Anda di halaman 1dari 20

BINA NUSANTARA

UNIVERSITY

TUGAS KELOMPOK KE – 3
INTRODUCTION TO MANAGEMENT AND BUSINESS

TEAM – 6

1. FRANSISCA JUWITA ARINDA ARIESTY- 2602237832

2. MUHAMMAD ARIEF WICAKSANA – 2602257084

3. ROCHMATUL LAILIYAH ROCHMADHONA – 2602248496

4. RAKHMAD NURSEHA – 2602237681

5. ZEFANYA LOURENTS PIYOH - 2602229793

BINUS ONLINE LEARNING


BUSINESS MANAGEMENT
2023

Introduction to Management and Business-R6


Tugas Kelompok ke-3

Week 8/ Sesi 12

1. Perencanaan menejemen operasi banyak membantu menejemen dalam memecahkan


masalah dalam bisnis. Dengan perencanaan yang baik, menejemen dapat membuat
proses operasional menjadi efektif dan efisien. Jelaskan secara rinci apa saja yang
termasuk dalam perencanaan menejemen operasi. (35 point)
Jawab ;
Manajemen operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses produksi, serta
memastikan pemeliharaan dan perkembangan berlangsung secara efektif dan efisien.
Seorang manajer operasi bertanggungjawab mengelola proses pengubahan input baik
dalam bentuk material, tenaga kerja ataupun sumber daya lainnya menjadi output dalam
bentuk produk berupa barang atau jasa. Istilah manajemen operasi muncul pada tahun
1970 untuk memperluas pemahaman yang lebih detail mengenai proses produksi, dimana
proses produksi yang dibahas bukan hanya mengenai pabrikasi melainkan juga pada
produk dalam bentuk layanan atau jasa. Oleh karenanya manajemen operasi mencakup
berbagai macam sektor industry seperti sistem perbankan, perusahaan, rumah sakit,
hubungan dengan supplier, pelanggan serta penggunaan teknologi.

Perencanaan yang dilakukan dalam manajemen operasi bertujuan agar kegiatan produksi
dapat menghasilkan produk barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Perencanaan pada manajemen produksi meliputi hal-hal sebagai berikut:
(1) Lokasi fasilitas, proses pemilihan lokasi geografis untuk operasi perusahaan.
(2) Tata ruang fasilitas, adalah susunan fisik sumber dalam proses produksi. Intinya
adalah untuk meletakkan kantor, mesin, area penyimpanan, di posisi sebaik mungkin
guna memungkinkan para pekerja untuk memproduksi barang dan memberikan layanan
bagi para pelanggan. Tata ruang fasilitas sangat bergantung pada proses yang harus
dilakukan. Untuk jasa, tata ruang biasanya dirancang untuk membantu konsumen
menemukan dan membeli barang.
(3) Perencanaan persyaratan bahan (MRP) adalah sistem manajemen operasi berbasis
komputer yang menggunakan ramalan penjualan untuk memastikan bahwa
bagian-bagian dan bahan-bahan yang dibutuhkan tersedia pada waktu dan tempat yang
tepat di satu perusahaan tertentu.

Introduction to Management and Business-R6


(4) Pembelian, fungsi dalam sebuah perusahaan yang mencari sumber bahan
berkualitas, menemukan pemasok terbaik, dan menegosiasikan harga terbaik untuk
barang dan jasa.
(5) Pengendalian inventaris, kontrol inventaris yang tepat pada waktunya (just in time)
adalah proses produksi di mana inventaris minimum, disimpan di dalam gudang,
persediaan, dan kebutuhan lain dikirimkan tepat pada waktunya ke lini perakitan.
(6) Kontrol kualitas, kualitas merupakan memproduksi secara konsisten memproduksi
apa yang diinginkan pelanggan, sementara mengurangi kesalahan sebelum dan setelah
pengiriman kepada pelanggan.

