Jawab:
Metode perpetual inventory system disebut juga metode terus menerus karena dalam
metode ini pencatatan transaksi ke dalam system dilakukan secara langsung semua
perubahan tercatat dalam akun persediaan. Semua barang dapat dilihat keluar masuknya
dengan metode ini namun barang dengan nilai jual tinggi sesuai dengan karakteristik metode
ini.
Metode periodic inventory system atau metode fisik merupakan metode yang pencatatanya
terpisah terhadap transaksi jual dan beli dalam praktiknya membuat akun pembelian menjadi
debet dan akun kas atau utang menjadi kredit serta akun kas atau piutang dalam praktek
penjualan akan masuk kedalam debet erta akun penjualan ke dalam kredit. Metode periodic
cocok untuk mencatat persediaan barang seperti stock opname.
Perbedaan sistem pencatatan perpetual inventory system dan periodic inventory system
diantaranya adalah sebagai berikut:
Jawab:
Sistem pengendalian internal (internal control system) merupakan suatu proses yang
melibatkan dewan komisaris, manajemen dan personal lain yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:
Pengendalian internal yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara umum bertujuan
untuk mengamankan asset perusahaan dari pencurian, perampokan dan penggunaan
yang tidak diotorisasi serta mendorong keakuratan dan keandalan catatan akuntansi
dengan mengurangi risiko terjadinya kesalahan yang terjadi karena ketidaksengajaan dan
kesalahan karena kesengajaan.
5. Monitoring (pemantauan)
Pengawasan adalah komponen terakhir dalam pengendalian internal yang melibatkan
pemantauan dan pengevaluasian sistem pengendalian yang ada untuk memastikan
bahwa mereka berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini termasuk dalam pengawasan
pelaksanaan kegiatan pengendalian, evaluasi efektivitasnya, serta memberikan
rekomendasi atau tindakan perbaikan jika ditemukan kelemahan atau penyimpangan.
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi
kekurangan yang signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen puncak and
ke dewan komisaris.
KASUS
INVENTORY (LN6)
Berikut ini adalah transaksi – transaksi dari PT. Evergray Corporation selama bulan Maret 2019.
3 Maret Membeli barang dagangan secara tunai sebanyak 1000 unit dengan harga
Rp15.000,- per unit dan membayar ongkos angkut sebesar Rp150.000,-
4 Maret Membeli barang dagangan secara kredit dari PT Coerce sebanyak 900 unit
dengan harga Rp2.000,- per unit. Credit term 1/15, n/30 dan membayar ongkos
angkut sebesar Rp100.000,-
5 Maret Menjual barang dagangan secara kredit sebanyak 500 unit. Total harga jual
sebesar Rp10.000.000,- dengan syarat pengangkutan FOB shipping point dan
credit term yang berlaku adalah 2/15, n/30
Jawab:
Berikut adalah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh PT Evergray Corporation selama bulan Maret 2019 dengan asumsi perusahaan
menggunakan metode Periodic/Physical Inventory System dalam mencatat persediaannya:
PT Evergray Corporation
Jurnal Umum (General Journal)
Periode Maret 2019 (March, 2019)
Penjelasan: