Anda di halaman 1dari 25

RINGKASAN MATA KULIAH

SAP 6
“UNIFORM SYSTEM OF ACCOUNTS FOR THE LODGING INDUSTRY (USALI)”

Mata Kuliah: Akuntansi Hotel (EKA 443 A3)

Dosen Pengampu: Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S.E.,M.Si.,Ak.

Oleh :
Kelompok 5
1. I Komang Adi Sastrawan (1807531049)
2. Ni Nyoman Ayu Juniari Purnama Sadani (1807531184)
3. Ni Putu Yandini Eka Putri (1807531189)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PEMBAHASAN

I. Pengertian USALI
Uniform system of accounts menetapkan format standar dan klasifikasi perkiraan yang
mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan.
Standarisasi dalam uniform system of accounts membantu pemakai laporan keuangan internal
dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pada jenis kepemilikan
yang sama dalam industry hotel. Secara internal penting bagi para manajemen, dan
memberi turnkey bagi system akuntansi, yang menjelaskan setiap perubahan kebutuhan
manajemen. Ada beberapa konsep penting dari Uniform system of accounts, yaitu ;
1) Membagi departemen-departemen fungsional yang ada menjadi 3 jenis :
a. Departemen operasi, merupakan departemen yang memberikan kontribusi pendapatan
seperti room, food & beverage, telephone, laundry, dan lain-lain.
b. Departemen Overhead, merupakan departemen pendukung, seperti administration &
general, marketing.
c. Departemen alokasi, merupakan departemen yang berfungsi mengalokasikan beban
pada masing-masing departemen, seperti departemen personalia mengalokasikan
beban gaji karyawan.
2) Setiap departemen dalam organisasi akan dibebani oleh gaji karyawan dan pengeluaran
departemennya.
3) Memberikan keseragaman dalam departemen dan dalam klasifikasi aktiva, hutang,
penghasilan dan biaya.
4) Memberikan kemampuan untuk membandingkan hasil operasi.
5) Memberikan kemampuan untuk melatih pengedalian anggaran yang kuat, di mana
pengendalian anggaran merupakan alat untuk mengedalikan hasil departemen.

II. Sejarah Uniform System Of Accounts


Edisi pertama dari Uniform System of Accounts diterbitkan oleh Hotel Association of New
York pada tahun 1926. Pada tahun 1961, The American Hotel & Motel Association (AH & MA)
menetapkan The National Association of Accountants untuk mengembangkan uniform systems
of account untuk hotel dan motel kecil. Kemudian tahun 1979, The Committee on Financial
Management of the American Hotel merefleksikan perubahan dalam penggunaan terminologi
untuk industri penginapan (lodging industry).
Tahun 1986 dilakukan revisi lagi dan terdapat perubahan spesifik pada distribusi
pengeluaran, mengingkatkan fungsi marketing, pemrosesan data, sumber daya manusia dan
transportasi, yang di terbitkan oleh The Hotel Association of New York City. Tahun 1996
dilahirkan kembali dengan sebutan baru yaitu Uniform System of Accounts for the Lodging
Industry. Pada edisi ini, revisi dan perbaikan dilakukan denga melengkapi Expense
Dictionary dan chart of accounts. Disamping itu hal lain yang dibahas dalam edisi ini adalah
penjelasan dan rumus analisa rasio, informasi statistic departemental, pengendalian anggaran
operasi serta analisa break even point.

III. Uniform System of Accounts For The Lodging Industry


Adapun hal-hal yang dibahas dalam Uniform System of Accounts yang diterbitkan oleh Hotel Association
of New York (1996), meliputi :
Bagian I: Financial Statements
Seksi 1 : Balance Sheet
Seksi 2 : Statement of Income
Seksi 3 : Statement of Owners Equity
Seksi 4 : Statement of Cash Flows
Seksi 5 : Notes To The Fnancial Statements
Seksi 6 : Departemental Statements
Skedul 1 : Rooms
Skedul 2 : Food
Skedul 3 : Beverage
Skedul 4 : Telecomunications
Skedul 5 : Garage and Parking
Skedul 6 : Golf Course
Skedul 7 : Golf Pro Shop
Skedul 8 : Guest Laundry
Skedul 9 : Health Centre
Skedul 10 : Swimming Pool
Skedul 11 : Tennis
Skedul 12 : Tennis Pro Shop
Skedul 13 : Other Operated Departements
Skedul 14 : Tentals and Other Income
Skedul 15 : Administrative and General
Skedul 16 : Human Resources
Skedul 17 : Information System
Skedul 18 : Security
Skedul 19 : Marketing
Skedul 20 : Franchise Fees
Skedul 21 : Tranportation
Skedul 22 : Property Operation and Maintenance
Skedul 23 : Utility Costs
Skedul 24 : Management Fees
Skedul 25 : Rent, Property Taxes and Insurance
Skedul 26 : Interest expense
Skedul 27 : Depreciation and Amortization
Skedul 28 : Income Taxes
Skedul 29 : House Laundry
Skedul 30 : Salaries and Wages
Seksi 7 : Statement For Gaming Operations
Seksi 8 : Statement for Properties Operated by a Management Company
Bagian II : Financial Analysis
Seksi 9 : Financial Statement Formats
Seksi 10 : Rasio Analysis and Statistics
Seksi 11 : Breakeven Analysis
Seksi 12 : Operation Budgeting and Budgetary Control
Seksi13 : Guidelines for Allocating Expenses to Operated
Departements (Responsibility Accounting )
Bagian III : Recording Financial Information
Seksi 14 : Sample Chart of Accounts
Seksi 15 : Simplified Bookkeeping for Limited Services Properties
Bagian IV : Expense Dictionary
Bagian V : Sample Set of Uniform System Statement

Uniform System of Accounts for the Lodging Industry berisi lima bagian yang terbagi lagi
dalam 15 seksi. Adapun yang dibahas meliputi penyusunan laporan keuangan industri perhotelan,
analisa keuangan, format laporan keuangan, petunjuk dalam mengalokasikan biaya -biaya
operasional, penyusunan dan pengendalian anggaran operasional. Contohnya penyusunan bagan
arus, contoh pencatatan sederhana pada industri perhotelan, dan kamus pengeluaran/biaya, serta
contoh laporan yang dihasilkan dari penerapan Uniform System of Accounts.

Contoh laporan keuangan pokok untuk sebuah hotel berdasarkan Uniform System Of Account :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Laporan Arus Kas


5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to The Financial Statement)
Agar suatu laporan keuangan menjadi lengkap, laporan keuangan harus dilengkapi dengan
catatan-catatan penjelasan. Catatan atas laporan keuangan harus menggambarkan semua
kebijakan akuntansi yang diikuti dengan organisasinya. Catatan yang diperlukan biasanya
meliputi kebijakan-kebijakan akuntansi, tetapi tidak terbatas pada yang dicantumkan disini
saja, antara lain meliputi:
a. Dasar konsolidasi
b. Penggunaan prakiraan
c. Kas dan investasi kas sementara
d. Metode inventori dan penilaian
e. Akuntansi untuk investasi, termasuk penilaian sekuritas yang bisa dijual.
f. Kebijakan-kebijakan depresiasi dan amortisasi
g. Akuntansi untuk deferred charges
h. Cost untuk iklan
i. Akuntansi untuk pension
j. Pengakuan income dari operasi franchise dan kerja sama kontrak
k. Akuntansi untuk income tax
l. Penghitungan net income (loss) per saham (untuk perusahaan publik)
Kejadian atau kondisi yang perlu dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan, meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Perubahan-perubahan dalam metode akuntansi
b. Perjanjian hutang jangka panjang
c. Program pensiun dan atau pembagian keuntungan (profit sharing)
d. Benefit lain setelah masa pensiun dan setelah kekaryawanan berakhir
e. Income taxes
f. Kerja sama jangka panjang
g. Program opsi saham
h. Item-item yang menyangkut income dan expenses diluar usaha
i. Komitmen jangka panjang yang penting, seperti perjanjian sewa menyewa
j. Operasi oleh pihak asing
k. Transaksi-transaksi yang menyangkut afiliasi
l. Liabilitas yang menggantung, termasuk ligitasi yang tertunda
m. Peristiwa-peristiwa setelah tanggal neraca
n. Transaksi equitas pemegang saham
o. Alat-alat pembiayaan
6. Laporan Perdepartemen (departmental statement)
Laporan perdepartemen menggambarkan hasil operasi dalam suatu perode tertentu. Laporan
ini menyediakan sumber-sumber informasi internal yang penting bagi manajemen
perusahaan. Laporan ini dilengkapi dengan daftar pendukung revenue dan expenses untuk
setiap departemen atau kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Contoh laporan departemental
pada Hotel:
IV. Chart of Account
Chart of account adalah suatu bagan akun atau bagan perkiraan yang digunakan dalam
sistem akuntansi untuk pencatatan transaksi usaha. Susunan Chart of Acoount yang baik
menurut AICPA (American Institute of Sertified Accountants) adalah;
1. Membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan dan laporan lainnya secara
ekonomis.