Gambar Proses Layout


Dari fungsi perencanaan pada manajemen operasi, diharapkan membawa manfaat bagi
perusahaan sebagai berikut:

Introduction to Management and Business-R6


(1) Efisiensi proses (Efficiency)
Adanya manajemen operasi yang melakukan pengelolaan pada setiap kebutuhan
operasi perusahaan khususnya pada kegiatan produksi menjadikan proses yang
dilakukan perusahaan menjadi lebih optimal dan efisien.
(2) Produktivitas (Productivity)
Manfaat selanjutnya adalah produktivitas perusahaan yang meningkat. Hal ini
karena manajemen operasi mampu melakukan pengelolaan pada sistem operasi
perusahaan dengan baik. Setiap keputusan yang diambil adalah yang terbaik dan
kegiatan operasi yang efektif, dengan sistem yang baik ini mampu meningkatkan
produktivitas perusahaan.
(3) Nilai ekonomi (Economy)
Manajemen operasi membantu perusahaan melakukan perencanaan anggaran biaya
operasional. Hal ini memberikan manfaat bagi perusahaan berupa menurunnya
tingkat kerugian dan meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
(4) Tingkat Kualitas (Quality)
Kegiatan pengecekan, pengawasan dan pengendalian proses produksi menjadikan
produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki standar kualitas yang baik.
Pengendalian kualitas yang sesuai standar akan selalu ditingkatkan secara bertahap
oleh manajemen operasi yang melakukan pengawasan pada kegiatan produksi yang
berlangsung.
(5) Pengurangan Waktu Proses (Reduced Processing Time)
Kegiatan pengawasan dan pengelolaan yang dilakukan menjadikan durasi waktu
produksi menjadi lebih singkat. Hal ini akan memberikan dampak pada biaya,
efisiensi dan efektivitas perusahaan yang menjadi lebih baik dengan adanya
manajemen operasi yang mengelolanya.

Introduction to Management and Business-R6


2. Berkaitan dengan standar kualitas, sebutkan dan jelaskan metode - metode yang
digunakan untuk mengukur standar kualitas? (30 point)
Jawab ;
Pengawasan kualitas sangat diutamakan oleh perusahaan untuk mempertahankan pasar
atau menambah pasar perusahaan. Pengawasan kualitas merupakan hal penting yang
harus dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan ukuran, cara dan persyaratan
fungsional lain, supaya kualitas yang sudah tinggi dapat dipertahankan dan jumlah bahan
yang rusak dapat diminimalisasikan. Dengan adanya pengawasan kualitas, maka
perusahaan berusaha untuk selalu mencapai dan memperbaiki kualitas dengan biaya
rendah yang sama/tetap.

Beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan standar kontrol kualitas
diantaranya :
1) Six Sigma
Merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi kegagalan (kerusakan)
dalam pencapaian sasaran mutu yang diinginkan pada peningkatan jumlah produksi
dengan ukuran kualitas yang hanya memperkenankan 3,4 kerusakan per juta kesempatan.
Dalam penerapannya, six sigma memiliki 5 (lima) langkah untuk memperbaiki kinerja
bisnis yaitu define, measure, analyze, improve, dan control sehingga masalah atau
peluang,
proses, dan persyaratan pelanggan harus diverifikasi dan diperbaharui dalam setiap
langkahnya.

2) Statistic Quality Control (SQC)/Kontrol Kualitas Statistik


Proses yang menggunakan beberapa manajer untuk secara kontinue memonitor semua
fase proses produksi guna memastikan bahwa kualitas ditambahkan ke dalam produk
tersebut sejak awal. Pada dasarnya SQC merupakan penggunaaan metode statistik untuk
mengumpulkan dan menganalisis data dalam menentukan dan mengawasi kualitas hasil
produksi secara efisien. Dalam penerapannya quality control dilakukan dengan
penggunaan diagram (Chart) dan prinsip-prinsip statistik, serta statistic quality control
(pengawasan, analisa sampel dan menarik kesimpulan).

Introduction to Management and Business-R6


3) Statistical Process Control (SPC)/Kontrol Proses Statistik
Proses pengambilan sampel statistik dari komponen-komponen produk pada setiap
tingkat proses produksi dan menggambarkan hasilnya di atas grafik. SPC merupakan
teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali,
penganalisis, pengelola, dan memperbaiki proses menggunakan metode-metode statistik.
Sasaran utama pengendalian proses statistik adalah mengadakan pengurangan terhadap
variasi atau kesalahan–kesalahan proses.

4) Standar Kualitas Baldrige Awards (Baldrige Criteria)


Merupakan paduan manajemen terbaik untuk mengukur dan menjadikan kinerja sebuah
organisasi menjadi sempurna. Tujuan Baldrige Awards diciptakan untuk
mempromosikan kesadaran mengenai kualitas/mutu, mengidentifikasi kebutuhan untuk
kualitas yang unggul, memperkenalkan prestasi mutu dari perusahaan Amerika Serikat
dan membagi informasi tentang strategi kualitas yang sukses dan manfaatnya.

5) Standar ISO (International Organization for Standardization)


International Organization for Standardization (ISO) adalah federasi badan standar
nasional lingkup dunia, lebih dari 140 negara yang menentukan ukuran global untuk
kualitas produk individual. ISO 9000 adalah nama umum yang diberikan untuk
manajemen yang berkualitas dan standar terjamin. ISO 14000 adalah sistem manajemen
lingkungan. Sertifikasi ISO 9000 dan 14000 menunjukkan bahwa sebuah perusahaan
memiliki sistem manajemen kelas dunia, baik dalam standar kualitas maupun standar
manajemen.

3. Pilihlah dan lakukan analisis pada sebuah perusahaan manufaktur, dari hasil
analisa yang anda lakukan, sebutkan dan jelaskan bagaimana prosedur pembuatan
produknya. Buat pula tahapannya dengan menggunakan PERT atau Bahan Gantt.
(35 Point)

Introduction to Management and Business-R6


Jawab ;
Gantt Chart dan Diagram PERT adalah alat visualisasi yang memproyeksikan dan
memecah tugas bersama dengan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tertentu.
Grafik Gantt direpresentasikan sebagai grafik batang, sedangkan diagram PERT
direpresentasikan sebagai diagram alir.

Diagram PERT adalah metode untuk menganalisis tugas yang terlibat di dalam
penyelesaian proyek tertentu, perkiraan waktu yang dibutuhkan un tuk menyelesaikan
setiap tugas dan identifikasi waktu minimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
seluruh proyek. Diagram PERT merepresentasikan urutan aktivitas atau kebergantungan
antara aktivitas
Gantt Chart adalah grafik batang yang dengan jelas menunjukan proyek yang sedang
dikerjakan dan seberapa banyak telah diselesaikan dalam waktu tertentu. Gantt Chart
memungkinkan untuk melihat dengan mudah waktu dimulai dan selesainya proyek,
pemantauan kemajuan pekerjaan dan durasi pekerjaan atas pekembangan wakt
Perusahaan manufaktur adalah sebuah perusahaan yang dalam aktivitas usahanya tidak
membeli barang jadi dari supplier. Namun, mereka membeli bahan baku yang kemudian
dilakukan proses produksi sehingga tercipta barang jadi yang siap digunakan.

Beberapa contoh Perusahaan Manufaktur yang dianalisa oleh kelompok kami

1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie
instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu
cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. Perusahaan ini didirikan
dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228
tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15
November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20
Juni 1991. Perseroan mengubah namanya semula PT Panganjaya Intikusuma
menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum
Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat
No.51tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris

Introduction to Management and Business-R6


di Jakarta. Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan
yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya
menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam
bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di
Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru,
Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya,
Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan
cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari.
Skema Sistem Produksi PT Indofood dapat dilihat dari diagram dibawah ini
• Diagram PERT

Introduction to Management and Business-R6


Tahapan proses produksi di PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk pada Divisi Noodle
dapat kami jabarkan dalam Diagram PERT dan Gantt Chart sebagai berikut:
• Diagram PERT

• Gantt Chart

1. Penuangan Tepung pada Screw


Tepung dituang pada screw, perbandingannya sesuai dengan jenis mie yang
akan diproduksi. Kemudian ditarik ke mesin mixer melalui pipa hisap.
Tempat penuangan tepung pada screw berada dalam gudang tepung, setelah
tepung dituangkan dalam screw kemudian akan dihisap dengan motor hisap
melalui pipa.

