proses fokus
produk (product focused). Fasilitas diatur di sekitar produk. Fasilitas ini disebut juga dengan
proses yang berkelanjutan karena memiliki pengerjaan produksi yang sangat panjang dan
berkelanjutan. Sebuah fasilitas berfokus pada produk menghasilkan volume yang tinggi dan
variasi yang rendah. Sifat khusus dari fasilitas memerlukan biaya tetap yang tinggi, tetapi
biaya variabel yang rendah, yang menyebabkan tingginya penggunaan fasilitas.
4. Fokus Kustomisasi Massal Kustomisasi massal (mass customization) adalah produk barang
dan jasa yang cepat dan berbiaya rendah (low-cost) yang memenuhi keinginan pelanggan
yang semakin berbeda. Akan tetapi, kustomisasi massal bukan hanya tentang keragaman,
tetapi juga mengenai membuat secara tepat apa yang diinginkan pelanggan.
Sumber (wordpress.com/2012/11/06/soft-skill-manajemen-produksi) dan ini sama menurut Heizer J
dan Render B dalam bukunya tentang manajemen operasi (2005,p332-340) (dalam Ambarwati,
2020). Semua barang atau jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi pada satu dari empat
strategi proses:
1. Fokus pada Proses (process focus) adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di
sekitar proses-proses untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya
tinggi pada tempat yang disebut “job shop”.
2. Fokus Berulang (repetitive focus) adalah proses produksi yang menggunakan modul yang
berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan
sebelumnya yang sering berada dalam proses yang kontinu.
3. Fokus pada Produk (product-focused) adalah fasilitas yang diorganisasikan disekeliling
produk, sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah.
Proses ini juga disebut proses kontinu sebab mempunya lintasan produksi yang sangat
panjang dan kontinu.
4. Fokus Kustomisasi (mass customization) Massal adalah pembuatan produk dan jasa yang
dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah. Namun,
kustomisasi massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi jugabagaimana secara
ekonomis mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan
menginginkannya dengan tepat.
Menurut Heizer, 2016 (dalam Utama, 2019), Perbandingan karakteristik dari empat jenis proses
di atas dapat dilihat pada Tabel berikut :
3. PEMILIHAN PERLENGKAPAN

Pada akhirnya, pemilihan strategi proses tertentu membutuhkan keputusan tentang


peralatan dan teknologi. Keputusan ini dapat menjadi rumit, karena metode produksi alternatif hadir
di hampir semua fungsi operasi, dari rumah sakit, restoran, hingga fasilitas manufaktur. Memilih
peralatan terbaik memerlukan pemahaman tentang industri tertentu serta proses dan teknologi
yang tersedia. Pilihan peralatan, baik itu mesin sinar-X untuk rumah sakit, mesin bubut yang
dikendalikan komputer untuk pabrik, atau komputer baru untuk kantor, memerlukan pertimbangan
biaya, arus kas, stabilitas pasar, kualitas, kapasitas, dan fleksibilitas. Untuk membuat keputusan ini,
manajer operasi mengembangkan dokumentasi yang mengindikasikan kapasitas, ukuran, toleransi,
dan persyaratan pemeliharaan dari setiap opsi.
Di era perubahan teknologi yang cepat dan siklus hidup produk yang singkat ini,
menambahkan fleksibilitas pada proses produksi dapat menjadi keunggulan kompetitif utama.
Fleksibilitas adalah kemampuan untuk merespons dengan sedikit penalti dalam hal waktu, biaya,
atau nilai pelanggan. Ini mungkin berarti peralatan modular, bergerak, atau dikontrol secara digital.
Fleksibilitas proses Honda, misalnya, telah membuatnya menjadi pemimpin industri dalam
menanggapi dinamika pasar dengan memodifikasi volume produksi dan bauran produk. Membangun
fleksibilitas ke dalam proses produksi dapat menjadi sulit dan mahal, tetapi jika tidak ada, perubahan
dapat berarti memulai dari awal. Pertimbangkan apa yang diperlukan untuk perubahan yang agak
sederhana. Seperti McDonald's yang menambahkan fleksibilitas yang diperlukan untuk menyajikan
hamburger arang untuk Anda. Apa yang tampak agak mudah akan membutuhkan perubahan di
banyak dari 10 keputusan OM. Misalnya, perubahan mungkin diperlukan dalam (1) pembelian
(kualitas daging yang berbeda, mungkin dengan kandungan lemak lebih banyak, dan persediaan
seperti arang), (2) standar kualitas (berapa lama dan pada suhu berapa patty akan dimasak), (3)
peralatan (charbroiler), (4) lay out (ruang untuk proses baru dan ventilasi pembuangan baru), (5)
pelatihan, dan (6) pemeliharaan.
