Usaha hotel mempunyai sumber pendapatan utama yang berasal dari penjualan kamar,
penjualan makanan dan minuman, penjualan dari outlet-outlet lainnya.
a. Penjualan Kamar
b. Penjualan makanan dan minuman
c. Penjualan lain-lain dan masing-masing outlet
- Prepayment
- Advance Deposit
- Travel Agent/Airlines
- Corporate
- Telepon
- Surat
- Telex
- Faxsimile
- Go show
3. Sumber-sumber Reservasi
4. Government/Pemerintahan
5. Airport Representative
9. Individual/Perseorangan
a. Reservation
c. Bellboy
d. Roomboy
e. Housekeeping
f. Night Audit
g. Income Auditor
h. Account Receivable
i. General Cashier.
a. Guest bill: digunakan untuk mencatat transaksi penjualan yang dilakukan oleh tamu
selama menginap di hotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu, yang terdiri dari:
- v Master bill
- v Extra bill
b. Reservation Form
c. Registration Form
d. Registration Card
g. Remittance of Fund
2. Daily of Sales disiapkan oleh income auditor yang berisi laporan penjualan keseluruhan
a. Makanan
- Sup (Soup)
b. Minuman
- Beer
Pada siklus penjualan akan melibatkan akun piutang usaha (city ledger, guest ledger,
credit card), akun kas dan setara kas, akun penjualan, akun hutang pajak PHR (overnment
tax), dan akun hutang service (service charge). Hutang jasa pelayanan (service charge),
timbul karena hotel memungut uang jasa pelayanan kepada para konsumen atas nama
karyawan. Secara periodik, hutang service yang terkumpul dibagikan kepada karyawan,
biasanya setelah dikurangi loss and breakage (kehilangan dan kerusakan). Hutang PHR
(Goverment Tax) timbul karena usaha hotel diberikan kewajiban oleh pemerintah daerah
untuk memungut PHR kepada konsumen hotel yang membeli dan menikmati barang dan jasa
yang dijual oleh perusahaan. Dalam hal ini manajemen hotel berfungsi sebagai stakeholder,
yaitu pemungut pajak yang mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pungutannya kepada
kas daerah. Penyetoran ini dilakukan secara berkala mengikuti ketentuan yang diatur oleh
pemerintah daerah. Jurnal Penjualan Piutang Usaha (City ledger / Guest Ledger) Penjualan
kamar (Room Revenue) Hutang Jasa Pelayanan (Service Charge) Hutang PHR (Goverment
Tax).
Contoh : The Legend Hotel adalah sebuah hotel yang berada di Denpasar. Hotel ini menjual
kamar jenis super deluxe dengan harga Rp. 1.000.000, per malam. Setiap tamu yang
menginap sudah mendapatkan breakfast dengan harga Rp. 100.000. Harga tersebut sudah
termasuk goverment tax dan service charge sebesar 21%. Jurnal atas transaksi tersebut :
10401AR Guest Ledger Rp.1.000.000 40101 Room Revenue Rp.743.80141105 Food revenue
meal coupon Rp.82.64520304 Service Charge Rp.82.64520301 Goverment Tax Rp.90.909.
Dalam industri hotel akun piutang usaha biasanya dibedakan antara tamu yang masih aktif
dan tamu yang sudah keluar (check out), untuk tamu yang masih aktif akan dicatat dalam
akun Guest Ledger, dan setelah tamu keluar dari hotel tetapi tagihannya masih ada yang mana
tagihan ini menjadi beban dari pihak agen perjalanan, maka tagihan tersebut akan
dipindahkan ke akun City Ledger.
Kas merupakan akun yang penting dalam operasional suatu hotel, tanpa ditunjang
dengan kas yang memadai maka akan dapat mengganggu kelancaran aktivitas operasional
suatu hotel, karena kas juga sebagai modal kerja yang sangat menunjang kelangsungan
aktivitas keseharian suatu hotel.
a. Front Office (FO) dan FO cashier, dimana bagian ini bisa dirangkap oleh bagian FO
yang bertugas menerima dan melaporkan setiap pembayaran tamu.
b. Night Audit bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data
penjualan tunai kamar dalam satu hari dari masing-masing outlet.
c. Income Audit mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil penjualan tunai
hotel dan mengkoreksi kembali pekerjaan night auditor.
d. General Cashier mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan penjualan
kamar.