Introduction to Management and Business-R6


2. Mixing
Proses pencampuran bahan baku utama, tepung terigu dan larutan alkali
sampai adonan homogen, membutuhkan waktu ±8 menit untuk mie kecil dan
±10 -15 menit untuk mie besar. Lalu adonan diturunkan ke Weeder Press.

3. Pressing
Adonan yang homogen dilewatkan pada beberapa mesin roll press sampai
didapatkan adonan dengan ketebalan tertentu, lalu masuk ke sliter untuk
membentuk untaian mie. Pressing berada di bawah ruang mixing, karena
akan memudahkan proses penuangan tepung dari mixing.

4. Steaming
Tahap awal pemasakan mie melalui steam box yang dialirkan uap bersuhu
±1000C dengan sistem dikukus. Ruang steaming bersuhu panas, namun
tenaga kerja hanya memasuki ruangan untuk pengecekan saja (control
pannel).

5. Cutting
Proses pemotongan mie sesuai dengan ketebalan dengan menggunakan pisau
cutter. Dari proses awal produksi sampai akhir semuanya berurutan, pada
proses cutting jika ada mie yang tidak sesuai dengan ketebalan atau bentuk
maka akan ditarik dan di pressing kembali.

6. Frying
Potongan mie dimasukkan ke dalam mangkuk dan digoreng pada suhu
berkisar ±120ºC-160ºC bertujuan untuk mengurangi kadar air pada mie, rata-
rata dari 32%- 35% menjadi ± 3% sehingga mie akan tahan selama 8 bulan.
Penggorengan dilakukan menggunakan minyak goreng yang dipanaskan
dengan uap boiler. Suhu sekitar ruang frying sangat panas, namun terdapat
ventilasi yang berupa jendela yang berada di bawah atap, sehingga dapat
merata ke seluruh area.

7. Cooling
Pendingin mie dengan menggunakan kipas angin atau fan sehingga
didapatkan mie bersuhu sekitar 40°C sekitar 8-11 menit. Area cooking cukup

Introduction to Management and Business-R6


gelap meskipun tidak melebihi NAB, karena tertutup kipas angin dan control
pannel.

8. Packaging
Proses penambahan bumbu atau sauce dan minyak bumbu sesuai dengan
rasa, selanjutnya dikemas dalam kemasan etiket untuk melindungi produk,
memudahkan transportasi mie yang sudah terbungkus dan dikemas dalam
karton box. Biasanya menghasilkan ±140 packs per menit. Per karton berisi
40 packs dan siap untuk didistribusikan ke konsumen.

2. PT Trisula Textile Industries Tbk


PT Trisula Textile Industries Tbk yang berdiri pada tahun 1968 dengan nama PT
Daya Mekar yang pada tahun yang sama berganti nama menjadi PT Trisula
Banten Textile Mill. Pada tahun 1999b PT Trisula Banten Textile Mill berganti
nama menjadi PT Trisula Textile Industries yang kemudian go public pada tahun
2017 dengan kode emiten BELL.

Hingga akhir tahun 2021 PT Trisula Textile Industries Tbk memiliki berbagai
merek yaitu Accura, New Accura, Basilica, Bellini, Clarina, Tristex Modern,
Waltz, Byblos, Just Jait, Suzukura, Legend, Lexus, Alexis, Centennial,
Metalizato, Caterina, Katun, Trisulatex, Cygnus, K-IN Sehat dan Helps dimana
jenis produk dari merek tersebut berupa kain, pakaian jadi, masker non-medis dan
aksesoris.

