Anda di halaman 1dari 40

AKUNTANSI HOTEL

“Pendapatan Industri Hotel”


Kelompok 6

Rizqi Aditya Ryo Putu Wahyu I Dewa Made


Nugraha Dwantara Eka Budi wahyu
1506305121 Tanjaya
1807531129 1807531162 Winata
1807531236
01
PENDAPATAN
Usaha hotel mempunyai sumber pendapatan utama yang berasal dari penjualan kamar, penjualan makanan, dan
penjualan minuman, di mana disatu sisi menjual jasa dan di sisi lainnya menjual barang. Penjualan usaha hotel
mempunyai keunikan tersendiri yaitu:

1. Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa


2. Penjualan pada usaha hotel biasanya mempunyai colume yang tinggi dengan harga individual yang relative rendah,
hamper sama dengan usaha retail
3. Produk berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses produksi seperti yang dilakukan oleh perusahaan
manufaktur
4. Perusahaan mempunyai persediaan kapasitas untuk dapat menjual produk berupa jasa
5. Penjualan atas produk dan jasa dibebani pajak dan service

Pada siklus penjualan akan melibatkan akun piutang usaha (city ledger, guets ledger, credit card), akun kas dan setara
kas, akun penjualan, akun hutang pajak PHR (Government tax), dan akun hutang service (service charge). Hutang jasa
pelayanan timbul karena hotel memungut uang jasa pelayanan kepada para konsumen atas nama karyawan. Secara
periodic, uang service yang terkumpul dibagikan kepada karyawan biasanya dikurangi loss and breakage (kehilangan
dan kerusakan ).
Jurnal Penjualan
Piutang usaha ( City ledger/ Guest ledger)
Penjualan Kamar (Rooms Revenue)
Hutang Jasa Pelayanan (Service Charge)
Hutang PHR (Goverment Tax)
 
Hutang PHR timbul karena usaha hotel diberikan kewajiban oleh pemerintah daerah untuk memungut PHR kepada
konsumen hotel yang membeli dan menikmati barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan. Dalam hal ini, manajemen
hotel berfungsi sebagai witholder, yaitu pemungut pajak yang mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pungutannya
kepada kas daerah. Penyetoran ini dilakukan secara berkala mengikuti ketentun yang diatur oleh pemerintah daerah.
Dalam industry perhotelan, khususnya pada penjualan makan dan minuman dikenal adanya suatu system penjualan yang
menggunakan teknologi computer yang disebut dengan Point Of Sale System (POSS). POSS berfokus pada 3 tujuan
yaitu:
1. Ketepatan atas order
2. Pencatatan penjualan
3. Pemberian kepuasan
POSS menggunakan kombinasi terminal dan printer yang berfungsi sebagai input dan output. Laporan yang dihasilkan
POSS memberikan nformasi tentang:

a. Analisa pendapatan, memberikan rincian per jenis penjualan dan per outlet, yang bisa digunakan sebagai
sumber data untuk daily of sales

b. Produktivitas karyawan, memberikan informasi jumlah covers, rata-rata oenjualan dan total penjualan, yang
bisa digunakan untuk mengevaluasi produktivitas karyawan secara individual

c. Control persediaan, dengan membandingkan antara jumlah porsi tercatat dengan jumlah porsi yang
dikonsumsi.
02
BAGIAN YANG TERLIBAT
PADA PROSEDUR
PENJUALAN
1) Penjualan Kamar

• Reservation, bertugas menerima reservasi dari tamu dan memberikan informasi pada front office, roomboy
dan housekeeping serta bagian kredit

• Front office, bertugas menerima tamu dan menyiapkan guest bill

• Bellboy, bertugas membantu mengantar tamu ke kamar

• Roomboy, bertugas membersihkan dan menyiapkan kamar

• Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar

• Night Audit, bertugas menyiapkan laporan penjualan harian pada malam hari mencocokkan penjualan pada
penjualan hari tersebut

• Income auditor, bertugas melakukan pengecekan ulang dan pencatatan atas penjualan yang terjadi

• Bagian kredit, bertugas memcatat persetujuan kredit baik secara langsung ataupun tidak langsung

• Account receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan menyiapkan faktur


2) Penjualan Makanan dan Minuman

• Waiter/waitress, memberikan pelayanan kepada tamu, dari menerima order, meneruskan order ke dapur dan
menyajikan order serta memberikan informasi pada kasir

