Makalah Pancasila (Pancasila Dan Kebhinekaan) - Fix
Makalah Pancasila (Pancasila Dan Kebhinekaan) - Fix
Disusun Oleh:
Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Peran dan Relevansi Antara Nilai-Nilai Pancasila dengan Kebhinekaan” tep
at pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memen
uhi tugas mata kuliah Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk mena
mbah wawasan tentang Peran dan Relevansi Antara Pancasila dan Kebhinekaan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Fahrudin,
S.H., M.H. selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini, s
ehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami mengenai hal ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempur
na. Oleh karena itu, kritik dan saran kami nantikan demi kesempurnaan makalah i
ni.
Penulis
DAFTAR ISI
PAGE \* MERGEFORMAT 14
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1. Latar Belakang........................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila pada Generasi Muda Saat ini …...5
2.2. Peran Kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat …………..11
2.3. Relevansi antara Pancasila dengan Kebhinekaan ………………...12
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1. Kesimpulan............................................................................................17
3.2. Saran.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
PAGE \* MERGEFORMAT 14
BAB I
PENDAHULUAN
PAGE \* MERGEFORMAT 14
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Makna dan Penerapan Nilai-Nilai Pancasila pada Generasi
Muda Saat ini?
b. Bagaimana Peran Pancasila dan Kebhinekaan dalam kehidupann
bermasyarakat?
c. Bagaimana Relevansi antara Pancasila dengan Kebhinekaan?
PAGE \* MERGEFORMAT 14
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Pada Generasi Muda di Era Saat Ini
Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam keh
idupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti
bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara mengguna
kan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik b
uruk dan benar salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai intrinsik yang kebenara nnya d
apat dibuktikan secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal
Dengan demikian, tinjauan Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia, ra
kyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila memiliki sifat objektif.
PAGE \* MERGEFORMAT 14
i ini sangat bersikap acuh tak acuh pada bangsanya sendiri. Pengaruh digital
memang tidak bisa lagi dihindari oleh generasi muda, nilai-nilai Pancasila y
ang luntur sangat menjadi pengaruh buruk bagi mereka. Oleh karena itu, but
uh perhatian lebih untuk menyadarkan generasi ini tentang betapa pentingn
ya nilai-nilai Pancasila. Banyak tantangan dalam penerapan Pancasila pada
generasi saat ini yang tidak bisa lepas dari gadget, tidak sopan, acuh tak acu
h, implusif, suka menyepelekan, dan lain sebagainya. Koesnadi Hardjasoem
antri (Hardjasoemantri, 2000) memberikan penjelasan bahwa Pancasila adal
ah satu kesatuan keyakinan secara keseluruhan rakyat dan bangsa Indonesia,
dalam kebahagiaan hidup akan terwujud jika dilandasi oleh keharmonisan, k
eseimbangan dan kesatuan.
Generasi muda hendaknya menyadari bahwa mereka adalah andalan d
an harapan bangsa yang sedang membangun untuk mengejar keterbelakanga
n. Karena itu kegiatan generasi muda hendaknya dapat menunjukkan peran
pelopor kaum muda dalam pembangunan. Pemuda adalah ujung tombak per
ubahan bangsa, maka peran pemuda dalam kondisi ini ialah terlibat langsun
g dalam memperbaiki keadaan bangsa atau terus belajar menjadi generasi m
andiri sehingga bisa membangkitkan bangsa ini dari keterpurukan.
Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Ungkapan ini memiliki se
mangat konstruktif bagi pembangunan dan perubahan. Pemuda tidak selalu i
dentik dengan kekerasan dan anarkisme tetapi daya pikir revolusionernya ya
ng menjadi kekuatan utama. Sebab, dalam mengubah tatanan lama budaya b
angsa dibutuhkan pola pikir terbaru, muda dan segar. Masyarakat masih me
mbutuhkan pemuda-pemudi yang memiliki kematangan intelektual. Kreatif,
percaya diri. Inovatif, memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat nasiona
lisme yang tinggi dalam pembangunan nasional. Pemuda diharapkan mamp
u bertanggung jawab dalam membina kesatuan dan persatuan NKRI, serta m
engamalkan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila agar terciptanya kedama
ian, kesejahteraan umum, serta kerukunan antar bangsa.
PAGE \* MERGEFORMAT 14
Dalam era globalisasi dipastikan akan selalu ada krisis karakter dan kri
sis moral. Dalam pandangan pancasila, hubungan sosial yang selaras, serasi,
dan seimbang antara individu dengan masyarakatnya tidak netral, melainkan
dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila sebagai kes
atuan. Manusia harus hidup dan bekerja sama dengan manusia lain dalam be
rmasyarakat (Kaelan, 2010:31). Untuk itu diperlukannya penumbuhan kemb
ali Pancasila agar tetap menjadi kajian generasi muda khususnya para pesert
a didik, yaitu salah satunya dapat dimulai dari pendidikan yang ada di Indon
esia. Misalnya, dimulai dari pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Men
engah Atas atau bahkan hingga ke Perguruan Tinggi. Hal ini dikarenakan, P
ancasila memiliki kaitan erat dengan pendidikan pada umumnya, dan secara
khusus pada Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKN (Hidayatila
h, 2014).
Nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat universal, yang diperju
angkan oleh hampir semua bangsa-bangsa di dunia. Nilai-nilai dasar yang te
rkandung dalam Pancasila memiliki daya tahan dan kemampuan untuk men
gantisipasi perkembangan zaman. Nilai-nilai yang terkandung dalam pembu
kaan UUD 1945 merupakan wujud cita hukum Indonesia, yaitu Pancasila.
1. Nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan landasan spiritual,
moral dan etik. Salah satu ciri pokok dalam negara hukum Pancasila ia
lah adanya jaminan terhadap kebebasan beragama (freedom of religio
n). Mochtar Kusumaatdja berpendapat, asas ketuhanan mengamanatka
n bahwa tidak boleh ada produk hukum nasional yang bertentangan de
ngan agama atau menolak atau bermusuhan dengan agama. Dalam pro
ses penyusuan suatu peraturan perundang-undangan, nilai ketuhanan
merupakan pertimbangan yang sifatnya permanen dan mutlak.
Dalam negara hukum Pancasila tidak boleh terjadi pemisahan an
tara agama dan negara, karena hal itu akan bertentangan dengan Panca
sila. Kebebasan beragama dalam arti positif, ateisme tidak dibenarkan.
Komunisme dilarang, asas kekeluargaan dan kerukunan. Terdapat dua
nilai mendasar, yaitu, pertama, kebebasan beragama harus mengacu p
PAGE \* MERGEFORMAT 14
ada makna yang positif sehingga pengingkaran terhadap Tuhan Yang
Maha Esa tidak dibenarkan; kedua, ada hubungan yang erat antara aga
ma dan negara.
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab menunjukkan bahwa
manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatny
a sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan nilai tersebut, d
ikembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap tenggang
rasa dan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Berdasarkan ni
lai-nilai kemanusiaan, maka Indonesia menentang segala macam bent
uk eksploitasi, penindasan oleh satu bangsa terhadap bangsa lain, oleh
satu golongan terhadap golongan lain, dan oleh manusia terhadap man
usia lain, dan juga oleh penguasa terhadap rakyatnya.
Kemanusian yang adil dan beradab berarti menjunjung tinggi nil
ai-nilai kemanusian dan mengajarkan untuk menghormati harkat dan
martabat manusia dan menjamin hak-hak asasi manusia. Nilai ini dida
sarkan pada kesadaran bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa
Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
dikembangkanlah sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa-bangsa lain.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, mengandung pemaha
man hukum bahwa setiap warga Indonesia lebih mengutamakan prinsi
p manusia yang beradab dalam lingkup nilai keadilan. Kemanusiaan y
ang beradab mengandung bahwa pembentukan hukum harus menunju
kkan karakter dan ciri-ciri hukum dari manusia yang beradab. Hukum
baik yang berupa peraturan perundang-undangan dan setiap putusan h
ukum harus sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Perlakuan terhadap
manusia dalam Pancasila berarti menempatkan sekaligus memperlaku
kan setiap manusia Indonesia secara adil dan beradab.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab membawa implikasi b
ahwa negara memperlakukan setiap warga negara atas dasar pengakua
PAGE \* MERGEFORMAT 14
n dan harkat martabat manusia dan nilai kemanusiaan yang mengalir k
epada martabatnya.