2. Mencakup rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan


teliti harta, hutang, modal, pendapatan, harga pokok, dan biaya secara terperinci
sehingga dapa berguna bagi manajemen dalam melakukan pengawasan operasi
perusahaan.

3. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat di dalam setiap rekening

4. Memberikan batasan sejelas-jelasnya antara pos aktiva, hutang, modal, pendapatan dan
biaya.

5. Membuat rekening-rekening kontrol jika diperlukan.


Urutan langkah dalam menyusun klasifikasi rekening berdasarkan susunan laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
1. Rekening-rekening buku besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu rekening neraca
(rekening real) dan rekening laba rugi (rekening nominal).
2. Rekening neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda seperti: aktiva,
hutang dan modal.
3. Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 diatas dibagi lagi menjadi golongan-
golongan sebagai berikut:
 Aktiva
Aktiva lancar
Investasi jangka panjang
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva lain-lain
 Hutang
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
 Modal
Modal disetor
Modal lain
4. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau
langsung ke rekeningnya.
5. Rekening laba rugi dibagi menjadi kelompok yang sejenis seperti: Penjualan, Harga
Pokok Penjualan, Biaya pokok produksi, biaya penjualan, biay administrasi & umum,
pendapatan dan biaya diluar usaha.
6. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau
laungsung ke rekeningnya.
7. Memberikan nomor kode kepada masing-masing rekeningnya dalam klasifikasi.
Pemberian kode untuk klasifikasi rekening diperlukan karena dapat memudahkan untuk
mencari rekening-rekening yang diinginkan. Apabila pembuatan laporan keuangan dengan
menggunakan komputerisasi maka kode ini tidak dapat dihindarkan lagi. Pembuatan kode
rekening harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Memungkinkan adanya perluasan rekening tanpa harus mengadakan perubahan kode
secara keseluruhan
2. Harus mudah diingat
3. Memudahkan bagi pihak yang menggunakan
Pemberian kode rekening umunnya didasarkan pada rerangka pemberian kode tertentu
sehingga memudahkan pemakaian untuk menggunakannya. Ada lima metode
pemberian kode rekening yaitu:
a. Kode angka atau alfabet urut
Kode akun ini adalah pembuatan kode akun dengan cara memberi kode angka atau
huruf pada akun-akun secara berurutan
b. Kode angka blok
Kode akun angka blok adalah pembuatan kode akun dengan mengelompokkan akun
menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok diberi satu blok angka yang
berurutan sebagai kodenya.
c. Kode angka kelompok
Kode Angka Kelompok terbentuk dari dua atau lebih sub-codes yang dikombinasikan
menjadi satu kode.
d. Kode angka desimal
Kode akun angka desimal, adalah pembuatan kode akun dengan menggunakan sepuluh
angka, dari 0 sampai 9. Dan, tiap-tiap angka menunjukkan kelompok, golongan, dan
jenis akun.
e. Kode angka urut didahului dengan huruf
Kode akun kombinasi huruf dan angka adalah pembuatan kode akun dengan
menggunakan kombinasi huruf dan angka. Pada umumnya huruf digunakan sebagai
kode kelompok dan golongan akun, sedangkan angka menunjukkan nama akun.
Berikut adalah contoh untuk mempermudah pembuatan kode rekening :

XXX – XXX – XXX – XXX

Sub akun dengan kegunaan untuk analisa & pengendalian


Akun utama pada neraca atau laba rugi
Departemen pendapatan atau biaya
Nomor property

Berikut adalah contoh kode rekening, Uniform System Of Acconts For The
Lodging Industry ( AH & MA, 1996):
 Assets
100 Cash
101 House Funds
102 Petty Cash
110 Short term investment
120 Account Receivable
121 City Ledger
122 Guest Ledger
123 Credit card accounts
124 Other Account Receivable
130 Inventory
131 Food
132 Beverage
133 Operating supplies
134 Cleaning supplies
135 China, glassware, silver, linen, uniform
136 Other
140 Prepaids
141 Prepaid insurance
142 Prepaid taxes
143 Other prepaid
160 Property & Equipment
161 Land
162 Buildings
166 Furniture & Fixtures
168 Machinery & Equipment
174 Construction in progress
175 Chinaware
176 Glassware
177 Silver
178 Linen
179 Uniforms
190 Other charges
191 Deferred charges
192 Goodwill
193 Miscellaneous
 Liabilities
200 Payables
201 Account payable
202 Dividends payable
210 Employer Payroll Taxes
220 Taxes
221 Income Tax
222 Sales Tax
230 Advance Deposits
240 Accruals
241 Accrued payables
242 Accrued taxes
243 Accrued expenses – other
250 Other Current Liabilities
260 Long Term Debt
270 Other Long Term Debt
 Equity
280 Capital stock
289 Retained Earnings
 Revenue
300 Rooms Revenue
301 Transient regular
302 Tranasient corporate
303 Transient package
304 Day Use
305 Group convention
306 Group tour
307 Other Room Revenue
320 Food Revenue
330 Beverage Revenue
340 Telephone Revenue
380 Other Income
381 Interest income
 Cost of Sales
420 Cost of Food Sales
430 Cost of Beverage Sales
440 Cost of Telephone Calls
441 Local calls
442 Long – distance calls
 Payroll
510 Salaries & Wages
511 – 519 Departemental Management &Supervisiory Staff
520 – 539 Departemental Line Employees
550 Payroll Taxes
560 Employee Benefits
561 Vacation, holiday, sick pay
562 Medical insurance
563 Life insurance
564 Employee meals
 Other Expenses
600 Operating Supplies
601 Cleaning supplies
602 Guest supplies
603 Paper supplies
604 Postage & Telegrams
605 Printing & Stationary
610 Linen, China, Glassware, etc
611 Linen
612 China
613 Glassware
614 Silver
615 Uniforms
621 Contract Cleaning Expenses
623 Laundry & Dry Cleaning Expenses
624 Laundry Supplies
627 Kitchen fuel
628 Music & Entertainment Expenses
629 Reservations Expenses
630 Information Systems Expenses
631 Hardware maintenance
632 Software maintenance
640 Human Resource Expenses
641 Employee housing
642 Recruitment
643 Training
644 Transportation
650 Administrative Expenses
651 Credit Crad Commissions
652 Donations
653 Credit & Collections Expenses
654 Profesional Fees
655 Losses & Damages
656 Cash Over/Short
660 Marketing Expenses
661 Commissions
662 Direct Mail Expenses
663 Outdoor Advertising
664 Print materials
665 Radio & Television Expenses
680 Utility Costs
681 Electrical Cost
682 Fuel Cost
683 Steam Cost
684 Water Cost
685 Other Utility Cost
690 Guest Transportation
691 Fuel & Oil
692 Insurance
693 Repairs & Maintenance
694 Other Expenses
700 Management Fees
730 Building & Contents Insurance
740 Interest Expenses
741 Interest on Compital Leases
750 Depreciation & Amortization
751 Building & Improvements
752 Furniture & Fixtures
753 Machinery & Equipment
754 Preopening Expenses
770Gain Or Loss On Sale of Propert
STUDI KASUS