• Kasir, menyiapkan bill dan menerima pembayaran dari tamu

• Kitchen, menyiapkan order

• Income auditor, mengecek penjualan dan mencatat penjualan


03
DOKUMEN YANG
DIGUNAKAN
1) Penjualan kamar

a. Guest bill, digunakan untuk mencatat transaksi penjulan yang dilakukan oleh tamu selama
menginap dihotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu, terdiri dari:
Master bill, umtuk mencatat transaksi penjualan kamar
Extra bill, untuk mencatat transaksi penjualan yang lain selain kamar

b. Form A, digunakan untuk mencatat data pribadi tamu yang menginap dan sebagai laporan pada
pihak kepolisisan, formulir ini biasanya juga digunakan sebagai registration form

c. Reservation form, untuk mencatat reservasi tamu sebelum kedatangan tamu

d. Room count sheet, untuk mengecek jumlah kamar yang terisi pd hari itu

e. Room sales recapitulation, untuk mencatat penjualan kamar pd hari itu

f. Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan dan
menyetorkan hasil penjualan pada hari itu
2) Penjualan Makanan dan Minuman

a. Restaurant and bar order digunakan untuk mencatat pesanan tamu

b. Restaurant and bar check/bill, digunakan sebagai faktur penjualan

c. Restaurant and bar summary of sales digunakan untuk mencatat penjualan baik tunai maupun
kredit pada masing-masing shift

d. Remittance of found merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan dan
menyetorkan hasil penjualan pada masing-masing shif
04
PROSEDUR PENJUALAN
1. Prosedur Penjualan Kamar

• Sebelum kedatangan tamu akan melakukan reservasi baik secara individu atau pun melalui agen perjalanannya
kebagian reservation yang selanjutnya akan membuat reservation form (RF) dan mencatatnya dalam daftar
kedatangan tamu, kemudian mendistribusikan form tersebut ke pihak FO, roomboy, housekeeping dan kredit
sebagai informasi.
• Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, FO akan mencocokkannya dengan salian RF, kemudian meminta
tamu untuk mengisi dan menandatangani form A lalu memanggil bellboy dan memberikan kunci kamar kepada
bellboy untuk mengantar tamu
• Setelah tamu kekamar FO membuat bill untuk tamu tersebut
• FO mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk setiap pemakaian kamar pada bill, kemudian
membuat room sales recapitulations (RSR) kemudian memasukkannya ke remittance of found (ROF)
• FO mengirim form A asli sebagai laporan kepihak polisi
• Malamnya night audit mengecek kembali hasil kerja FO pd hari tersebut
• Keesokan harinya ROF dikirim ke back office dan diterima oleh income audit yang selanjutnya akan mencocokkan
kembali, untuk hasil penjualan tunai akan diserahkan ke general cashier dan untuk sisanya diserahakn ke account
receivable.
• Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night audit akan membuat daily of sales sebagai informasi
kepada pihak manjemen
• Account receivable akan melakukan pencatatan dan menyiapkan invoice ke pihak agen perjalanan
Terkait dengan penjualan kamar, terdapat beberapa aktivitas yang dapat digunakan hotel untuk
melakukan pengendalian, antara lain :
Otorisasi transaksi: Dari bagan alur diatas dapat dilihat bahwa otorisasi transaksi dalam
penjualan kamar pada hotel tersebut sudah baik karena karyawan hanya memproses
transaksiyang sah, yang dalam hal ini berupa penyediaan/melampirkan form yang diperlukan.
Pemisahan tugas : Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa sudah adanya pembatasan atau
pemisahan tugas dari masing-masing bagian/karyawan sehingga tidak ada perangkapan tugas.
Dokumen dan catatan : Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa dokumen maupun catatan yang
digunakan dalam proses atau transaksi penjualan tersebut dibuat rangkap dan digolongkan
menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi maupun tujuannya masing-masing
Pengendalian akses atas aktiva perusahaan : Dari bagan tersebut dapat kita lihat bahwa
perusahaan telah memiliki pengendalian akses terhadap aktiva perusahaannya dengan baik. Hal
ini dapat kita lihat dari adanya night auditor maupun income auditor yang ikut mengawasi.
Pemeriksaan dan pengecekan independen: Walaupun pemeriksaan maupun pengecekan telah
dilakukan oleh income auditor, namun dilakukan kembali cek ulang untuk memeriksa dan
mengecek kemungkinan adanya kesalahan yang terjadi terhadap laporan daily of sales yang
dilaporkan oleh front office.
2. Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman

• Tamu datang ke restoran disambut dan dipersilahkan duduk, selanjutnya menyodorkan menu dan
menyiapkan restoran and bar order (RBO) serta mencatat setiap order tamu pada RBO
• RBO diserahkan ke kitchen untuk menyiapkan menu yang diminta dank ke kasir outlet untuk
menyiapkan restoran and bar bill (RBB)
• Setelah selesai tamu kan menyelesaikan pembayaran di kasir, jika tidak membayar tunai, maka tamu
diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya dikirim ke FO agar diposting ke bill tamu
• Pada akhir shift, kasir mrmbuat restoran and bar summary of sales (RSBSS) dan memasukkan hasil
penjualan ke dalam ROF kemudian menitipkannya pada safe deposit box yang ada di FO untuk
dikirim ke back office pada keesokan harinya.
Aktivitas Pengendalian pada Penjualan Tunai Makanan dan Minuman:

Otorisasi transaksi : Dari bagan tersbut dapat dilihat otorisasi dalam penjualan tunai makanan dan
minuman hotel sudah baik karena karyawan hanya memproses transaksis yang sah, yang dalam hal ini
berupa penyediaan/melampirkan form yang diperlukan.
Pemisahan tugas : Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa sudah ada pemisahan tugas yang baik agar
tidak ada perangkapan tugas.
Dokumen dan catatan : Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa dokumen ataupun catatan yang
digunakan dalam transaksi penjualan kamar ini telah dibuat rangkap dan digolongkan menjadi beberapa
jenis misalnya seperti dokumen RBB dan RBO.
Pengendalian akses atas aktiva perusahaan : Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan
telah menerapkan pengendalian akses atas aktiva karena telah ada pembagian tugas dan adanya control
juga dari back office, karena pada keesokan harinya baik uang dan laporan summary penjualan akan
dibawa ke back office.
Pemeriksaan dan pengecekan independen : Pemeriksaan dapat dilakukan di bagian back office yang
menerima summary of sales dan uang keesokan harinya, dengan adanya perangkapan dokumen
tersebut akan mempermudah pemeriksaan tersebut.
Penjualan makanan dan minuman pada hotel tidak hanya dapat terjadi secara tunai, namun dapat terjadi
secara kredit juga. Berkaitan dengan penjualan kredit, adapun aktivitas pengendalian yang dapat
dilakukan, yaitu Otorisasi transaksi, pemisahan tugas, dokumen dan catatan, pengendalian akses atas
aktiva perusahaan, serta pemeriksaan dan pengecekan independen perusahaan sudah baik. Kegiatan
tersebut sama dengan pada penjualan makanan dan minuman secara tunai. Namun yang membedakan
dari penjualan makanan dan minuman secara kredit tersebut adalah tamu diminta untuk menandatangani
RBB untuk nantinya dikirim ke FO agar diposting ke bill tamu.
05
LAPORAN YANG
DIHASILKAN
Laporan yang dihasilkan perusahaan dari berbagai kegiatan penjualan kamar maupun penjualan
makanan dan minuman, antara lain :

• Penjualan kamar, laporan yang dihasilkan adalah rooms sales recapitulations


• Penjualan makanan dan minuman laporan yang dihasilkan berupa restaurant and bar summay of
sales
• Daily of sales, disiapkan oleh income auditor, yang berisi laporan penjualan hotel secara keseluruhan
06
kasus
Hotel Santika Makassar merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan, dimana
perusahaan tersebut adalah salah satu perusahaan swasta yang menggunakan laporan keuangan untuk
dapat mengetahui seberapa besar pencapaian kinerja keuangan perusahaan maka perlu adanya analisis
pendapatan dan beban. Seringkali pimpinan perusahaan terkhusus Hotel Santika Makassar dihadapkan
pada masalah pengambilan keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi harga pokok penjualan, penjualan maupun pendapatan
.
Kebijakan Akuntansi pada Hotel Santika Makassar Hotel Santika Makassar membuat kebijakan akuntansi
dengan tujuan untuk dapat memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi yang relevan
terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan keputusan dan dapat diandalkan.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas,
Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan harus menyajikan secara
wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan dengan disertai
pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku. Kebijakan
akuntansi yang digunakan pada Hotel Santika Makassar hampir sama yang digunakan perusahaan pada
umumnya.
Tarif Room pada Hotel Santika Makassar Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Hotel
Santika Makassar, diperoleh keterangan bahwa dalam menentukan harga pokok jasa perhotelan, Hotel
Santika Makassar masih menggunakan metode akuntansi biaya konvensional yang hanya
mempertimbangkan biaya yang bersifat langsung saja, tanpa mempertimbangkan biaya yang bersifat
tidak langsung. Perhitungan harga pokok tarif atau sewa kamar Hotel Santika Makassar adalah dengan
cara menjumlahkan semua biaya yag bersifat langsung. Dan yang dijadikan dasar unit perhitungan tarif
sewa kamar hotel adalah jumlah hari tinggal pelanggan yang menginap. Sedangkan tarif sewa diperoleh
dengan cara menambahkan harga pokok tiap jenis kamar dengan persentase laba menurut jenis
kamarnya.
:
Laporan Pendapatan pada Hotel Santika Makassar
Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan
pendapatan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan
mengalir ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa pendapatan diakui ketika perusahaan yang menghasilkan pendapatan telah
memberikan setumpukan barang atau jasa yang dijanjikan untuk pelanggan dan ketika
pelanggan memberikan pembayaran atau setidaknya janji pembayaran yang dapat
direalisasikan bagi perusahaan. Pengakuan pendapatan pada Hotel Santika Makassar adalah
sebagai berikut: Berdasarkan hasil wawancara mengenai pengakuan pendapatan pada Hotel
Santika Makassar bahwa pendapatan diakui pada saat kejadian (tidak harus menunggu sampai
kas diterima), dicatat dan dilaporkan pada periode bersangkutan sehingga pencatatan
pengakuan pendapatan dicatat denag metode basis akrual. Basis akrual adalah suatu basis
akuntansi dimana transaksi ekonomi dan peristiwa diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan
keuangan pada saat terjadinya transaksi tampa memperhatikan waktu kas diterima atau
dibayar.
a. Pendapatan Kamar (Room dan Extrabed) Pendapatan kamar diperoleh dari kamar yang terjual
pada hari itu yang tercantum dalam laporan Daily Sales Report (DSR). Pembayaran memang dapat dilakukan
dengan mekanisme deposit, pembayaran langsung atau pembayaran akumulasi penggunaan hunian kamar.
Namun, dalam pengakuan pendapatan kamar adalah dilakukan setiap hari sesuai dengan penggunaan kamar
yang terjual.

b. Pendapatan Restoran (Food and Beverage) Pendapatan Food and Beverage dari Breakfast diperoleh dari
pembagian harga kamar (bukan room only), sehingga pengakuan pendapatan breakfast juga dilakukan setiap hari
sesuai dengan penggunaan kamar yang terjual. Sedangkan pendapatan Food and Beverage dari Room Service,
CoffeShop dan Minibar disesuaikan dengan hasil penjualan yang terjadi pada saat itu.

c. Pendapatan meeting room. Pengakuan pendapatan dari meeting room diakui pada saat terjadinya penjualan.
Pendapatan diakui dalam suatu transaksi berdasarkan perjanjian walaupun penagihan kas belum dilakukan namun
sudah diakui sebagai pendapatan Hotel Santika Makassar. Berdasarkan analisis peneliti bahwa pencatatan
pengakuan pendapatan pada Hotel Santika Makassar lebih cocok menggunakan metode basis akrual. Karena
pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpecaya
walaupun kas belum diterima dan setiap terjadinya pembayaran dicatat kedalam masing-masing akun sesuai
dengan transaksi.
Pengukuran pendapatan pada Hotel Santika Makassar adalah sebagai berikut:

Selain pengakuan, pengukuran menjadi masalah lain yang cukup rumit dalam penerapan akuntansi
pendapatan. Hal ini disebabkan adanya pertanyaan tentang apa yang menjadi dasar pengukuran itu dan
berapa besar pendapatan yang akan diterima perusahaan. Dalam PSAK 23 tentang Pendapatan pada
disebutkan “Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pada Hotel
Santika Makassar pengukuran pendapatan dilakukan dengan net income, yaitu pendapatan yang diterima
dikurangi dengan tax (pajak hotel dan restoran) serta service charge yang menjadi hak karyawan. Ketentuan
tersebut sebagaimana amanah dari UndangUndang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, yang selanjutnya tertuang dalam Peraturan Daerah Malang Raya melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, Peraturan Daerah Kota
Malang Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2010
tentang Pajak Hotel. Sedangkan untuk ketentuan service charge sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER02/MENN/1999 tentang Pembagian Uang Service pada
Usaha Hotel, Restoran dan Usaha Pariwisata Lainnya. Pengukuran pendapatan yang telah dilakukan oleh
Hotel Santika Makassar sesuai dengan ketentuan PSAK No. 23 tentang Pendapatan pada paragraf 8 dengan
mengurangi hak pihak ketiga (pemerintah daerah dan karyawan) yang bukan merupakan manfaaat ekonomik
yang mengalir ke entitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, oleh karena itu harus dikeluarkan dari
pendapatan.
Berikut diuraikan pendapatan dari penjualan
tiap room, meeting room dan restaurant pada
Hotel Santika Makassar, sebagai berikut:

Harga Publish (publish price) merupakan dasar Gross Income adalah harga dasar atau full rate
yang ditetapkan oleh manajemen Hotel Santika Makassar sebelum menetapkan discount rate atau
growth up rate untuk transaksi dan/atau waktu tertentu. Harga tersebut sudah termasuk (include)
tax and service charge. Breakfast dan meeting room merupakan fasilitias yang diberikan pada tamu
dan include dalam perhitungan harga kamar. Sehingga, dalam penyajian pendapatan harus
dipisahkan antara pendapatan kamar dan pendapatan restoran (breakfast) serta pendapatan dari
meeting room.
Pengungkapan Pendapatan

Pengungkapan pada Hotel Santika Makassar telah menyertakan kebijakankebijakan akuntansi


dalam pengakuan pendapatan yaitu berdasarkan pada akrual basis, dan pada setiap kategori
pos-pos pendapatan telah diungkapkan menurut posnya masing-masing dalam laporan laba
rugi perusahaan. Pada laporan perusahaan terdapat kategori untuk pengungkapan pendapatan
yaitu pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain, yang didalamnya telah mencakup setiap
pos-pos yang telah disebutkan sebelumnya.
SOAL-SOAL

1. Jelaskan karakteristik pendapatan pada usaha perhotelan!


Pendapatan pada usaha hotel mempunyai keunikan tersendiri yaitu:
• Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa
• Penjualan pada usaha hotel biasanya mempunyai colume yang tinggi dengan harga individual
yang relative rendah, hamper sama dengan usaha retail
• Produk berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses produksiseperti yang dilakukan
oleh perusahaan manufaktur
• Perusahaan mempunyai persediaan kapasitas untuk dapat menjual produk berupa jasa
• Penjualan atas produk dan jasa dibebani pajak dan service
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari bagian – bagian yang terkait dengan sistem penjualan pada usaha
perhotelan!
Fungsi – fungsi terkait pada prosedur penjualan pada sebuah hotel adalah sebagai berikut :
Penjualan Kamar
a. Reservation, bertugas menerima reservasi dari tamu dan memberikan informasi pada front office, roomboy dan
housekeeping serta bagian kredit
b. Front office, bertugas menerima tamu dan menyiapkan guest bill
c. Bellboy, bertugas membantu mengantar tamu ke kamar
d. Roomboy, bertugas membersihkan dan menyiapkan kamar
e. Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar
f. Night Audit, bertugas menyiapkan laporan penjualan harian pada malam hari mencocokkan penjualan pada penjualan
hari tersebut
g. Income auditor, bertugas melakukan pengecekan ulang dan pencatatan atas penjualan yang terjadi
h. Bagian kredit, bertugas memcatat persetujuan kredit baik secara langsung ataupun tidak langsung
Account receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan menyiapkan faktur
Penjualan Makanan dan Minuman
a. Waiter/waitress, memberikan pelayanan kepada tamu, dari menerima order, meneruskan order ke dapur dan
menyajikan order serta memberikan informasi pada kasir
b. Kasir, menyiapkan bill dan menerima pembayaran dari tamu
c. Kitchen, menyiapkan order
d. Income auditor, mengecek penjualan dan mencatat penjualan
e. Bagian kredit, memberikan persetujuan kredit
f. Account receivable, mencatat penjualan kredit & menyiapkan faktur tagihan
3. Sebutkan bagian yang menjadi titik pengendalian pada sistem
pendapatan pada usaha perhotelan, berikut sertakan pula fungsi dari
bagian tersebut dalam melakukan pengendalian!