B. Dokumen yang Digunakan pada Prosedur Penerimaan Kas (Penjualan Kamar)
a. Guest bill
c. Remittance of Fund
a. Pada akhir hari, semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti
pendukung dan pelaporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada front
office, yang selanjutnya akan di cek oleh night audit.
b. Keesokan harinya, semua ROF diserahkan ke income audit yang akan melakukan
pengecekan ulang, kemudian akan menyerahkan hasil penjualan yang berupa tunai,
seperti uang, slip kartu kredit, bank note traveler chequw pada general cashier
c. General Cashier akan mengecek kembali sesuai dengan laporan masing-masing outlet,
kemudian mencatat dalam buku kas, mengarsipkan laporan masing-masing outlet
sebagai bukti penerimaan kas, dan menyimpan atau menyetor uang ke bank.
A. Bagian Organisasi yang Terlibat dalam Prosedur Penerimaan Kas (Makanan dan
Minuman)
a. Cashier Outlet mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan outlet
(outlet restaurant)
b. Night Audit bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data
penjualan tunai makanan dan minuman dalam satu hari.
c. Income Audit mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil penjualan tunai
makanan dan minuman dan mengkoreksi kembali pekerjaan night auditor.
d. General Cashier mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan hasil
penagihan yang dilakukan oleh collector dalam satu hari.
B. Dokumen yang Digunakan Digunakan pada Prosedur Penerimaan Kas (Penjualan
Makanan dan Minuman)
a. Restaurant and Bar bill: mencatat transaksi penjualan makanan dan minuman yang
dilakukan tamu dan sebagai bukti tagihan kepada tamu
b. Restaurant and Bar Summary of Sales: mencatat penjualan makanan dan minuman
baik tunai maupun kredit pada masing-masing shift
a. Pada akhir hari, semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti
pendukung dan pelaporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada front
office, yang selanjutnya akan di cek oleh night audit.
b. Keesokan harinya, semua ROF diserahkan ke income audit yang akan melakukan
pengecekan ulang, kemudian akan menyerahkan hasil penjualan yang berupa tunai,
seperti uang, slip kartu kredit, bank note traveler chequw pada general cashier
c. General Cashier akan mengecek kembali sesuai dengan laporan masing-masing outlet,
kemudian mencatat dalam buku kas, mengarsipkan laporan masing-masing outlet
sebagai bukti penerimaan kas, dan menyimpan atau menyetor uang ke bank.
A. Bagian Organisasi yang Terlibat dalam Prosedur Penerimaan Kas (Pengumpulan Piutang
dari Travel Agent)
a. Account Receivable: mencatat penjualan kredit, dan menyiapkan faktur tagihan serta
melakukan penagihan
c. General Cashier bertanggung jawab penuh atas semua penerimaan semua hasil
penagihan piutang yang dilakukan oleh collector dalam satu hari.
B. Dokumen yang Digunakan pada Prosedur Penerimaan Kas (Pengumpulan Piutang dari
Travel Agent)
a. Guest bill
b. Reservation Form
c. Agent Voucher
d. Invoice
e. Cash Receipt
C. Prosedur Penerimaan Kas Hasil Penjualan Pengumpulan Piutang dari Travel Agent
a. Account Receivable akan memantau umur piutang dari agen sesuai jatuh temponya,
saat tiba waktunya untuk melakukan penagihan, Account Receivable akan
menyiapkan daftar penagihan piutang beserta bukti pendukungnya (invoice, guest bill,
agent voucher, dll), dan menyiapkan cash receipt.
b. Account Receivable akan meminta persetujuan dari head department, kemudian akam
member data tersebut kepada collector untuk melakukan penagihan kepada agen.
c. Hasil penagihan piutang akan diserahkan kepada collector pada general cashier, yang
akan mencatat pada penerimaan kas. Dan kemudian Collector akan menginformasikan
pada Account Receivable, yang mencatat pada kartu piutang agen.
a. Reservation menerima reservasi dari tamu yang datang langsung atau melalui travel
agent.
b. Front Office cashier bertugas menerima dan melaporkan setiap pembayaran tamu.
c. Night Audit bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data uang
muka dalam satu hari.
d. Income Audit mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil penerimaan uang
muka dari tamu dan mengkoreksi kembali pekerjaan night auditor.
e. General Cashier mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan uang
muka dari tamu dalam satu hari.