4. ANALISIS DAN DESAIN PROSES
Menurut Utama, 2019, Ketika menganalisis dan mendesain proses, terdapat
pertanyaanpertanyaan berikut:
1. Apakah proses didesain untuk mencapai keuntungan dalam hal diferensiasi, respons,
atau biaya yang murah?
2. Apakah proses mengeleminasi langkah-langkah yang tidak menambah nilai?
3. Apakah proses memaksimalisasi nilai pelanggan seperti yang dianggap oleh pelanggan?
4. Apakah proses akan mendatangkan pesanan?
Sejumlah peralatan dapat membantu memahami kerumitan dari proses desain dan
pendesainan ulang. Menurut Utama, 2019, ada lima cara untuk membuat masuk akal mengenai apa
yang terjadi dalam sebuah proses, yaitu:
1. Diagram Alur
Alat pertama adalah diagram alur (flowchart) yang merupakan sebuah skema atau gambar
dari pemindahan bahan materi, produk, atau orang. Diagram ini memudahkan pembacanya
dalam melihat sebuah proses.
2. Pemetaan Fungsi Waktu
Alat kedua untuk analisis dan desain proses adalah sebuah diagram alur, tetapi dengan
penambahan waktu pada sumbu horizontalnya. Grafik seperti itu kadang disebut dengan
pemetaan fungsi waktu (time-function-mapping) atau pemetaan proses (process mapping).
Pemetaan fungsi waktu mengindikasikan aktivitas dimana tanda panah mengindikasikan arah,
dengan waktu pada sumbu horizontal. Jenis analisis ini memungkinkan pengguna untuk
mengidentifikasn dan mengeleminasi hal-hal yang tidak diperlukan, seperti langkah tambahan,
duplikat, dan penundaan.
3. Pemetaan Arus Nilai
Sebuah variasi dari pemetaan fungsi waktu adalah pemetaan arus nilai (value stream
mapping—VSM); namun, pemetaan arus nilai perlu untuk melihat secara luas dimana nilai
ditambahkan (dan tidak ditambahkan) dalam keseluruhan proses produksi, termasuk rantai
pasokan. Pemetaan fungsi waktu, idenya adalah untuk memulai dengan pelanggan dan
memahami proses produksi, tetapi pemetaan arus nilai memperluas analisis kembali ke
pemasok.
4. Grafik Proses
Alat keempat merupakan grafik proses. Grafik proses (process chart) menggunakan simbol,
waktu, dan jarak untuk memberikan sebuah cara yang objektif dan terstruktur untuk
menganalisis dan mencatat aktivitas yang membentuk sebuah proses. Diagram ini
mengidentifikasi semua operasi penambahan nilai (kebalikan dari inspeksi, penyimpanan,
penundaan, dan transportasi yang tidak menambahkan nilai), memungkinkan untuk
menentukan persentase dari nilai yang ditambahkan pada keseluruhan aktivitas.
5. Perencanaan Layanan
Produk dengan sebuah konten jasa yang tinggi mungkin memerlukan penggunaan teknik
proses yang kelima. Perencanaan layanan (blueprinting service) merupakan sebuah teknik
analisis proses yang menitikberatkan pada pelanggan dan hubungan yang terjadi dengan
pelanggan.
Masing-masing dari alat bantu proses analisis ini memiliki kekuatan dan variasi. Diagram alur
memberikan suatu cara yang cepat untuk melihat gambar dan memahami sistem secara
keseluruhan. Pemetaan fungsi waktu menambahkan beberapa ketelitian dan elemen waktu
terhadap analisis makro. Pemetaan aliran nilai memperluas di luar organisasi langsung kepada para
konsumen dan pemasok. Diagram proses dirancang untuk memberikan sudut pandang yang lebih
terperinci mengenai proses, menambahkan item, misal waktu nilai tambah, jarak, penyimpanan, dan
lainnya. Perencanaan layanan, di sisi lain, dirancang untuk membantu kita fokus pada bagian
interaksi konsumen dalam proses tersebut karena interaksi konsumen sering kali merupakan
variabel yang penting dalam desain proses.
6. PERTIMBANGAN KHUSUS UNTUK DESAIN PROSES LAYANAN
Interaksi dengan pelanggan sering mempengaruhi kinerja proses secara negatif. Tetapi
sebuah layanan, pada dasarnya, menyiratkan bahwa diperlukan beberapa interaksi dan
penyesuaian. Menyadari bahwa keinginan unik pelanggan cenderung merusak proses, semakin
banyak manajer merancang proses untuk mengakomodasi persyaratan khusus ini, semakin efektif
dan efisien proses tersebut. Triknya adalah menemukan kombinasi yang tepat.
Manajer operasional dapat memodifikasi proses layanan untuk menentukan level
spesialisasi dan fokus terbaik sementara mempertahankan interaksi konsumen dan kustomisasi yang
diperlukan (Utama, 2019). Sebagai contoh:
 Dalam layanan massal dan layanan profesional, dimana konten tenaga kerja tinggi, kita
mengharapkan manajer untuk fokus secara ekstensif dalam sumber daya manusia.
 Dalam layanan dengan kustomisasi yang rendah cenderung untuk (1) standardisasi atau
membatasi penawaran, (2) otomisasi, (3) menghapus beberapa layanan. Pelepasan
beberapa aspek layanan melalui otomatisasi akan memerlukan inovsi dalam desain proses.
 Karena umpan balik konsumen lebih rendah dalam layanan dengan kustomisasi yang
rendah, pengendalian yang ketat diperlukan untuk mempertahankan standar kualitas.
 Operasional dengan padat karya yang rendah meminjamkan dirinya sendiri dengan baik
terhadap inovasi dalam proses teknologi dan penjadwalan.
7. PEMILIHAN PERALATAN DAN TEKNOLOGI
a. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi yang meningkatkan produksi dan produktivitas mengubah cara
berbagai hal dirancang, dibuat, dan dilayani di seluruh dunia. Pada bagian ini, kami
memperkenalkan sembilan bidang teknologi: (1) teknologi mesin, (2) sistem identifikasi
otomatis (AIS), (3) kontrol proses, (4) sistem visi, (5) robot, (6) penyimpanan otomatis dan
sistem pengambilan (ASRS), (7) kendaraan terpandu otomatis (AGV), (8) sistem manufaktur
fleksibel (FMS), dan (9) manufaktur terintegrasi komputer (CIM). Pertimbangkan dampaknya
terhadap manajer operasi saat kami menghubungkan teknologi ini secara digital di dalam
perusahaan. Kemudian pertimbangkan implikasinya ketika digabungkan dan dihubungkan
secara global dalam rantai tanpa batas yang dapat segera merespons permintaan
konsumen yang berubah, dinamika pemasok, dan inovasi produsen. Implikasinya terhadap
ekonomi dunia dan OM sangat besar (Heizer, 2015)
1. Teknologi Mesin
Sebagian besar mesin di dunia melakukan operasi dengan membuang
material, melakukan operasi seperti pemotongan, pengeboran, pemboran, dan
penggilingan. Teknologi ini mengalami kemajuan luar biasa baik dalam presisi
maupun kontrol. Mesin sekarang menghasilkan komponen logam yang bervariasi
kurang dari satu mikron—1/76 lebar rambut manusia. Mereka dapat mempercepat
air hingga tiga kali kecepatan suara untuk memotong titanium untuk alat bedah.
Mesin seperti itu seringkali lima kali lebih produktif daripada generasi
sebelumnya sementara lebih kecil dan menggunakan lebih sedikit daya. Dan
kemajuan berkelanjutan dalam pelumas sekarang memungkinkan penggunaan
pelumas berbahan dasar air daripada berbahan dasar minyak. Pelumas berbahan
dasar air meningkatkan kesinambungan dengan menghilangkan limbah berbahaya
dan memungkinkan serutan mudah diambil dan didaur ulang.
2. Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) dan RFID
Peralatan baru, mulai dari mesin manufaktur yang dikontrol secara numerik
hingga ATM, dikendalikan oleh sinyal elektronik digital. Elektron adalah kendaraan
yang hebat untuk mentransmisikan informasi, tetapi elektron memiliki keterbatasan
utama, kebanyakan data OM tidak dimulai dalam bit dan byte. Oleh karena itu,
manajer operasi harus memasukkan data ke dalam bentuk elektronik. Pembuatan
data digital dilakukan melalui keyboard komputer, barcode, frekuensi radio,
karakter optik, dan lain sebagainya. Sistem identifikasi otomatis (AIS) ini membantu
kami memindahkan data ke dalam bentuk elektronik, yang mudah dimanipulasi.
Karena penurunan biaya dan peningkatan pervasiveness, identifikasi
frekuensi radio (RFID) memerlukan catatan khusus. RFID adalah sirkuit terintegrasi
dengan antena kecilnya sendiri yang menggunakan gelombang radio untuk
mengirim sinyal dalam jangkauan terbatas, biasanya dalam hitungan yard. Tag RFID
ini memberikan identifikasi unik yang memungkinkan pelacakan dan pemantauan
suku cadang, palet, orang, dan hewan peliharaan hampir semua yang bergerak.
RFID tidak memerlukan garis pandang antara tag dan pembaca.
3. Pengendalian proses
Pengendalian proses adalah penggunaan teknologi informasi untuk
memantau dan mengendalikan proses fisik. Misalnya, kontrol proses digunakan
untuk mengukur kadar air dan ketebalan kertas saat melewati mesin kertas
dengan kecepatan ribuan kaki per menit. Kontrol proses juga digunakan untuk
menentukan tambang dan mengontrol suhu, tekanan, dan kuantitas di kilang
minyak, proses petrokimia, pabrik semen, pabrik baja, reaktor nuklir, dan fasilitas
yang berfokus pada produk lainnya.
4. Sistem Penglihatan
Sistem penglihatan menggabungkan kamera video dan teknologi komputer
dan sering digunakan dalam peran inspeksi. Inspeksi visual adalah tugas penting di
sebagian besar organisasi pemrosesan dan manufaktur makanan. Selain itu, dalam
banyak aplikasi, inspeksi visual yang dilakukan oleh manusia membosankan,
mematikan pikiran, dan rawan kesalahan.
Dengan demikian sistem penglihatan banyak digunakan ketika barang yang
diperiksa sangat mirip. Misalnya, sistem penglihatan digunakan untuk memeriksa
keripik kentang Frito-Lay sehingga ketidaksempurnaan dapat diidentifikasi saat
keripik tersebut berjalan di jalur produksi. Sistem juga digunakan untuk
memastikan bahwa sealant ada dan dalam jumlah yang tepat pada transmisi mesin
cuci Whirlpool. Sistem penglihatan secara konsisten akurat, tidak menjadi bosan,
dan berbiaya rendah. Sistem ini jauh lebih unggul daripada individu yang mencoba
melakukan tugas ini.
5. Robot
Ketika sebuah mesin fleksibel dan memiliki kemampuan untuk menahan,
memindahkan, dan mungkin “mengambil” barang, kita cenderung menggunakan
kata robot Robot adalah perangkat mekanis yang menggunakan impuls elektronik
untuk mengaktifkan motor dan sakelar. Robot dapat digunakan secara efektif untuk
melakukan tugas-tugas yang sangat monoton atau berbahaya atau tugas-tugas
yang dapat diperbaiki dengan mengganti tenaga manusia dengan tenaga mekanik.
Seperti halnya ketika konsistensi, akurasi, kecepatan, kekuatan, atau kekuatan
dapat ditingkatkan dengan menggantikan manusia dengan mesin. Industri otomotif,
misalnya, menggunakan robot untuk melakukan hampir semua pengelasan dan
pengecatan pada mobil. Dan robot generasi baru yang lebih canggih dilengkapi
dengan sensor dan kamera yang memberikan ketangkasan yang cukup untuk
merakit, menguji, dan mengemas bagian-bagian kecil.
6. Sistem Penyimpanan dan Pengambilan Otomatis (ASRS)
Karena banyaknya tenaga kerja yang terlibat dalam pergudangan rawan
kesalahan, gudang yang dikendalikan komputer telah dikembangkan. Sistem ini,
yang dikenal sebagai sistem penyimpanan dan pengambilan otomatis , tempat yang
ditentukan di gudang. Sistem seperti ini umumnya digunakan dalam fasilitas
distribusi pengecer seperti Walmart, Tupperware, dan Benetton. Sistem ini juga
ditemukan di area inventaris dan pengujian perusahaan manufaktur.
7. Kendaraan Berpemandu Otomatis (AGV)
Penanganan material otomatis dapat berupa monorel, konveyor, robot,
atau kendaraan pemandu otomatis. Kendaraan berpemandu otomatis (AGV) adalah
gerobak yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang digunakan dalam
pembuatan dan pergudangan untuk memindahkan suku cadang dan peralatan.
Mereka juga digunakan di bidang pertanian untuk mendistribusikan pakan, di
kantor untuk memindahkan surat, dan di rumah sakit dan penjara untuk
mengirimkan perbekalan dan makanan.
8. Sistem Manufaktur Fleksibel (FMS)
Ketika komputer pusat memberikan instruksi ke setiap stasiun kerja dan ke
peralatan penanganan material seperti robot, ASRS, dan AGV (seperti yang baru
saja disebutkan), sistem ini dikenal sebagai sel kerja otomatis atau, lebih umum,
sistem manufaktur fleksibel (FMS) . FMS fleksibel karena perangkat penanganan
material dan mesin itu sendiri dikendalikan oleh sinyal elektronik yang mudah
diubah (program komputer). Operator cukup memuat program baru, seperlunya,
untuk menghasilkan produk yang berbeda. Hasilnya adalah suatu sistem yang
secara ekonomis dapat menghasilkan volume yang rendah tetapi variasi yang tinggi.
Misalnya, fasilitas Lockheed Martin, dekat Dallas, secara efisien membuat suku
cadang satu-satunya untuk pesawat militer. Biaya yang terkait dengan pergantian
dan pemanfaatan yang rendah telah berkurang secara substansial. FMS
menjembatani kesenjangan antara fasilitas yang berfokus pada produk dan yang
berfokus pada proses.
9. Manufaktur Terintegrasi Komputer (CIM)
Sistem manufaktur yang fleksibel dapat diperpanjang mundur secara
elektronik ke departemen teknik dan kontrol inventaris dan diteruskan ke
departemen pergudangan dan pengiriman. Dengan cara ini, desain berbantuan
komputer (CAD) menghasilkan instruksi elektronik yang diperlukan untuk
menjalankan mesin yang dikontrol secara numerik. Dalam lingkungan manufaktur
yang terintegrasi dengan komputer, perubahan desain yang dimulai pada terminal
CAD dapat menghasilkan perubahan pada bagian yang diproduksi di lantai pabrik
dalam hitungan menit. Ketika kemampuan ini diintegrasikan dengan pengendalian
inventaris, pergudangan, dan pengiriman sebagai bagian dari sistem manufaktur
yang fleksibel, keseluruhan sistem disebut manufaktur terintegrasi komputer
(computer-integrated manufacturing - CIM).
b. Teknologi dalam Layanan
Seperti halnya kita telah melihat kemajuan pesat dalam teknologi di sektor
manufaktur, kita juga menemukan perubahan dramatis di sektor jasa. Ini berkisar dari
peralatan diagnostik elektronik di bengkel mobil, hingga peralatan pengujian darah dan
urin di rumah sakit, hingga pemindai keamanan retina di bandara. Industri perhotelan
memberikan contoh lain, seperti yang dibahas dalam kotak OM in Action “Teknologi
Mengubah Industri Hotel.” Pendekatan McDonald's adalah menggunakan kios swalayan.
Penghematan tenaga kerja saat memesan dan layanan checkout yang lebih cepat
memberikan peningkatan produktivitas yang berharga bagi restoran dan pelanggan.
Di toko ritel, terminal POS mengunduh harga dengan cepat untuk mencerminkan
perubahan biaya atau kondisi pasar, dan penjualan dilacak dalam segmen 15 menit untuk
membantu penjadwalan. Perusahaan obat, seperti Purdue Pharma LP, melacak obat kritis
dengan tag identifikasi frekuensi radio (RFID) untuk mengurangi pemalsuan dan pencurian.
Contoh Dampak Teknologi pada Industri Jasa (Utama, 2019), sebagai berikut :

8. DESAIN ULANG PROSES


Seringkali sebuah perusahaan menemukan bahwa asumsi awal dari prosesnya tidak
lagi valid. Dunia adalah tempat yang dinamis, dan keinginan pelanggan, teknologi produk, dan
bauran produk berubah.Akibatnya, proses didesain ulang. Perancangan ulang proses (kadang-
kadang disebut rekayasa ulang proses) adalah pemikiran ulang mendasar dari proses bisnis
untuk menghasilkan peningkatan kinerja yang dramatis. Perancangan ulang proses yang efektif
bergantung pada evaluasi ulang tujuan proses dan mempertanyakan tujuan dan asumsi yang
mendasarinya. Ini bekerja hanya jika proses dasar dan tujuannya diperiksa ulang.
Perancangan ulang proses juga berfokus pada aktivitas yang melintasi garis fungsional. Karena
manajer sering bertanggung jawab atas "fungsi" tertentu atau bidang tanggung jawab khusus,
itu untuk desain ulang yang radikal. Proses tersebut dapat berupa tata letak pabrik, prosedur
pembelian, cara baru memproses aplikasi kredit, atau proses pemenuhan pesanan baru (Heizer,
2015)

Anda mungkin juga menyukai