Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ACCOUNTING FOR BUSINESS


(ACCT6363038)

TUGAS KELOMPOK KE-3


WEEK 8

GROUP 2 – KELAS DEEA

1. BIMO GHANI FIRMANSYAH 2602229805


2. MIFTAKHUL BHASYARIYAH 2602269853
3. ZAHRA WAHYUNINGRUM 2602269746
4. RAKHMAD NURSEHA 2602237681

BINUS ONLINE LEARNING


BUSINESS MANAGEMENT
2023

ACCT6363 – Accounting for Business


ESSAY

1. Jelaskan perbedaan sistem pencatatan inventory dengan menggunakan perpetual inventory


system dan periodic inventory system.

Jawab:

Metode perpetual inventory system disebut juga metode terus menerus karena dalam
metode ini pencatatan transaksi ke dalam system dilakukan secara langsung semua
perubahan tercatat dalam akun persediaan. Semua barang dapat dilihat keluar masuknya
dengan metode ini namun barang dengan nilai jual tinggi sesuai dengan karakteristik metode
ini.

Metode periodic inventory system atau metode fisik merupakan metode yang pencatatanya
terpisah terhadap transaksi jual dan beli dalam praktiknya membuat akun pembelian menjadi
debet dan akun kas atau utang menjadi kredit serta akun kas atau piutang dalam praktek
penjualan akan masuk kedalam debet erta akun penjualan ke dalam kredit. Metode periodic
cocok untuk mencatat persediaan barang seperti stock opname.

Perbedaan sistem pencatatan perpetual inventory system dan periodic inventory system
diantaranya adalah sebagai berikut:

Periodic inventory system Perpetual inventory system


Perhitungan persediaan fisik pada akhir Perhitungan persediaan fisik pada akhir
periode bertujuan untuk menentukan saldo periode bertujuan untuk mengecek akurasi
akhir persediaan dan COGS pada periode pencatatan perpetual dan menentukan
tersebut. jumlah persediaan yang hilang.
Pembelian bahan baku untuk produksi dan Pembelian bahan baku untuk produksi dan
barang dagangan untuk dijual kembali barang dagangan untuk dijual kembali
didebet ke pos pembelian. didebet ke pos persediaan.
Pencatatan terhadap akun persediaan dan Pencatatan terhadap akun persediaan dan
COGS dilakukan pada akhir periode. COGS dilakukan setiap terjadi transaksi
pembelian atau penjualan barang dagangan.
Tidak terperinci Lebih terperinci.
Tidak dapat mengetahui jumlah persediaan Dapat mengetahui stok aktual persediaan
aktual langsung dan real time. secara setiap saat.
Catatan pembelian dan penjualan dilakukan Catatan pembelian dan penjualan dilakukan
terpisah langsung dalam akun persediaan
Memperlambat pengerjaan laporan Mempercepat dalam pengerjaan laporan
keuangan di akhir periode. keuangan di akhir periode.

ACCT6363 – Accounting for Business


2. Jelaskan komponen pengendalian internal menurut COSO.

Jawab:

Sistem pengendalian internal (internal control system) merupakan suatu proses yang
melibatkan dewan komisaris, manajemen dan personal lain yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:

• Efektivitas dan efisiensi operasi


• Keandalan pelaporan keuangan
• Kepetuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

Pengendalian internal yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara umum bertujuan
untuk mengamankan asset perusahaan dari pencurian, perampokan dan penggunaan
yang tidak diotorisasi serta mendorong keakuratan dan keandalan catatan akuntansi
dengan mengurangi risiko terjadinya kesalahan yang terjadi karena ketidaksengajaan dan
kesalahan karena kesengajaan.

Komponen-komponen pengendalian internal menurut COSO antara lain:

1. A control environment (lingkungan pengendalian)


Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas
nilai-nilai integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi. Lingkungan
pengendalian mencakup budaya, nilai-nilai, dan etika organisasi. Ini melibatkan
komitmen manajemen terhadap etika bisnis yang tinggi, pencegahan dan penindakan
terhadap tindakan korupsi, serta pembentukan sistem penggajian dan penghargaan
yang adil. Lingkungan pengendalian yang baik memastikan bahwa karyawan
berperilaku dalam batas aturan yang ditetapkan dan mengantisipasi risiko yang
mungkin timbul.

2. Risk assessment (penaksiran resiko)


Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan
resiko bisnis dan harus menentukan bagaimana caranya mengelola resiko tersebut.
Langkah ini melibatkan identifikasi dan analisis risiko yang mungkin dihadapi oleh
organisasi. Tujuannya adalah untuk memahami risiko yang relevan dan membuat
keputusan yang tepat tentang bagaimana mengelola risiko tersebut. Penilaian risiko
ini juga melibatkan pengidentifikasian proses bisnis yang paling penting,
pengukuran risiko yang mungkin terkait dengan proses tersebut, serta penentuan
bagaimana risiko tersebut dapat diatasi atau dikelola.

3. Control activities (kegiatan pengendalian)


Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang kebijakan
dan prosedur untuk mengidentifikasi resiko tertentu yang dihadapi perusahaan.

ACCT6363 – Accounting for Business


Kegiatan pengendalian merupakan tindakan konkret yang dilakukan organisasi untuk
mengelola risiko yang diidentifikasi. Ini mencakup kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan untuk memastikan bahwa tugas-tugas dan tanggung jawab didelegasikan
dengan benar dan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mencegah atau mendeteksi
kesalahan telah diimplementasikan. Contoh kegiatan pengendalian termasuk
pemisahan tugas, pengawasan manajerial, pencatatan keuangan yang akurat, serta
penggunaan teknologi yang aman dan terkini.

4. Information and communication (informasi dan komunikasi)


Sistem pengendalian internal harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada seluruh
karyawan perusahaan dari atas hingga bawah. Kunci dari komponen ini adalah
tersedianya pemberian informasi yang tepat dan waktu kepada pihak yang berkaitan.
Ini melibatkan penetapan dan penggunaan sistem pelaporan yang efektif, baik secara
internal maupun eksternal. Informasi yang relevan harus dikomunikasikan ke bagian
yang berkepentingan, termasuk manajemen, karyawan, dan pihak terkait lainnya.
Selain itu, terdapat pula mekanisme untuk mendistribusikan informasi dengan cepat,
seperti pemberitahuan perubahan kebijakan atau prioritas sistem.

5. Monitoring (pemantauan)
Pengawasan adalah komponen terakhir dalam pengendalian internal yang melibatkan
pemantauan dan pengevaluasian sistem pengendalian yang ada untuk memastikan
bahwa mereka berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini termasuk dalam pengawasan
pelaksanaan kegiatan pengendalian, evaluasi efektivitasnya, serta memberikan
rekomendasi atau tindakan perbaikan jika ditemukan kelemahan atau penyimpangan.
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi
kekurangan yang signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen puncak and
ke dewan komisaris.

KASUS
INVENTORY (LN6)

Berikut ini adalah transaksi – transaksi dari PT. Evergray Corporation selama bulan Maret 2019.

3 Maret Membeli barang dagangan secara tunai sebanyak 1000 unit dengan harga
Rp15.000,- per unit dan membayar ongkos angkut sebesar Rp150.000,-
4 Maret Membeli barang dagangan secara kredit dari PT Coerce sebanyak 900 unit
dengan harga Rp2.000,- per unit. Credit term 1/15, n/30 dan membayar ongkos
angkut sebesar Rp100.000,-
5 Maret Menjual barang dagangan secara kredit sebanyak 500 unit. Total harga jual
sebesar Rp10.000.000,- dengan syarat pengangkutan FOB shipping point dan
credit term yang berlaku adalah 2/15, n/30