Proses produksi kain yang dilakukan oleh PT Trisula Textile Industries Tbk kami
coba gambarkan menggunakan Gantt Chart sebagai berikut:

Process 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Raw Material Warehouse
Texturizing
Twisting
Warping
Sizing
Beaming
Drawing In
Weaving
Greige Inspecting
Dyeing Finishing
Final Inspecting
Packing
Delivery

Terkait dengan salah satu produk dari PT Trisula Textile Industries Tbk yang
berupa kain, proses produksinya adalah sebagai berikut:

1. Raw Material Warehouse

Introduction to Management and Business-R6


Tahap menyimpan dan menampung bahan baku yang diperoleh dari
beberapa supplier, salah satunya adalah benang. Di dalam gudang, benang
ditata rapi sesuai dengan jenis dan peruntukannya.

2. Texturizing
Tahap memproses benang-benang filament di dalam mesin dengan
temperatur dan tekanan tertentu, serta puntiran tertentu sehingga
menghasilkan efek keriting, ketebalan yang elastis dan mempunyai crimp
yang tinggi.

3. Twisting
Tahap mengolah benang untuk diberi puntiran dengan nilai tertentu (twist
per meter/tpm) agar menjadikan benang semakin kuat dan kompak serta
memiliki sifat lain sesuai dengan peruntukan desain. Dalam proses ini
dikenal 2 macam puntiran, yaitu low twist (<450 tpm) dan high twist
(>450 tpm).

4. Warping
Tahap memindahkan benang dari gulungan bobbin atau cheese ke dalam
gulungan besar (beam) untuk dijadikan benang lusi (warp), yakni benang
dengan arah sejajar, serta dalam jumlah dan Panjang benang yang sudah
ditentukan.

5. Sizing
Tahap memberi lapisan kanji atau film kepada benang agar lebih kuat
sehingga tidak mudah putus saat dilakukan proses berikutnya. Proses ini
khusus dilakukan pada benang non twist atau low twist.

6. Beaming
Tahap mengolah benang dari proses warping atau sizing, yang selanjutnya
digabung dari beberapa beam untuk beam lusi. Gabungan ini dapat dari
jenis benang yang sama atau jenis benang yang berbeda, sesuai dengan
peruntukannya.

7. Drawing In
Tahap mencucukan benang-benang ke dalam dropper, gun dan sisir,
sesuai dengan jenis anyaman kain yang diinginkan. Proses ini
memerlukan kehati-hatian karena dilakukan secara manual dan
membutuhkan waktu yang cukup lama, terutama untuk anyaman hias.

8. Weaving
Tahap untuk menenun benang pakan disilangkan dengan benang lusi
sehingga teranyam dengan baik. Proses ini terdiri dari 5 tahapan, yaitu
pengaturan lusi (let off motion), pembukaan mulut lusi (shedding motion),
peluncuran benang pakan (weft insertion), serta pengetekan (beating
motion and take up motion).

9. Greige Inspecting
Tahap untuk memeriksa atau memberikan perangkat kualitas kain hasil
tenun. Bagian yang diperiksa meliputi kualitas fisik (seperti salah
anyaman, pakan pecah, pakan putus, lusi putus, neps dan lainnya) serta

Introduction to Management and Business-R6


kualitas daya serap warna /dyeability (seperti lusi campur, kerataan warna
barre dan lainnya.

10. Dyeing Finishing


Tahap pencelupan atau pemberian warna, serta penyempurnaan
(treatment) kain dalam proses finishing untuk mendapatkan warna yang
handfeel sesuai desain yang diinginkan pelanggan.

11. Final Inspecting


Tahap untuk memeriksa kualitas akhir produk yang meliputi quality
control laboratorium untuk beberapa parameter, antara lain fastness,
resistance, slippage, density, shrinkage, kualitas fisik (seperti neps, crease
mark, creasing, spots, bowing, skewing), serta kualitas warna dan
handfeel.

12. Packing
Tahap membubuhi cap pinggi, rolling atau double folding yang sesuai
dengan spesifikasi pesanan konsumen, pemberian barcode, label dan
kemudian dibungkus rapi dengan plastik. Produk yang telah dibungkus ini
akan disimpan ke rak-rak yang telah ditentukan.

13. Delivery
Tahap pengiriman kain, mulai dari pengambilan dan pendataan kain dari
rak, pembuatan surat jalan, pembuatan faktur sampai dengan pengiriman
kain ke pelanggan.

3. PT. Semen Padang


PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan
nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM)
yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5
Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari
Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami proses
kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik
Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan
transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi
proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV. Pada tahun
1995, Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang ke
PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik
Indarung V. Pada saat ini, pemegang saham Perusahaan adalah PT Semen
Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi

Introduction to Management and Business-R6


Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah
Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09%
dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia
Proses produksi semen PT Semen Padang jika digambarkan mengunakan bahan Gantt,
sebagai berikut:

Proses 1 2 3 4 5
Tahap penambangan bahan mentah
Tahap pengilingan bahan baku
Bahan kemudian dipanaskan di preheater
pemanasan dilanjutkan di dalam kiln
Kristal klinker didinginkan di cooler
Pengilingan akhir klinker
Klinker halus disimpan dalam silo
Pengemasan semen

Secara proses pembuatan semen memiliki beberapa tahapan produksi:


1. Tahap penambangan bahan mentah (quarry), Bahan dasar semen yang berupa batu
kapur, tanah liat, pasir besi, pasir silica akan ditambang mengunakan alat-alat berat
kemudian dikirim ke pabrik semen.
2. Tahap pengilingan bahan baku, bahan baku mentah akan diteliti di laboratorium,
kemudian dicampur dengan proporsi yang tepat dan akan dimulai tahap pengilingan
awak bahan mental dengan mesin penghancur sehingga terbentuk serbuk.
3. Bahan kemudian dipanaskan di preheater
4. pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk Kristal klinker
5. Kristal klinker ini kemudian didinginkan di cooler dengan bantuan angin. Panas dari
proses pendinginan ini di alirkan lagi ke preheater untuk menghemat energi.
6. Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar berisi bola-bola baja
sehingga menjadi serbuk semen yang halus.

Introduction to Management and Business-R6


7. Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan semen mirip
tangki minyak pertamina)
8. . Dari silo ini semen dipak dan dijual ke konsumen

4. PT. Kimia Farma (Persero),


PT. Kimia Farma merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang dimulai
sekitar tahun1957. PT Kimia Farma (Persero) sebagai suatu perusahan
perdagangan farmasi dan alat kesehatan yang berbasis industri berperan serta
dalam menunjang keberhasilan pembangunan di sektor kesehatan dan ekonomi
dengan menyelenggarakan upaya-upaya kemanfaatan umum berupa produksi
obat jadi, farmasi serta alat kesehatan atau penelitian serta jasa pelayanan
kefarmasian yang memiliki kualitas yang baik dan memadai dalam upaya
mewujudkan kemampuan setiap penduduk untuk peduli terhadap pentingnya
hidup sehat agar derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat dalam menuju
kesejahteraan masyarakat.
PT. Kimia Farma memiliki prosedur pembuatan produk yang dapat menjamin
produk obat memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Kegiatan produksi yaitu
Penimbangan, Pencampuran, Pengisian, Pengeringan, Granulasi, Pencetakan,
Sortir, Pengemasan. Produksi telah dilakukan sesuai dengan prosedur tertulis dan
didokumentasikan. Selama pengolahan semua bahan, wadah produk, peralatan,
mesin produksi, dan ruang kerja di beri label atau penandaan sehingga dapat
membantu untuk menunjukkan status misalnya karantina, ditolak, diterima dan
lainnya

Introduction to Management and Business-R6


Bagan Gantt Produksi PT Kimia Farma

5. PT Batik Semar

PT. Batik semar berdiri pada tahun 1947, didirikan oleh Keluarga Kasigit, sebuah
keluarga pembuat batik / pedagang batik di Solo. Pada saat itu Keluarga Kasigit sangat
menyadari bahwa batik sebagai karya seni dan kerajinan warisan budaya bangsa
Indonesia harus terus dilestarikan keberadaannya. Awalnya PT. Batik Semar
memproduksi batik Bodronoyo, dimana Bodronoyo merupakan nama lain dari Semar.
Namun dalam perjalanannya karena nama Semar ternyata lebih dikenal masyarakat, pada
tahun 1966 digantilah nama batik Bodronoyo menjadi Batik Semar. Bagi PT. Batik
Semar, nama Semar yang dikenal sebagai sosok panutan dalam dunia pewayangan dan
diakui sebagai Batara Isnaya, sekaligus menjadi pengasuh keluarga Pandawa mempunyai
makna sendiri. Makna nama ” SEMAR” adalah : S = Sarwi atau bersama-sama E =
Ening atau suci bersih M = Marsudi atau berusaha tanpa putus asa A = Ajuning atau
perkembangan R = Rasa atau seni Makna tersebut telah menjadi inspirasi dalam
mengembangkan visi Batik Semar hingga sekarang, yaitu Dengan niat yang tulus,
berusaha terus menerus mengembangkan seni kerajinan batik sebagai salah satu warisan
budaya bangsa indonesia yang adiluhung.

Introduction to Management and Business-R6


Pada awal perkembanganya, penjualan produk-produk Batik Semar masih sangat terbatas
di kota-kota tertentu di pulau Jawa. Produk yang dihasilkan juga masih terbatas pada
batik tulis dengan jangkauan pemasaran terbatas pada masyarakat golongan menengah
keatas. Hingga pada tahun 1952, terdorong oleh keinginan yang begitu besar untuk
mengembangkan produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau oleh masyarakat
luas, maka Batik Semar pun muncul pemikiran untuk mengembangkan produk dengan
harga terjangkau oleh masyarakat luas. Munculah batik cap dan batik kombinasi. Pada
tahun 1972, proses pembuatan batik dipermudah dengan munculnya teknologi baru yang
disebut printing / sablon dengan motif batik. Hadirnya teknologi baru ini tentu saja
semakin mempermudah Batik Semar dalam berekplorasi, baik dari segi corak maupun
jenis produk. Dengan keleluasaan tersebut tentu saja membuat Batik Semar semakin
bersemangat untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap busana-busana yang
fashionable dengan jangkauan usia target market yang semakin luas. corak-corak dari
berbagai daerah di Indonesia juga dikembangkan oleh Batik Semar. Corak-corak tersebut
antara lain corak batik Pekalongan, Madura, Cirebon, Banjar, Papua, Kalimantan, Toraja.
Selain mengembangkan corak, Batik Semar melakukan diversifikasi dalam proses
pembuatan batik yang menghasilkan batik tradisional dan batik modern.
Proses produksi kegiatan proses produksi dalam pembuatan pakaian jadi yang dihasilkan
di Semar Mas garment milik PT. Batik Semar sebagai berikut:
a. Persiapan bahan baku
Mempersiapkan bahan baku pokok yang berupa gulungan kain bermotif yang siap
untuk dipotong.
b. Persiapan accecories
Mempersiapkan kelengkapan menjahit seperti benang, kancing, zise label, main
label, care label.
c. Persiapan alat / mesin
Mempersiapkan alat yang digunakan untuk proses cutting dan mesin jahit yang akan
digunakan untuk proses sewing.
d. Pola
Dibuat pola sesuai dengan bentuk pakaian jadi.

Introduction to Management and Business-R6


e. Cutting
Pada proses ini dari kain gulungan bermotif, kain digelar sesuai dengan panjang
marker dari bagian pola. Kertas marker digelar diatas gelaran kain paling atas. Pola
dalam marker menunjukkan bagian-bagian dari pakaian yang nantinya akan dijahit.
f. Sewwing
Pada proses ini, potongan kain yang ada sudah siap untuk melalui proses jahit.
Penjahitan dimulai pada line sewing yang ditentukan sebelumnya. Komponen pada
proses sewing berupa badan depan, badan belakang, lengan, saku. Satu line sewing
biasanya terdiri dari kurang lebih 33 operator jahit.
g. Buttoning
Pada proses ini hal yang dikerjakan dengan memberi lubang dan kancing. Satu hal
yang tidak dapat dipisahkan dari proses penjahitan adalah kelengkapan accecories.
Yang berupa benang, kancing, size label, care label, main label.
h. Washing
Pada proses ini setelah selesai proses penjahitan dan pemasangan accecories,
kemudian dilakukan proses di laundry.
i. QC final
Pada proses ini dengan menyeleksi pakaian yang sudah jadi dengan memeriksa
kebenaran dan kesesuaian hasil pembuatan pakaian dengan standart yang telah
ditetapkan.
j. Steam / gosok
Pada proses ini untuk mendapatkan kondisi pakaian yang rapi dan halus, maka
dilakukan proses steaming dengan menggunakan setlika uap.
k. Packing
Merupakan proses akhir dimana dalam proses ini dilakukan pengepakan atas pakaian
yang sudah jadi. Ketika packing sudah selesai dilakukan, maka garment yang telah
diproduksi sudah siap dikirim / shipment.

Introduction to Management and Business-R6


Proses produksi kain yang dilakukan oleh PT Batik Semar kami coba gambarkan
menggunakan Gantt Chart sebagai berikut:
Process 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan Bahan baku
Persiapan Accesoris
Persiapan Alat/ Mesin
Pola
Cutting
Sewwing
Buttoning
Washing
QC
Steaming
Packaging

Introduction to Management and Business-R6


Referensi
1. LECTURE NOTES Introduction to Management and Business Week 8
Production and Operations Managemen
2. https://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/09/25/ruang-lingkup-manajemen-
produksi-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
3. Khurota, Arrin. 2022. Apa Itu Statistical Process Control (SPC)? Berikut
Manfaat dan 7 Langkah Penerapannya! https://www.ekrut.com/media/spc-
adalah. Diakses pada 27 Januari 2023 pukul 00.03 WIB.
4. Laporan Tahunan (Annual Report) Tahun 2021. PT Trisula Textile Industries
Tbk.
5. LPM IAIN Ponorogo. 2017. Ngaji “Mutu” Bagian 1, MBNQA.
https://lpm.iainponorogo.ac.id/index.php/2017/12/22/ngaji-mutu-bagian-1-iwa-
2/#:~:text=Pengertian%20MBNQA&text=Malcom%20Baldrige%20National%20
Quality%20Award%20(MBNQA)%20merupakan%20salah%20satu%20tools,per
usahaan%2C%20organisasi%20pendidikan%20maupun%20kesehatan. Diakses
pada 27 Januari 2023 pukul 00.18 WIB.
6. Sasana Digital. 2022. 7 Fungsi Manajemen Operasional Lengkap dengan
Pengertiannya! https://sasanadigital.com/pengertian-manajemen-
operasional/#:~:text=Perencanaan%20operasional%20merupakan%20fungsi%20
dari,Mengelola%20dan%20mengontrol%20inventaris%20perusahaan. Diakses
pada 26 Januari 2023 pukul 22.39 WIB.
7. https://www.semenpadang.co.id/?mod=profil&kat=&id=4
8. https://text-id.123dok.com/document/7q0xnr3q6-produksi-kegiatan-industri-pt-
kimia-farma-persero-tbk-plant-medan.html
9. library.uns.ac.id / teknik penjadwalan proses produksi batik - digilib uns

Introduction to Management and Business-R6

Anda mungkin juga menyukai