3. Nilai Persatuan
Sila Persatuan Indonesia mengandung nilai bahwa Indonesia me
nempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan ba
ngsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan
Indonesia terkait dengan paham kebangsaan untuk mewujudkan tujua
n nasional. Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika,
dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa. D
alam pandangan Mochtar Kusumaatmadja, nilai kesatuan dan persatua
n mengamanatkan bahwa hukum Indonesia harus merupakan hukum n
asional yang berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia yang majemuk, semangat persatuan yang
bersumber pada Pancasila menentang praktik-praktik yang mengarah
pada dominasi dan diskriminasi sosial, baik karena alasan perbedaan s
uku, asal-usul maupun agama. Asas kesatuan dan persatuan selaras de
ngan kenyataan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman. Semanga
t persatuan Indonesia menentang segala bentuk separatisme dan memb
erikan tempat pada kemajemukan.
Sila Persatuan Indonesia, mengandung pemahaman hukum bahw
a setiap peraturan hukum mulai dari undang-undang hingga putusan p
engadilan harus mengacu pada terciptanya sebuah persatuan warga ba
ngsa. Dalam tataran empiris munculnya nilai baru berupa demokratisa
si dalam bernegara melalui pemilihan langsung harus selaras dengan s
ila Persatuan Indonesia. Otonomi daerah yang tampaknya lebih bernua
nsa negara federal harus tetap dalam bingkai negara kesatuan. Semang
at untuk membelah wilayah melalui otonomi daerah tidak boleh meng
alahkan semangat persatuan dan kesatuan wilayah.
Persatuan Indonesia merupakan implementasi nasionalisme, buk
an chauvinisme daan bukan kebangsaan yang menyendiri. Nasionalis
me menuju pada kekeluargaan bangsa-bangsa, menuju persatuan duni
PAGE \* MERGEFORMAT 14
a, menuju persaudaraan dunia. Nasionalisme dengan internasionalisme
menjadi satu terminologi, yaitu sosio nasionalisme
PAGE \* MERGEFORMAT 14
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dala
m permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintah
an dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. Penyelenggaraan nega
ra yang demokratis merupakan cita-cita dari negara modern.
PAGE \* MERGEFORMAT 14
akan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, bukan oleh segelintir
golongan tertentu.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung
makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat In
donesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah.
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dicontohkan ora
ng tua dan lingkungan sekitar juga dapat mempertahankan nilai-nilai P
ancasila. Selain itu juga pendidikan Kewarganegaraan juga sangat pen
ting untuk mengajarkan dan mendidik anak untuk hidup yang sesuai d
engan nilai-nilai pancasila yang ada. Penerapan nilai pancasila pada ge
nerasi muda ini bisa dilakukan melalui kegiatan organisasi. Kegiatan o
rganisasi ini sangat penting karena di dalamnya akan mendapatkan pe
mbelajaran mengenai sikap gotong royong, Mengemukakan pendapat,
musyawarah, mengenal perbedaan antar manusia.
PAGE \* MERGEFORMAT 14
Perekayasa karakter, berarti generasi ini berlaku unggul dalam ilmu pe
ngetahuan bahkan Budaya, ikut dalam proses pembelajaran untuk mengemb
angkan karakter yang positif sesuai zamannya (Ginting, 2017). Nilai yang te
rkandung dalam Pancasila sedari dulu tidak pernah berubah, yang berubah h
anya orang-orang yang menerapkan nilai Pancasila mulai meluntur karena p
erkembangan zaman. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pendidikan untuk
menuntun generasi ini mengerti arti pentingnya Pancasila bagi bangsa Indon
esia, selain dibutuhkan pendidikan untuk menuntun generasi ini, dibutuhkan
juga kesadaran diri bagi generasi muda untuk menyadari betapa pentingnya
Pancasila bagi bangsa Indonesia. Sebab bagaimanapun harus kita ingat,
bahwa sebuah perubahan itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, akan
tetapi harus diusahakan dengan kesadaran kita.