ACCT6363 – Accounting for Business


6 Maret Membeli barang dagangan secara kredit sebanyak 1000 unit dengan total harga
sebesar Rp20.000.000,-. Syarat pengangkutan adalah FOB destination point
dengan credit term 1/10, n/30
7 Maret Mengembalikan sebagian barang dagangan yang telah dibeli pada tanggal 3
dan 6 Maret yang lalu, masing – masing sebanyak 250 unit dan 300 unit
11 Maret Membayar utang atas transaksi pembelian barang dagangan yang telah
dilakukan pada tanggal 6 Maret yang lalu
12 Maret Membeli barang dagangan secara kredit dari PT Interland sebanyak 2.000 unit
dengan harga Rp2.500,- per unit. Syarat pengangkutan adalah FOB shipping
point dengan credit term 2/15, n/45. Ongkos angkut yang dibayarkan adalah
sebesar Rp100.000,-
15 Maret Membayar polis asuransi untuk jangka waktu 12 bulan sebesar Rp 12.000.000
secara tunai
17 Maret Membeli mesin secara kredit sebesar Rp 100.000.000
20 Maret Membayar sewa gedung di muka untuk jangka waktu sewa selama 2 tahun
sebesar Rp 72.000.000 secara tunai
28 Maret Membayar listrik bulan Maret sebesar Rp 2.000.000
30 Maret Menerima pengembalian atas barang dagangan yang telah dijual pada tanggal 5
Maret yang lalu sebanyak 100 unit.
Diminta:
Buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi di atas pada pembukuan
PT Evergray Corporation jika perusahaan menggunakan physical (periodic) method dalam
mencatat persediaannya.

Jawab:

Berikut adalah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh PT Evergray Corporation selama bulan Maret 2019 dengan asumsi perusahaan
menggunakan metode Periodic/Physical Inventory System dalam mencatat persediaannya:

PT Evergray Corporation
Jurnal Umum (General Journal)
Periode Maret 2019 (March, 2019)

Tanggal Nama Akun Debit Credit


Ref.
(Date) (Account Name) (Dr) (Cr)
March 3 Purchases Rp. 015,000,000
Cash Rp. 015,000,000
March 3 Freight-In Rp. 000,150,000
Cash Rp. 000,150,000
March 4 Purchases Rp. 001,800,000
Account Payable Rp. 001,800,000

ACCT6363 – Accounting for Business


March 4 Freight-In Rp. 000,100,000
Cash Rp. 000,100,000
March 5 Account Receivable Rp. 010,000,000
Sales Revenue Rp. 010,000,000
March 6 Purchases Rp. 020,000,000
Account Payable Rp. 020,000,000
March 7 Cash Rp. 003,750,000
Purchase Returns & Allowances Rp. 003,750,000
March 7 Account Payable Rp. 006,000,000
Purchase Returns & Allowances Rp. 006,000,000
March 11 Account Payable Rp. 014,000,000
Cash Rp. 013,860,000
Purchase Discounts Rp. 000,140,000
March 12 Purchases Rp. 005,000,000
Account Payable Rp. 005,000,000
March 12 Freight-In Rp. 000,100,000
Cash Rp. 000,100,000
March 15 Prepaid Insurance Rp. 012,000,000
Cash Rp. 012,000,000
March 17 Machinery Rp. 100,000,000
Account Payable Rp. 100,000,000
March 20 Prepaid Rent Rp. 072,000,000
Cash Rp. 072,000,000
March 28 Utilities Expense Rp. 002,000,000
Cash Rp. 002,000,000
March 30 Sales Returns & Allowances Rp. 002,000,000
Account Receivable Rp. 002,000,000

Penjelasan:

• Transaksi tanggal 3 Maret 2019


ü Perusahaan melakukan pembelian barang dagangan secara tunai sebanyak 1,000 unit
dengan harga Rp. 15,000 per unit, sehingga jumlah pembelian adalah 1,000 unit x Rp.
15,000 = Rp. 15,000,000. Dengan demikian maka perusahaan mencatatkan transaksi
tersebut di dalam jurnal dengan pembelian (purchases) pada debet dan kas (cash) pada
kredit dengan nilai masing-masing Rp. 15,000,000.
ü Dalam melakukan pembelian barang dagangan, perusahaan membayarkan ongkos angkut
sebesar Rp. 150,000. Dengan demikian maka perusahaan mencatatkan transaksi tersebut
di dalam jurnal dengan ongkos angkut pembelian (freight-in) pada debet dan kas (cash)
pada kredit dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 150,000.

ACCT6363 – Accounting for Business


• Transaksi tanggal 4 Maret 2019
ü Perusahaan melakukan pembelian barang dagangan secara kredit sebanyak 900 unit
dengan harga Rp. 2,000 per unit dengan credit term 1/15, n/30, sehingga jumlah
pembelian adalah 900 unit x Rp. 2,000 = Rp. 1,800,000. Dengan demikian maka
perusahaan mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan pembelian (purchases)
pada debet dan utang usaha (account payable) pada kredit dengan nilai masing-masing
Rp. 1,800,000.
ü Dalam melakukan pembelian barang dagangan, perusahaan membayarkan ongkos angkut
sebesar Rp. 100,000. Dengan demikian maka perusahaan mencatatkan transaksi tersebut
di dalam jurnal dengan ongkos angkut pembelian (freight-in) pada debet dan kas (cash)
pada kredit dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 100,000.

• Transaksi tanggal 5 Maret 2019


Perusahaan melakukan penjualan barang dagangan secara kredit dengan credit term 2/15,
n/30 sebanyak 500 unit dengan total harga Rp. 10,000,000. Syarat penjualan yang berlaku
adalah FOB Shipping Point sehingga dalam penjualan ini perusahaan tidak membayar atau
menanggung ongkos angkut penjualan (freight-out). Dengan demikian maka perusahaan
mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan piutang usaha (account receivable)
pada debet dan pendapatan penjualan (sales revenue) pada kredit dengan nilai masing-
masing Rp. 10,000,000.

• Transaksi tanggal 6 Maret 2019


Perusahaan melakukan pembelian barang dagangan secara kredit dengan credit term 1/10,
n/30 sebanyak 1,000 unit dengan total harga Rp. 20,000,000. Syarat pembelian yang berlaku
adalah FOB Destination Point sehingga dalam pembelian ini perusahaan tidak membayar
atau menanggung ongkos angkut pembelian (freight-in). Dengan demikian maka perusahaan
mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan pembelian (purchases) pada debet dan
utang usaha (account payable) pada kredit dengan nilai masing-masing Rp. 20,000,000.

• Transaksi tanggal 7 Maret 2019


ü Perusahaan mengembalikan sebagian barang dagangan yang telah dibeli pada tanggal 3
Maret 2019 sebanyak 250 unit, dimana harga barang per unit adalah Rp. 15,000, sehingga
nilai barang yang dikembalikan adalah 250 unit x Rp. 15,000 = Rp. 3,750,000. Karena
pembelian barang tersebut dilakukan secara tunai, maka atas barang yang dikembalikan
perusahaan menerima kembali uang tunai dari penjual. Dengan demikian maka
perusahaan mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan kas (cash) pada debet
serta retur pembelian dan pengurangan biaya (purchase returns and allowances) pada
kredit dengan nilai masing-masing Rp. 3,750,000.
ü Perusahaan mengembalikan sebagian barang dagangan yang telah dibeli pada tanggal 6
Maret 2019 sebanyak 300 unit. Harga per unit barang dagangan yang dibeli adalah Rp.
20,000,000 / 1,000 unit = Rp. 2,000, sehingga nilai barang yang dikembalikan adalah 300
unit x Rp. 20,000 = Rp. 6,000,000. Karena pembelian barang tersebut dilakukan secara

ACCT6363 – Accounting for Business


kredit, maka atas barang yang dikembalikan perusahaan menerima pengurangan utang
yang harus dibayarkan kepada penjual. Dengan demikian maka perusahaan mencatatkan
transaksi tersebut di dalam jurnal dengan utang usaha (account payable) pada debet serta
retur pembelian dan pengurangan biaya (purchase returns and allowances) pada kredit
dengan nilai masing-masing Rp. 6,000,000. Dengan adanya pengembalian barang
dagangan ini, maka sisa utang perusahaan kepada penjual atas pembelian barang tanggal
6 Maret 2019 adalah sebesar Rp. 20,000,000 – Rp. 6,000,000 = Rp. 14,000,000.

• Transaksi tanggal 11 Maret 2019


Perusahaan melakukan pembayaran utang atas pembelian barang dagangan yang telah
dilakukan pada tanggal 6 Maret 2019. Karena credit term yang berlaku adalah 1/10, n/30 dan
perusahaan melakukan pembayaran dalam waktu 10 hari atau kurang, maka perusahaan
berhak mendapatkan diskon sebesar 1% dari nilai pembelian setelah dikurangi retur atau
sebesar (Rp. 20,000,000 – Rp. 6,000,000) x 1% = Rp. 140,000 sehingga jumlah yang harus
dibayarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 14,000,000 – Rp. 140,000 = Rp. 13,860,000.
Dengan demikian maka perusahaan mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan
utang usaha (account payable) pada debet sebesar Rp. 14,000,000 serta kas (cash) dan diskon
pembelian (purchase discount) masing-masing sebesar Rp. 13,860,000 dan Rp. 140,000.

• Transaksi tanggal 12 Maret 2019


ü Perusahaan melakukan pembelian barang dagangan secara kredit sebanyak 2,000 unit
dengan harga Rp. 2,500 per unit dengan credit term 2/15, n/45, sehingga jumlah
pembelian adalah 2,000 unit x Rp. 2,500 = Rp. 5,000,000. Dengan demikian maka
perusahaan mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan pembelian (purchases)
pada debet dan utang usaha (account payable) pada kredit dengan nilai masing-masing
Rp. 5,000,000.
ü Dalam melakukan pembelian barang dagangan berlaku syarat FOB Shipping Point,
sehingga perusahaan harus membayarkan ongkos angkut sebesar Rp. 100,000. Dengan
demikian maka perusahaan mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan ongkos
angkut pembelian (freight-in) pada debet dan kas (cash) pada kredit dengan nilai masing-
masing sebesar Rp. 100,000.

• Transaksi tanggal 15 Maret 2019


Perusahaan melakukan pembayaran polis asuransi untuk jangka waktu 12 bulan sebesar Rp.
12,000,000 secara tunai. Karena pertanggungan asuransi berlaku setelah premi dibayarkan,
maka perusahaan mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan asuransi dibayar di
muka (prepaid insurance) pada debet dan kas (cash) pada kredit dengan nilai masing-masing
sebesar Rp. 12,000,000.

• Transaksi tanggal 17 Maret 2019


Perusahaan melakukan pembelian mesin secara kredit sebesar Rp. 100,000,000. Dengan
demikian maka perusahaan mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan mesin

ACCT6363 – Accounting for Business


(machinery) pada debet dan utang usaha (account payable) pada kredit dengan nilai masing-
masing sebesar Rp. 100,000,000.

• Transaksi tanggal 20 Maret 2019


Perusahaan melakukan pembayaran sewa gedung di muka untuk jangka waktu sewa selama 2
tahun sebesar Rp. 72,000,000 secara tunai. Karena pembayaran sewa adalah untuk jangka
waktu 2 tahun ke depan, maka perusahaan mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal
dengan sewa dibayar di muka (prepaid rent) pada debet dan kas (cash) pada kredit dengan
nilai masing-masing sebesar Rp. 72,000,000.

• Transaksi tanggal 28 Maret 2019


Perusahaan melakukan pembayaran listrik bulan Maret sebesar Rp. 2,000,000. Karena
manfaat dari penggunaan listrik telah dirasakan selama bulan Maret 2019, maka perusahaan
mencatatkan transaksi tersebut di dalam jurnal dengan biaya utilitas (utilities expense) pada
debet dan kas (cash) pada kredit dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 2,000,000.

• Transaksi tanggal 30 Maret 2019


Perusahaan menerima pengembalian atas barang dagangan yang telah dijual pada tanggal 5
Maret 2019 sebanyak 100 unit. Harga per unit barang dagangan yang dijual adalah Rp.
10,000,000 / 500 unit = Rp. 20,000, sehingga nilai barang yang dikembalikan adalah Rp. 100
unit x Rp. 20,000 = Rp. 2,000,000. Karena penjualan barang tersebut dilakukan secara kredit,
maka atas barang yang dikembalikan perusahaan memberikan pengurangan piutang yang
seharusnya diterima dari pembeli. Dengan demikian maka perusahaan mencatatkan transaksi
tersebut di dalam jurnal dengan retur penjualan dan pengurangan biaya (sales returns and
allowances) pada debet serta piutang usaha (account receivable) pada kredit dengan nilai
masing-masing Rp. 2,000,000.

ACCT6363 – Accounting for Business

Anda mungkin juga menyukai