Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT BERKEHIDUPAN

DALAM PEMBNGUNAN PARIWISTA

DI DESA TRUNYAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : NI KOMANG YUNIASIH
NIM : 2102622010363
NO ABSEN : 05
KELAS : A AKUNTANSI (GIANYAR)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


DENPASAR
2022

1
KATA PENGANTAR

` Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PANCASILA
SEBAGAI FILSAFAT BERKEHIDUPAN DALAM PENGELOLAN PARIWISTA DI DESA
TRUNYAN”.

Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Selama penulisan makalah ini saya banyak menemui hambatan dan
kesulitan, namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak saya dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya.

Dengan selesainya penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak I
Putu Adi Saputra sebagai Dosen dan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca dan penulis pada umunya. Dan untuk perbaikan
makalah ini selanjutnya diharapkan kritik dan saran yang membangun.

Gianyar, Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................................5

A. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA...........5

B. KEDUDUKAN PANCASILA BAGI PARIWISATA INDONESIA.....................................5

C. NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PARIWISATA INDONESIA..................................6

D.PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA DI


DESA TRUNYAN......................................................................................................................6

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................................8

A. KESIMPULAN.......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling penting karena
dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi (Wulan, 2013). Komponen penting dalam
pariwisata di Indonesia adalah Kekayaan alam dan budaya. Bali merupakan salah satu
daerah tujuan wisata yang sudah sampai terkenal hingga ke mancanegara. Bali tidak
hanya menyediakan obyek wisata alam, namun juga wisata kebudayaan dan adat Bali
yang sangat kental.
Kekayaan alam dan budaya yang dimiliki tersebut kemudian dapat dijadikan modal bagi
pembangunan dan peningkatan kepariwisataan, dimanausaha untuk itu sudah sejak lama
dikembangkan oleh Indonesia. Zaman sudah semakin berkembang, sehingga pengaruh
pengaruh barat pun tidak bisa dielakkan dari kehidupan rakyat, berbangsa dan bernegara
ini. Sehingga nilai - nilai pancasila yang kita anut sudah tidak diindahkanlagi. Maka,
dalam hal ini pemerintah pun semakin banyak melakukan peningkatan
pembangunan,khususnya di bidang pariwisata yang tentunya tetap berlandaskan
pancasila . Pembangunan tersebut dilakukan untuk meningkatkan mutu kebudayaan dan
pariwisata.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai filsafat dalam pembangunan
pariwisata?
2. Bagaimana kedudukan pancasila dalam pariwisata Indonesia?
3. Apa saja nilai-nilai pancasila dalam pariwisata Indonesia?
4. Bagaimana peran pancasila sebagai filsafat dalam pembangunan pariwisata di Desa
Trunyan?

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA.


Pancasila sebagai filsafat, artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi
dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan yang dijalankan
di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa
Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai
dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia,
sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia. Maka tidak
berlebihan apabila Pancasila menjadi landasan dan tolak ukur penyelenggaraan
negara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.
Pembangunan memiliki arti yang luas, yaitu membangun masyarakat Indonesia
seutuhnya. Pancasila dapat dijadikan paradigma pembangunan karena nilai-nilai
Pancasila dapat diterapkan dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam
pembangunan harus didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Pada undang-undang alinea ke-IV telah tercantum tujuan dari Negara Indonesia,
yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencapai masyarakat adil dan makmur.
Dan dalam upaya membangun Indonesia seutuhnya itulah diperlukan penerapan dari
nilai Pancasila.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan bertujuan untuk rekreasi atau
liburan, dan refresing. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang
melakukan perjalanan.
Banyak negara, bergantung dari industri pariwisata sebagai sumber pajak dan
pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu
pengembangan pariwisata adalah salah satu strategi untuk mempromosikan wilayah
Indonesia sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan
barang dan jasa kepada orang non-lokal. Menurut Undang Undang No. 10/2009
tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Dapat disimpulkan bahwa, Pancasila sebagai filsafat pembangunan di bidang
pariwisata itu adalah pandangan, kerangka berpikir, landasan, atau acuan terhadap
pembangunan di bidang pariwisata.

5
B. KEDUDUKAN PANCASILA BAGI PARIWISATA INDONESIA.
 Sebagai dasar negara, Pancasila menjiwai seluruh aspek tatanan industri
pariwisata Indonesia.
 Sebagai dasar filsafat negara, Pancasila menjadi landasan berfikir dan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pariwisata Indonesia.
 Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila menjadi pedoman moral dalam
berperilaku dan bersikap berkenaan dengan pelaksanaan pariwisata Indonesia.
 Sebagai kepribadian bangsa, nilai-nilai Pancasila menjadi kearifan lokal
masyarakat dalam menjalankan industri pariwisata Indonesia. Seluruh nilai-nilai
dari lima silaPancasila menjadi kepribadian masyarakat dalam mengembangkan
pariwisata Indonesia.
 Sebagai pemersatu bangsa, Pancasila menyatukan hasil kebudayaan Indonesia
yang beragam menjadi suatu kesatuan objek pariwisata Indonesia.
C. NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PARIWISATA INDONESIA.
Menurut Prof. Notonagoro, ada 4 nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu:
 Nilai kebenaran
 Nilai kebaikan
 Nilai Keindahan
 Nilai religious
Nilai-nilai itu masih bersifat abstrak. Agar dapat diterapkan dan dijadikan
pedomandalam kehidupan nyata, maka nilai harus dijabarkan ke dalam norma-norma
yang sifatnya lebih konkrit dan jelas sebagai pedoman.
 Nilai Kebenaran Nilai kebenaran adalah nilai yang bersumber pada akal (rasio,
budi, cipta manusia)
 Nilai Kebaikan kebaikan (nilai moral) adalah nilai yang bersumber kehendak
manusia (will, wollen, karsamanusia)
 Nilai Keindahan Nilai keindahan (nilai estetis) adalah nilai yang bersumber pada
perasaan
 Nilai Religius Nilai religius (nilai keagaan/ spiritual) adalah nilai yang tertinggi
dan mutlak. Nilai ini bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia.

6
D. PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA
DI DESA TRUNYAN.
Desa Trunyan merupakan salah satu desa tertua yang ada di Bali. Desa ini berada di
sebelah timur Tepi Danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Konon
asal kata Desa Trunyan berkaitan dengan adanya pohon Taru Menyan yang ada di
desa ini. Pohon ini cukup unik karena dapat mengeluarkan bau yang cukup wangi.
Hawa di desa ini juga sangat sejuk. Masyarakat di Desa Trunyan masih memegang
teguh nilai-nilai adat setempat, termasuk salah satunya adalah tata adat pemakaman.
Desa Trunyan dikenal berkat tradisi unik masyarakatnya, yaitu mengubur jenazah di
atas tanah alias tidak dikubur. Ya, berbeda dengan kebanyakan masyarakat Bali yang
melakukan pemakaman dengan membakar jenazah alias ngaben, warga Desa
Trunyan akan membiarkan jenazah membusuk di permukaan tanah dangkal
berbentuk cekungan panjang. Biasanya, jenazah akan diletakkan berjejer dengan
jenazah lainnya menggunakan kain pembungkus sebagai pelindung tubuh saat
prosesi. Jenazah akan ditutup oleh Ancak Saji, yaitu anyaman bambu segitiga yang
berfungsi melindungi jenazah dari binatang buas. Cara pemakaman seperti ini biasa
disebut dengan cara Mepasah.
Hal lain yang membuat Desa Trunyan unik adalah, meskipun jenazah dibiarkan di
permukaan tanah, namun jenazah tidak akan menebarkan aroma busuk. Hal itu
diyakini berkat keberadaan pohon Taru Menyan di pintu masuk utama makam.
Pohon yang memiliki arti ‘pohon wangi’ ini diyakini menyerap bau jenazah. Di
bawah pohon tersebut dijejerkan tengkorak-tengkorak manusia.
Dengan dibukannya pariwisata di Desa Trunyan yang menekankan pendekatan
ekonomi cenderung memberikan peranan utama pada pemerintah atau pemilik
modal, dan tujuannya juga ditentukan untuk kepentingan mereka. Peranan
masyarakat sangat rendah sehingga mereka cenderung tampak patuh dan tidak punya
inisiatif karena lebih ditempatkan sebagai obyek daripada sebagai subyek. Sebagai
akibatnya, adat-istiadat, nilai-nilai, dan norma-norma menjadi semakin terkikis.
Ritual-ritual suci menjadi semakin dangkal dan pertunjukan-pertunjukan seni
semakin tidak berjiwa. Selain itu liberalisasi pariwisata Indonesia memberikan pintu
yang luas bagi derasnya arus kebudayaan yang masuk (termasuk ideologi negara
lain) ke Indonesia. Hal ini kemungkinan akan melunturkan sedikit demi sedikit nilai-
nilai luhur Pancasila. Nilai kebenaran, keindahan,kebaikan, dan nilai religius akan
semakin memudar seiring dengan berjalannya waktu. Jika hal itu terus dibiarkan
akan berdampak pada lunturnya nilai-nilai Pancasila akibat liberasi pariwisata
Indonesia. Untuk itu langkah-langkah pembangunan pariwisata di Desa Trunyan
sesuai Pancasila, yaitu dengan

7
 Menyikapi liberasi pariwisata secara objektif. Pengelola harus menerapkan
system kepariwisataan yang memenuhi standar Internasional yang berdasarkan
nilai luhur Pancasila.
 Membuat aturan atas liberalisasi pariwisata yang sesuai, berupa kebijakan
proteksi atas nilai-nilai kebudayaan yang bersumber dari Pancasila.
 Melakukan penyesuaian konten-konten industri pariwisata desa sesuai konten
industri pariwisata internasional yang berkearifan lokal sesuai Pancasila.
 Melakukan sosialisasi tentang liberalisasi pariwisata dan dampaknya bagi
masyarakat secara berkesinambungan.

8
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas dapat disimpulkan Pancasila sebagai filsafat
pembangunan di bidang pariwisata itu adalah pandangan, kerangka berpikir,
landasan, atau acuan terhadap pembangunan di bidang pariwisata. Kedudukan
Pancasila bagi Pariwisata di Indonesia sangatlah penting salah satunya tidaklah lepas
dari kata pemersatu dan Nilai-nilai Pancasila di bidang pariwisata masih bersifat
abstrak. Agar dapat diterapkan dandijadikan pedoman dalam kehidupan nyata, maka
nilai harus dijabarkan ke dalam norma-norma yang sifatnya lebih konkrit dan jelas
sebagai pedoman

9
DAFTAR PUSTAKA

https://m.bola.com/ragam/read/4424273/pengertian-filsafat-pancasila-ketahui-fungsi-dan-
tujuannya
http://hmjkapnm.blogspot.com/2017/08/pancasila-sebagai-paradigma-kehidupan_22.html?
m=1
https://www.academia.edu/23541612/
KAITAN_KEARIFAN_LOKAL_DESA_TRUNYAN_BALI_DAN_PEMELIHARAAN_LI
NGKUNGAN
https://www.academia.edu/34523788/
PERANAN_PANCASILA_DALAM_PENGEMBANGAN_PARIWISATA_DI_INDONESI
A

10

Anda mungkin juga menyukai