Terkait dengan penjualan kamar, terdapat beberapa aktivitas yang dapat digunakan
hotel untuk melakukan pengendalian, antara lain :

• Otorisasi transaksi: Dari bagan alur diatas dapat dilihat bahwa otorisasi transaksi dalam penjualan kamar
pada hotel tersebut sudah baik karena karyawan hanya memproses transaksiyang sah, yang dalam hal ini
berupa penyediaan/melampirkan form yang diperlukan.
• Pemisahan tugas : Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa sudah adanya pembatasan atau pemisahan tugas
dari masing-masing bagian/karyawan sehingga tidak ada perangkapan tugas.
• Dokumen dan catatan : Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa dokumen maupun catatan yang digunakan
dalam proses atau transaksi penjualan tersebut dibuat rangkap dan digolongkan menjadi beberapa jenis
berdasarkan fungsi maupun tujuannya masing- masing
• Pengendalian akses atas aktiva perusahaan : Dari bagan tersebut dapat kita lihat bahwa perusahaan telah
memiliki pengendalian akses terhadap aktiva perusahaannya dengan baik. Hal ini dapat kita lihat dari adanya
night auditor maupun income auditor yang ikut mengawasi.
• Pemeriksaan dan pengecekan independen: Walaupun pemeriksaan maupun pengecekan telah dilakukan
oleh income auditor, namun dilakukan kembali cek ulang untuk memeriksa dan mengecek kemungkinan
adanya kesalahan yang terjadi terhadap laporan daily of sales yang dilaporkan oleh front office.
Aktivitas Pengendalian pada Penjualan Makanan dan
Minuman:

• Otorisasi transaksi : Dari bagan tersbut dapat dilihat otorisasi dalam penjualan tunai makanan dan minuman
hotel sudah baik karena karyawan hanya memproses transaksis yang sah, yang dalam hal ini berupa
penyediaan/melampirkan form yang diperlukan.
• Pemisahan tugas : Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa sudah ada pemisahan tugas yang baik agar tidak
ada perangkapan tugas.
• Dokumen dan catatan : Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa dokumen ataupun catatan yang digunakan
dalam transaksi penjualan kamar ini telah dibuat rangkap dan digolongkan menjadi beberapa jenis misalnya
seperti dokumen RBB dan RBO.
• Pengendalian akses atas aktiva perusahaan : Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan telah
menerapkan pengendalian akses atas aktiva karena telah ada pembagian tugas dan adanya control juga dari
back office, karena pada keesokan harinya baik uang dan laporan summary penjualan akan dibawa ke back
office.
• Pemeriksaan dan pengecekan independen : Pemeriksaan dapat dilakukan di bagian back office yang
menerima summary of sales dan uang keesokan harinya, dengan adanya perangkapan dokumen tersebut akan
mempermudah pemeriksaan tersebut.
4. Sebutkan dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kamar,
sertakan kegunaan dari dokumen tersebut!

Dokumen yang digunakan dalam penjualan kamar


adalah sebagai berikut :

a. Guest bill, digunakan untuk mencatat transaksi penjulan yang dilakukan oleh tamu selama menginap
dihotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu, terdiri dari:
- Master bill, umtuk mencatat transaksi penjualan kamar
- Extra bill, untuk mencatat transaksi penjualan yang lain selain kamar

b. Form A, digunakan untuk mencatat data pribadi tamu yang menginap dan sebagai laporan pada pihak
kepolisisan, formulir ini biasanya juga digunakan sebagai registration form

c. Reservation form, untuk mencatat reservasi tamu sebelum kedatangan tamu


d. Room count sheet, untuk mengecek jumlah kamar yang terisi pada hari itu
e. Room sales recapitulation, untuk mencatat penjualan kamar pada hari itu
f. Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan dan
menyetorkan hasil penjualan pada hari itu
5. Gambar dan jelaskan prosedur penjualan makanan dan minuman pada usaha
perhotelan!
• Tamu datang ke restoran disambut dan dipersilahkan duduk, selanjutnya menyodorkan menu dan
menyiapkan restoran and bar order (RBO) serta mencatat setiap order tamu pada RBO
• RBO diserahkan ke kitchen untuk menyiapkan menu yang diminta dank ke kasir outlet untuk
menyiapkan restoran and bar bill (RBB)
• Setelah selesai tamu kan menyelesaikan pembayaran di kasir, jika tidak membayar tunai, maka tamu
diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya dikirim ke FO agar diposting ke bill tamu
• Pada akhir shift, kasir mrmbuat restoran and bar summary of sales (RSBSS) dan memasukkan hasil
penjualan ke dalam ROF kemudian menitipkannya pada safe deposit box yang ada di FO untuk dikirim
ke back office pada keesokan harinya
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai