Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PROSES

OLEH:
Kelompok 5
1. Rahmika (2266MM01029)
2. Hiendrawati (2266MM01030)
3. Ruswanto (2266MM01011)
4. Sarafudin (2266MM01032)
5. Nanang
N A.R (2266MM01010)
an

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH


TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI
2022
A. Pengertian Strategi Proses

Sasaran jangka panjang perusahaan dapat dilihat dari visi, dan upaya
untuk mencapai visi tersebut dijabarkan dalam misi suatu perusahaan.
Namun untuk menjalankan visi dan misi tersebut memerlukan suatu strategi
dari perusahaan agar dapat tercapai secara optimal. Sasaran yang berkaitan
dengan kepuasan pelanggan, yang berkaitan dengan kualitas produk dan
pelayanan dari perusahaan sendiri. Ada beberapa ahli yang telah mendefinisikan
hal mengenai strategi Proses. Produksi merupakan suatu bagian yang penting
bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Strategi proses merupakan sebuah pendekatan dari organisasi untuk


mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa (Heizer dan Render, 2015). Jadi,
strategi proses memiliki tujuan untuk menciptakan sebuah proses yang bisa
menghasilkan produk yang dapat memenuhi keinginan pelanggan. Proses yang
dipilih akan memiliki efek jangka panjang pada efisiensi dan fleksibilitas dari
produksi.

Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2011), strategi proses adalah sebuah


pendekatan organisasi untuk mengubah sumber dayamenjadi keluaran berupa
barang atau jasa. strategi ini bertujuan untuk menemukan suatu cara
memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan.
Didalam strategi proses pastinya terdapat proses produksi yang digunakan suatu
perusahaan untuk menjalankan produksinya. Proses produksi sendiri merupakan
suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan, serta peralatan untuk
menghasilkan produk yang berguna (Yamit, 2002). Produk yang dihasilkan dapat
berupa benda ataupun jasa tergantung dalam bidang apa perusahaan itu
dijalankan

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi proses


adalah kegiatan atau rangkaian yang digunakan suatu perusahaan dimana saling
berkaitan untuk memberikan manfaat dan nilai kegunaan terhadap suatu produk
atau jasa. Proses produksi dilakukan dimana mengolah bahan baku atau bahan
mentah menjadi barang setengah jadi ataupun menjadi barang jadi dengan
memanfaatkan faktor-faktor yang tersedia diantaranya seperti tenaga kerja,
mesin, bahan baku dan fasilitas.

B. Tipe-tipe Strategi Proses

Pengambilan keputusan strategi proses memiliki manfaat dalam jangka


panjang, yaitu terkait dengan efisiensi dan fleksibilitas proses produksi, hingga
konsistensi kualitas dan biaya produksi dari produk yang dihasilkan. Terdapat
empat strategi proses yaitu sebagai berikut:

1. Fokus pada Proses (Process Focus), proses yang pengerjaannya berfokus


pada proses, merupakan suatu jenis organisasi manufaktur dimana
peralatan produksi dan tanggung jawab staf manajemen dijelaskan oleh proses
produksi. Produk yang dihasilkan pada jenis ini banyak ragamnya tetapi
volumenya kecil. Dalam hal ini Unit usaha yang tidak menghasilkan produk
dalam jumlah besar namun memiliki variasi jenis produk yang cukup banyak
dapat memilih process Focus. Menurut.Haming dan Nurnajamuddin (2011)
Perusahaan yang berfokus pada proses biasanya menjalankan kegiatan di tempat
pengerjaan yang bernama job shop. Fokus Proses juga adalah sebuah fasilitas
produksi yang diorganisasikan di sekitar proses-proses untuk memfasilitasi
produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi pada tempat yang
disebut “job shop” dengan Fasilitas yang ada terfokus pada proses dalam hal
peralatan, tata letak, dan pengawasannya
2. Fokus pada produksi berulang (Repetitive Focus) merupakan metode
produksi berulang dari produk tertentu yang sama. Metodologi berulang
mengurangi penyetelan, persediaan dan lead time pengolahan dengan
menggunakan lini produksi, lini perakitan atau sel kerja (Haming dan
Nurnajamuddin, 2011). Fokus pada produksi berulang lazim diproduksi secara
batch (jumlah terbatas per pelaksanaan produksi) dan memakai pendekatan make
to stock dimana untuk mengantisipasi pesanan yang diterima. Jadi perusahaan
mempersiapkan komponen yang akan segera dirakit. Dalam hal ini Pada unit
usaha yang menghasilkan beberapa variasi jenis produk dan dalam jumlah yang
cukup besar, manajer operasional dapat memilih repetitive focus. Salah satu
syarat repetitive focus dapat dilakukan adalah terdapat modules (komponen yang
dipersiapkan sebelum dirakit menjadi satu produk).
3. Fokus pada Produk (Product Focus) adalah suatu jenis organisasi
manufaktur dimana mesin produksi dan tanggung jawab staf digambarkan oleh
produk, lini produk atau segmen pasar. Produk dengan jenis ini sangat
cocok dirancang untuk perusahaanyang berorientasi pada pasar atau kelompok
konsumen. Dirancanguntuk memproses produk yang mempunyai
keseragaman tinggi danhanya memiliki perbedaan yang terbatas (Haming
danNurnajamuddin, 2011). Dalam hal ini fokus pada produk ini dirancang
untuk memproses produk yang memiliki keseragaman tinggi dan hanya
memiliki perbedaan yang sedikit. Jenis fokus ini dapat diterapkan pada
industri semen dan pabrik gula.
4. Kustomisasi Masal (mass customization) merupakan strategi proses yang
memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan beberapa variasi jenis
produk dalam jumlah besar. Sehingga pelanggan mungkin menentukan suatu
model yang pasti dari produk akhir bervolume besar dengan biaya pabrikasi
rendah karena didukung volume keluaran yang besar.Kustomisasi
masal mencirikan usaha menghasilkan produk sesuaidengan pesanan
pelanggan (make to order) seperti yang dicirikan oleh fokus pada proses.
Kustomisasi masal memperlihatkan produk barang dan jasa dengan karakteristik
produk berbiaya rendah dengan diproduksi melalui masal yang memenuhi
keinginan pelanggan yang semakin berbeda. Fokus ini mencirikan produk unik
dan murah, sehingga menjadi sangat rumit (Haming dan Nurnajamuddin,
2011).Dalam hal ini bahwa kustomisasi masal mencirikan usaha
menghasilkan produk sesuai pesanan pelanggan. Fokus kustomisasi masal
dibangun oleh tiga fokus lainnya, fokus pada proses, fokus pada produksi
berulang, dan fokus pada produk.

C. Analisis Desain Proses


Sejumlah perangkat yang dapat membantu memahami kompleksitas
dalam mengimplementasikan desain proses. Perangkat perangkat tersebut
merupakan cara sederhana untuk memahami apa yang terjadi atau apa yang
harus terjadi dalam proses. Ada lima perangkat yang dapat digunakan dalam
aliran dan desain proses (Heizer dan Render, 2015) yaitu sebagai berikut:

1) Diagram Alur
Perangkat pertama untuk analisis proses adalah diagram alur (flow
diagram). Diagram alur bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam proses produksi. Diagram alur merupakan sebuah skema atau gambar dari
pemindahan bahan materi, produk atau orang. Diagram ini bisa membantu
pemahaman, analisis, dan komunikasi dari sebuah proses (Heizer dan Render,
2015). Sehingga dapat disimpulkan bahwa diagram alur merupakan gambaran dari
perpindahan bahan materi, produk atau orang. Dengan tujuan meningkatkan
efisiensi

2) Pemetaan Fungsi Waktu


Perangkat kedua untuk analisis proses adalah sebuah diagram alur tetapi
dengan ditambahkan waktu pada sumbu horizontalnya. Diagram ini biasa disebut
dengan pemetaan fungsi waktu (time-function mapping) atau pemetaan proses
(process mapping). Dengan pemetaan fungsi waktu, simpul mengindikasikan
aktivitas dan tanda panah mengindikasikan arah, dengan waktu pada sumbu
horizontal. Jenis alat ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan
mengeliminasi hal- hal yang tidak diperlukan, dalam hal langkah tambahan,
pengulangan, dan keterlambatan yang tidak perlu (Heizer dan Render, 2015).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan pemetaan fungsi waktu dapat
digunakan untuk menghilangkan pemborosan dalam proses produksi.
3) Pemetaaan Arus Nilai
Perangkat ketiga dalam analisis desain proses adalah pemetaan arus nilai.
Dimana merupakan variasi dari pemetaan fungsi waktu, yaitu pemetaan arus nilai
(value stream mapping, VSM). Pemetaan arus nilai perlu untuk melihat
secara luas dimana nilai ditambahkan dalam keseluruhan proses produksi,
termasuk rantai pasokan. Seperti halnya pemetaan fungsi waktu, untuk memulai
dengan pelanggan dan memahami proses produksi (Heizer dan Render, 2015).
Sehingga dapat disimpulkan pemetaan arus nilai mempertimbangkan bukan
hanya proses tetapi juga keputusan manjemen, dan sistem informasi yang
mendukung proses.

4) Grafik Proses
Perangkat keempat dalam analisis desain proses adalah grafik proses
(process charts). Menggunakan simbol waktu, dan jarak untuk memberikan
sebuah cara yang objektif dan terstruktur untuk menganalisis dan mencatat
ektivitas yang membentuk sebuah proses.memungkinkan untuk fokus pada
aktivitas penambahan nilai (Heizer dan Render, 2015). Sehungga dapat
disimpulkan bahwa grafik proses merupakan grafik yang menggunakan simbol-
simbol untuk menganalisis pergerakan orang atau material.

5) Perencanaan Layanan
Perangkat kelima dalam analisis proses adalah perencanaan Wlayanan.
Dalam usaha memberikan pelayanan memuaskan kepada pelanggan, maka
sebagai penyedia jasa layanan perlu membuat cetak biru dari layanan yang
dimaksud. Dalam perencanaan layanan, selain mengemukakan kegiatan yang
dilaksanakan, juga diperlihatkan standar waktunya. lain mengemukakan kegiatan
yang dilaksanakan, juga diperlihatkan standar waktu layanan serta waktu paling
lama yang ditoleransi dalam usaha memuaskan pelanggan Perencanaan
pelayanan (blueprinting service) merupakan teknik analisis proses yang
menitikberatkan kepada pelanggan dan hubungan yang terjadi dengan pelanggan
(Heizer dan Render, 2015). Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pelayanan berfokus pada pelanggan. Manajer berusaha memberikan pelayanan
paling memuaskan kepada pelanggan. Dengan demikian pelanggan merasa
puas dan loyal.
D. Pemilihan Peralatan dan Teknologi

Pada akhirnya keputusan strategi proses tertentu membutuhkan keputusan


mengenai peralatan dan teknologi yang akan digunakan keputusan tentang hal
tersebut menjadi rumit karena terdapat banyak metode alternative pada semua
fungsi operasi. Akan tetapi, yang paling penting dijadikan patokan adalah
konsep Fleksibelitas yaitu kemampuam untuk merespon dengan sedikit
pengorbanan waktu, biaya, nilai konsumen. Hal ini dapat diartikan peralatan yang
digunakan bersifat moduler dapat dipindahkann dan murah.

TEKNOLOGI PRODUKSI

Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan produktifitas dan


dapat diterapkan disemua sektor yang menghasilkan barang maupun jasa. Dalam
bahasan ini akan dikenalkan sembilan area teknologi yaitu:

1. Teknologi Mesin

Banyak kegiatan operasional menggunakan mesin untuk pemotongan, pengeboan,


penggilingan. Dalam era komputerisasi sekarang ini telah banyak diciptakan cara
pengendalian mesin yang baru menggunakan CHIP computer seperti CNC
(computer numerical control ) yaitu permesinan yang memiliki computer dan
memori sendiri.

2. Automatic Identification Systems (AISs) dan RFID

Peralatan baru dari CNC hingga ATM (automatic teller machine) dikendalikan
dengan sinyal elektronik digital. Pembuatan data secara digital dillakukan melalui
komputerisasi diantaranya dengan AISs (Auutomatic Identification System) yang
membantu memindahkan data menjadi bentuk elektronik yang mudah untuk
dimanipulasi.
Karena biayanya yang rendah dan penggunaannya yang terus meluas, radio
frequency identification (RFID) perlu diperhatikan secara khusus. RFID adalah
rangkaian terintegrasi dengan antena kecilnya sendiri yang menggunakan
gelombang radio untuk mengirimkan sinyal dalam jarak terbatas-beberapa yard.
Kartu RFID ini 9kadang disebut rangkaian RFID) menyediakan identifikasi unik
yang memungkinkan pelacakan dan pemonitoran bagian, palet, orang, dan hewan
apa pun yang bergerak. RIFD tidak harus dalam jarak pandang antara pembaca
dan kartunya.

3. Pengendalian proses

Pengendalian proses adalah penggunaan teknologi informasi untuk


mengendalikan proses fisik.. Berikut sistem pengendalian proses bekerja dalam
beberapa cara, tetapi yang biasanya :

 Sensor mengumpulkan data


 Perangkatnya membaca data pada periode tertentu, mungkin sekali
setiap menit atau setiap detik
 Pengukuran diubah menjadi sinyal digital yang dikirimkanpada sebuah
komputer digital.
 Program komputer membaca file 9data digital), kemudian menganalisis
data,.
 Output yang dihasilkan terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk pesan
pada layar komputer atau printer, sinyal yang memerintahkan
motor untuk mengubah setelan katup, lampu peringatan atau sirene,
diagram SPC, atau skema tertentu .

4. Sistem Visi

Sistem Visi adalah penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran
pemeriksaan. Sebagai contoh, sistem visi digunakan untuk memeriksa kentang
goreng sehingga cacat dapat dikenali saat kentang berada dalam lini produksi.
5. Robot

Robot adalah sebuah mesin yang fleksibel, memiliki kemampuan untuk


mengganti tenaga manusia bekerja melalui syaraf elektronik yang menjalankan
sejumlah motor saklar. Sebagai contoh, Ford menggunakan robot untuk
melakukan 98% proses pengelasan pada mobil-mobilnya.

6. Automated Storage and Retrieval Systems (ASRSs)

Adalah gudang yang dikendalikan computer yang menempatkan komponen secara


otomatis dari dab menuju tempat tertentu dalam gudang. Sistem ini biasa
digunakan dalam fasilitas distribusi perdagangan eceran, seperti Wal-Mart,
Tupperware, dan Benetton. Sistem ini juga digunakan di area persediaan dan
pengujian dari perusahaan manufaktur.

7. Automated Guided Vehicle (AGVs)

Adalah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang digunakan
untuk memindahkan bahan. AGV juga digunakan di perkantoran untuk mengantar
makanan.

8. Flexible Manufacturing Systems (FMSs)

Adalah sebuah system yang menggunakan sebuah sel kerja otomatis yang
dikendalikan oleh sinyal elektronik dari sebuah computer induk.

Kelebihan dari FMS:

 Meningkatkan pemanfaatan modal


 Menurunkan biaya tenaga kerja langsung
 Mengurangi persediaan
 Kualitas menjadi konsisten
Kekurangan FMS:

 Terbatasnya kemampuan pada sebuah produk


 Perlu perencanaan dalam modal besar
 Membantu persyaratan peralatan dan alat bantu.

9. Computer Integrated Manufacturing (CIM)

Adalah sebuah sistem manufaktur dimana CAD, FMS, pengendalian persediaan,


gudang danpengiriman dipadukan. Merupakan perluasan dari Flexible
Manufacturing System (FMS). FMS dan CIM mengurangi perbedaan antara
produksi dengan volume rendah variasi tinggi dengan produksi dengan volume
tinggi variasi rendah. Teknologi informasi menjadikan FMS dan CIM mengatasi
meningkatnya variasi yang bersamaan dengan meningkatnya volume.

Anda mungkin juga menyukai