Sesanti atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika tentu tak lagi asing bagi
masyarakat Indonesia, sebab sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 1951,
sejak 17 Agustus 1950, Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan sebagai semboyan resmi
Bangsa Indonesia dan kemudian dipatri dalam Lambang Negara Indonesia,
“Garuda Pancasila”. Arti dari Bhinneka Tunggal Ika yang kerap disebutkan
adalah berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Indonesia terdiri dari banyak suku,
bangsa, ras, agama, dan budaya. Sebab itulah Bhinneka Tunggal Ika menjadi ikrar
suci yang menyatukan keberagaman itu sendiri.
Kebhinekaan artinya beraneka ragam, bermacam-macam yang mengarah pa
da adanya perbedaan dalam masing-masing kehidupan. Masyarakat merupakan ke
lompok manusia atau individu yang secara bersama-sama tinggal di suatu tempat
dan saling berhubungan. Kebhinekaan diberi pengertian/makna dengan mengadap
tasi konsep multikulturalisme, yaitu adanya kesediaan untuk menerima kelompok
lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa mempedulikan perbedaan budaya, etnik,
jender, bahasa, ataupun agama.
Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau. Setiap
pulau atau wilayah memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi budaya, adat istiad
at, kesenian, maupun bahasa. Indonesia juga terdiri dari berbagai suku bangsa yan
PAGE \* MERGEFORMAT 14
g memeluk agama berbeda. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang be
sar dan multikultural. Keberagaman ini akan menjadi modal sosial yang besar unt
uk membangun bangsa dan negara yang maju dan sejahtera. Keberagamaan ini me
rupakan anugrah terindah dari Tuhan Yang Maha Esa. Keberagaman ini harus dile
starikan dan dikelola dengan baik sehingga tidak berpotensi menjadi sumber konfl
ik. Semboyan Bhineka Tunggal Ika menggambarkan keragaman penduduk Indon
esia, sekaligus pemersatu dan pengikat semua anggota kelompok sosial yang berb
eda-beda. Kebhinekaan harus dipahami sebagai kekuatan pemersatu bangsa. Mene
rima perbedaan sebagai sebuah kekuatan, bukan sebagai ancaman atau gangguan.
Ancaman Kebhinekaan ini biasanya terjadi karena menguatnya gejala intole
ransi agama disertai dengan munculnya radikalisme serta fundamentalisme agama
Intoleransi agama mengancam kebhinekaan karena ia merupakan tindakan diskri
minasi, pengabaian, larangan atau pengutamaan yang didasarkan pada agama atau
kepercayaan. Akibat dari intoleransi ini adalah peniadaan atau pengurangan penga
kuan atau pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan mendasar atas
dasar kesetaraan.
Kasus-kasus intoleransi agama di Indonesia pada umumnya didominasi oleh
kekerasan dan penyerangan, penyebaran kebencian, pembatasan berpikir dan berk
eyakinan, penyesatan dan pelaporan kelompok yang diduga sesat, pembatasan akti
vitas atau ritual keagamaan, pemaksaan keyakinan, dan konflik tempat ibadah.
Mencegah ancaman mengenai keragaman di Indonesia ini tentu tidaklah
mudah, sebab itulah diri kita sendiri yang harus memakemkan rem diri agar tidak
ikut terjerumus pada kasus-kasus yang melibatkan kekacauan negeri yang
disebabkan oleh keberagaman atau Kebhinekaan.
PAGE \* MERGEFORMAT 14
k dan mebangun kebhinekaan pada setiap silanya. Sehingga seluruh kebera
gaman dan perbedaan dipersatukan oleh Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara memberikan pedoman bagi masyarakat
yang beragam untuk berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangs
a, dan bernegara. Pancasila merupakan pandangan hidup yang jelas bagi ma
syarakat tidak peduli apapun agama, ras, budaya, maupun status sosialnya. P
ancasila dengan nilai-nilai luhurnya merupakan pedoman dasar hidup dalam
berperilaku terutama pada jaman modern ini saat ilmu pengetahuan berkemb
ang pesat. Pancasila memberikan rambu-rambu pada masyarakat dalam berp
erilaku serta mengambil keputusan disaat budaya luar negeri masuk ke Indo
nesia. Walau suku, agama, ras, bahasa, dan budaya kita berbeda, kita tetapla
h masyarakat Indonesia yang dipersatukan oleh Pancasila. Visi dan misi kita
sama yaitu membangun dan mempertahankan kedaulatan Indonesia. Dengan
adanya pedoman dan rambu-rambu tersebut, masyarakat Indonesia dapat me
nyikapi kemajuan jaman dengan baik dan mempertahankan kesatuan serta p
ersatuan bangsa. Adanya Pancasila membuat kita dapat mengambil pengaru
h baik dari globalisasi dan menghindari pengaruh buruknya. Sehingga Indon
esia siap menghadapi kemajuan jaman tanpa adanya perpecah belahan masy
arakat.
Pancasila mempersatukan keberagaman di Indonesia dengan memberi
kan pandangan hidup, nilai-nilai luhur, pedoman hidup, norma, hukum, atur
an dalam berperilaku yang sama. Sehingga keberagaman tersebut bukanlah
perbedaan yang membatasi kita, melainkan hal yang saling melengkapi dala
m persatuan, kesatuan, dan kemajuan Bangsa Indonesia.
PAGE \* MERGEFORMAT 14
Pancasila sebagai dasar negara memiliki lambang burung Garuda ber
warna emas. Di dada burung garuda tersebut ada lambang-lambang bagi tiap
sila, di antaranya seperti bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, ser
ta padi dan kapas. Profil pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indone
sia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan be
rperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan 6 ciri utama: beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinek
aan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
PAGE \* MERGEFORMAT 14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi negara selalu beriringan dengan kehidupan sehari
hari dengan landasan ketuhanan yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dala permusyawaratan perwakilan.
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dicontohkan orang tua d
an lingkungan sekitar juga dapat mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Selain it
u juga pendidikan Kewarganegaraan juga sangat penting untuk mengajarkan dan
mendidik anak untuk hidup yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang ada.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki lambang burung Garuda berwarn
a emas. Di dada burung garuda tersebut ada lambang-lambang bagi tiap sila, di
antaranya seperti bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan k
apas. Profil pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, dengan 6 ciri utama: beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, man
diri, bernalar kritis dan kreatif.
Pancasila mempersatukan keberagaman di Indonesia dengan memberikan pa
ndangan hidup, nilai-nilai luhur, pedoman hidup, norma, hukum, aturan dalam ber
perilaku yang sama. Sehingga keberagaman tersebut bukanlah perbedaan yang me
mbatasi kita, melainkan hal yang saling melengkapi dalam persatuan, kesatuan, da
n kemajuan Bangsa Indonesia.
3.2. Saran
Pemahaman dan pembelajaran tentang peran dan relevansi antara nilai-
nilai pancasila dengan kebhinekaan harus ditanamkan sejak dini dan kesadaran
partisipasi kepada seluruh masyarakat indonesia supaya tahu sejarah dan makn
a yang terkandung di dalam Pancasila, untuk dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. sehingga terwujud kerukunan di dalam perbedaan
PAGE \* MERGEFORMAT 14
bangsa Indonesia yang ber “Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetap satu
juga..
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku:
Soepardi, dkk. “Tujuh Pilar Bangsa: Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945”, Pustaka Mandiri Penerbit Buku Super, Tangerang Tahun 2016.
Website:
Azzahra Shakila Putri, dkk. (2022). Implementasi Nilai Pancasila Pada
Generasi Z. Diakses pada 18 Oktober 2023, dari
https://jepjurnal.stkipalitb.ac.id/index.php/hepi
Nabil Al Faiq Rinovka. (2022). Kebhinekaan. Diakses pada 18 Oktober 2023, dari
ims.telkomuniversity.ac.id/blog/index.php?entryid=1708
Gramedia.com. (2022). Bhinneka Tunggal Ika: Arti, Makna, Prinsip dan Contoh
Pengalamannya. Diakses pada 18 Oktober 2023, dari
https://www.gramedia.com/literasi/bhinneka-tunggal-ika/
PAGE \* MERGEFORMAT 14