B. Dokumen yang Digunakan pada Prosedur Penerimaan Kas (Penerimaan Uang Muka)
a. Cash Receipt
b. Reservation Form
a. Suatu agen membayar uang muka untuk tamu-tamunya pada saat reservasi,
pembayaran uang muka tersebut akan diterima oleh front office cashier, dengan
membuatkan cash receipt dilampiri reservation form, kemudian melaporkannya pada
room sales recapitulation dan memasukkannya dalam ROF bersama-sama dengan
hasil penjualan kamar lainnya.
b. Agen tersebut akan menerima cash receipt asli, yang nantinya akan dipakai untuk
memperhitungkan kekurangan pembayarannya setelah tamu dari agen tersebut
menggunakan fasilitas hotel.
c. Pada esok harinya, General Cashier akan menerima uang muka tersebut dan
mencatatnya sebagai penerimaan kas. Kemudian General Cashier akan
menginformasikan pada Account Receivable akan adanya pembayara uang muka
tersebut.
Genereal Cashier Summary, yang merupakan laporan yang dibuat oleh General Cashier pada
akhir periode yang berisi semua penerimaan kas.
5.5 BAGAN ALUR PENERIMAAN KAS
3. Bagian penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.
6. Bagian kasa mengirim kwitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur.
7. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek tersebut dilakukan endorsmentoleh
pejabat yang berwenang.
Jurnal khusus penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang
dapat meningkatkan saldo akun kas perusahaan seperti transaksi penjualan tunai,transaksi
pengembalian barang yang telah dibeli secara tunai, transaksi pelunasanpiutang, dan transaksi
pendapatan lain-lain. Ketika terjadi transaksi penjualan barang dagang secara tunai maka
terjadipenambahan saldo kas dan penambahan saldo penjualan, pencatatan yang
dilakukanadalah mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan. Ketika terjadi transaksi
pelunasan piutang maka terjadi penambahan saldo kas danpengurangan saldo piutang.
Pencatatan yang dilakukan adalah mendebet akun kas danmengkredit akun piutang, atau jika
terdapat potongan penjualan maka dicatat denganmendebet akun kas dan akun potongan
penjualan serta mengkredit akun piutang dagang.Ketika terjadi pengembalian barang
dagangan yang telah dibeli secara tunai makaterjadi penambahan kas dan pengurangan
barang dagang yang telah dibeli karena adanyapengembalian barang, pencatatan yang
dilakukan adalah mendebet akun kas danmengkredit akun retur pembelian sebesar barang
yang dikembalikan.
KESIMPULAN
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk, itu mengakibatkan kenaikan yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Penjualan pada usaha hotel biasanya
mempunyai volume tinggi dengan harga individual yang relative rendah, dan hamper sama
dengan usaha retail. Produk yang berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses
produksi seperti yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur, Perusahaan harus mempunyai
persediaan kapasitas (capacity stocks) untuk dapat menjual produk berupa jasa. Penjaulan
atas produk dan jasa dibebani pajak dan service (tax and service).
DAFTAR PUSTAKA
http://fekool.blogspot.com/2015/03/akuntansi-hotel-pendapatan-hotel.html
https://dexsuar.wordpress.com/2017/10/16/akuntansi-perhotelan-pendapatan/
http://meweks.blogspot.com/2011/12/pendapatan-ak-hotel.html
https://dexsuar.wordpress.com/2013/12/25/akuntansi-perhotelan-penerimaan-kas/
AKUNTANSI HOTEL
PENDAPATAN
Nama Kelompok 10 :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019