Anda di halaman 1dari 7

RMK Akuntansi Hotel

SAP 3
“Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi Pada
Perhotelan ”

Oleh:
Kelompok 5

Luh Putu Utami Kartika Dewi 1406305025


I Made Aditya Pramartha 1406305026
Ni Kadek Lisa Rosita Komala Dewi 1406305046

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2017
1. Menerangkan Akuntansi
Definisi resmi yang mula-mula diajukan adalah definisi yang dimuat
dalam Accounting Terminologi Bulletin No.1(1965) yang diterbitkan oleh APB
yaitu suatu komite penyusun prinsip akuntansi yang dibentuk oleh AICPA.
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dalam bentuk
satuan uang, dan menginterpretasikannya hasil proses tersebut.
Definisi akuntansi menjadi lebih luas lagi sebagaimana yang dimuat dalam
Statement of Accounting Principle Board No.4 (1970) sebagai berikut: “Akuntansi
adalah kegiatan jasa. Kegiatannya adalah menyediakan informasi kuantitatif
tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan yang
diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomik” .
2.Membuat Bagan dan Menerangkan siklus akuntansi pada usaha
perhotelan
Siklus akuntansi pada usaha perhotelan secara garis besar sama dengan
siklus akuntansi pada jenis usaha lainnya. Siklus akuntansi diawali dengan
pencatatan transaksi dan berakhir dengan post-closing trial balance. Adapun
transaksi-transaksi penting yang terjadi dalam operasi akuntansi hotel, antara lain:
1) Penjualan produk dan jasa.
2) Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement).
3) Pembelian produk dan jasa.
4) Payroll.