Kasus ini merupakan bentuk kecurangan yang terjadi pada fungsi penerimaan kas tunai khususnya
aktivitas penjualan kamar di Hotel Novotel Yogyakarta. Pelaku merupakan karyawan resepsionis
senior yang memanfaatkan pengetahuan dan kemampuannya tentang alur penerimaan kas, perekaman
transaksi, hingga pelaporan untuk mengetahui titik kelemahan dan peluang untuk menjalankan
tindakannya. Pelaku yang telah bekerja selama lebih dari empat tahun tersebut menjalankan aksinya
dengan menggunakan fitur manual billing yaitu tagihan dokumen manual yang digunakan pada
keadaan darurat. Data yang dikumpulkan dari rekaman sistem, manual billing, confirmation letter,
dan dokumen guest in house telah menunjukkan bukti bahwa terdapat kejanggalan pada transaksi
penjualan kamar yang dilakukan dibawah tanggung jawab pelaku. Hal ini terjadi akibat lemahnya
tingkat pengawasan manajer pada setiap departemen, khusunya dalam departemen yang tekait
dalam kasus ini yakni departemen operasi (room & revenue) dan juga karena ketidakmampuan
sistem untuk mendeteksi adanya terjadi selisih revenue pada front office sehingga mengakibatkan
kerugian bagi revenue hotel secara keseluruhan.
SOAL MANDIRI

1. Jelaskan yang dimaksud uniform system of accounts pada usaha perhotelan!


Yang dimaksud uniform system of accounts pada usaha perhotelan adalah suatu sistem
akuntansi yang seragam dalam industry perhotelan, dimana standarisasi dari uniform system
of accounts dapat membantu pemakai laporan keuangan internl dan eksternal untuk
membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pda jenis kepemilikan yang sama dalam
industry hotel.
2. Sebutkan konsep dari uniform system of account pada usaha perhotelan!
Konsep dari uniform system of account pada usaha perhotelan
A. Membagi departemen-departemen fungsional yang ada menjadi 3 jenis :
 Departemen operasi, merupakan departemen yang memberikan kontribusi pendapatan
seperti room, food & beverage, telephone, laundry, dan lain-lain.
 Departemen Overhead, merupakan departemen pendukung, seperti administration &
general, marketing.
 Departemen alokasi, merupakan departemen yang berfungsi mengalokasikan beban
pada masing-masing departemen, seperti departemen personalia mengalokasikan
beban gaji karyawan.
B. Setiap departemen dalam organisasi akan dibebani oleh gaji karyawan dan pengeluaran
departemennya.
C. Memberikan keseragaman dalam departemen dan dalam klasifikasi aktiva, hutang,
penghasilan dan biaya.
D. Memberikan kemampuan untuk membandingkan hasil operasi.
E. Memberikan kemampuan untuk melatih pengedalian anggaran yang kuat, di mana
pengendalian anggaran merupakan alat untuk mengedalikan hasil departemen.
3. Bagaimana peranan uniform system of account pada akuntansi perhotelan ?
Standarisasi dalam uniform system of accounts membantu pemakai laporan keuangan internal
dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pada jenis
kepemilikan yang sama dalam industry hotel. Secara internal penting bagi para manajemen,
dan memberi turnkey bagi system akuntansi, yang menjelaskan setiap perubahan kebutuhan
manajemen.
4. Jelaskan sejarah perkembangan dari uniform system of account, berikut perubahan yang
terjadi
Edisi pertama dari Uniform System of Accounts diterbitkan oleh Hotel Association of New
York pada tahun 1926. Pada tahun 1961, The American Hotel & Motel Association (AH &
MA) menetapkan The National Association of Accountants untuk mengembangkan uniform
systems of account untuk hotel dan motel kecil. Kemudian tahun 1979, The Committee on
Financial Management of the American Hotel dalam penggunaan terminologi untuk industri
penginapan (lodging industry).
Tahun 1986 dilakukan revisi lagi dan terdapat perubahan spesifik pada distribusi
pengeluaran, mengingkatkan fungsi marketing, pemrosesan data, sumber daya manusia dan
transportasi, yang di terbitkan oleh The Hotel Association of New York City. Tahun 1996
dilahirkan kembali dengan sebutan baru yaitu Uniform System of Accounts for the Lodging
Industry. Pada edisi ini, revisi dan perbaikan dilakukan dengan melengkapi Expense
Dictionary dan chart of accounts. Disamping itu hal lain yang dibahas dalam edisi ini adalah
penjelasan dan rumus analisa rasio, informasi statistic departemental, pengendalian anggaran
operasi serta analisa break even point.
5. Jelaskan cara penyusunan bagan akun, sertakan pula contohnya.
1. Rekening-rekening buku besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu rekening neraca
(rekening real) dan rekening laba rugi (rekening nominal).
2. Rekening neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda seperti: aktiva, hutang
dan modal.
3. Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 diatas dibagi lagi menjadi golongan-
golongan sebagai berikut:
 Aktiva
Aktiva lancar
Investasi jangka panjang
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva lain-lain
 Hutang
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
 Modal
Modal disetor
Modal lain
4. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau
langsung ke rekeningnya.
5. Rekening laba rugi dibagi menjadi kelompok yang sejenis seperti: Penjualan, Harga
Pokok Penjualan, Biaya pokok produksi, biaya penjualan, biay administrasi & umum,
pendapatan dan biaya diluar usaha.
6. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau
laungsung ke rekeningnya.
7. Memberikan nomor kode kepada masing-masing rekeningnya dalam klasifikasi
Contoh bagan akun :

6. Jelaskan dan beri contoh cara yang biasa dipakai untuk menyusun kode rekening
a. Kode angka atau alfabet urut
Kode akun ini adalah pembuatan kode akun dengan cara memberi kode angka atau huruf
pada akun-akun secara berurutan.
Contohnya :
Kode Akun Nama Akun

1 Kas

2 Piutang Usaha

3 Peralatan

4 Perlengkapan

b. Kode angka blok


Kode akun angka blok adalah pembuatan kode akun dengan mengelompokkan akun
menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok diberi satu blok angka yang berurutan
sebagai kodenya.
Kode Akun Nama Akun

1- 20 Aktiva Lancar

21-30 Investasi Jangka Panjang

31-50 Aktiva Tetap Berwujud

c. Kode angka kelompok


Kode Angka Kelompok terbentuk dari dua atau lebih sub-codes yang dikombinasikan
menjadi satu kode.
Kode Akun Nama Akun

101-199 Aktiva

200-299 Kewajiban

300-399 Modal

400-499 Pendapatan
d. Kode angka desimal
Kode akun angka desimal, adalah pembuatan kode akun dengan menggunakan sepuluh
angka, dari 0 sampai 9. Dan, tiap-tiap angka menunjukkan kelompok, golongan, dan jenis
akun.
Kode Akun Nama Akun

1 Aktiva

1.0.1 Kas

1.0.2 Piutang Usaha

e. Kode angka urut didahului dengan huruf


Kode akun kombinasi huruf dan angka adalah pembuatan kode akun dengan menggunakan
kombinasi huruf dan angka. Pada umumnya huruf digunakan sebagai kode kelompok dan
golongan akun, sedangkan angka menunjukkan nama akun.
Nama Akun Kode Akun Keterangan

Kas AL-10 Aktiva Lancar

Piutang Usaha AL-11 Aktiva Lancar

Perlengkapan AL-12 Aktiva Lancar

Peralatan AT-13 Aktiva Tetap


DAFTAR PUSTAKA

Dodik Ariyanto, Maria M. Ratna Sari, AAGP Widanaputra. 2018. Akuntansi Perhotelan :
Pendekatan Sistem Informasi Berbasis USALI. Pekalongan : PT. Nasya Expanding Management

https://www.innagroup.co.id/hotel/grandinnakuta

Anda mungkin juga menyukai