Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI HOTEL

Oleh :

Kelompok 2

A.A. Ajeng Martya Amelya (1802622010001)


Ayumas Gayatridevi (1802622010002)
I Gusti Putu Ayu Jumantari (1802622010009)
Budhiharta Nico Gotama (1802622010003)
Komang Suarjana (1802622010017)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
2021
1. Bagan Siklus Akuntansi, Sistem dan Prosedur Akuntansi pada Usaha Perhotelan
Siklus akuntansi pada usaha perhotelan secara garis besar sama dengan siklus
akuntansi pada jenis usaha lainnya. Siklus akuntansi diawali dengan pencatatan transaksi
dan berakhir dengan post-closing trial balance. Seluruh proses akuntansi dapat dilakukan
secara manual ataupun dengan menggunakan aplikasi komputer. Adapun transaksi-
transaksi penting yang terjadi dalam operasi akuntansi hotel, antara lain:
1) Penjualan produk dan jasa. Transaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam
buku khusus penjualan, dan diakhir periode akuntansi baru dibuat jurnal khusus
penjualan.
2) Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement). Penjualan tunai dan
pengeluaran kas harian kami catat dalam buku khusus yang disebut dengan buku kas
dan bank. Setelah dilakukan rekonsiliasi kas dan bank, diakhir periode dibuat jurnal
khusus penerimaan dan pengeluaran kas.
3) Pembelian produk dan jasa. Untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi, transaksi harian pembelian produk dan jasa dicatat dalam buku khusus
pembelian, diakhir periode akuntansi dibuat jurnal khusus pembelian.
4) Payroll. Karena akuntansi hotel terdiri dari beberapa departemen, maka bagian
personalia membuat rekapitulasi daftar gaji, upah, dan PPh 21 sesuai dengan
departemen dimana karyawan bekerja. Setelah itu baru dibuat jurnal alokasi sesuai
dengan departemennya
Gambar Siklus Akuntansi

Dasar akuntansi untuk akuntansi hotel menggunakan double-entry bookkeeping


dimana setiap entri data harus ada yang sama dan yang berlawanan sehingga hasilnya
akan sama.
1. Journal entry, mencatat perubahan neto setiap akun yang mempengaruhi saldo
debet dan kredit. Jurnal ini dilakukan secara bulanan yang biasanya
digunakan untuk mempermudah jurnal harian, di mana jumlah secara harian
diakumulasikan dan jurnal tunggal dibuat atas transaksi bulanan.
2. General ledger, mencatat pengelompokan secara kolektif dari akun individual.
3. Trial balance, menunjukan daftar saldo akun dalam suatu periode.
4. Financial Statement, menggambarkan posisi keuangan usaha yang biasanya
disiapkan pada akhir periode akuntansi, bisa secara bulanan atau tahunan.
Sistem dapat dijelaskan dari dua pendekatan, yaitu: pendekatan prosedur
dan
pendekatan komponen. Dari Pendekatan prosedur, sistem adalah kumpulan dari prosedur-
prosedur yang dilengkapi dengan formulir dan catatan untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Contoh dari pendekatn prosedur ini adalah sistem akuntansi yang
merupakan
kumpulan dari prosedur penerimaan dan pengeluaran kas, prosedur penjualan, prosedur
pembelian dan buku besar. Jadi dapat dikatakan sistem akuntansi terdiri dari subsistem
yang saling berkaitan. Sistem akuntansi yang digunakan pada usaha perhotelan terdiri
dari:
1. Subsistem akuntansi utama:
 Kode rekening
 Buku besar dan buku pembantu
 Jurnal
 Bukti transaksi
2. Subsistem penjualan dan penerimaan uang:
 Order penjualan, perintah pengiriman dan pembuatan faktur
 Distribusi penjualan
 Piutang
 Penerimaan uang dan pengawasan kredit
3. Subsistem pembelian dan pengeluaran uang:
 Order pembelian dan laporan penerimaan barang
 Distribusi pembelian dan biaya
 Hutang
 Prosedur pengeluaran uang
4. Subsistem pencatatan waktu dan penggajian:
 Personalia
 Pencatatan waktu
 Penggajian
 Distribusi gaji dan upah
5. Subsistem produksi dan biaya produksi
 Order produksi
 Pengawasan persediaan
 Akuntansi biaya
Sedangkan dari pendekatan komponen, sistem adalah kumpulan dari
komponen- komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan
dari pendekatan komponen adalah sistem komputer yang terdiri dari perangkat keras
dan perangkat lunak.
Prosedur adalah urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam
satu bagian/departemen atau lebih untuk menangani transaksi secara seragam dari
transaksi yang sama dan terjadi berulang-ulang. Pekerjaan klerikal terdiri dari kegiatan
menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih,
memindah dan membandingkan yang dilakukan untuk mencatat informasi di dalam
formulir, buku jurnal dan buku besar.

2. Penerapan SPI (sistem pengendalian internal) di Perhotelan (Unsur-unsur SPI,


Lingkungan SPI, Merancang SPI)
Pengendalian internal dalam arti luas menurut AICPA adalah pengendalian intern
meliputi struktur organisasi dan semua cara serta alat yang dikordinasikan dan digunakan
dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan,
memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, dan membantu menjaga dipatuhinya
kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Terdapat beberapa elemen yang merupakan ciri pokok dari sistem pengendalian internal
yang baik, yaitu:
a. Adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat dan
tegas.
b. Adanya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik untuk melakukan
pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik perusahaan, hutang, pendapatan
dan biaya.
c. Adanya praktik yang dalam menjalankan tugas dan fungsi disetiap bagian dalam
organisasi.
d. Tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan fungsi, tugas dan tanggungjawabnya.
e. Adanya pengecekan independen.

 Ikhsan (2008 : 93-96) pada bukunya dengan judul Sistem Akuntansi Perhotelan,
menyebutkan unsur-unsur pengendalian internal dimana unsur-unsur tersebut harus
diperhatikan oleh pihak manajemen hotel yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan
di hotel. Adapun unsur-unsur tersebut yakni:
a. Unsur organisasi
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
c. Praktek yang tepat
d. Karyawan yang mampu menjalankan tanggung jawabnya.

 Menurut (COSO), pada struktur pengendalian internal memiliki lima komponen yakni:
a. Lingkungan pengendalian (control environment)
Lingkungan pengendalian internal merupakan alat untuk menciptakan suasana
pengendalian dalam suatu organisasi dan harus mampu mempengaruhi kesadaran
personel organisasi tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian internal
merupakan dasar untuk semua unsur pengendalian internal, menyediakan disiplin dan
struktur.
b. Penilaian resiko (risk ussessement)
Penilaian resiko digunakan untuk tujuan pelaporan adalah identifikasi, analisis, dan
pengelolaan, resiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan,
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Penilaian resiko bagi manajemen
juga harus mempertimbangkan masalah biaya dan manfaat yang akan dicapai.
c. Aktivitas pengendalian (control activities)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan
keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan sehingga resiko
dalam mencapai tujuan dapat diminimalkan.
d. Informasi dan komunikasi (information and communication)
Sistem akuntansi yang mengandung prosedur-prosedur yang seharusnya ditati oleh
personel perusahaan harus mampu memberikan informasi yang akurat kepada pihak
yang membutuhkannya terutama bagi manajemen dan dapat menjalin komunikasi
antar bagian yang ada sehingga di dapat pelaksanaan yang seragam. Kualitas
informasi yang dihasilkan oleh sistem berdampak terhadap kemampuan manajemen
untuk mengambil keputusan seharusnya dalam mengelola dan mengendalikan
aktivitas entitas dan untuk menyusun laporan keuangan yang andal. Sedangkan
komunikasi mencakup pemberian pemahaman atas peran dan tanggung jawab
individual berkenaan dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
e. Pemantauan (monitoring)
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian internal
yang diterapkan untuk mencapai tujuan dan ditinjau sewaktu-waktu apabila
kelayakannya tidak sesuai dengan situasi yang ada.

 The Canadian Instituted of Chartered Accountants Criteria of Control Committe (CoCo)


memfokuskan diri pada empat pertanyaan utama yakni:
a. Apakah perusahaan mempunyai tujuan yang benar?
b. Apakah perusahaan tersebut mempunyai aktivitas pengendalian yang memadai?
c. Apakah perusahaan tersebut mempunyai kapabilitas, komitmen dan lingkungan yang
tepat?
d. Apakah perusahaan tersebut melakukan monitoring, pembelajaran dan mengadaptasi?

 Berdasarkan empat (4) pertanyaan diatas, terdapat 4 komponen yang dimiliki oleh CoCo
untuk mempengaruhi pertanyaan tersebut:
a. Purpose
b. Commitment
c. Capability
d. Monitoring and learning

3. Menjelaskan Bagan dan Rerangka Konseptual Akuntansi


1. Pengertian Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu
konstitusi, suatu sistem yang koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang
dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta
keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan
mengindentifikasikan sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan fundamental adalah
konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang memberikan petunjuk dalam memilih
kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan
pada pihak-pihak yangberkepentingan.
Kerangka konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang terstruktur
(belkaoui, 1993), karena struktur kerangka konseptual sama dengan struktur teori
akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran logis yang dapat digambarkan dalam
bentuk hierarki yang memiliki beberapa tingkatan. Kerangka kerja konseptual
dimaksudkan untuk konstitusi dalam proses penyusunan standar. Tujuannya adalah
memberikan petunjuk dalam menyelesaikan perselisihan yang meningkat selama proses
penyusunan standar dengan mempersempit pertanyaan, apakah standar telah sesuai
dengan kerangka konseptual ataukah tidak. Secara lengkap, kerangka kerja konseptual
adalah :
 Petunjuk FASB dalam menetapkan standar akuntansi
 Menyediakan kerangka acuan untuk menyelesaikan pertanyaan sebelum
ada standar khusus yang mengaturnya.
 Menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan
 Mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan jumlah alternative
metode akuntansi.
2. Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual
 Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan
pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan
komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan.
 Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu
pada kerangka teori yang telah ada.
3. Elemen Krangka Konseptual
Menurut Belkaoui kerangka konseptual memiliki empat tingkatan, yaitu :
1.Tingkat pertama
Pernyataan konsep akuntansi keuangan mengenai rumusan tujuan
pelaporan keuangan suatu kesatuan bisnis (organisasi bisnis) SFAC
(Statement of Financial Accounting Concepts) nomor 1.
2. Tingkat kedua
Pernyataan tentang Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
SFAC nomor 2. Unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan bisnis,
SFAC nomor 3, kemudian diganti SFAC nomor 6, yang mengatur tentang
unsure-unsur laporan keuangan baik untuk perusahaan bisnis maupun
organisasi nirlaba (sektor publik).
3. Tingkat ketiga
Rumusan tentang pengakuan dan pengukuran laporan dan
pelaporan keuangan SFAC nomor 5. SFAC nomor 33, mengatur tentang
pelaporan keuangan dengan penyesuaian tingkat harga (tingkat inflasi).
4. Tingkat keempat
Pelaporan posisi keuangan, pelaporan arus kas dan likuiditas,
pelaporan earnings (dalam hal ini adalah laporan laba rugi).
5. Struktur teori akuntansi
Masing-masing tingkatan memiliki hirerakinya. Menurut Belkaoui apapun
metodologi dan pendekatan yang digunakan, apakah itu deduksi atau induksi, apakah
deskriptif atau normatif, struktur akhir atau kerangka acuannya harus didasarkan pada
unsur-unsur atau perangkat elemen-elemen dan hubungan yang mendasari pembangunan
pengembangan teknik-teknik akuntansi. Suatu struktur teori akuntansi menurut Ahmed
Belkaoui harus mencakup elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai berikut :
6. A Statement of objectives, merupakan tujuan dari financial statement
atau laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi.
7. A Statement of the postulate and theoretical concept of accounting,
postulat-postulat dan konsep teori akuntansi berkaitan langsung
dengan asumsi-asumsi lingkungan serta sifat daripada unit akuntansi
yang dapat diturunkan dan tujuan yang telah dinyatakan.
8. A Statement of basic accounting principle, prinsip-prinsip dasar
akuntansi yang diturunkan baik dari postulate maupun theoretical
concepts.
9. A Body of accounting techniques, sekumpulan teknik-teknik atau
prosedur akuntansi yang diturunkan dari accounting principles.
 Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan
pembuktian atau aksioma, berterima umum berdasarkan
kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, menggambarkan
lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan hukum tempat
akuntansi beroperasi.
 Konsep teoritis akuntansi adalah juga pernyataan yang tidak
memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima umum
berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang
menggambarkan sifat entitas akuntansi yang beroperasi dalam
ekonomi bebas yang dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi
atas kekayaan.
 Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan
baik dari tujuan dan konsep teoritis akuntansi, yang mengatu
pengembangan teknik-teknik akuntansi.
 Teknik Akuntansi adalah aturan tertentu yang diterapkan
berdasarkan prinsip akuntansi, digunakan sebagai pedoman untuk
mencatatkan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh
entitas akuntansi.
10. Postulant Akuntansi
 Postulat entitas (entity), Postulat entitas mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan
unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya. Jadi akuntansi lebih melihat
bahwa entitas terpisah dari pemiliknya, artinya akuntansi tidak bisa dihasilkan jika setiap
proses pengambilan pemilik tidak dilakukan proses pencatatan.
 Postulat kelangsungan usaha (going concern), Postulat kelangsungan usaha atau postulat
kontinuitas, menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk
melaksanakan projek, komitmen, dan aktifitas yang sedang berjalan.
 Postulat unit pengukur (monentary unit), Unit pertukaran dan pengukuran diperlukan
untuk mencatat transaksi perusahaan degan cara yang seragam. Pengukuran yang
digunakan adalah unit moneter. Jadi postulat unit pengukur menyatakan bahwa akuntansi
adalah pengukuran dan proses mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat
diukur dalam satuan moneter.
 Postulat periode akuntansi (accounting period), Periode akuntansi dibutuhkan investor
untuk mengetahui kinerja operasional perusahaan.Oleh karena itu postulat ini
berkebalikan dengan postulat keberlangsungan usaha. Karena untuk postulat periode
akuntansi, mensyaratkan perusahaan pada saat pembuatan laporan keuangan berarti
perusahaan dalam kondisi likuidasi.
 Konsep Teoritis Akuntansi
 Teori Proprietary / Teori Kepemilikan, Menurut teori proprietary antita sebagai “agen,
perwakilan atau susunan melalui wirausaha individual atau pengoperasi pemegang
saham”. Sudut pandang kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan terefleksi dalam
cara memelihara catatan akuntansi dan membuat laporan keuangan. Tujuan utama teori
proprietary adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik.
 Teori Entitas, Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda
dari pihak yang menyediakan modal pada entitas.
 Teori Dana, Teori dana memandang unit bisnis terdiri atas sumber daya ekonomi (dana)
serta kewajiban dan restriksi terkait mengenai penggunaan sumber daya. Laporan ini
merefleksikan perilaku operasi perusahaan yang berkaitan sumber dan penggunaan
dana.Teori dana terutama berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba.
11. Prinsip Akuntansi

Prinsip Kos (cost principle), Menurut prinsip kos, kos pemerolehan (acquisition cost) atau kos
historis merupakan dasar penilaian yang memadai untuk mengakui pemerolehan semua barang
dan jasa, expenses, kos, dan ekuitas. Kos adalah jumlah, diukur dalam uang, kas yang
dibelanjakan atau properti lain yang ditransfer, penerbitan modal saham, jasa yang diberikan,
atau utang yang terjadi, sebagai imbalan atas barang atau jasa yang diterima, atau
4. Menerangkan Struktur Organisasi di Departemen Akuntansi

1.      Finance Manager
a.       Mengesahkan laporan keuangan ( Neraca, R/L= Rugi-Laba) untuk disetuju oleh
General Manager, selanjutnya GM menyerahkan kepada Direktur
b.      Menyetujui pemasukan dan pengeluaran uang
c.       Menyetujui permintaan barang dari Department ( Goods Request ) Dan pengeluaran
barang dari Gudang ( Store Room Request )
d.      Memimpin seluruh SDM Accounting sesuai struktur organisasi
e.      Bertanggung jawab langsung kepada General Manager

2.      Accounting Supervisor
a.       Menbuat laporan keuangan ( Neraca, R/L ) untuk diashkan oleh Fin. Adm. Manager
b.      Mengawasi pekerjaan Accountant dan bawahannya
c.       Bertanggung jawab langsung kepada Fin. Adm. Manager

3.      Night Audit
a.       Miminta pekerjaan semua kasir operation dalam satu hari
b.      Membuat summary revenue pada malam hari
c.       Menyerahkan summary berikut lampirannya ( Bills ) beserta uang pada keesokan
hari kepada Accounting Back Office sesudah ditandatangani Chief Cashier
d.      Bertanggung jawab langsung kepada Fin. Adm. Manager

4.      Internal Auditor
a.       Memeriksa semua data akuntansi ( sesudah transaksi ) dari hulu ke hilir
b.      Bekerja sama atau membantu tugas Accounting supervisor untuk membuat laporan
keuangan
c.       Melaporkan temuan penyimpangan keuangan kepada Finance Manager
d.      Bertanggung jawab langsung kepada Fin. Adm. Manager

5.      Cost Controller
a.       Mengerjakan pekerjaan akuntansi dan lainnya yang berhubungan dengan keuangan
sebelum terjadi transaksi
b.      Meneliti, memeriksa, menyetujui Goods Request dari Department untuk persetujuan
Fin. Manager
c.       Memeriksa segala tagihan atau Invoice dari supplier sebelum dibayar
d.      Memeriksa permintaan maintenance atau pemeliharaan barang maupun pembuatan
barang oleh ME sebelum disetujui Fin. Manager
e.       Membuat atau mengubah semua tarif product hotel sebelum dipublikasi
f.        Bertanggung jawab langsung kepada Fin. Manager

6.      Purchasing Supervisor
a.       Memeriksa good request yang sudah disetujui  untuk dicarikan barang ke supplier
b.      Mengetahui semua harga – harga barang keeperluan hotel di pasar guna pembuatan
Purchase Order
c.       Membuat summary purchase bulana untuk dilaporkan kepada Fin. Manager
d.      Bertanggung jawab langsung kepada Fin. Manager

7.      Store Room Supervisor


a.       Menjaga semua barang yang ada di gudang
b.      Mengatur alur keluar masuk barang di gudang
c.       Membuat summary bulanan ( Inventory ) barang untuk laporan kepada Fin. Manager
d.      Bertanggung jawab langsung kepada Fin. Manager

8.      Chief Cashier
a.       Memimpin semua outlet Cashier, Room, Restaurant, Room Service, Sport &
Recreation, Drugstore
b.      Bekerja sama dengan Night Audit
c.       Membuat summary harian dan bulanan untuk Fin. Manager
d.      Bertanggung jawab langsung kepada Fin. Manager

9.      Accountant
a.       Membantu pekerjaan Accounting Supervisor
b.      Memimpin pekerjaan bawahan :
City Ledger, Account Receivable, Account Payable, General Cashier, dan Book
Keeper
c.       Menyusun laporan keuangan dengan Acct. Supervisor
d.      Bertanggung jawab langsung kepada Acct. Supervisor

10.  City Ledger
a.       Memeriksa semua pendapatan credit untuk pembuatan Invoice kepada customer
b.      Menagih kepada customer ( pemakai jasa Hotel ) yang tidak membayar kontan atau
kredit untuk diserahkan kepada General Cashier
c.       Membuat daftar piutang untuk Accountant
d.      Bertanggung jawab langsung kepada Accountant

11.  Account Receivable
a.       Memeriksa semua data uang masuk/Bill/Outlet yang didapat dari Night Audit
b.      Membuat Summery Revenue
c.       Memberikan data Bill cash kepada Book Keeper dan Menyerahkan uang kontan
kepada General Cashie
d.      Menyerahkan Bill credit kepada City Ledger untuk ditagih
e.       Bertanggung jawab langsung kepada Accountant

12.  General Cashier
a.       Menyimpan uang kontan, buku – buku, check dan giro bilyet untuk pembayaran
b.      Mengerjakan buku – buku harian kas dan bank
c.       Menyimpan bukti – bukti kas dan Bank yang masuk atau keluar untuk diserahkan
kepada Book keeper
d.      Menyetor dan mengambil uang di Bank atas perintah atasan
e.       Bertanggung jawab langsung kepada Accountant

13.  Account Payable
a.       Mengerjakan PLDB ( Purchase Ledger Day Book = buku harian pembelian )
b.      Membuat summary bulanan pembelian
c.       Memproses uang pengeluaran Hotel
d.      Mengerjakan seluruh masalah teknis akuntansi dari awal hingga akhir
e.       Bertanggung jawab langsung kepada Accountant

14.  Book Keeper
a.       Mengerjakan seluruh masalah teknis akuntansi dari awal hingga akhir
b.      Bertanggung jawab langsung kepada Accountant

Dari seksi seksi yang ada bila dilihat dari tugas pokoknya masing-masing dapat
dikelompokan menjadi dua bagian :
1.     Bagian yang menangani atau mencatat penerimaan yaitu:
a.       Night Audit
b.      Internal Auditor
c.       Account Receivable
d.       Chief Cashier
e.       General Cashier

2.   Bagian yang menangani atau mencatat pengeluaran dan pengendalian biaya yaitu:
a.       Cost Controller
b.      Purchasing Supervisor
c.       Store Room Supervisor
d.      Account Payable
e.       General Cashier

3. Bagian yang memproses data akuntansi menjadi Laporan keuangan yaitu Book keeper
Daftar pustaka

https://docplayer.info/72777597-Akuntansi-hotel-rmk-sap-3-ruang-lingkup-akuntansi
perhotelan-dan-menerapkan-akuntansi-perhotelan.html
https://department-hotel.blogspot.com/2019/01/department-accounting-di-hotel.html

Anda mungkin juga menyukai