Anda di halaman 1dari 6

Nama : Efa Susianti

Nim : 041133203
1. Bagaimana Six Sigma berpengaruh pada penciptaan kualitas produk dan
layanan?
Jawab :
Six Sigma berpengaruh karena Six Sigma adalah metode yang berfokus
pada peningkatan kualitas (yaitu, mengurangipemborosan) dengan membantu
organisasi menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik,lebih cepat, dan
lebih murah.
Sumber Referensi https://journal.uii.ac.id/

2. Bagaimana Lean Management berpengaruh pada penciptaan kualitas produk


dan layanan?
Jawab :
Manajemen lean (manajemen ramping) adalah pendekatan untuk
menjalankan organisasi yang mendukung konsep perbaikan
berkelanjutan (continuous improvement) dengan menyisihkan segala hal yang
dirasakan tidak menambah nilai bagi customer. Prinsip ini adalah upaya
berkelanjutan untuk meningkatkan produk, layanan, atau proses, yang
membutuhkan perbaikan secara berkelanjutan (incremental improvement) dari
waktu ke waktu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Manajemen lean menggunakan metode untuk menghilangkan faktor-
faktor yang membuang waktu, tenaga atau uang. Hal tersebut dicapai dengan
menganalisis proses bisnis dan kemudian merevisinya atau memotong langkah
apa pun yang tidak menciptakan nilai bagi pelanggan.
Sumber Referensi https://insight.wellcode.io/

3. Bagaimana membuat perencanaan kualitas produk/layanan menggunakan QFD


& HOQ?
Jawab :
Menurut Daetz, Barnard, dan Norman (1995), proses QFD meliputi
pembentukan matrik-matrik yang juga biasa disebut sebagai tabel kualitas yang
memuat tahap-tahap penggunaan QFD yang terdiri atas 4 fasa, yaitu :
1. Perencanaan Produk (Product Planning), meliputi proses penerjemahan
karakteristik kualitas yang menjadi keinginan pelanggan menjadi
karakteristik teknik perusahaan. Tahap Perencanaan Produk biasa
disebut juga The House Of Quality. Pada tahap ini dikumpulkan data –
data tentang kebutuhan – kebutuhan konsumen, keterangan jaminan,
peluang dari persaingan, ukuran produk, ukuran produk pesaing, dan
kemampuan teknis organisasi untuk memenuhi setiap kebutuhan
pelanggan.
2. Perencanaan Komponen (Part Planning), meliputi proses penerjemahan
dan pengembangan karakteristik teknik perusahaan yang dihasilkan
pada fasa (1) menjadi lebih detail dan membentuk karakteristik kualitas
per bagian. Desain produk menghendaki ide team yang kreatif dan
inovatif. Konsep produk dibuat selama tahap ini dan menspesifikasi
bagian yang telah didokumentasikan. Bagian – bagian yang ditentukan
menjadi yang terpenting untuk memenuhi keinginan – keinginan
konsumen yang selanjutnya disebarkan kedalam perencanaan proses
(tahap 3).
3. Perencanaan Proses (Process Planning), meliputi proses penerjemahan
karakteristik kualitas pada tiap bagian yang dihasilkan pada fasa (2)
untuk menentukan karakteristik proses masing-masing. Selama
perencanaan proses, proses – proses manufacturing dijadikan diagram
alir dan parameter proses (target values) didokumentasikan.
4. Perencanaan Produksi (Production Planning), proses pembentukan
hubungan dan keselarasan antara karakteristik proses yang dihasilkan
pada fasa (3) dengan karakteristik keinginan bagian produksi. Dalam
perencanaan produksi, petunjuk – petunjuk pekerjaan dibuat untuk
memantau proses produksi, jadwal pemeliharaan, dan pelatihan
keterampilan operator – operator. Selain itu, pada tahap ini dibuat
beberapa keputusan untuk menempatkan proses – proses yang paling
beresiko dan beberapa kendali ditempatkan untuk mencegah kerusakan.
Sumber Referensi PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Oleh Evan Jaelani
4. Bagaimana diagram Pareto sebagai alat pengendalian kualitas tersebut berperan
dalam mewujudkan produk/ layanan berkualitas?
Jawab :
  Diagram Pareto dikembangkan oleh Vilfredo Frederigo Samoso pada
akhir abad ke-19 merupakan pendekatan logic dari tahap awal pada proses
perbaikan suatu situasi yang digambarkan dalam bentuk histogram yang dikenal
sebagai konsep vital few and the trivial many untuk mendapatkan menyebab
utamanya. Diagram Pareto telah digunakan secara luas dalam kegiatan kendali
mutu untuk menangani kerangka proyek; proses program; kombinasi pelatihan,
proyek dan proses, sehingga sangat membantu dan memberikan kemudahan
bagi para pekerja dalam meningkatkan mutu pekerjaan. Pareto chart sangat
tepat digunakan jika menginginkan hal-hal seperti menentukan prioritas karena
keterbatasan sumberdaya, menggunakan kearifan tim secara kolektif,
menghasilkan consensus atau keputusan akhir, dan menempatkan keputusan
pada data kuantitatif.
Prinsip Pareto juga dikenal sebagai aturan 80/20 dengan melakukan
20% dari pekerjaan bisa menghasilkan 80% manfaat dari pekerjaan itu. Aturan
80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal, seperti: 80% dari keluhan
pelanggan timbul 20% dari produk atau jasa, 80% dari keterlambatan jadwal
timbul 20% dari kemungkinan penyebab penundaan, 20% dari produk atau
account untuk layanan, 80% dari keuntungan Anda, 20% dari-tenaga penjualan
menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda, atau 20% dari cacat
sistem penyebab 80% masalah nya.
Sumber Referensi https://sites.google.com/

5. Bagaimana fish bone diagram sebagai alat pengendalian kualitas tersebut


berperan dalam mewujudkan produk/ layanan berkualitas?
Jawab :
Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di
dalam meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram
Sebab-Akibat atau cause effect diagram. Penemunya adalah seorang ilmuwan
jepang pada tahun 60-an. Bernama Dr. Kaoru Ishikawa, ilmuwan kelahiran
1915 di Tikyo Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo.
Sehingga sering juga disebut dengan diagram ishikawa. Metode tersebut
awalnya lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas. Yang
menggunakan data verbal (non-numerical) atau data kualitatif. Dr. Ishikawa
juga ditengarai sebagai orang pertama yang memperkenalkan 7 alat atau metode
pengendalian kualitas (7 tools). Yakni  fishbone diagram, control chart, run
chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, dan flowchart.

      Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena  memang berbentuk


mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap ke kanan.
Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah
permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan
sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai
dengan pendekatan permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect
(Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut  menunjukkan hubungan antara
sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram
sebab-akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab
(sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor
penyebab itu.

      Diagram Fishbone telah menciptakan ide cemerlang yang dapat membantu


dan memampukan setiap orang atau organisasi/perusahaan dalam
menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke akarnya. Kebiasaan untuk
mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian
memadai menyangkut problem yang dihadapi oleh perusahaan Semua anggota
tim memberikan pandangan dan pendapat dalam mengidentifikasi semua
pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaan sangat
diperlukan di sini, juga kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap
individu. Jadi sebenarnya dengan adanya diagram ini sangatlah bermanfaat bagi
perusahaan, tidak hanya dapat menyelesaikan masalah sampai akarnya namun
bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang – orang yang masuk dalam
tim identifikasi masalah perusahaan yang dalam mencari sebab masalah
menggunakan diagram tulang ikan.
Sumber referensi https://sites.google.com/

Anda mungkin juga menyukai