Anda di halaman 1dari 7

RMK KELOMPOK 4

BISNIS PARIWISATA DAN RUANG LINGKUP USAHA PERHOTELAN


Dosen Pengampu Mata Kuliah Akuntansi Perhotelan
I Putu Edy Arizona, SE, M.Si

Disusun Oleh :

Ni Komang Yuniasih (2102622010363)


I Gusti Ayu Bintang Marsita Sari (2102622010371)
Ni Luh Putu Ari Candrika Dewi (2102622010379)
Ni Luh Komang Tri Adnyawati (2102622010380)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
PEMBAHASAN

1.1 Konsep Dasar Pariwisata


Pariwisata secara konseptual adalah keseluruhan dari elemen-elemen terkait wisatawan,
daerah tujuan wisata, perjalanan, industri dan sebagainya yang merupakan akibat dari
perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata sepanjang perjalanan tersebut tidak permanen.
Kata pariwisata secara umum telah diterima sebagai terjemahan dari kata tourism (Inggris),
atau toerisme (Belanda). Pemaknaan yang demikian sebenarnya rancu. Kerancuan ini terjadi
karena kata pariwisata berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “pari” yang berarti seluruh, semua
dan penuh dan “wisata” yang berarti perjalanan. Jadi pariwisata berarti perjalanan penuh,
yaitu berangkat dari sesuatu tempat, menuju dan singgah di suatu atau beberapa tempat dan
kembali ke tempat asal. Dalam bahasa Inggris dikenal kata travel, tour dan tourism. Kata
travel dapat diterjemahkan dan mempunyai arti yang sama dengan kata perjalanan atau
wisata. Kata tour berarti perjalanan keliling yang sebenarnya sama artinya dengan kata
pariwisata. Istilah ism yang melekat pada tour mengacu pada paham dan fenomena yang
terkait dengan pengertian tour. Disamping itu kata tourism sering diartikan sebagai tour yang
terorganisir.
1.2 Jenis Pariwisata Dan Usaha Pariwisata
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
mengklasifikasikan Usaha pariwisata yakni terdiri dari :
1. Daya Tarik Wisata. Merupakan segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan,
dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.
2. Kawasan Pariwisata. Merupakan usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola
kawasan dengan luas wilayah tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
3. Jasa Transportasi Wisata. Yakni merupakan usaha khusus yang menyediakan angkutan
untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata.
4. Jasa Perjalanan Wisata. Merupakan usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen
perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa
perencanaan perjalanan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, Usaha agen
perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan
pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.
5. Jasa Makanan dan Minuman. Merupakan usaha jasa penyediaan makanan dan minuman
yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan dapat
berupa restoran, kafe, rumah makan, dan bar/kedai minum.

Ada banyak jenis pariwisata dan jenis-jenis ini terus bertambah seiring perkembangan tren
wisata. Berikut ini beberapa jenis-jenis pariwisata yang sering dilakukan:

1. Pariwisata Etnik
Pariwisata etnik atau ethnic tourism merupakan perjalanan wisata yang bertujuan untuk
mengamati kebudayaan dan gaya hidup masyarakat di daerah tujuan wisata. Selain untuk
hiburan, pariwisata etnik biasanya dilakukan untuk kepentingan studi atau penelitian.
Wisatawan tidak hanya datang dan berkunjung untuk melihat-lihat tapi juga ikut tinggal
bersama masyarakat setempat untuk mempelajari budaya dan gaya hidup mereka.
2. Pariwisata Budaya
Hampir sama dengan pariwisata etnik, pariwisata budaya atau culture tourism bertujuan
untuk mempelajari kebudayaan masyarakat di daerah tujuan wisata pada rentang waktu
tertentu. Yang membedakan wisata budaya dengan wisata etnik, pada wisata budaya
wisatawan tidak harus tinggal bersama masyarakat. Wisata ini bisa dilakukan dengan cara
mengamati serta mengunjungi berbagai museum dan situs-situs sejarah, sehingga
wisatawan mendapatkan gambaran yang lebih baik mengenai kebudayaan masyarakat
daerah tersebut.
3. Pariwisata Rekreasi
Sesuai dengan namanya, pariwisata rekreasi adalah kegiatan wisata yang dilakukan
dengan tujuan rekreasional. Pariwisata rekreasi cocok dilakukan bersama keluarga atau
kelompok. Kegiatan ini bisa dilakukan di berbagai tempat seperti hutan, atau yang paling
sering adalah di taman hiburan tempat banyak wahana permainan tersedia.
4. Pariwisata Alam
Pariwisata alam atau eco tourism akhir-akhir ini menuai ketenaran. Berkat tayangan-
tayangan wisata jelajah alam, banyak anak muda yang kemudian tertarik mengunjungi
lokasi-lokasi yang masih alami dan belum tercemar. Tujuan dari wisata alam adalah
untuk mengagumi keindahan alam yang masih murni sekaligus untuk mengambil jeda
sejenak dari beraneka macam kebisingan dan kesibukan perkotaan. Sering kali,
wisatawan juga terlibat dalam kegiatan konservasi alam.
5. Pariwisata Kota
Berkebalikan dari wisata alam, wisata kota atau city tourism dilakukan dengan tujuan
untuk mengenal seluk-beluk perkotaan lengkap dengan hingar bingar kebudayaannya.
Wisata kota biasanya dikaitkan dengan kunjungan-kunjungan ke berbagai landmark kota,
juga berbagai tempat perbelanjaan dan hiburan baik siang maupun malam.
1.3 Motivasi Melakukan Perjalanan Wisata
Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari
berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh (1977) dan Murphy (1985)
mengatakan bahwa motivasi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu
sebagai berikut:
1. Physical or physiological motivation (motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis), antara
lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olah raga,
bersantai dan sebagainya.
2. Cultural motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat,
tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek
tinggalan budaya (banggunan bersejarah).
3. Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi yang bersifat sosial), seperti
mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal yang dianggap
mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situasi yang
membosankan dan sebagainya.
4. Fantasy motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain
seseorang kan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan ego-
enhancement yang memberikan kepuasan psikologis. Disebut juga sebagai status and
prestige motivation
Motivasi perjalanan seseorang dipengaruhi oleh faktor internal wisatawan itu sendiri dan
faktor eksternal. Secara intrinsik, motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan dan/atau
keinginan manusia itu sendiri, sesuai dengan teori hirarki kebutuhan Maslow. Kebutuhan
tersebut dimulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan
prestise dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
terbentuknya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti norma sosial, pengaruh atau
tekanan keluarga dan situasi kerja yang terinternalisasi dan kemudian berkembang menjadi
kebutuhan psikologis. Motivasi wisatawan untuk melepaskn diri sejenak dari kegiatan rutin
berfungsi untuk melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutinuntuk mengembalikan harmoni di
masyarakat, sehingga pariwisata dapat dipandang sebagai salah satu bentuk terapi sosial.
Motivasi merupakan faktor penting bagi calan wisatawan di dalam mengambil keputusan
mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Calon wisatawan akan mempersepsi
daerah tujuan wisata yang memungkinkan, di mana persepsi ini dihasilkan oleh preferensi
individual, pengalaman sebelumnya dan informasi yang didapatkannya.

1.4 Pemasaran Pariwisata


Pemasaran Pariwisata adalah serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, menyampaikan produk wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan
untuk mengembangkan kepariwisataan dan seluruh pemangku kepentingannya.
1.5 Aspek Dan Dampak Pembangunan Pariwisat
Dampak pembangunan pariwisata di bidang ekonomi antara lain:
1. Meningkatkan pendapatan luar negeri (devisa) sehingga dapat memperbaiki
keseimbangan neraca pembayaran luar negeri.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan dan atau mengurangi pengangguran, terutama di negara-
negara sedang berkembang.
3. Sebagai alat pembangunan regional.
4. Memungkinkan terjadinya pelipatgandaan (multiplier) pariwisata yang meliputi
pembelanjaan atau penjualan, pendapatan, dan pekerjaan.
5. Meningkatkan pendapatan negara melalui pajak-pajak dan campur tangan pemerintah
secara langsung dibidang industri pariwisata.
6. Memungkinkan timbulnya kerusakan sektor ekonomi lain atau menciptakan persaingan
dengannya.
7. Dapat menimbulkan inflasi umum.

Dampak pembangunan pariwisata terhadap sosial-budaya antara lain berupa terjadinya:

1. Perubahan struktur demografi.


2. Perubahan jenis pekerjaan.
3. Perubahan nilai-nilai.
4. Peninigkatan perhatian terhadap usaha pemeliharaan seni budaya tradisional atau cara
hidup tradisional.
5. Penurunan nilai-nilai artistik karena komersialisasi seni budaya tradisional.
6. Perubahan pada konsumsi harian.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2016. Konsep Dasar Pariwisata.URL: http://meganurintan.blogspot.com/2016/04/konsep-


dasar-pariwisata.html?m=1. Diakses pada tanggal 21 Juni 2023.

Literatur umum.2022. Pemasaran Pariwisata. URL:


http://www.sipr.jogjaprov.go.id/sikoper/tarupedia/detail/pemasaran-pariwisata. Diakse pada
tanggal 21 Juni 2023.

Laodola.T.2013. Motivasi Perjalanan Pariwisata. URL:


http://jembatan4.blogspot.com/2013/10/motivasi-perjalanan-wisata.html?m=1. Diakes pada
tanggal 21 Juni 2023.

H.Pramono.1993. Dampak Pembangunan Pariviisata Terhadap Ekonomi, Sosial,


Dan ,Buday.URL: https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/viewFile/8911/pdf. Diakses Pada
Tanggal 21 Juni 2023

Anda mungkin juga menyukai