Dasar akuntansi untuk akuntansi hotel menggunakan double-entry


bookkeeping, dimana setiap entri data harus ada yang sama dan yang berlawanan
sehingga hasilnya akan sama.
1) Journal entry, mencatat perubahan neto setiap akun yang mempengaruhi
saldo debet dan kredit.
2) General ledger, mencatat pengelompokan secara kolektif dari akun
individual.
3) Trial balance, menunjukan daftar saldo akun dalam suatu periode.
4) Financial Statement, menggambarkan posisi keuangan usaha yang
biasanya disiapkan pada akhir periode akuntansi, bisa secara bulanan atau
tahunan.
3. Membuat Bagan dan Mererangkan Rerangka Konseptual Akuntansi
FASB menerbitkan Memorandum Diskusi tiga bagian yang berjudul:
“Conceptual framework for financial accounting and reporting: Elements of
financial statements and their measurements”. Sejak dokumen tersebut
dipublikasikan, FASB (Financial Accounting Standard Board) telah menerbitkan
enam SAFC (statement of financial accounting concept) yang berhubungan
dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
1) SFAC no. 1, yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
2) SFAC no. 2, yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi
akuntansi bermanfaat.
3) SFAC no. 3, yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam
laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
4) SFAC no. 5, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran
fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus
dimasukkan dalam pelaporan keuangan dan kapan waktunya.
5) SFAC no. 6, yang menggantikan SFAC no. 3 dan memperluas SFAC no. 3
dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
6) SFAC no. 7, yang memberikan rerangka kerja bagi pemakaian arus kas
masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai
dasar pengukuran
4. Menerangkan dan membedakan sistem dan prosedur akuntansi
Sistem dapat dijelaskan dari dua pendekatan, yaitu: pendekatan prosedur
dan pendekatan komponen. Dari pendekatan prosedur, sistem adalah kumpulan
dari prosedur-proseduryang dilengkapi dengan formulir dan catatan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Bisa dikatakan sistem akuntansi terdiri dari
subsistem yang saling berkaitan. Cecil Gillespie (1971) menyatakan bahwa sistem
akuntansi terdiri dari:
1. Subsistem akuntansi Utama
2. Subsistem penjualan dan penerimaan uang
3. Subsistem penjualan dan pengeluaran uang
4. Subsistem pencatatan waktu dan penggajian
5. Subsistem produksi dan biaya produksi
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu:
1. Komponen Input : Input dari sistem informasi berupa data yang akan diolah
oleh sistem informasi.
2. Komponen Model: Model-model yang digunakan dalam sistem informasi
dapat berupa model logika dan model matematika.
3. Komponen Output: Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan
data yang ada di data base dan diproses menggunakan model tertentu.
4. Komponen data base: Data base adalah kumpulan dari data base yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
5. Komponen Teknologi: Tekonologi merupakan komponen yang penting dari
sistem informasi.
6. Komponen Kontrol: Komponen kontrol diperlukan untuk menjamin bahwa
informasi yang dihasilkan dari sistem informasi adalah informasi yang akurat.
5. Menerangkan SPI di Perhotelan
Terdapat beberapa elemen yang merupakan cirri pokok dari sistem
pengendalian intern yang baik, yaitu:
1. Adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tepat dan tegas.
2. Adanya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik untuk
melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik
perusahaan, hutang, pendapatan dan biaya.
3. Adanya praktik yang sehat didalam menjalankan tugas dan funsi disetiap
bagian dalam organisasi.
4. Tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan funsi, tugas dan
tanggungjawabnya.
5. Adanya pengecekan independen.
Struktur pengendalian intern menurut COSO terdiri dari lima komponen yakni:
a. Lingkungan pengendalian (control environment),
b. Penilaian resiko (risk ussessement),
c. Aktivitas pengendalian (control activities),
d. Informasi dan komunikasi (information and communication),
e. Pemantauan (monitoring)
The Canadian Institute of Chartered Accountants Criteria of Control Committee
(CoCo) memfokuskan diri pada empat pertanyaan utama yakni:
1. Apakah perusahaan mempunyai tujuan yang benar?
2. Apakah perusahaan tersebut mempunyai aktivitas pengendalian yang
memadai?
3. Apakah perusahaan tersebut mempunyai kapabilitas, komitmen dan
lingkungan yang tepat?
4. Aapakah perusahaan tersebut melakukan monitoring, pembelajaran dan
mengadaptasi?
CoCo mempunyai empat komponen untuk menjawab keempat pertanyaan tersebut
yakni:
1. Purpose,
2. Commitment,
3. Capability, dan
4. Monitoring And Learning
6. Menerangkan Struktur Organisasi di departemen akuntansi
Departemen akuntansi pada usaha perhotelan biasanya terdiri dari
beberapa bagian yang saling terkait satu sama lainnya, seperti bagian kredit
dengan accout receivable, cost control dengan purchasing dan lain sebaginya.
Adapun bagian-bagian yang ada dalam departemen akuntansi, yaitu:
1) General Cashier, merupakan kasir yang mempunyai tanggung jawab
penuh atas semua penerimaan dan pengeluaran hotel.
2) Chasier Outlet, terdiri dari front office, restoran, bar. Kasir outlet
bertanggung jawab atas penerimaan pada masing-masing outlet.
3) Income Auditor, adalah orang yang mempunyai tugas untuk mecocokkan
semua hasil penjualan hotel dan mengoreksi kembali pekerjaan night
auditor.
4) Night Audit, merupakan orang yang bertanggungjawab atas kebenaran dan
ketelitian pemasukan data penjualan dalam satu hari dari masing-masing
outlet.
5) Credit, merupakan bagian yang mempunyai tanggung jawab atas besarnya
kredit yang telah digunakan oleh tamu, dan menyetujui batas kredit untuk
setiap tamu, serta melakukan analisa atas guest bill.
6) Account Receivable, merupakan bagian yang bertanggung jawab atas
penyiapan tagihan dan penagihan kepada tamu yang melakukan reservasi
melalui agen. Account receivable juga bertanggung jawab atas pencatatan
piutang untuk tamu yang masih menginap di hotel (guest ledger) dan tamu
yang sudah keluar dari hotel (city ledger).
7) Account Payable, merupakan bagian yang bertanggung jawab atas hutang
hotel pada pihak luar khususnya supplier.
8) Cost Control, bertanggung jawab atas pengendalian biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh masing-masing departemen, mencek harga barang di
pasar, menyetujui pembelian barang untuk keperluan hotel.
9) Personalia, bertanggung jawab atas penghitungan, pengalokasian, dan
pembayaran gaji karyawan.
10) Electronic data processing (EDP), bertanggungjawab atas sistem
informasi yang digunakan di hotel, khususnya dalam pemrosesan data.
11) Purchasing, bertanggungjawab dalam pembelian barang keperluan hotel.
12) Storeroom, bertanggungjawab dalam menerima barang yang dibeli dan
menyimpannya, melakukan pencatatan atas persediaan di gudang.
13) Accounting atau bookkeeper, bertanggungjawab dalam menyiapkan
laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Widana Putra,dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan SIA. Yogyakarta:


Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai